NovelToon NovelToon
Jiwa Sang Pangeran Aerion

Jiwa Sang Pangeran Aerion

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Fantasi Wanita / Mengubah Takdir
Popularitas:714
Nilai: 5
Nama Author: Adrina salsabila Alkhadafi

Dikhianati. Dituduh berkhianat. Dibunuh oleh orang yang dicintainya sendiri.
Putri Arvenia Velmora seharusnya sudah mati malam itu.
Namun takdir memberinya satu kesempatan—hidup kembali sebagai Lyra, gadis biasa dari kalangan rakyat.
Dengan ingatan masa lalu yang perlahan kembali, Lyra bersumpah akan merebut kembali takhta yang dirampas darinya.
Tapi segalanya menjadi rumit ketika ia bertemu Pangeran Kael…
Sang pewaris baru kerajaan—dan reinkarnasi dari pria yang dulu menghabisi nyawanya.
Antara cinta dan dendam, takhta dan kehancuran…
Lyra harus memilih: menebus masa lalu, atau menghancurkan segalanya sekali lagi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adrina salsabila Alkhadafi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17-Akhir dari Pertempuran

​Suara pedang beradu, teriakan perintah, dan bau mesiu masih memenuhi udara Istana Eteria. Lyra, yang kini sepenuhnya mengambil alih, tidak menyisakan waktu untuk berduka atau meragukan keputusannya.

​Kael telah dibawa ke ruang perawatan rahasia. Lyra memastikan Jenderal Verris (yang hanya luka ringan) mengawasi tabib dan tidak membiarkan siapa pun mendekat.

​Lyra berdiri di Hall Besar, pakaiannya compang-camping dan berlumuran darah Kael. Di tangannya, Liontin Segel perak terasa dingin dan netral—kutukan pengikat jiwa Valerius sudah disegel.

​Lyra menatap para Kapten dan Pengawal Istana yang tersisa. Wajah mereka dipenuhi kelelahan dan kebingungan. Mereka melihat Lyra, yang mereka kenal sebagai Penasihat Arsip, kini berdiri di sana dengan aura Ratu yang tidak terbantahkan.

​"Dengar!" perintah Lyra, suaranya lantang dan memantul di dinding marmer yang retak. Lyra tidak perlu berteriak; otoritasnya begitu kuat. "Serangan ini adalah tindakan terakhir Ordo Tujuh Bintang. Mereka gagal."

​"Nona... siapa Anda?" tanya Kapten Rhodes, pemimpin unit pengawal yang tersisa.

​Lyra tidak ragu. "Saya adalah Lyra Velmora. Putri Mahkota yang kalian kira sudah mati. Dan sekarang, Ratu Eteria."

​Lyra menunjukkan Liontin Segel itu. "Liontin ini adalah bukti bahwa Duke Renald dan Marquess Elina adalah pengkhianat dan agen Ordo Tujuh Bintang. Mereka yang menyerang Istana saat ini adalah antek-antek terakhir mereka."

​"Kapten Rhodes!" Lyra memberi perintah. "Segera kumpulkan semua unit yang tersisa. Lindungi rakyat, bukan harta benda! Kita akan memukul mundur mereka di dua titik utama: Gerbang Utara dan Sayap Gudang. Tidak ada tawanan. Mereka pengkhianat."

​Rhodes, yang selalu dikenal karena loyalitasnya, tidak mempertanyakan. Lyra tidak perlu membuktikan darah birunya; Lyra membuktikan kekuasaannya melalui perintah yang tegas dan cerdas.

​"Siap, Yang Mulia Ratu!" Rhodes berlutut.

​Para pengawal lainnya mengikutinya, disambut lega oleh kejelasan yang dibawa Lyra. Di tengah kekacauan, mereka mendapatkan seorang pemimpin.

​Lyra telah berhasil. Ia kini memerintah.

​Lyra, yang tiba-tiba mengambil alih komando tertinggi, menunjukkan keahlian strategi yang pernah dia pelajari dari Ayahnya dan disempurnakan oleh Kael.

​Lyra bergegas ke ruang peta militer (ruangan yang sangat ia kenal dari masa kecilnya). Ia menemukan Verris, yang telah menyerahkan tugasnya kepada perwira lain, menunggunya.

​"Anda sungguh Putri saya, Arvenia," Verris tersenyum bangga.

​"Bantu saya, Jenderal," kata Lyra, menunjuk peta. "Serangan mereka terfokus di Gerbang Utara. Mereka mencoba memecah konsentrasi kita."

​Lyra menunjuk area Sayap Perbendaharaan. "Ordo tidak menginginkan kekuasaan, Jenderal. Mereka menginginkan dana dan simbol mereka. Mereka pasti akan menyerang Perbendaharaan, tempat sisa-sisa harta mereka tersimpan, dan... Arsip Kuno."

​"Mengapa Arsip Kuno, Yang Mulia?"

​"Karena Arsip menyimpan rahasia Aerion. Jika Ordo mendapatkan catatan tentang Aerion, mereka mungkin menemukan cara untuk memisahkan Kael dari jiwanya secara permanen, atau menemukan cara untuk mengaktifkan kembali kutukan yang saya segel," jelas Lyra.

​Verris mengangguk serius. "Saya akan menempatkan unit terbaik di Arsip dan Perbendaharaan. Saya akan memimpin pertahanan di sana."

​"Tidak," Lyra menghentikan Verris. "Anda akan memimpin serangan balasan di Gerbang Utara. Itu adalah medan terbuka. Keahlian tempur Anda dibutuhkan di sana untuk menghancurkan mereka secara total."

​Lyra menunjuk ke Kapten Rhodes. "Rhodes akan menjaga Perbendaharaan. Dan Arsip Kuno... Saya akan menjaganya sendiri."

​Verris terkejut. "Putri! Itu terlalu berbahaya! Anda baru saja mengambil alih takhta!"

​"Saya tidak meminta takhta ini agar saya bisa bersembunyi di balik tembok, Jenderal," Lyra membalas tajam. "Jika saya harus mengorbankan diri saya untuk melindungi kebenaran Kael, saya akan melakukannya. Ini adalah tugas saya."

​Lyra mengambil pedang yang lebih ringan dari rak Verris. Ia mengambil Liontin Segel perak itu dan menggantungnya di lehernya. Liontin itu adalah satu-satunya pelindungnya.

​Lyra menyelinap melalui lorong belakang ke Arsip Kuno—tempat persembunyian rahasia Kael dan tempat mereka pertama kali bersekutu.

​Arsip itu besar dan sunyi. Dipenuhi gulungan dan buku tebal tentang sejarah Eteria dan legenda Aerion. Lyra berdiri di tengah Arsip, sendirian, siap menghadapi musuh terakhirnya.

​Tiba-tiba, pintu Arsip terbuka. Masuklah tiga pria bertopeng lagi, yang jelas adalah pemimpin tingkat tinggi dari Ordo Tujuh Bintang. Mereka bergerak cepat, langsung menuju bagian Arsip yang berisi gulungan tentang Aerion dan Liontin Jiwa.

​"Kami tahu Anda akan datang, Ratu Muda," kata salah satu pria bertopeng, suaranya dingin dan beracun. "Liontin itu milik kami. Itu adalah kunci untuk menghancurkan Aerion dan mengambil alih Eteria."

​"Kalian tidak akan mendapatkannya," kata Lyra, mengangkat pedangnya (meskipun tangannya gemetar). "Aerion sudah bebas. Kalianlah yang akan hancur."

​Pria bertopeng itu mencibir. "Liontin itu masih memiliki kekuatan. Itu terikat pada hasrat. Hasrat Valerius untuk menguasai Eteria, bukan mencintaimu. Kami bisa mengaktifkannya kembali."

​Pertarungan pun dimulai. Lyra tidak setangkas Kael atau Verris, tetapi ia cepat, gesit, dan didorong oleh amarah. Dia menggunakan rak buku dan meja Arsip sebagai pelindungnya, menyalurkan energi yang Lyra dapatkan dari Liontin perak itu.

​Lyra bertarung, mengingat semua yang dia pelajari dari Kael. Dia menebas, menghindar, dan akhirnya berhasil menusuk salah satu pria bertopeng itu.

​Saat pria itu jatuh, Lyra merasakan gelombang dingin menjalar dari Liontin, seolah-olah kekuatan Ordo sedang mencoba meracuninya. Lyra menahannya, memusatkan pikirannya pada wajah Kael—wajah Aerion yang kini tenang dan penuh cinta murni.

​Lyra kemudian berhadapan dengan pemimpin mereka. Pemimpin itu jauh lebih kuat. Dia menendang pedang Lyra, dan Lyra tersungkur ke lantai, tepat di sebelah gulungan kuno tentang Aerion.

​Pemimpin itu mengacungkan pedangnya. "Terima nasibmu, Ratu boneka!"

​Saat pedang itu bergerak ke bawah, Lyra memejamkan mata. Namun, pedang itu tidak pernah mengenai Lyra.

​Tiba-tiba, terdengar suara menderu yang dahsyat. Cahaya emas menyambar Arsip. Pemimpin bertopeng itu menjerit kesakitan, terlempar ke dinding.

​Lyra membuka matanya. Kael berdiri di ambang pintu. Meskipun Kael masih pucat dan berpakaian hanya dengan pakaian dalam, dia memancarkan aura kekuatan kuno yang luar biasa. Matanya tidak hanya emas gelap; matanya terbakar dengan api emas.

​Kael telah bangun. Aerion murni telah bangkit.

​"Tidak ada yang menyentuh Ratu-ku," Kael berkata, suaranya bukan lagi suara Pangeran, tetapi suara dewa yang marah.

​Lyra merasa lega dan takut sekaligus. Lyra telah menyegel kutukan itu, tetapi ia telah membebaskan makhluk yang jauh lebih kuat.

​Kael berjalan mendekati Lyra. Kael tidak melihat musuh yang tersisa; Kael hanya melihat Lyra.

​"Aku minta maaf, Lyra," Kael berbisik, matanya melembut, tetapi kekuatannya masih memancar. "Aku seharusnya tidak membiarkanmu menghadapi ini sendirian."

​Kael menyentuh Liontin perak itu. Liontin itu bersinar terang, menyalurkan energi kepada Lyra, memulihkan kekuatannya.

​Kael berbalik, menghadapi musuh yang tersisa dan pemimpin mereka. Kael tidak perlu pedang. Kael hanya mengangkat tangannya. Kekuatan murni Aerion—sejenis energi telekinetik yang dahsyat—mendorong semua musuh hingga membentur dinding Arsip.

​Mereka mati seketika.

​Lyra menyaksikan, takjub. Inilah Aerion yang sebenarnya.

​Kael berbalik kepada Lyra, tersenyum lemah. "Pertempuran sudah selesai, Ratu. Sekarang, mari kita bersihkan kekacauan ini, dan mulai memerintah."

​Kael pingsan di pelukan Lyra. Lyra menahan tubuhnya yang kuat namun terluka. Lyra memandang sekeliling, pada musuh yang tewas, pada gulungan-gulungan yang bertebaran.

​Lyra adalah Ratu. Lyra memiliki takhta, dan Lyra memiliki Aerion.

1
Andira Rahmawati
aku kok aga bingung ya sama jln ceritanya...masih blm nyimak..
putri lindung bulan: iya maaf akan aku revisi lagi,karena masih pemula
total 1 replies
putri lindung bulan
Ketika hati hancur, dunia terasa runtuh. Namun, dari luka yang paling dalam, justru lahir kekuatan yang tak pernah kita sadari.
“Bangkit Setelah Terluka” bukan sekadar kisah tentang kehilangan, tapi tentang keberanian untuk memaafkan, bertahan, dan mencintai diri sendiri kembali.

Luka memang meninggalkan jejak, tapi bukan untuk selamanya membuat kita lemah.
Dalam setiap air mata, tersimpan doa yang tak terucap.


Cinta, pengorbanan, dan air mata menjadi saksi perjalanan hidup seorang wanita yang hampir kehilangan segalanya—kecuali harapan.

“Bangkit Setelah Terluka” menuturkan kisah yang dekat dengan hati kita: tentang keluarga, kesetiaan, dan keajaiban ketika seseorang memilih untuk tetap bertahan meski dunia meninggalkannya.

Bacalah… dan temukan dirimu di antara setiap helai kisahnya.
SHAIDDY STHEFANÍA AGUIRRE
Terima kasih untuk cerita yang luar biasa, tolong jangan berhenti!
putri lindung bulan: salam kenal
total 2 replies
putri lindung bulan
yang sudah baca,terimakasih ya.yuk berteman dengan ku💪💪💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!