menceritakan kisah seorang pemuda dekil yang sering di hina dan di rendahkan karena penampilannya yang tak rupawan dan sering di anggap remeh hanya karena manusia biasa.
Namun siapa sangka di balik penampilannya yang sederhana pemuda itu ternyata memiliki kekuatan tidak terkalahkan bahkan pemuda tersebut memiliki ribuan Boneka yang terbuat dari mayat tokoh tokoh kuat zaman dahulu, namun pemuda itu sendiri sama sekali tidak menyadari kelebihannya entah itu kekuatan Tidak terkalahkan miliknya maupun boneka boneka miliknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abdul Rizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Laksana Kamandaka
Ketiga Raja Siluman ini sebenarnya sedang berdiskusi bagaimana caranya bisa mengalahkan Raja Laksana Kamandaka yang merupakan pemimpin tertinggi Alam Ghaib di alas Roban ini.
"Jadi bagaimana? Apa kita langsung saja menyerbu Kerajaan Raja Daka dan membunuh siapapun yang berada di sana." Tanya Raja Tiron.
"Sebaiknya jangan, kita pikirkan cara lainnya saja. Yang aku dengar saat ini Daka sedang bertapa di salah satu Goa yang berada di perbatasan dunia manusia, dia bertapa konon sudah ratusan tahun, aku khawatir jika kekuatannya sekarang sudah tidak tertandingi." Sahut Raja Manglamurga.
"Aku setuju dengan ucapan Manglamurga, menyerang kerajaan Raja Daka juga sangat beresiko. Karena Daka bisa saja datang kapan saja, begitu mendengar kerjaannya di serang." Sahut Morgan.
Ketiga Raja Siluman itu termenung mereka berpikir bagaimana caranya agar bisa mengalahkan Raja Laksana Kamandaka.
Hingga akhirnya Tiron berucap, "aku memiliki ide, Kita buat saja pageran ghaib di sekeliling goa tempat bertapa Raja Daka, dengan pageran ghaib itu mustahil bagi Para Cecenguk bawahan Raja Daka bisa melaporkan penyerabgan istana tersebut." Usul Tiron.
Manglamurga dan Morgan membelalakan matanya dengan terkejut, "ide yang sangat bagus Tiron! Sekalian saja kita bertiga yang membuat pageran ghaib itu, agar sudah pasti tidak dapat di tembus oleh para cecenguk Raja Daka."
Tiron dan Morgan menganggukan kepalanya, mereka menyeringai memikirkan bagaimana rencana mereka berhasil.
"Begitu Kita berhasil menghancurkan kerajaan Raja Daka, mari kita adu tombak Daka kepada Raja Surawisesa penguasa Alas Srigati! Daka pasti akan tewas menghadapi Raja Surawisesa karena Daka sudah tidak memiliki pasukan, dengan tewasnya Daka kota bertiga resmi menjadi yang terkuat di Alam Ghaib Alas Roban ini!" Ucap Manglamurga.
"Hahaha....!!!!" Ketiga Raja Siluman itu tertawa dengan sangat keras, mereka sudah tidak sabar menjalankan rencana tersebut.
"Kalau begitu tunggu apalagi, ayo kita segera menjalankan rencana kita!" Ucap Tiron.
Manglamurga dan Morgan menganggukan kepalanya, kemydian mereka bertiga menghilang begitu saja.
Tujuan mereka bertiga adalah Goa yang berada di perbatasan alam Manusia, Goa tersebut terletak di pinggiran Alas Roban.
***
Sementara itu setelah berjalan tergopoh gopoh dengan cukup lama, akhirnya Atmo tiba di depan sebuah Goa yang dalamnya terlihat sangat gelap.
"Goa?" Ulang Atmo dengan sedikit heran, pasalnya Goa sebesar ini tidak terlihat dari jalan pinggir alas Roban.
Atmo mengangkat bahunya dengan cuek, dia kemudian berjalan memasuki Goa begitu saja untuk membuang hajatnya yang sudah tidak bisa ia tahan.
"Ada penyusup!" Ucap salah satu Harimau kumbang sebesar sapi.
Terlihat dua Harimau kumbang sebesar Sapi berdiri dengan waspada dari balik kegelapan Goa.
Grr!!
Mereka menggeram, tatapan mereka tajam, matanya yang berwarna kuning terlihat sangat kontras di kegelapan Goa tersebut.
"Jangan sampai penyusup itu mengganggu tapa Raja Daka, apapun yang terjadi kita harus menghentikannya!" Sahut Harimau kumbang lainnya.
Duk!
Duk!
Duk!
Langkah kaki tenang terdengar dari arah Luar Goa menuju ke dalam Goa, kedua harimau kumbang itu terlihat semakin waspada, mereka sedikit membungkuk dan siap menerkam siapapun penyusup yang hendak memasuki Goa ini.
Namun tatapan mata mereka yang awalnya sangat tajam kini membulat secara sempurna.
Sosok penyusup tersebut belum muncul, namun ribuan pasang mata terlihat memelototi mereka dari depan mereka.
Mereka berdua tahu betul satu saja pasang mata dari ribuan pasang mata itu, kekuatannya sangat besar bahkan mereka tidak bisa ukur.
Mereka bagaikan semut yang hadapan manusia.
Sontak mereka berdua membalikkan badannya dan berlari ketakutan memasuki Goa.
Bersamaan dengan itu Atmo akhirnya tiba di tempat itu, dia celingak celinguk mencoba mencari tempat yang pas untuk membuang hajatnya.
Hingga akhirnya Atmo memutuskan untuk membuang hajatnya di pinggiran Goa tersebut, karena di pinggiran itu sangat gelap mustahil akan ada manusia yang bisa melihat ada kotoran di situ.
Sementara itu kedua harimau kumbang sebesar sapi itu terus berlari dengab ketakutan, bahkan pada saat ini mereka berlari dengan kaki yang bergetar.
Mereka terus berlari dengan panik hingga akhirnya mereka tiba di ujung Goa.
"Sialan! Saking takutnya aku dengan penyusup itu membuatku lupa, bahwa kota tidak boleh masuk ke ujung Goa!" Ucap salah satu Harimau Kumbang.
"Ak-- aku juga lupa! Sialan bagaimana ini? Kita sama saja keluar dari kandang buaya masuk kandang Singa!" Sahut Harimau lainnya.
Mata mereka berdua kini menatap sesosok Harimau Putih Raksasa yang terlihat duduk sembari menutup matanya dengan tenang.
Tampilan Harimau itu sangat mengerikan, bahkan aura ganas dari Harimau itu samapi sampai membuat udara di ujung Goa ini terasa sangat dingin.
Harimau Putih Raksasa ini adalah Raja Laksana Kamandaka, sosok yang sedang di incar oleh Tiron, Manglamurga, dan Morgan.
Sekaligus sosok siluman yang sedang di cari oleh Jamal dan Jamilah.
Tiba tiba Raja Laksana Kamandaka membuka matanya, bola matanya langsung mengeluarkan siluet bir seperti petir membuat kedua harimau kumbang itu semakin ketakutan.
Kedua harimau kumbang itu langsung membungkukkan badan mereka dan mencoba meminta maaf.
"Maafkan kami Gusti Raja Daka, kami tidak sengaja memasuki ujung Goa karena kami sedang di incar oleh sosok penyusup yang sangat mengerikan!" Ucap salah satu Harimau Kumbang.
Siapa sangka Laksana Kamandaka tidak marah ketika melihat dua prajuritnya memasuki ujung Goa.
Dia terlihat duduk dengan tenang layaknya seorang Raja yang memiliki sifat bijaksana dan tidak arogan.
"Penyusup mengerikan?" Ulang Raja Laksana Kamandaka dengan dingin, "kebetulan sekali aku sudah bosan bertapa, penyusup itu.... akan menjadi sosok pertama yang melihat sebesar apa kesaktianku pada saat ini."
Laksana Kamandaka langsung melompat turun, "akan aku tunjukan kepada kalian berdua Raunganku harimauku yang bahkan bisa menghancurkan gunung! Lihatlah dan dengarkanlah baik baik, karena kalian berdua adalah dua orang pertama yang menjadi saksi betapa dahsyatnya Raunganku!" Ucap Laksana Kamandaka.
Kedua Harimau Kumbang itu menganggukan kepalanya dengan ekspresi antusias. Mereka juga terlihat sedikit lega karena ternyata Raja Daka tidak membunuh mereka karena mengganggu tepatnya.
Raja Daka kemudian berjalan dengan tenang sembari mengangkat sedikit dagunya dengan ekspresi sombong, menuju ke Arah belakang bibir Goa tempat di mana Atmo sedang memenuhi panggilan alam.
"Kamu akan menyesal karena telah berani memasuki Goa ini penyusup sialan!" Gumam Raja Daka dengan dingin.
Siluet matanya yang memancarkan cahaya biru terlihat sangat mengerikan di padukan dengan tubuhnya yang sangat besar benar benar mendefinisikan bahwa Raja Laksana Kamandaka adalah sosok Raja Hutan di alam Ghaib ini.
jgn nanggung lg ceritanya.../Pray//Pray//Ok//Good/