Anne tak pernah menyangka jika suaminya kembali berkhianat. Ia pikir permintaan maafnya lima bulan lalu tulus dari hati, akan tetapi semua hanya dusta belaka.
Anne sangat hancur ketika melihat suaminya berduaan di kamar hotel bersama sahabatnya — sahabat yang selama ini ia anggap sebagai adik ternyata tega menusuknya dari belakang.
Hatinya sangat hancur, Anne merasa percuma hidup di dunia hingga ia memutuskan mengakhiri hidupnya. Namun, disaat Anne akan mengakhiri hidupnya, tiba-tiba seorang lelaki datang dan mengagalkan semua.
"Lepaskan lelaki brengsek itu dan jadilah penyembuh pemuas hasratku, maka aku akan membantumu balas dendam."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Emak Gemoy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
18. Sidang Perceraian
"Tidak bisa seperti itu, Ma! Anne harus tetap bersamaku, dia calon istriku jadi terserah mau ku bawa kemana," protes Asloka saat mendapat keputusan dari Ega bahwa Anne harus tinggal di rumah utama.
Memang setelah pulang dari acara arisan, Ega berbicara serius dengan anaknya dan keputusan adalah Anne dan Asloka harus berpisah sementara waktu sampai proses perceraiannya selesai.
"Laka, kamu juga harus memikirkan kondisi Anne. Dia masih istri orang, Laka. Memang kamu mau Anne di cap jelek, karena belum cerai saja sudah tinggal serumah dengan lelaki lain," ujar Ega.
Ia sudah memikirkan ini semua dengan suaminya, memang yang terbaik ya seperti ini. Demi kenyamanan bersama, bukan hanya kenyamanan tapi mempercepat proses perceraian Anne.
"Ma ...." Asloka menjadi lemas seketika, ia seakan-akan tak ada semangat lagi. Padahal ia tak pernah melakukan hal lebih walaupun tinggal serumah, tapi tak tau kenapa mamanya kolot banget.
"Laka, kalau di pikir-pikir memang benar apa kata Mama Ega. Kita harus berpisah sementara waktu, sampai semua masalahku beres." Kini Anne yang berbicara.
Semakin loyo lah Asloka mendengar jawaban tiga orang sekaligus. Menolak tak bisa jika dirinya tak memiliki dukungan, yang jelas Asloka harus ikut aturan mamanya.
Hingga waktu terus berlalu, kini sidang perceraian Anne digelar. Geo juga sudah dibebaskan dari penjara, sedangkan Asloka tak bisa mendampingi Anne ke pengadilan demi menyembunyikan identitasnya. Sebenarnya Asloka datang, hanya saja dia sembunyi di satu tempat.
Sidang dimulai dari mediasi, tapi Anne menolak semua. Ia ingin segera selesai dengan suaminya dan ia juga mengatakan tidak akan menuntut apapun, agar semua proses cepat selesai.
Tentunya, Geo tak mempermasalahkan semua. Memang ini yang ia mau, masa bodo dengan harta keluarga, yang dia ingin segera bebas dari Anne. Karena semua belah pihak ingin segera selesai, maka pihak pengadilan memutuskan mereka resmi bercerai saat itu juga.
Ketukan palu tiga kali menandakan mereka tak lagi memiliki hubungan, kini Anne menyandang status janda. Ucapan selamat dari Luca semakin membuat Anne bahagia, ia juga senang Asloka menepati janjinya untuk memberikan kehidupan layak bagi Luca.
"Semoga dengan kejadian ini kamu bisa beruba, Mas. Bahagiakan Julia, karena dia yang kamu pilih," ucap Anne sambil mengulurkan tangan ingin berjabat tangan dengan mantan suaminya ini.
"Itu bukan urusanmu, urus saja sendiri hidupmu dan banyak-banyaklah belajar tentang ranjang, agar pernikahan keduamu tidak berakhir mengenaskan lagi," ucap Geo sambil tersenyum licik.
Anne memaksakan senyuman di bibirnya, ia tidak boleh sedih maupun terpancing omongan Geo. Ia hanya perlu berdoa, agar Julia tidak merasakan hal yang sama sepertinya.
Tapi, tak lama setelah itu Anne merasakan sebuah tangan kekar meraih pinggangnya dengan posesif. Siapa lagi jika bukan Asloka, padahal Anne sudah mengatakan jangan muncul di saat seperti ini. Akan tetapi, kekasihnya ini sangat sulit diatur.
"Kau tak perlu repot-repot mengingatkan kekasihku seperti itu, Geo! Tanpa kau suruh, aku akan selalu mengajarkan dia bagaimana memuaskan seorang suami sampai pintar, bukan hanya bisa mencela dan asal celup sana sini seperti teh dandang!" serunya tak sadar jika dulu ia juga mantan teh celup, tapi celup di mulut bukan di goa bergerigi.
"Siapa kau, ha? Berani-beraninya menghinaku, memang kau siapa!" seru Geo tak terima dihina Asloka.
"Telingamu tuli, ha? Aku kekasih Anne, kekasih yang akan mengajarinya banyak gaya bercinta, sampai aku sendiri tidak akan terlena dengan tubuh wanita lain! Sebenarnya kau bodoh bung, membuang berlian berharga seperti Anne, demi mendapatkan sampah masyarakat seperti siapa itu, julimet ya kalau tidak salah," ucap Asloka semakin membuat Geo geram.
Sedangkan Anne langsung mencubit pinggang Asloka, ia tak suka temannya dihina. Walaupun sudah menyakiti hatinya, tapi Anne masih menganggap Julia adik.
"Laka!" seru Anne lirih.
"Diam, serahkan semua padaku. Sudah cukup kau di hina, aku tak terima jika calon istriku selalu di rendahkan!" tegas Asloka tak bisa melawan lagi.
Ia hanya bisa melihat perdebatan sengit antara dua lelaki di depannya ini, hingga tak lama setelah itu Erick dan Istrinya datang dengan tatapan sulit di artikan bagi Anne.
"An, boleh Papa dan Mama bicara sebentar?" tanya Erick.
"Bicara apa? Jangan ganggu dia lagi, kalian sudah tak ada hak!" seru Asloka sangat murka.
"Kami bicara dengan Anne, bukan kamu!" cetus Riska.
"Anne itu calon istriku, jadi aku bisa mengambil keputusan apapun itu," cecar Asloka lagi.
Namun, semua orang tak menduga saat Riska tiba-tiba memohon dan bersimpuh di hadapan Anne. Wanita itu rela menjatuhkan harga dirinya di depan umum, hingga membuat Anne merasa iba, tapi tidak dengan Asloka, ia semakin muak melihat drama keluarga sialan ini.
Asloka ingin membongkar semua, tapi waktunya belum tepat. Sean baru saja masuk ke perusahaan Anne, jelas sekarang mereka membutuhkan tanda tangan Anne untuk pengalihan semua aset perusahaan.
"Ma, jangan seperti ini. Aku mohon, tidak enak di lihat orang lain," ucap Anne menyuruh Riska berdiri. Sedangkan Geo malas mengikuti drama, jadi dia memutuskan pergi.
"An, Mama mohon sekali saja. Ini yang terakhir kali kita bicara, sungguh Mama tidak akan pernah mengganggu kalian lagi," ucap Riska sok sedih.
Asloka melihat semua hanya bisa menirukan gaya mual, sungguh akting mereka sangat menjijikkan dan membuat Asloka ingin memuntahkan semua isi perutnya.
"Baiklah, kita bicara di kantin belakang," putus Anne segera membalik badannya menghadap ke arah Asloka.
"Laka, aku boleh bicara dengan mereka sebentar? Mereka yang selama ini aku anggap keluarga, jadi boleh ya," pinta Anne.
Asloka pun menghela nafas panjang, ia menarik kepala Anne dan mencium kening Anne. 'Baiklah, hanya lima menit. Kalau disuruh tanda tangan oleh mereka, langsung tandatangani saja, jangan terlalu banyak basa-basi,' bisik Asloka membuat Anne bingung.
"Maksudnya?" tanyanya.
"Ikuti apa kataku, Sayang. Masih ingat kan ucapanku tadi? Tidak ada pengulangan, karena itu sangat rahasia," jawab Asloka langsung mendapat anggukan kecil dari Anne.
Anne pun melepaskan pelukan Asloka dan segera menuju kantin dengan mantan mertuanya. Sedangkan Asloka memanggil Sean untuk segera membuat berkas pengalihan aset-aset perusahaan Anne menjadi miliknya nanti.
...🍃🍃🍃...
Asloka : Mak, Anne dah cerai loh. Kapan lo kawinin gue dengan dia, nggak sabar masuk goa bergerigi.
Author : Ntar gue cari tanggal baik dulu, nggak asal kawin aja. Nanti pamali.
Asloka : Yaelah mak, keburu bulukan 😭
Author : Manut nggak kalau nggak yaudah ku ganti pemeran aja, gimana?
Asloka : Ih ... nggak asik ah, ngancem nya gitu mulu. (Asloka langsung pergi meninggalkan emaknya begitu saja)
Author : Dih, bayi tua ngambekan 😤
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Rekomendasi cerita sangat bagus, ayo mampir di jamin seru nggak kalah dengan ini. Pokoknya jangan lupa mampir ya, ini aku kasih tau judulnya BEAUTY CLOADS Author Ocybasoacy
sungguh mantap sekali ✌️🌹🌹
terus lah berkarya dan sehat selalu 😘😘