"Aku bukan siapa-siapa, aku hanyalah manusia biasa yang menginginkan kebebasan, tapi...
Ketika keluarga dan orang-orang yang aku sayangi di sakiti, maka aku akan menjelma menjadi dewa kematian!"
"Kau berani menghina ku? Mungkin aku akan diam....
Tapi jika kau berani menghina keluargaku, maka kau akan berakhir di lautan darah!"
Season 1 =
Night King: My Life Journey
Season 2 =
Night King: The God Of Death
Jangan lupa dukungannya ya...
IG= @zhie_n15
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Valheinz Z.H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch-18. Danau kabut 1
Keesokan harinya.
Lin Feng, Luo Ning dan ketiga bawahannya sedang melesat terbang menuju ke daratan suci bagian Utara, karena jarak antara bagian Barat dan Utara daratan suci sangatlah jauh, setidaknya membutuhkan beberapa hari sebelum mereka bisa benar-benar sampai ke tujuan, namun jika mereka menggunakan kecepatan tinggi, mungkin tidak butuh waktu lama bagi mereka semua untuk sampai di sana.
Perjalanan panjang itu mereka tempuh dengan obrolan-obrolan ringan, agar bisa membuang rasa bosan dan jenuh selama perjalanan, namun pembicaraan mereka hanya terfokus pada satu topik, yaitu tentang masa depan Lin Feng dan Luo Ning. Pada awalnya, pembicaraan mereka hanya seputar perjalanan Lin Feng selama tidak ada Luo Ning, tapi Lang Diyu justru mengubah arah pembicaraan tersebut.
"Tuan, maaf aku sedikit lancang, tapi kapan kalian akan menikah?" tanya Lang Diyu.
Lin Feng dan Luo Ning terdiam, keduanya nampak enggan menjawab pertanyaan tersebut, karena memang mereka masih belum memikirkan tentang pernikahan, terutama Lin Feng yang masih fokus dengan tujuannya. Bukan berarti Lin Feng tidak ingin menikahi Luo Ning atau apapun, tapi ia hanya berpikir untuk melepaskan bebannya terlebih dulu, agar tidak ada lagi yang mengganggu pikirannya nanti.
"Entahlah, aku sendiri juga belum tahu, karena pada saat kalian melamar ku, aku tidak ada di sana" jawab Luo Ning.
"Secepatnya! Tapi tidak saat ini" ujar Lin Feng menambahkan.
"Tuan, apa aku boleh memberikan saran?" tanya Yin Ouyang.
"Silahkan" jawab Lin Feng.
"Meski tidak tahu apa yang tuan pikirkan sekarang, namun aku sangat yakin kalau salah satu alasan tuan masih belum mau menikah adalah tugas dari yang mulia Dewi Nuwa. Menurutku, bukanlah lebih baik jika tuan menjalankan misi itu setelah menikah dengan nona? Karena tuan dan nona bisa mencari kristal tersebut bersama-sama, lalu tuan juga bisa melindungi nona sepenuhnya" ucap Yin Ouyang.
Lin Feng kembali terdiam dan tidak mengatakan apapun, meski ia tidak bisa memungkiri bahwa perkataan Yin Ouyang sangat benar, tapi ia juga tidak ingin membahayakan orang yang ia sayangi, sementara misi yang diberikan oleh Dewi Nuwa pastilah sangat berbahaya, bahkan ia sendiri tidak yakin apakah akan selamat dalam menjalankan misi itu atau tidak.
"Yin Ouyang, perkataan mu memang benar! Tapi untuk saat ini, aku masih belum memikirkan hal itu, lagipula aku juga masih belum mengenal Lin Feng sepenuhnya" ucap Luo Ning.
"Tapi..."
"Cukup, Yin Ouyang.Jangan diteruskan lagi, karena kita tidak berhak untuk mencampuri urusan pribadi Tuan dan Nona" ujar Huise.
"Tidak apa-apa, Huise. Kalian sudah aku anggap sebagai saudara sendiri, jadi tidak masalah jika kalian ingin memberikan saran atau hanya sekedar berpendapat" ucap Lin Feng.
"Terima kasih, Tuan!" jawab ketiga bawahannya serempak.
Setelah menempuh perjalanan yang jauh, akhirnya mereka berlima sampai di daratan suci bagian Utara, namun perjalanan mereka masih memakan waktu satu jam lebih untuk sampai ke kota kerajaan terdekat, yaitu kerajaan dewa tanah. Meskipun tujuan mereka sudah dekat, tapi Lin Feng memutuskan untuk berhenti di sebuah danau yang sangat luas, karena ada sesuatu yang menarik perhatiannya di sana.
Di depan mereka saat ini, ada sebuah danau yang sangat besar dan juga luas, namun danau tersebut sangat berbeda dengan danau biasanya, karena seluruh permukaan danau ditutupi oleh kabut yang sangat tebal, sehingga orang-orang yang lewat diatasnya tidak akan bisa melihat air danau tersebut, kecuali jika mereka mendekat ke arah danau atau turun di pinggir danau tersebut, bahkan jarak pandang di danau tersebut juga sangat terbatas, karena kabut yang menutupinya sangatlah tebal.
Dan karena itu jugalah, orang-orang di daratan suci menyebut danau itu sebagai danau kabut!
"Jika tidak ditutupi kabut, aku yakin danau ini akan sangat indah jika dilihat dari atas" ucap Luo Ning.
"Yang kau katakan memang benar, bahkan keindahan danau ini mampu menutupi kengerian yang bersemayam di dalamnya" sahut Lin Feng.
"Apa maksudmu?" tanya Luo Ning bingung.
"Jika orang lain yang melintas di sini, mungkin mereka tidak akan tahu apa yang ada di dalam danau ini, tapi berbeda denganku, karena pandanganku mampu melihat apapun yang tersembunyi" jawab Lin Feng.
"Jadi, apa yang ada di dalam sana?" tanya Luo Ning.
"Seekor naga yang sangat besar, baik dalam segi ukuran maupun kekuatan" jawab Lin Feng.
Luo Ning nampak sedikit terkejut dengan perkataan Lin Feng, karena sejak mereka tiba di danau tersebut, ia tidak bisa merasakan aura apapun. "Kalau begitu, sebaiknya kita pergi dari sini, karena..." perkataan Luo Ning tiba-tiba saja terhenti, karena ia tidak menemukan Lin Feng di sebelahnya.
"Lin Feng, kau dimana?" tanya Luo Ning.
"Aku di sini!" jawab Lin Feng yang sedang berdiri di tengah-tengah danau.
"Lin Feng, kenapa kau bisa ada di sana? Dan sejak kapan kau bisa berjalan di atas air?" tanya Luo Ning bingung.
"Hal ini bukan masalah besar untukku, tapi kau juga bisa datang ke sini dan tidak akan tercebur kedalam air" jawab Lin Feng.
"Apa kau yakin?" tanya Luo Ning memastikan.
"Tentu saja!" jawab Lin Feng singkat.
Dengan sedikit ragu, Luo Ning kemudian melangkahkan kakinya menuju ke danau, namun ketika langkah kakinya hampir mengenai air danau, tiba-tiba saja ada yang menarik tangan Luo Ning, sehingga membuat langkahnya terhenti. Luo Ning yang kaget kemudian berbalik untuk melihat siapa yang telah menariknya, namun ketika mengetahui orang yang menarik tangannya ia justru semakin kaget, karena orang itu adalah Lin Feng.
"Buka matamu" ucap Lin Feng, sambil menatap mata Luo Ning.
Sorot matanya yang tajam dan pupil mata emasnya yang bercahaya, membuat Luo Ning tersadar dari ilusi yang hampir saja merenggut nyawanya. "Lin Feng? Kenapa aku bisa ada di sini?" tanya Luo Ning, ia masih belum sadar dengan apa yang baru saja terjadi.
"Aku akan menjelaskannya nanti" jawab Lin Feng, lalu mengalihkan pandangannya ke arah danau, "sampai kapan kau akan menyerupai diriku?" tanya Lin Feng dengan tatapan sinis.
"Hahahaha! Ternyata ada juga manusia yang bisa lolos dari ilusi danau ini" sebuah suara yang sangat keras terdengar dari dasar danau.
Beberapa saat kemudian, di tengah-tengah danau muncul pusaran air yang sangat besar, lalu dari dalam pusaran air tersebut muncul seekor naga hitam yang sangat besar, aura kekuatan yang keluar dari tubuhnya langsung mendominasi seluruh tempat tersebut, bahkan semua jenis hewan yang ada di sekitar danau langsung bersembunyi ketika merasakan aura tersebut.
Tidak hanya para hewan saja yang merasakan tebakan aura tersebut, bahkan Lin Feng juga bisa merasakan sedikit tekanan aura itu, namun tekanan aura tersebut langsung dilenyapkan oleh energi kekuatan api emas yang bersemayam di tubuhnya.
(Halo semua, mungkin banyak kalian yang kecewa karena update hanya satu chapter sehari, namun untuk saat ini, author memang belum bisa memberikan update lebih karena masih sibuk dan banyak pekerjaan. Tapi update akan kembali normal seperti biasanya pada hari Senin atau Selasa.
Jadi mohon bersabar ya, semuanya!)