Jika biasanya orang yang putus cinta akan berubah sikap menjadi dingin dan cuek, tapi berbeda dengan Davion Slade. Pria tampan berusia 28 tahun itu justru berubah sikap menjadi pria paling menyebalkan dan random.
Dua tahun dia melajang setelah memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan sang kekasih, bukan karena Davion ataupun sang kekasih saling berkhianat. Tapi, karena sang kekasih memiliki kelainan penyimpangan.
Wanita yang dia jadikan kekasih selama satu tahun itu ternyata penyuka sesama jenis. Davion yang mengetahui hal tersebut menjadi jijik dan geli sendiri.
Hingga akhirnya, Davion bertemu dengan Vynessa setelah menggantikan jabatan papanya sebagai CEO.
Rasa ingin memiliki langsung muncul begitu saja saat melihat Vynessa yang begitu cekatan dan multitalenta. Tanpa Davion tau jika status Vynessa adalah mantan istri rival bisnisnya.
Mampukah Davion meluluhkan hati Vynessa yang sudah trauma dengan yang nama nya cinta?
Simak kelanjutannya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17 : Salah Persepsi
Sam, Davion serta Vynessa berangkat bersama ke kantor. Seperti biasa, Sam yang mengemudikan mobilnya, Vynessa duduk dibelakang menemani sang tuan muda Davion.
Jujur saja, sebenarnya Vynessa merasa sedikit canggung serta tidak enak hati pada Davion. Pasalnya, dirinya akan menjadi bahan gunjingan para karyawan yang lain jika mereka terus-terusan melihat Vynessa datang ke kantor bersama Davion.
"Tuan Sam", panggil Vynessa
"Ya nona ?". Sahut Sam melirik Vynessa dari kaca spion
"Bisakah anda menurunkan saya dibelokan sebelum gerbang masuk ke kantor?", tanya Vynessa
Davion yang sedari tadi sibuk dengan ipad yang ia genggam sontak mengalihkan pandangannya menatap Vynessa dengan kening yang mengernyit.
"Kenapa harus turun dibelokan sebelum pintu gerbang masuk kantor? Kenapa tidak sekalian turun dari sini saja". Celetuk Davion bergurau, ia merasa heran dengan permintaan wanita yang duduk disebelah nya ini.
Vynessa yang mendengar itu, membulatkan matanya menatap Davion dengan tajam. Apa Davion berniat mengerjainya? Ini masih pemberhentian lampu merah dipusat kota dan jarak menuju kantor masih ada 2 kilo lagi.
"jangan menatapku seperti itu, nanti kamu jatuh cinta dengan ku". Cetus Davion, kemudian ia kembali mengalihkan pandangan nya menatap layar ipad nya lagi.
Vynessa berdecak kesal mendengar nya, percaya diri sekali tuan muda Davion ini.
"Saya hanya tidak ingin para karyawan curiga dan nantinya saya menjadi bahan pembicaraan mereka". Kata Vynessa jujur
"Kenapa sih wanita itu rumit sekali". Ujar Davion
"Maksud anda ?", cicit Vynessa tak paham
Davion menutup ipadnya lalu membenarkan posisi duduknya agar lebih nyaman.
"Ya maksud ku, kenapa harus takut menjadi bahan gunjingan sedangkan mereka saja tidak ada kontribusi nya dalam hidup kita, lebik baik fokus dengan diri sendiri". Ucap Davion dengan begitu lugas nya
Skakmat!
Vynessa yang mendengar itu langsung dibuat bungkam seketika. Memang benar juga apa yang diucapkan Davion, kenapa harus takut menjadi bahan gunjingan sedangkan mereka yang menggunjing saja tidak ikut berkontribusi dalam hidup kita.
"Masih ingin turun dibelokan sebelum pintu gerbang masuk ke kantor hm.. ?" Tukas Davion
"Iya". Sahut Vynessa masih dengan keras kepalanya
"Baiklah, Sam turunkan Vynessa disana". Titahnya pada Sam
"Baik tuan".
.
Sam menghentikan mobilnya tepat dibelokan yang dimaksud oleh Vynessa. Wanita itu segera meriah tas nya dan bergegas turun. Davion menurunkan sedikit kaca mobilnya kemudian ia berkata.
"Jangan sampai terlambat tiba dikantor, 5 menit lagi ada rapat mingguan seluruh karyawan". Ucap nya
"Iya saya paham tuan muda", Sahut Vynessa
"Good, waktu mu masih ada 20 menit untuk sampai dikantor". Setelah mengatakan itu Davion langsung menaikkan kembali kacanya dan meminta Sam melajukan mobilnya menuju kantor yang hanya berjarak 50 meter lagi.
Sepeninggalan Davion, Vynessa berdecak kesal dan terus mengumapti lelaki itu tak henti-henti nya. Ia lalu melirk arloji yang melingkar dipergelangan tangan kirinya. Matanya sontak membulat saat melihat waktunya tinggal 15 menit lagi. Vynessa bergegas berjalan cepat menuju kantor.
Saat Vynessa berlari tiba-tiba dari arah belakang sebuah mobil melaju kencang dan melewati genangan air yang tak jauh dari tempat Vynessa berada.
Bruukk!!
Splash!!
(anggap aja suara nya begitu ya hehe)
Air genangan itu terpercik tinggi keudara, membasahi Vynessa yang sedang berjalan didekatnya. Kemeja nya yang berwarna putih kini ternoda air genangan yang kotor itu, membuat nya frustasi dan juga kesal. Vynessa menatap mobil yang sudah melaju menjauh itu dengan mata kesal. Ingin sekali ia mengejar mobil itu dan memaki sopir nya tentang kelakuan sembrono nya.
Vynessa menarik nafas dalam-dalam, mencoba menenangkan diri. Ia melihat sekeliling, mencari tempat untuk membersihkan diri. Didekat nya ada sebuah cafe yang tampak nyaman. Ia memutuskan untuk masuk kedalam cafe itu dan membersihkan diri sebelum melanjutakan perjalanannya ke kantor, berharap ia tidak terlalu terlambat.
Saat Vynessa tiba dikantor, ia langsung menuju ke ruang rapat. Ia berharap bisa masuk tanpa menarik perhatian , tapi kemeja putihnya yang ternoda oleh bercak-bercak air kotor membuatnya merasa sedikit malu dan tidak nyaman. Tapi, sebelum Vynessa memasuki ruang rapat ia memutuskan untuk singgah dahulu keruang kerja Davion untuk memberitahu jika ia sudah tiba dan siap untuk rapat.
Didepan ruang kerja Davion, Vynessa menarik nafas dalam-dalam sebelum akhirnya ia mengangkat tangannya dan mengetuk pintu nya.
Tok...
Tok...
Tok..
"Masuk!"
Terdengar suara teriakan Davion mempersilahkan Vynessa untuk masuk.
Ceklek..
"Tuan muda saya sudah sampai", ucap Vynessa seraya menundukkan kepala nya
Mendengar suara Vynessa, Davion yang tengah sibuk dengan laptop diatas meja kerja nya pun seketika mendongak menatap sekretarisnya itu. Kedua alis nya seketika langsung bertautan melihat penampilan Vynessa yang berantakan seperti itu. Kemeja putihnya yang kotor, tatanan rambut nya sudah tak rapi lagi seperti tadi.
Davion langsung beranjak dari duduk nya, berjalan menghampiri Vynessa.
"Apa yang terjadi dengan mu Vyn?" tanya Davion sambil melihat penampilan Vynessa dari ujung rambut hingga ujung kaki.
Vynessa pun akhirnya menjelaskan tentang insiden mobil yang mencipratkan air genangan kearahnya. Davion yang mendengar itu bukannya kasihan, ia justru tertawa tergelak.
"Haha, salah siapa tadi minta turun dibelokan hm? Begini kan jadinya. Ngeyel kalo dikasih tau". Omel Davion sudah seperti ibu-ibu yang sedang memarahi anak nya karena bandel.
Vynessa berdecak kesal mendengarnya, ia mencebikkan bibirnya seraya memutar bola matanya jengah. Atasannya itu seperti tak ada rasa empati sedikit pun padanya. Padahal tanpa Vynessa tau, jika didalam hati Davion ia khawatir bukan main melihat penampilannya yang sangat memprihatinkan seperti itu.
Melihat wajah Vynessa yang kesal, Davion menarik lembut tangannya mengajak wanita itu tuk masuk kedalam ruang istirahatnya yang berada disamping tempat kerja nya. Davion menekan tombol dibelakang rak-rak buka, sesaat kemudian terbukalah sebuah pintu. Vynessa sempat tercengang melihatnya, selama ia bekerja sebagai sekretaris papi Dom belum pernah ia melihat ada ruang rahasia didalam ruang kerja tersebut. mungkin memang ruang rahasia itu sudah lama ada hanya Vynessa saja yang tidak pernah mengetahuinya.
Kemudian, Davion membawa Vynessa masuk kedalamnya.
"T-tuan muda, a-anda mau apa ?", ujar Vynessa terbata-bata ketakutan saat Davion menutup pintu ruangan itu.
"Buka lah.. " titah Davion
Vynessa membelalakkan matanya, tangannya reflek memegang erat kemeja nya sambil menggelengkan kepalanya kuat.
"Tidak, anda mau apa?!", Ucap Vynessa was-was
"Bukaa". Titah Davion sekali lagi
"Tidak, jangan seperti ini tuan muda. Saya mohon". Pinta Vynessa memohon, matanya sudah memerah berkaca-kaca. Ia takut lelaki itu berbuat macam-macam padanya.
Davion yang melihat itu mengerutkan dahinya bingung. "Kamu ini kenapa Vyn? saya menyuruh mu membuka gorden jendela itu agar cahaya matahari nya bisa masuk. Kamu pikir saya menyuruh mu membuka apa?"
.
.
.
To Be Continue...
sntai bgt blng ky gt,kl vyn dngr pst dia mkin bnci tauuu...
bru bntr bcanya,udh abs aja kk....
d tnggu up ny lg....smnggtt....
kl ska jgn ky gt dong dav....
mskpn dia jnda,tp msih segel tauuu.....