NovelToon NovelToon
Di Ujung Borneo

Di Ujung Borneo

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Anak Yatim Piatu / Cinta pada Pandangan Pertama / Mengubah Takdir / Mata-mata/Agen
Popularitas:607
Nilai: 5
Nama Author: Hanah Shakila

Entah untuk alasan apa Gladys memilih kembali ke sebuah pulau di ujung negri. Dia memiliki banyak kenangan masa kecil yang indah disana. mungkin jejak kenangan itu yang bisa menyembuhkan luka yang entah sejak kapan mulai terbentuk.

berbekal ingatan masa lalu yang sudah puluhan tahun, dia pun nekat untuk memulai petualangannya. .....

mencari sisa kenangan bersama keluarganya, teman dan orang lain yang dahulu sangat akrab dengan nya. berharap disana juga kelak dia bisa membuat kenangan yang sama seperti yang dia rasa di masa lalu.

dapat kah Gladys mewujudkan nya ?

Apakah semua akan berjalan seperti pengharapan nya?

ikuti kisah nya.......

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hanah Shakila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

perjodohan

Glady melangkah dengan tatapan kosong kearah depan menuju pelaminan. Disana berdiri seorang laki-laki yang kini sudah sah menjadi suami nya. Walau Gladys tahu itu orang nya, tapi dia enggan dan takut untuk melihat wajah nya. Rasa nya hanya belum siap saja. Hingga dia sampai disamping lelaki itu, lalu berdiri sejajar dengan nya. Tapi tidak sedikit pun dia tertarik atau pemasaran dengan sosok lelaki jangkung disamping nya itu.

"selamat yah ?"

"wah, kamu cantik sekali. Selamat yah?"

"gak nyangka jodoh mu secepat ini. Selamat yah ?"

Dan masih banyak lagi ucapan lain nya dari orang-orang yang datang dan menyalami nya memberi selamat. Namun dia tak menjawab sepatah katapun, entahlah. Dia sudah tidak tertarik dengan apapun juga. Pasti setelah ini, dia akan sangat nelangsa menjalani hari-hari nya.

Entah kenapa dia tiba-tiba melihat wajah, zarah, qilah dan regi diantara banyak nya tamu undangan yang ada di hadapan nya itu. Dia bergumam dalam hati

"padahal belum juga seminggu ninggalin mereka. Eh malah sudah merindukan nya. Maaf yah, sepertinya kita tidak akan bisa bertemu lagi."

Walau begitu, Gladys masih mengedarkan pendangan nya kearah lain juga. Sebab ketiga sosok teman nya tadi masih ada disana. Dia mencari satu orang lagi, yang sangat dia harapkan. Tentu saja gerak gerik nya itu sangat jelas.

"nyariin siapa?" tanya orang yang berada disampingnya.

Deg.!!!

Kenapa suara berat itu terdengar familiar, sungguh dia merasa sudah kehilangan akal sehat nya. bagaimana bisa dia mendengar suara bima pada orang yang berada disampingnya. Dia semakin tertegun kala melihat tiga orang teman nya itu malah berjalan kearah nya dengan ekspresi mereka yang tentunya sangat bahagia.

"waaaw ... Ternyata beneran menikah ?" ucap regi dengan wajah sumringah.

"selamat yah bro?" ucap zarah sambil menyalami si laki-laki lalu juga menyalami diri nya sambil mengerlingkan sebelah mata nya.

berbeda dengan qilah, dia tidak mengucapkan apapun. Malah memeluk Gladys dan menangis. Tapi aksi nya itu segera di lerai oleh regi.

"ngapain nangis sih ? malu-maluin aja kamu ini. Maaf yah?" ucap regi sambil menarik qilah pergi.

Gladys menarik nafas dalam-dalam dan membuang nya kasar.

"kalau capek yah duduk aja ?" bisik orang itu lagi, Gladys membulatkan mata nya sempurna.

Tidak mungkin hal yang sama terulang dua kali. Jika tadi pertama dia mengira salah mengenali suaranya, bisa jadi mungkin karena dia tak sadar sedang memikirkan orang lain. Tapi kalau sudah dua kali. Gak mungkin kebetulan dong.

Tapi walau begitu, dia semakin takut untuk sedikit pun melirik nya. Bagaimana jika ternyata hanya suara nya yang mirip. Dia akan semakin kecewa saja jika mengharapkan sesuatu yang mustahil.

Pandangan Gladys tidak pernah teralihkan dari ketiga teman nya itu. Regi masih terlihat berusaha menenangkan qilah. Entah kenapa dia sangat terharu begitu. Mengingat memang qilah yang paling perasa, tentu ini juga mungkin luka bagi nya. Melihat teman nya harus di jodohkan.

Tapi satu hal yang tidak di sadari oleh Gladys , bahwa dia sebelumnya berpamitan dengan alasan akan pulang sebab pernikahan kakak nya. Tapi kok tahu-tahu malah dia yang menikah. Dan dari mana mereka bisa tahu ?

Nah loh, penasaran ? Penasaran?. Yok..... Lanjut......

Singkat cerita, semua sesi selesai. Kedua mempelai dimasukkan kedalam mobil yang sama. Sebelum akhirnya pergi. Di momen Gladys berpamitan pada keluarga nya dia baru menangis. Pasal terlalu banyak wejangan dari keluarga nya yang menyentuh hati. entah kenapa suasana nya berubah haru.

"baik-baik dengan suami mu yah nak ?"

"dengerin omongan suami mu yah nak ?"

"ajak suami mu untuk datang kesini jika ada kesempatan. Pusara ayah dan ibu mu ada disini . Kami keluarga besar mu juga disini "

"jika sesuatu yang buruk kelak terjadi dalam pernikahan mu. Jangan sungkan untuk pulang. Kami tetap disini, . .

Walaupun ucapan itu banyak yang menegurnya, melarang untuk dikatakan. apalagi untuk orang yang baru saja menikah. Jangan sampai itu malah menjadi, doa buruk bagi kedua nya.

Dan yang paling membuat Gladys tidak habis fikir adalah kakak nya.

"maafkan kakak yang selama ini terkesan jahat pada mu. Kakak juga bingung bagaimana cara nya bisa mengakrabkan diri dengan mu. Maafkan kakak belum bisa memberikan yang terbaik untuk mu " ucap nya sebelum akhirnya juga malah ikut terisak saat memeluk Gladys .

hati nya yang sejak beberapa hari seperti membeku tak bisa merasakan apa-apa. Perlahan menghangat. Air matanya sungguh tak bisa dibendung lagi . Bahkan saat mobil yang di tumpangi Gladys dan suami nya menjauh, Gladys masih terisak.

"udah, jangan banyak menangis. Seharusnya ini di rayakan dengan kebahagiaan. Kenapa malah menangis" ucap laki-laki disamping nya sambil menyodorkan selembar tisyu.

Gladys meraih tisyu yang di sodorkan dan tidak sengaja melihat wajah suami nya itu.

"haaaaarrrgh.!!!!"

Teriaknya histeris.....

Ciiiiiiit.. !!!

Terdengar suara ban beradu dengan aspal saat si supir melakukan pengereman mendadak. Membuat seisi mobil semakin terkejut.

"aada apa sih ?? Kenapa?" ucap regi yang tiba-tiba memunculkan kepalanya dari kursi jok paling belakang.

Lagi-lagi Gladys berteriak histeris.

"berisik banget sih kamu? Ada apa ?" ucap qilah juga sambil berbalik badan kearah Gladys . Dan zarah juga melakukan hal yang sama dari kursi pengemudi. Seisi mobil menatap kearah yang sama.

Kearah Gladys yang wajah nya lucu, kebingungan, terkejut , dan tentu saja tidak percaya dengan wajah-wajah yang menatap nya.

"kalian ngapain disini ? Kalian mau culik aku ? gak. Gak boleh begini. Ini namanya aksi kriminal. Turunin aku." Gladys terlihat sedikit panik sambil berusaha membuka pintu mobil yang tentu saja dikunci .

"Kamu kenapa ?" Tanya bima yang juga kebingungan di buat nya.

Zarah kembali menjalankan mobil nya. Tak perduli bagaimana pun Gladys berteriak, meminta nya untuk menghentikan aksi mereka.

"Kamu pasti dalang semua ini kan ? Kamu yang meminta mereka ikut dalam aksi gila ini kan ? Ini gak bener, kalau keluarga ku tahu. Mereka akan menelpon pihak berwajib dan menahan kalian semua." bentak Gladys kepada bima dihadapan nya.

Gladys masih terlihat shok. Ketakutan.

"Kamu fikir ini penculikan ? Gak ada yang memaksa mu naik ke sini. Kamu sendiri yang masuk. Kamu lupa, kalau Tante mu sendiri yang menitipkan mu untuk di jaga baik-baik. " Jelas bima yang juga sedikit emosi dibuat nya. Dia tidak terima jika Gladys menuduh nya sebagai pelaku kriminal. Aneh saja menurut nya.

"Berarti kamu ?" Tanya Gladys pelan.

"Yah, suami mu." Jawab zarah, qilah, dan regi bersamaan.

Gladys semakin shok lagi, saat melihat kearah bima dan orang itu malah menunjukkan cincin di jari manisnya. Cincin yang sama dengan yang Gladys pasangkan untuk suami nya tadi di pelaminan.

"Haaah ? Maksud nya gimana ? Tunggu-tunggu....!!"

Gladys memegangi kepalanya, berusaha mencerna semuanya. Jadi dia sejak tadi tidak berhalusinasi. Benar bahwa suara itu memang punya bima. Tubuh jangkung yang sekilas mirip bima itu memang benar dia. Dan....

"Ini bukan mimpikan ?" Tanya nya dengan wajah kebingungan.

"mungkin kamu bisa tidur sekarang, barangkali kalau kamu bangun nanti memang benar ini hanya mimpi. Seperti nya kamu benar-benar hanya memimpikan pernikahan kita. Tidak mau menerimanya sebagai suatu kenyataan." jawab bima sambil bersedekap dada, dan menatap keluar jendela. Dia memasang wajah yang sedikit kecewa.

"yang sabar yah bro?" ucap regi sambil menepuk pelan bahu bima. Yang hanya di angguki oleh si wajah tanpa ekspresi itu.

Sementara Gladys , masih merasa bahwa semua ini tidak benar. Sebenarnya ada apa ini ?

1
Innaa
semangat berkarya 😘
emili19
Gemesin banget si tokoh utamanya.
Mama Beby: yok terus ikutin kisah mereka🤗
total 1 replies
Black Jack
Ingin membaca lagi dan lagi.
Mama Beby: yuk, dibaca lagi. udah update nih🤗
total 1 replies
Tình nhạt phai
Cerita yang bikin baper, deh!
Mama Beby: terimakasih 🥰🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!