NovelToon NovelToon
Anak Rahasia Milik Dokter Obsesif

Anak Rahasia Milik Dokter Obsesif

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Balas Dendam / Lari Saat Hamil / Single Mom / Dijodohkan Orang Tua / Dokter
Popularitas:26.5k
Nilai: 5
Nama Author: Ridz

"Jika kamu hamil, bawa benih itu dan anggap aku tidak pernah memberikannya!"

Aruna meninggalkan pernikahannya dengan Tuan Muda Pertama dari Keluarga McLane, menjalani kehidupan sendirian, Aruna menemukan takdir baru bersama anak di kandungannya, tapi kenapa sang Tuan Muda malah seperti kehilangan pijakan hidupnya.

-

Aruna sudah melupakan laki-laki ini, tapi kenapa dia malah dihadapkan dengan dia sekali lagi.

"Aruna, anak yang bersamamu, siapakah dia?" —Rowan

"Aku kira kau tidak punya waktu untuk lebih peduli kepada orang lain, Tuan Muda!" —Nuna

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ridz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps 17 | Rencana Tinggal Serumah

"Kalau begitu aku akan pergi sekarang, jika kalian butuh bantuan ku lagi, silakan hubungi aku kapan saja." Leon tersenyum berjalan pergi meninggalkan Aruna bersama Rowan diruangan rumah sakit itu.

Aruna dan Rowan hanya menatap kepergian Leon dengan tatapan biasa sebelum Rowan kembali fokus kepada Aruna.

"Jadi kapan kamu, akan siap-siap?" tanya Rowan kepada Aruna. Aruna mengangkat kepalanya dan mendelik bingung atas pertanyaan Rowan kepadanya barusan.

"Siap-siap? Memangnya aku mau kemana?" tanya Aruna bingung.

Rowan menghela napas panjang kemudian mengusap dahinya. "Aku lupa bilang kalau Ho sudah menyiapkan rumah untuk kita tinggal bersama."

"Kita?"

"Yah, aku, kamu dan Aiden."

Aruna menarik napas panjang kemudian menatap Rowan dalam-dalam, ia tidak menyalahkan situasi yang awkward sekarang ini, tapi Aruna mempertanyakan darimana ide tentang tinggal bersama itu keluar dan sejak kapan Aruna setuju akan hal tersebut.

"Aku tidak pernah setuju tentang hal ini Rowan, kau benar-benar bersikap berat sebelah, lagipula aku baru saja memperpanjang masa sewa apartemenmu."

Rowan menunduk dan murung, poni rambut yang selalu dia sisir ke belakang kini jatuh menutupi dahinya. "Aku kira, kau akak senang dengan ide ini, aku tidak ingin kejadian tadi pagi terjadi lagi, apalagi saat aku tidak ada di sampingmu."

"Ayolah, jangan memperburuk situasi atas penolakanku," jelas Aruna memegang pipi Rowan dan mengangkat wajahnya yang tengah menunduk itu. "Loh, Rowan, kau menangis?"

Kedua bola mata Rowan kini berkaca-kaca, setetes air mata jatuh yang membuat Aruna terdiam. Menangis dalam keadaan wajah tampan seperti itu jelas-jelas sebuah kecurangan.

"Kau ingin memanipulasi diriku dengan tangisanmu?"

Rowan menggeleng, dia meraih tangan Aruna dan menempelkan telapak tangan Aruna di pipinya. "Aku kira kita sedang berkencan sekarang."

Mendengar itu jelas Aruna membantah semua pola pikir klise milik Rowan, ia mengusap air mata di pipi Rowan. "Tenangkan dirimu Tuan Muda, kita ini hanya sebuah kesepakatan, dan tidak bagus untukmu memainkan hati di dalamnya, kau bahkan diriku tidak tahu kapan kesepakatan itu selesai, dan yang tersisa cuma perpisahan."

Rowan menyeka air matanya, ia menarik tangan Aruna yang membuat Aruna langsung terjatuh ke dalam pelukan Rowan.

"Meskipun kau berkata begitu, dulu aku pernah sangat gila untuk melepasmu, tapi kau juga tahu aku adalah pria yang manipilatof, kan?" ujar Rowan yang membuat Aruna tertawa kecil.

"Pfft! Lucu saja saat kau mengaku begitu, bukannya itu sudah rahasia umum, wahai Tuan Muda?" jawab Aruna tertawa sembari memejamkan matanya.

Rowan yang mendengar itu mengangkat tubuh Aruna ke atas tempat tidur yang tengah dia duduki dan menindih tubuh Aruna. Aruna merasa hawa di sekitarnya memanas, tatkala hembusan napas Rowan kini terasa di lehernya. Rowan membenamkan kepalanya di leher Aruna dan berbisik. "Aku akan memastikan bahwa hanya aku satu-satunya orang yang akan kau tatap selama sisa hidupmu, itu."

Aruna tidak tahu kalau Rowan adalah tipe pria obsesif makanya, dan itu pula yang menjadi alasan Rowan selama ini tidak menjalin hubungan dengan wanita lain karena selama ini, dia akan posesif dan obsesif kepada satu orang yang benar-benar dia inginkan.

"Jadi, apa kau ingin tinggal bersamaku, aku benar-benar tidak bisa membahayakan dirimu, aku tidak akan tenang, dan Aiden juga semakin dekat denganku."

Aruna seketika terdiam. "Jika suatu saat Ayah Aiden datang dan ingin mengambil Aiden, maka apa yang harus aku lakukan?"

Rowan menautkan alisnya. "Kau berhak atas anak itu, kau yang membesarkan anak itu, tidak ada satupun yang berhak atas penghakiman itu—" Rowan belum menyelesaikan ucapannya tapi Aruna sudah menarik tengkuk Rowan membuat keduanya kini berciuman, Aruna memeiwmkan mata sedangkan Rowan membulatkan mata sempurna.

Aruna melepaskan ciuman otu dan menatap sendu wajah Rowan. "Jaga ucapanmu itu yah, suatu saat akan ada yang menagihnya."

"Maksudmu?"

'"Sekarang bangunlah, dan berhenti menindih diriku, okay?" ujar Aruna tidak ingin menjawab Rowan dan malah mendorong tubuh Rowan menjauh darinya.

Rowan bangkit dari posisinya dan menghela napas. "Kadang-kadang kau tidak bisa ditebak."

"Sudahlah, katanya kau ingin aku dan Aiden tinggal bersamamu."

"Kau mau?"

Aruna melipat kedua tangannya dan menatap dingin Rowan. "Dari semua hal yang terjadi barusan, Kira-kira apa alasan aku bisa menolak lagi?"

"Tapi ini cuma sebatas kerjasama yah Rowan, tidak ada agenda lain karena aku menduga kau punya banyak agenda saat aku akan tinggal seatap bersamamu!"

Rowan cengengesan dan berjalan ke arah Aruna. "Apakah aku terlihat seperti itu."

CTAK! Aruna menyentil hidung Rowan dan tersenyum. "Selalu begitu, Tuan Muda."

Sementara itu di tempat lain, kini Ho tengah berjalan bersama dengan Aiden setelah tadi meninggalkan Rowan dan Aruna.

"Oke boy, untuk saat ini kau akan ikut okay? Dan kita akan membiarkan Nona Aruna beserta Tuan Muda menikmati waktu berdua mereka." Sekretaris Ho berjalan melewati koridor rumah sakit sembari menggendong Aiden.

Ia bersenandung dan bergumam dalam hatinya sendiri, menikmati suasana di Koridor rumah sakit yang sepi—pada awalnya, sebelum seorang wanita datang dari arah berlawanan dan menabrak tubuh Ho sehingga menumpahkan kopi ke arah Ho.

Ho yang siaga dan tidak ingin Aiden terkena mengangkat tinggi Aiden sehingga tidak cuma kopi itu yang membasahi dirinya tapi tubuh wanita itu terjatuh tepat di dadanya yang terbuka lebar.

"Ah, sir, maaf, aku benar-benar gak sengaja, aku buru-buru harus menemui Bosku yah ada di rumah sakit ini." Wanita itu mengangkat kepala menatap sosok Ho sampai matanya juga menangkap sosok Aiden. "Aiden?"

"Bwa! Bwa!" ujar Aiden menunjuk wanita itu itu.

"Kamu siapa?" tanya Ho kepada wanita itu.

Wanita itu memperbaiki posisinya berdiri dan menundukkan kepala. "Saya Zeya, karyawan Nona Aruna, kenapa bisa ada anak Bu Boss bersama anda, sir."

"Kau tidak ingin mengatakan sesuatu kepadaku terlebih dahulu? Contohnya seperti minta maaf mungkin," jelas Ho menatap datar Zeya.

Zeya menundukkan kepalanya."Maafkan, aku Sir."

Ho hanya menghela napas panjang dia memberikan Aiden ke gendongan Zeya dan melepas kemeja yang dia pakai menyisakan kaos putih polos, setelahnya dia mengambil kembali Aiden dan melemparkan kemejanya kepada Zeya.

"Cuci itu dan antarkan kembali ke alamatku, kemarikan ponselmu."

Zeya mengeluarkan ponselnya yang langsung direbut oleh Ho. "Sir, kau tahu, kau itu cukup kasar terhadap wanita."

Ho tidak peduli, dia mengetik nomor disana dan mengembalikan ponsel Zeya. "Hubungi aku di nomor itu setelah kau selesai membersihkannya." Ho kemudian berjalan dengan ekspresi datar meninggalkan Zeya sendirian disana dengan tatapan bingung.

"Dasar, Laki-laki dingin dan arogan, aku kan sudah minta maat."

1
Linda Liddia
Semangat thor harus lanjut sampe ceritanya end jgn ngegantung ceritanya thor..
Ditunggu crazy up'nya thor
Ella Younieatie
di tunggu up nya thor
Agustin Indah Setiyaningsih
lohh..lohhh..kok bisa?
up yg banyak dong thorr,
Ridz: aku aja mikir kak kok bisa 😭
total 1 replies
she
ok, semangat up thoor
Mrs.Riozelino Fernandez
oooh...aku kira gtu tadi kk...sempat terdiam juga bacanya 😅😅😅😅
Mrs.Riozelino Fernandez
😳😳😳😳😳😳
apa itu??????
Mrs.Riozelino Fernandez
akhirnya...
orang pertama yang mendengar kan Aiden bicara adalah Daddy nya...
Mrs.Riozelino Fernandez
makasih kk othor yang baik🙏💖
Mrs.Riozelino Fernandez: udah kek pelajaran PKN kita yah,,,,
rukun ,damai, toleransi, gotong royong 😆😆😆😆
Ridz: cama2 pembaca ku yg uwuwu
rukun2 yah kitaaa
total 2 replies
Sunaryati
Masih lanjut nggak Thoor, jika lanjut kutunggu, jika tidak tak delete
Ridz: lanjuttt
total 1 replies
l3_nie
good
l3_nie
good
Liswati Angelina
tentunya kamu ayah aiden rowan.....
Liswati Angelina
semoga mereka rujuk beneran.....
Mrs.Riozelino Fernandez
di kehidupan nyata juga banyak yang pacaran kissing kk Thor 😆
Mrs.Riozelino Fernandez
ya ampun 😆😆😆😆😆
Mrs.Riozelino Fernandez
wow.... keren juga kakek Logan...
Mrs.Riozelino Fernandez
sebenarnya disini kakek Logan ada bener nya sih...dulu Rowan dengan gampangnya menceraikan Aruna...
mempermainkan pernikahan...padahal dia sudah meniduri Aruna...
Mrs.Riozelino Fernandez
sendok kaya,istilah untuk anak keturunan orang kaya kk Thor...🙏
Mrs.Riozelino Fernandez: sendok emas...🙏
total 1 replies
Mrs.Riozelino Fernandez
semangat Kk Thor💪💪💪
semoga hasilnya memuaskan...💗
Mardiana
ada mauny aja bilangnya "istri kesayangan ku" 😡
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!