NovelToon NovelToon
Tetangga Iri

Tetangga Iri

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Balas Dendam / Konflik etika / Keluarga
Popularitas:6.4k
Nilai: 5
Nama Author: Muliana95

Setelah sepuluh tahun berumah tangga, akhirnya Sri Lestari, atau biasa di panggil Tari, bisa pisah juga dari rumah orang tuanya.
Sekarang, dia memilih membangun rumah sendiri, yang tak jauh dari rumah kedua orang tuanya
Namun, siapa sangka, keputusan Tari pisah rumah, malah membuat masalah lain. Dia menjadi bahan olok-olokan dari tetangganya.
Tetangga yang dulunya dikenal baik, ternyata malah menjadikannya samsak untuk bahan gosip.
Yuk, ikuti kisah Khalisa serta tetangganya ...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muliana95, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bertemu Seseorang

Dan disini lah, Rohani. Dia berakhir di balai desa bersama Juli yang masih setia di sampingnya.

Bukan setia sih, melainkan di tarik paksa oleh orang kampung, untuk duduk disana.

"Begini, kampung kami punya aturan! Disini, kami menganggap seluruh penghuni kampung sebagai kerabat, dan keluarga. Jadi, jika ada orang luar, yang mencoba menyakiti salah satu penghuni kampung kami secara terang-terangan, kami akan menindak lanjuti perkara tersebut sampai ke ranah hukum. Dan kami semua, bisa menjadi saksi nyata untuk membela keluarga kami, yaitu Salsa," petua kampung membuka suara.

"Ja-jangan lapor polisi, tolong!" mohon Rohani dengan memelas.

"Iya, karena ini hanya kesalahpahaman dari pihak kami. Jadi, kami minta damai saja," ujar Juli menimpali.

Rohani mengangguk setuju, dengan permintaan Juli.

"Makanya, nanya ... Bukan malah datang-datang langsung menampar. Dan kamu pikir, aku mau mengizinkan anak gadisku, menikahi anakmu, yang punya orang tua seperti mu? Mikir," ibu Salsa menunjuk-nunjuk kening Rohani.

Rohani hanya bisa menunduk dan mengepal tangannya.

Harga dirinya hancur seketika.

"Karena telah merugikan keluarga kami, maka kami ingin menuntut uang dua puluh juta," lanjut petua kampung, setelah melakukan kepakatan dengan beberapa perangkat desa lainnya.

Awalnya, Rohani hendak menolak. Namun, saat seseorang menyodorkan cctv dari teras rumahnya, Rohani tak berkutik. Karena dengan itu, bisa menjadi bukti jelas, jika ialah yang menampar Salsa terlebih dahulu.

Mau tak mau, Rohani terpaksa menanggung kerugian tersebut.

Karena dia tidak membawa uang ke sana. Terpaksa, sepeda motor Rohani disita. Dan dia serta Juli, harus pulang menggunakan ojek dari sana.

Seminggu setelah kejadian itu, Rohani kembali di larikan ke rumah sakit. Bagaimana tidak? Sejak saat itu, dia sudah kembali kehilangan nafsu makan.

Dan karena tahu emaknya masuk rumah sakit, dengan terpaksa Amar pulang.

Apalagi, kala Juli mengatakan jika dia tidak sempat untuk merawat emaknya, di rumah sakit.

"Dari mana aja kamu? Kamu tahu, emak rugi puluhan juta," cetus Rohani, kala melihat Amar memasuki ruangannya.

"Salah sendiri kan?" balas Amar, tak perduli dengan tatapan aneh dari kedua pasien lainnya.

Rohani memalingkan wajahnya. Dia enggan menatap ke rah Amar.

Amar sendiri, mendengus kesal. Karena sepertinya dia mengambil keputusan yang salah.

Setelah tiga hari berada di rumah sakit, akhirnya hari ini, Rohani di izinkan untuk pulang, dan tentunya harus kembali menjalani berobat jalan, seperti sebelum-belumnya. Dan Amar, memilih menemani emaknya barang seminggu atau sampai emaknya pulih.

"Emak minta kamu segera membayar uang emak yang udah habis. Bahkan, akhir-akhir ini, beberapa cincin emak, terpaksa di jual. Karena rentenir sialan itu, tidak mau telat barang sehari pun," ungkap Rohani.

Kini, ia sudah berada di kamarnya.

"Aku pulang, mau menjual salah satu sawah mak, karena aku butuh modal," Amar mengungkapkan keinginannya.

"Gak, gak ada ... Sawah itu milik emak, dan emak nggak akan menjualnya sampai kapan pun. Lagi pula, apa kata orang-orang kala melihat kita menjualnya," tolak Rohani tegas.

"Kalo gitu, pinjamkan aku suratnya, aku akan meminjam uang dari bank,"

"Gak, gak ada ..." Rohani mendengus kesal. "Kalo kamu pulang untuk itu, lebih baik, kamu gak usah pulang sampai kapan pun," lanjut Rohani lagi.

Karena keadaaan Rohani semakin membaik, Amar memutuskan untuk kembali merantau. Namun, kali ini dia membiarkan emaknya tahu dimana tempatnya mencari rezeki.

Karena akhirnya, setelah sedikit melakukan perdebatan panjang. Rohani membiarkan salah satu sawahnya di jual oleh Amar. Apalagi, Amar mengatakan jika cepat atau lambat, semua harta milik Rohani juga akan menjadi miliknya.

Toh, dia hanya satu-satunya ahli waris yang tertinggal.

Setelah Amar kembali ke perantauan. Rohani, kembali merasa kesepian.

"Andai Amar menikah, mungkin aku gak akan kesepian seperti ini," gumamnya.

Apalagi kala mengingat perut Salsa yang sedang hamil. Keinginan itu, datang secara tiba-tiba.

"Apa aku jodohkan aja si Amar?" gumam Rohani lagi.

...****************...

Karena pekerjaan yang di lakukan oleh Azhar bagus. Azhar kembali di hubungi oleh developer untuk kembali mengerjakan perumahan proyek.

Alhasil perekonomian keluarga Azhar semakin membaik. Dan dia kembali membeli semen juga pasir untuk memplester serta membuat lantai keramik untuk rumahnya.

Rohani sendiri semakin kesal. Kala melihat perkembangan pada keluarga Azhar.

Sedangkan ia sendiri semakin jatuh. Karena kali ini, dia di tipu oleh orang yang membeli sawit darinya.

Di sisi lain, di perantauan sana. Amar kembali berkenalan dengan seorang gadis.

Dan lagi-lagi, gadis yang mencuri hatinya berasal dari keluarga menengah ke bawah.

Dan yang menjadi perbedaan yang jelas antara Salsa dan gadis itu ialah, dia yang sudah tidak lagi mempunyai orang tua. Dan sekarang dia di rawat oleh bibi dari pihak ibunya.

"Jadi, menurutmu kita harus minta izin dari emak?" tanya Amar mamastikan.

Karena sebelumnya dia telah menceritakan secara gamblang tentang sikap serta sifat emaknya.

"Iya," gadis itu mengangguk mantap.

"Tapi, bagaimana jika ia kembali menolak?" Amar kembali ragu.

"Aku punya cara, agar dia mau menerima ku," sahut gadis itu tersenyum manis.

Dan pada akhirnya, setelah kesepakatan mereka berdua, minggu depan, ke duanya akan pulang menemui Rohani.

Akhirnya, hari ini Amar dan kekasih hatinya yang baru sampai di kediaman Rohani.

Dan tentu saja perempuan paruh baya itu terkejut, kala melihat anaknya membawakan seorang gadis dengan pakaian yang terlihat lebih tertutup dari Salsa.

Ya, kekasih Amar yang bernama Andin memakai hijab sebagai penutup kepalanya.

"Berikan satu alasanmu, agar aku menyetujui kalian menikah," Rohani menatap sinis ke arah Andin.

Apalagi, kala tahu gadis di depannya jauh lebih rendah dari pada Salsa yang masih mempunyai kedua orang tua.

"Aku punya sesuatu yang tidak bisa ibu berikan untuk bang Amar," sahut Andin tersenyum.

Sedangkan Amar yang berada di samping Rohani, menatap Andin dengan kagum. Karena kekasihnya tidak gentar dengan pertanyaan emaknya.

"Maksud mu? Aku bisa memberikan segalanya untuk anakku ... Dia tidak kekurangan apapun. Baik itu uang, ataupun kasih sayang," Rohani meradang. Dia merasa terhina dengan jawaban Andin.

"Benarkah? Tapi, aku pikir, cuma aku yang bisa memberikannya ... Dan takkan, ada seorang ibu di dunia ini, yang mampu memberinya," lagi Andin mencoba membuat Rohani emosi.

"Coba katakan apa itu, aku ingin lihat apa yang tidak bisa aku berikan pada anakku," tantang Rohani.

"Perawan," sahut Andin, membuat Amar terbatuk-batuk.

Dia tidak menyangka, jika Andin akan memberikan jawaban itu. Karena sebelumnya, Amar berpikir jika Andin mempu memberinya anak.

Rohani gelagapan, mukanya langsung memerah. Karena jawaban Andin masih terlalu tabu dan vulgar menurutnya.

"Ibu, gak mungkin masih perawan kan?" tanya Andin lagi, seraya menaik-turunkan alisnya.

1
Teteh Lia
selamat untuk bab terbaik na kak... 🥳
Teteh Lia
pasti mak onoh. iri lagi ini... 🙈
Teteh Lia
Mereka kan suami istri, mak... ya tentu saja.. bisa.
Zenun
nah gitu mak, lawan rasa iri
Zenun
lah segala ditanya, karena hasil ehem
Zenun
iya, omelin aja main singkap tudung saji orang😁
Wanita Aries
Syukurlah rohani dh berubah prlahan
Aquarius97 🕊️
cepat sembuh Thor ..
Aquarius97 🕊️
ngamuk Mar ngamukk!
Aquarius97 🕊️
kenapa harus diberitahu sih Mar?
Aquarius97 🕊️
hiiiii selama ini Rohaniii dapat air liur orang gila /Toasted/
Teteh Lia
Tarik napas aja baca omongan emak satu ini... /Grimace/
Teteh Lia
Aku juga nda tahan sama bau balsem atau minyak gosok gitu. mual dan puyeng.
neni nuraeni
mulutnya lakban aja napa,,ga pusing apa Din itu mulut mertuamu nyerocos Mulu kaca burung beo
Wanita Aries
Kena lagi si andin
Teteh Lia
meski sudah berusaha di nasehati. kalau ngeyel mah. susah..
Teteh Lia
nyenyak ya tidur na... apalah aku yang sekali na bangun. susah buat bobo lagi na.. melek lah sampe pagi
Zenun
Aamiin, tentram banget dah😁
Zenun
mamake ngayap dulu ke tetangga
Teteh Lia
tetap ya.. iri na nda bisa hilang.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!