Cerita ini hanya fiksi belaka. cerita ini mengandung cerita dewasa. Lebih bijak lagi mencari bacaan sesuai umur.
"Kita memang menikah tapi saya belum tentu cinta sama kamu karena cinta saya hanya untuk almarhum istri saya. Saya akan bertanggung jawab dengan anak-anak mu dan kamu. Jangan pernah berharap untuk saya cinta kepadamu. Tapi karena menikah sah KUA kebutuhan biologis bisa kita bicarakan nanti." Ucap Braja.
"Tenang saja Tuan saya tak akan menuntut cinta sama anda. Yang penting anda bisa melindungi anak-anak saya itu sudah cukup untuk saya." Ucap Berlian.
"Soal nafkah nanti kita bicarakan lagi." Ucap Braja.
"Jangan terlalu di pikirkan tentang nafkah untuk saya Tuan. Yang penting tuan bisa tanggung jawab dan perhatian dengan anak-anak saya sudah cukup. Saya masih bisa memenuhi kebutuhan saya sendiri." Ucap Berlian.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rr716, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 17 CBDN
Ternyata Brama bawa adik-adik nya jajan. Di Deket rumah Pak RT.
"Mamih......mau gak...." Teriak Bara yang ternyata bawa es campur.
"Astaga......malah beli es campur." Ucap Berlian.
"Biarin gak apa-apa biar cepet reda panas nya udah yang penting masih mau makan." Ucap Braja yang baru keluar dari rumah gendong Brima
"Kenapa adek nangis di cubit Daddy ya?" Tanya Bara.
"Sembarang Daddy gak jahat ya." Jawab Braja.
"Kenapa atuh malah nangis. Sini mau ini gak berdua sama AA." Ucap Bara.
"Hey.... jangan di kasih itu Brima masih kecil." Ucap Berlian.
"Sedikit ajah atuh mih." Ucap Bara
"Gak boleh tetep gak boleh. Nanti Brima makan buah yang mamih siapin ajah jangan itu." Ucap Berlian yang langsung ke dapur.
"Kalian beli apa ajah jajan gak ngajak Daddy." Ucap Braja.
"Cuma beli sotang ajah masalahnya baso belum ada mungkin nanti sore datang nya. Tapi Abang sama kakak pada beli siomay sama batagor tuh." Ucap Briana yang nunjuk Brama dan Brian yang baru datang bawa piring isi batagor dan siomay.
"Daddy minta." Ucap Braja.
"Beli atuh." Ucap Brama.
"Nanti di marahin mamih kalian hari i i Daddy udah kebanyakan jajan." Ucap Braja.
"Kasih sedikit ajah. Daddy kamu kebanyakan makan hari ini ini mas makan buah ajah." Ucap Berlian yang ngasih piring isi buah ke Braja.
"Makasih." Ucap Braja.
"Sini boy... pelan-pelan cobain ini dulu ya." Ucap Berlian yang ngasih buah-buahan ke Brima.
Ternyata Brima suka dengan buah makannya lebih lahap makan buah dari pada makan bubur.
"Ternyata kamu lebih suka buah dari pada bubur Hem.." Ucap Berlian yang ngajak ngobrol Brima.
"Daddy......hari Senin Brama mulai sekolah?" Tanya Brama.
"Iya kamu mulai sekolah. Kalau Bara masuk TK dulu nanti Daddy sama mamih yang anterin." Ucap Braja.
"Hem.....inget kak....jangan sampe orang tau kalau Daddy kaya. Nanti kakak di manfaatin. Kita cari aman ajah di sekolah kak." Ucap Brian.
"Iya tenang ajah." Ucap Brama.
"Berati kita naik motor bertiga donk." Ucap Briana.
"Iya nanti kakak yang bawa motornya." Ucap Brama.
"Berati bara sekolah naik mobil donk gaya pisan." Ucap Bara.
"Sekolah TK kau Deket boy itu tinggal jalan juga." Ucap Berlian.
"Hehehehe....kan biar gaya mih." Kata Bara.
"Idih..." Kompak semuanya.
"Harus beli motor ini mah." Ucap Braja.
"Gak usah cukup satu ajah." Ucap Berlian.
"Nanti kalau motor di pake mereka kita mau ke pasar gimana?" Tanya Braja.
"Pake mobil atuh." Ucap Berlian.
"Oke....." Ucap Braja.
"Adek jangan bobo lagi AA gak ada temennya teteh sama kakak sama Abang main bertiga terus." Ucap Bara
"Meni sedih hehehe...kasihan." Ucap Berlian.
Hari ini mereka bener-bener seharian jajan dan sore hari semuanya sudah rapi karena mau ke rumah Pak RT pengajian.
"Sini Brima mas yang gendong." Ucap Braja.
"Sebentar pake minyak wangi dulu. Semua dus-dus udah di bawa Om kalian belum?" Ucap Berlian.
"Udah udah di bawa Om Ubay semua nya. Sampe lengkeng yang di kulkas ajah jadi inceran Om Ubay." Ucap Brian.
"Gak apa-apa kalian nanti ngambil lagi ajah kebelakang Sekalian panen anggur." Ucap Berlian.
"Emang ada?' kompak Brama dan Braja.
"Ada di belakang kan kebun buah-buahan punya kita." Ucap Brian.
"Besok harus panen." Ucap Brama.
"Nanti pulang dari Pak RT ajah biar nanti malem kita bisa makan anggur." Kata Bara.
"Bagus ide loe bocah." Ucap Brama.
Mereka akhirnya pergi ke rumah Pak RT. Bara dan Brima tak seperti anak-anak lain yang tak bisa diam di acara pengajian. Mereka diam melihat semua orang yang ngaji bahkan Brima malah tertidur lelap.
Setelah selesai pengajian anak-anak Berlian langsung keluar dari rumah Pak RT dan mereka langsung pesen baso malang yang dari tadi mereka tungguin.
"Bukannya makan malah jajan. Mang saya juga mau." Ucap Ubay.
"Idih... Om juga malah ikut jajan atuh." Ucap Briana.
"Bara....awas jangan di situ nanti jatuh." Kata Ubay yang sekarang gendong Bara dan dia simpen di kursi.
"Makasih Om." Ucap Bara.
"Sama-sama."
"Hey.... bocah kata Daddy juga tungguin Daddy jajan nya barengan." Ucap Braja yang jalan ke arah tukang baso.
"Mang....Lian pesen kaya biasanya mang mis dasem." Ucap Berlian.
"Siap neng.'
"Lengkeng yang di kulkas gue ambil satu tempat tadi. Una pengen lengkeng tapi gue males ngambil kebelakang." Ucap Ubay.
"Iya gak apa-apa biar mereka nanti yang panen sendiri." Ucap Berlian.
Mereka makan di rumah Pak RT pulang-pulang mereka ke kenyangan akhirnya gak jadi panen buah-buahan.
"Kenyang banget." Kompak Brama, Brian, Briana dan Bara
"Gimana gak kekenyangan kalian Jajan terus." Ucap Berlian.
Berlian hari ini gak masak dia angetin masakan yang di kasih pak RT dan yang tadi pagi dia beli.
"Mih.... Brima gak di kasih makan lagi?" Tanya Brama.
"Gak boy tadi siang kan udah jadi malam dia hanya minum susu. Itu adik kamu biarin di karpet jangan di box terus biar dia belajar guling-guling." Ucap Berlian.
"Oke...turun boy....." Ucap Brama.
"Kita kayanya harus ke jakarta malam ini." Ucap Braja tiba-tiba.
"Mas ajah yang pergi saya bisa jaga Brima dan Brama di sini." Ucap Berlian.
"Gak bisa kita semuanya harus ke sana." Ucap Braja.
"Brama baru daftar sekolah loh." Ucap Brama.
"Hah.... Daddy gak mau sendirian ke jakarta." Ucap Braja.
"Karena kita sekolah Daddy sama mamih ajah ke jakarta sama Brima. Daddy harus lawan mereka mommy udah meninggal loh tapi mereka masih ajah gangguin Daddy." Ucap Brama.
"Mereka Keluarga nya mommy kamu Brama." Ucap Braja.
"Tapi mereka jahat selalu manfaatin Daddy. Apa Daddy masih mau nikah sama Tante Sarah?" Kata Brama.
"Gak atuh makanya Daddy nikah sama Berlian juga Daddy gak mau nikah sama dia. Tapi Daddy bingung sama surat wasiat yang di tulis mommy kamu." Ucap Braja.
"Gak usah bingung itu bukan tulisan mommy. Tadi malem Brian dan Brama selidiki surat wasiat itu dan kata Brian tulisannya beda. Ya kan Brian?" Tanya Brama.
"Hem...iya Daddy lihat dari huruf j sama huruf i cara penulisan nya beda." Ucap Brian.
"Coba mana?" Tanya Braja.
"Sebentar Brama ambil dulu." Ucap Brama yang langsung lari ke arah kamar nya
"Ini dad." Ucap Brama ngasih surat wasiat dari mommy nya. Yang nyuruh Daddy nya nikah sama adiknya.
"Eeeehhhh...iya beda ini." Ucap Braja.
"Coba Lian lihat." Ucap Berlian yang pengen lihat juga.
"Hem..mas lihat ini tulisannya hampir sama tapi lihat huruf A nya beda juga mas yang ini A nya agak melengkung yang ini gak loh. Dan kertas yang di pake juga beda merek ini." Ucap Berlian.
"Hah... Alhamdulillah kita selamat dari keluarga setan itu." Ucap Brama.
"Gak boleh gitu." Ucap Braja.
"Tetep masih ajah di belain. Daddy kenapa gak sadar sih. Mereka itu jahat loh waktu mommy meninggal ajah itu Tante Sarah ada di sana. Asalnya mommy sehat loh itu tapi tiba-tiba bisa keritis." Ucap Brama.
"Daddy juga bingung ngecek cctv pun kan rusak gak bisa di benerin." Ucap Braja.
"Cctv rumah atau rumah sakit Daddy?" Katanya Briana.
"Cctv rumah." Ucap Braja.
"Boleh Sana minjem laptop Daddy sama minta akses cctv nya coba Briana pengen lihat." Ucap Briana.
"Kamu bisa nge hack?" Tanya Braja yang langsung peka.
"Bisa....dia ajarin sama mamih." Ucap Briana..
"Lian?" Tanya Braja.