Fania seorang gadis cantik yang berasal dari desa, ia seorang anak art yang bekerja di sebuah rumah mewah.
Rumah yang terdapat tidak jauh dari tempat tinggalnya, menjadi misteri oleh penghuni desa, karena rumah tersebut sudah tidak dihuni oleh pemilik rumah.
suatu ketika Fania mendengar suara aneh dari balik kamar, kamar yang terbilang aneh itu membuat Fania penasaran.
Saat melihat itu Fania merasa.... mau tau kelanjutan ceritanya, jangan lupa baca terus novel ini ya semoga kalian suka dengan karyaku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tiara sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17. merindukan seseorang
Resta melihat seorang wanita sedang termenung di luar rumah, wanita itu hanya terdiam sambil mematung menatap lurus ke depan. Entah apa yang dipikirkan wanita itu membuat Resta penasaran, Resta akhirnya menggunakan kekuatan sihir untuk mengetahui isi kepala dari Fania.
Resta tersenyum mengetahui apa yang terjadi di pikiran Fania, ternyata wanita itu sedang memikirkan tuannya.
Resta segera menghampiri Fania yang duduk melamun di depan teras, "buat apa kamu melamun di luar."
"Aku sedang menikmati angin sore." jawab Fania berbohong, tanpa mengatakan apapun Resta mengetahui apa yang dipikirkan Fania.
"Apa sekarang kamu sedang berbohong kepadaku?" Fania mengerutkan kening lalu menoleh kearah Resta.
"Apa maksudmu."
Resta tersenyum, "aku tahu apa yang sedang kamu pikirkan sekarang. Kamu sedang memikirkan Edward sahabatku."
"Bagaimana dia bisa tahu."
"Kamu bingung kenapa saya bisa tahu isi kepala kamu. Karena saya memiliki kekuatan seperti kamu, makanya saya mengetahui apa yang tidak kamu ketahui Fania." ucap Resta, benar juga Resta sama dengannya memiliki kekuatan aneh.
Mungkin bagi Resta itu hal biasa, tapi baginya adalah hal aneh untuk dirinya.
"Sahabatku mengirim sebuah pesan untuk kamu."
Mendengar itu Fania menjawab, "apa itu."
......Secepatnya saya akan kembali Resta, saya minta kamu untuk menjaga dan lindungi Fania sampai tugas saya selesai. Lakukan perintah saya untuk mengawasinya, kasih juga pelajaran bagi siapa saja yang berani menyentuh Fania. Beri tahu Fania bahwa saya akan secepatnya pulang, dan membantunya untuk memulihkan kekuatan yang dia punya.......
"Itu yang tuan katakan kepadaku. Dia ingin aku menjaga kamu sampai dia kembali." ujar Resta, tanpa sadar Fania tersenyum melihat pesan tersebut.
Bagaimana bisa Edward membuatnya senang, yang awalnya dia khawatir mengenai keadaannya mendapat pesan tersebut membuat hatinya tenang.
"Terima kasih Resta."
Kini Edward berada di tempat tujuan yang dikatakan sang ayah, laut yang sangat luas tanpa ada penghuni terasa sunyi. Banyak sekali tempat yang sudah hancur, entah apa sebabnya mungkin karena tempat ini adalah tempat yang makmur.
Sekarang menjadi tempat kosong, sunyi dan hampa. Edward terus berjalan melewati beberapa tempat yang berada di laut. Hanya kekosongan yang Edward rasakan, saat ia tiba disebuah istana kerajaan laut Edward melihat bahwa gerbang tersebut terbuka lebar.
Tidak ada seorang penjaga yang menjaga istana tersebut, Edward masuk untuk memastikan apakah di dalam masih ada orang yang tinggal atau tidak.
"Bagaimana aku bisa menemukan penghuni laut sedangkan seluruh laut tidak ada penghuni satupun." gumam Edward terus berjalan, tanpa sadar Edward merasakan ada kekuatan aneh di area istana.
Seperti aura gelap yang menutupi seluruh istana laut, penduduk istana tidak ada satupun yang berani datang walau dia tahu bahwa keadaan istana lagi kacau balau.
"Kekuatan apa ini. Kenapa banyak kabut asap yang begitu tebal." ucapnya melihat asap hitam yang mengelilingi istana laut.
Edward mencoba menyentuh asap hitam tersebut, saat menyentuh asap hitam tersebut dia seperti ditarik oleh kekuatan yang sangat jauh. Membuat Edward masuk ke dalam asap hitam tersebut.
Di sana Edward hanya melihat seorang patung yang tidak sama sekali bergerak, tetapi dari bentuknya ia merasakan hal aneh di dalam patung ini. Edward terus mengamati sampai akhirnya patung itu mengeluarkan asap dari dalam.
Edward terbatuk-batuk saat asap itu berubah menjadi monster, monster yang sangat jelek dan menakutkan.
...••••...
Monster itu memiliki tarik yang panjang, terdapat tanduk di bagian tengah kepala dengan ekor seperti buntut kuda. Monster tersebut setengah dari manusia dan binatang, monster itu terus menatap Edward dengan tatapan lapar.
"Siapa kamu? Kenapa kamu bisa masuk ke dalam asap kabut yang saya buat." ujar monster itu kepada Edward.
"Oh jadi kamu yang melakukan ini semua. Pantas bentuknya sangat jelek seperti kamu." jawab Edward dengan mengejek tubuh dari monster tersebut.
"Apa kamu bilang. Berani-beraninya kamu mengatakan hal itu sama saya, apa kamu tidak takut kalau saya akan memakan kamu."
Bukannya takut Edward malah tertawa mendengarnya, monster itu marah saat melihat pria asing itu mentertawakan dirinya. Tanpa menunggu monster itu mengeluarkan kekuatan dari mulutnya, Edward segera mengeluarkan sihir pelindung untuk menangkal sihir yang dikeluarkan oleh makhluk tersebut.
"Argh!! Sial. Kenapa kamu bisa tahu sihir pelindung." erang monster itu, lalu dengan cepat menyerang Edward sebelum mengenai Edward, Edward berhasil melawan monster yang jelek ini.
Serangan bertubi-tubi yang diberikan Edward mampu membuat monster itu tumbang, kekuatan yang berasal dari tanduk tersebut patah sampai akhirnya dia melemah tidak bisa bergerak lagi.
"Katakan siapa kamu sebenarnya. Kenapa kamu bisa mengalahkan ku." ucap monster itu kepada Edward, sedangkan Edward menatap monster yang sudah terkepung oleh kekuatan Edward yang sangat kuat.
"Saya Edward Snowden." mendengar itu monster itu segera teringat bagaimana hidupnya dulu ditolong oleh seorang pria bernama Snowden.
"Apa? Apa kamu anak dari tuan Snowden." ujar monster itu bertanya kepada Edward.
Edward menyingkir, "Kamu mengenali ayah saya."
Monster itu terbangun saat Edward membantunya, "Tentu. Siapa yang tidak mengenal tuan Snowden, dia pria sejati dan baik hati. Dia juga penguasa alam dunia, dunia iblis ataupun dunia setan dan dunia kalangan lain pasti mengenalnya."
"Jadi kenapa kamu bisa datang ke tempat ini." tanya monster itu kepada Edward.
Edward menghela nafas dengan berat, "saya datang ke sini diminta untuk mencari pusaka tersembunyi di istana bawah laut. Tapi saya lihat lihat penghuni laut sudah tidak ada, sebenarnya apa yang terjadi sebelum seperti ini."
Monster itu terdiam lalu mengajak Edward untuk ke tempat tinggalnya, "dulu ada seorang raja bernama Theron. Dia sama seperti ayah kamu, pria tangguh dan memiliki jiwa kepemimpinan. Tetapi saat itu terjadi dia berubah menjadi kejam, yang awalnya dia sangat baik dengan semua penghuni seketika berubah."
"Banyak anak kecil yang dibunuh olehnya, saya tidak tahu apakah penyebabnya dia yang melenyapkan semua penghuni laut. Atau ada sesuatu yang membuat dia kejam kepada siapapun, apalagi kalau sudah menyangkut kekuasaan pasti dia akan mengamuk dan tidak akan segan-segan untuk melenyapkan siapapun yang berani membantahnya."
"Lalu apa yang terjadi setelah itu." Edward menatap saat dia sibuk meneguk minuman yang disediakan oleh monster.
"Setelah itu saya tidak tahu cerita kelanjutannya seperti apa, karena saya ditugaskan oleh raja Theron untuk menjaga kestabilan dunia. Setelah saya kembali dunia bawah laut sudah seperti ini, hancur berantakan tanpa ada tersisa apapun."
"Makanya saya terus mencari penyebab dari ini semua, dan saya sudah berjanji dengan raja Theron untuk menjaga seluruh lautan."
Edward terdiam saat mendengarkan cerita yang terjadi di laut, lalu ia meminta monster itu untuk masuk ke dalam istana, mungkin saja ada petunjuk di dalam istana.
Monster itu mengajak Edward masuk ke dalam istana yang dibangun oleh raja Theron, masih banyak sekali peninggalan yang dipimpin olehnya. Apalagi yang dia tahu istana ini sangat makmur, tapi entah kenapa Theron menjadi kejam kepada rakyat.
Harusnya dia bisa mengadili siapa saja yang bersalah, bukan yang bersalah yang memimpin segalanya. Sedangkan yang benar sama dia dihancurkan begitu saja, dari cerita yang diberikan oleh monster ini pasti ada petunjuk mengenai ini semua.
"Apa saya boleh masuk ke ruangan kerja raja Theron." Edward menatap monster itu lalu dengan cepat monster itu mengangguk.
Edward terus mencari penyebab dari semuanya, saat ini Edward belum menemukan petunjuk apapun tentang masalah ini semua. Saat Edward ingin keluar dari ruangan, tiba-tiba saja matanya menatap satu benda yang sangat aneh.
Di ujung jendela itu terdapat sebuah gantungan yang berbentuk seperti boneka, Edward melangkah untuk melihat benda apa itu. Lalu dia mengamatinya sampai akhirnya dia menebak pasti ada seseorang yang memberikan benda aneh ini.
"Oh iya apa kamu tahu ini apa?" Edward memberikan benda itu kepada monster tersebut, lalu entah kenapa dia mengingat kejadian sebelum dia pergi.
"Sebelum saya pergi bertugas saya menerima pesan bahwa ada seseorang mau menemui raja Theron. Setelah itu saya antar dia untuk menemui raja, lalu tiba-tiba saja orang itu memberikan hadiah."
"Hadiah?" ucap Edward dengan bingung.
"Maksud kamu hadiah seperti apa yang diterima oleh raja Theron."
"Sebuah kotak emas yang berisi tulisan dan gantungan ini." kata monster itu, lalu Edward dengan cepat mencari kotak emas yang diberitahu oleh monster itu.
"Maksud kamu kotak emas ini." monster itu dengan cepat berjalan menghampiri Edward.
"Iya ini kotaknya."