NovelToon NovelToon
From Nobody To Somebody (Agent Contact Center)

From Nobody To Somebody (Agent Contact Center)

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Kehidupan di Kantor / Keluarga / Slice of Life / Careerlit / Chicklit
Popularitas:156.2k
Nilai: 5
Nama Author: Safira

Di pertengahan tahun 2010, kerasnya kehidupan wanita bernama Sekar Nabila Putri dimulai. Tak ada dalam benak Sekar jika hidupnya setelah selesai kuliah berubah menjadi generasi Sandwich.

Setiap anak tentu tak bisa memilih di keluarga mana mereka dilahirkan. Ibunya lebih menyayangi sang kakak daripada Sekar. Alasannya sepele, hanya karena kakaknya adalah laki-laki dan menjadi anak pertama. Sedangkan Sekar adalah anak perempuan, si bungsu dari dua bersaudara.

Impiannya menjadi seorang akuntan yang sukses. Untuk menggapai sebuah impian, tak semudah membalikkan telapak tangan. Sekar harus terseok-seok menjalani kehidupannya.

Aku butuh rumah yang sebenarnya. Tapi, saat ini rumahku cuma antidepressant ~ Sekar Nabila Putri.

Akan tetapi sederet cobaan yang mendera hidupnya itu, Sekar akhirnya menemukan jalan masa depannya.

Apakah Sekar mampu meraih impiannya atau justru takdir memberikan mimpi lain yang jauh berbeda dari ekspektasinya?

Simak kisahnya.
Mohon dukungannya.💋

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Safira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17 - Ajakan ke Pesta Militer

Keesokan harinya.

Saat pulang kerja, Sekar berpapasan dengan Resti di kantor.

"Kar," panggil Resti.

"Iya, Res."

"Kamu nanti malam ada acara gak?"

"Ehm, gak ada. Memangnya kenapa?"

"Mau nemenin aku?"

"Ke mana?" tanya Sekar.

"Pacarku kan lulus sekolah di angkatan laut. Jadinya aku disuruh ke sana. Soalnya teman-teman dia juga bawa pacarnya masing-masing. Aku minta kamu nemenin ikut ke sana biar nanti ada teman ngobrol. Soalnya aku cuma nemenin bentar pacarku itu. Nanti aku kenalin kamu deh ke temannya Mas Imran," pinta Resti. Imran adalah nama kekasih Resti.

"Hmm, gimana ya?" Sekar meragu.

"Ayolah, Kar. Acaranya gak lama kok. Dari jam tujuh sampai jam sembilan malam. Nanti aku jemput kamu pakai taksi. Terus kita kumpul di markas angkatan laut yang dekat taman kota. Para cewek-cewek kumpul di sana dulu. Jam enam sore kita berangkat dari sana naik bus angkatan laut ke tempat acara,"

"Pakai baju apa? Apa ada tema tertentu?" tanya Sekar.

"Terserah kamu, yang penting sopan. Mirip kalau kamu mau pergi ke kondangan, juga enggak apa-apa kok."

"Ya sudah aku mau demi kamu, Res."

"Ih, makasih banyak Sekar. Sahabat sejatiku yang selalu bisa diandalkan. Hehe..." Resti seketika memeluk tubuh Sekar dengan gemas dan bahagia. "Nanti aku telepon kamu kalau udah mau jemput ya," sambungnya.

"Oke, Res. Aku pamit pulang dulu," pamit Sekar seraya berjalan menuju ke depan lift.

"Nanti aku kenalin ke cowok di sana, Kar. Siapa tahu dia jodohmu!" seru Resti setengah berteriak.

"Dasar Resti! Ada-ada saja. Aku kan paling antipati sama cowok-cowok berseragam gitu!" batin Sekar.

Ya, Resti dan Sekar tentunya memiliki karakter berbeda. Resti hidup di lingkungan keluarga berbau militer sehingga tanpa sadar tedoktrin untuk mendapatkan pasangan yang juga berasal dari kalangan yang sama yakni dari militer. Konon katanya, hidup dengan pasangan yang berseragam seperti itu hidupnya terjamin dari segi finansial.

Berbeda dengan Sekar yang antipati dengan pria berseragam karena stigma negatif yang tersemat di alam bawah sadarnya akibat pengalaman beberapa teman kuliahnya maupun berita yang beredar di luar sana yang pernah dibacanya. Stigma negatif itu yakni SETIA yang memiliki kepanjangan setiap tikungan ada.

Sekar punya rasa kekhawatiran diselingkuhi, sakit hati berujung frustasi lalu bun_dir jika terlalu dibutakan oleh cinta dengan sosok pria berseragam. Alhasil ia menjaga jarak dengan para pria berseragam.

Akan tetapi demi Resti, sahabat yang sering membantunya selama ini, akhirnya Sekar membuat pengecualian dan memutuskan untuk hadir di acara berbau militer tersebut.

Setibanya di rumah, Sekar pun istirahat sejenak sebelum sore nanti bersiap pergi bersama Resti. Tak lupa Sekar juga meminta izin pada orang tuanya.

"Di sana kan banyak teman pacarnya Resti yang juga angkatan laut, Kar. Nah kamu jangan lupa deketin satu yang single buat jadi calon suami. Biar hidup kita sekeluarga nanti terjamin di masa depan. Kamu gak perlu kerja susah-susah. Kamu cukup jadi ibu rumah tangga ngurus anak di rumah," ucap Bu Nanik.

"Biarkan Sekar memilih jodohnya sendiri, Bu. Jangan dipaksain," tutur Pak Tresno.

"Loh, piye toh bapak ini. Bener kan kalau punya suami model angkatan begitu pasti uangnya banyak dan dapat pensiun juga. Hidup Sekar pasti terjamin,"

"Percuma banyak uang kalau tidak bahagia, Bu."

"Bahagia itu bisa dicari, Pak. Penting ada uang," sahut Bu Nanik yang tetap bersikukuh dengan pendapat pribadinya.

"Pokoknya siapapun calon suami Sekar, apapun pekerjaannya yang penting halal, bapak setuju saja asal dia orang yang baik dan saleh. Gak harus pria berseragam. Yang penting punya iman dan taqwa. Takut sama Gusti Allah. Kalau dia sudah takut sama yang membuat kehidupan, maka anak kita pasti disayang dan dijaga baik-baik. Kalau dia gak takut sama Gusti Allah, pastinya ke sesama manusia makin semena-mena. Babar blass ujungnya,"

Bu Nanik seketika memasang wajah jutek pada suaminya. Sebab, ia merasa kalah berargumen perihal kriteria calon suami untuk Sekar.

☘️☘️

Jam lima sore Resti menjemput Sekar ke rumah. Lalu, keduanya naik taksi ke markas angkatan laut dekat taman kota.

Sekar awalnya sempat terkejut melihat penampilan Resti yang begitu cantik dan elegan. Berbeda dengan dirinya yang seperti sederhana saja karena hanya memakai kebaya dan jarik tradisional seperti orang pergi ke kondangan pernikahan bukan pesta militer.

Sahabatnya itu memakai baju pesta yang terlihat mahal bernuansa biru dengan terdapat beberapa aksen warna pink.

Setibanya di markas angkatan laut, Sekar semakin merasa minder alias tak percaya diri karena melihat cewek-cewek di sana penampilannya lebih cetar membahana. Terlihat sekali jika mereka dari kalangan ekonomi kelas atas. Namun Sekar tetap berusaha mengatasi rasa mindernya tersebut. Sekar menyapa mereka dengan gaya dirinya yang apa adanya.

"Mereka kayaknya dari keluarga kaya ya, Res." Sekar berbisik lirih pada Resti. Keduanya duduk di area sudut yang terlihat sepi.

"Maksudmu?"

"Lihat saja penampilan mereka yang wah banget itu. Sedangkan tampilanku begini saja," ujar Sekar.

"Cuek saja, Kar."

Setelah banyak berbicara dengan Resti, akhirnya Sekar lebih memilih untuk bersikap cuek dan sibuk dengan main game di ponselnya. Tak berselang lama, mereka semua naik bus angkatan laut yang membawanya ke tempat acara."

Setelah perjalanan sekitar empat puluh lima menit, akhirnya mereka semua tiba di venue acara. Lokasinya di Graha Samudra Bumimoro (GSB), yang merupakan gedung pertemuan serbaguna. Gedung ini sering digunakan untuk acara khusus angkatan laut di Surabaya.

Saat turun dari bus angkatan laut, tiba-tiba Sekar memanggil Resti yang berjalan di depannya.

"Res, tunggu."

"Ada apa, Kar?" tanya Resti yang berbalik badan menghadap Sekar. Lalu, Resti berjalan ke tempat sahabatnya itu berdiri.

"Hak sepatuku sepertinya patah, Res."

"Yah, terus gimana ini?" Resti mendadak cemas.

"Enggak apa-apa. Kamu masuk saja dulu ketemu sama pacarmu. Aku mau benahin sepatuku dulu, siapa tahu bisa. Nanti kalau aku mau masuk ke venue acara, kamu ku telepon."

"Bener nih, gak apa-apa aku tinggal ke dalam dulu?"

"Iya, santai saja."

"Ya sudah, hati-hati ya Kar. Kalau ada apa-apa segera hubungi aku,"

"Beres," jawab Sekar meyakinkan Resti.

Sepeninggal Resti, Sekar sempat dihantui rasa takut karena dirinya masih berada di area parkir kendaraan yang cenderung gelap. Hanya terlihat beberapa petugas angkatan laut yang sedang bertugas menjaga area parkir tersebut.

Dengan tertatih-tatih Sekar berjalan menuju ke area dalam gedung dengan kondisi masih memakai sepatu hak tinggi, di mana salah satu bagian haknya ada yang patah. Sekar berniat mencari keberadaan toilet untuk membenahi sepatu hak tinggi miliknya itu.

Tiba-tiba langkah kakinya terhenti saat mendengar suara seseorang yang seakan cukup familiar di telinganya.

"Kenapa jalanmu kayak bebek begitu?"

Seketika Sekar menoleh untuk mencari sumber suara yang memanggilnya tersebut.

Deg...

Pupil mata Sekar seketika melebar tatkala ia melihat sosok pria berseragam yang beberapa bulan lalu hampir menilangnya.

Kini lelaki itu mendadak muncul dan tengah berdiri di hadapannya dalam kegelapan area parkir kendaraan di Graha Samudra Bumimoro. Namun Sekar masih mengingat dengan jelas raut wajah lelaki berseragam itu.

"Kamu? Ngapain di sini?" cecar Sekar di tengah rasa terkejut bercampur kebingungannya.

Dikarenakan yang ia tahu, lelaki itu adalah seorang polisi. Sedangkan saat ini Sekar berada di sebuah kawasan khusus angkatan laut yang sangat dijaga ketat dan tak sembarangan orang masuk.

Bersambung...

🍁🍁🍁

1
Sukhana Ana lestari
Good luck pakpol.. wanita seperti Anggun emang harus di kasih ketegasan.. enak aja main tuduh sm Sekar..!!
bintang
semangat kak, saya vote 😁 bunga belum panen nich kak
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
manisnya anggaaa... lantas apa sekar mau Terima angga?
Vie moi
so sweet banget
Miko Celsy exs mika saja
yuni.....benar2 tdk tau malu km,,,,,
neur
Luar biasa
Risma Waty
Aduh Mas Polgan, bisa meleleh nih hatinya Sekar
Nurlaela
OMG, so sweet banget isi suratnya pak komandan aku sampe Ter angga-angga ehhh salah buat neng Sekar tersayang dan tercinta dari pak Akpol, ayooo Sekar itu suatu salah paham tiap orang punya masa lalu begitupun dengan kamu Sekar...coba kalian berdua lupakan masalalu sekarang tempuh masa depan mulai dari awal, dan buka lembaran baru buka hatimu tuk pak Akpol dan buat kisah cinta baru...memang dalam suatu hubungan pasti akan ada liku liku dan cemburu wajar karena kalian lagi memupuk dan bertahta cinta sejati,,percayalah Sekar buka hatimu buat Angga seorang kini dan selamanya🥰🥰🥰🥰🥰🥰
Ruwi Yah
semoga setelah membaca surat dari angga bisa melunakkan hati sekar
Aprisya
nah gimana Sekar setelah membaca surat dari pak Ndan,, itu unek2 pak Ndan udah keluar semua loh kar😂😂
As Lamiah
semoga masih tersisa rasa percaya di hati Sekar untuk pak polgan 🤭
Eni Istiarsi
surat Angga menunjukkan harapannya pada Sekar tanpa harus memohon mohon dan merayu.satu hal yang patut diacungi jempol. ,keyakinan Angga tentang cintanya pada Sekar
kaylla salsabella
ayo mbak Sekar bagaimana ......masih marah sama bang polgan
Khafiza Achmad
😢😢😢😢so sweeet
Purnama Pasedu
di maklumi ya sekar
Siti Rohmah
ceritanya menarik
NK
inget jaman jadul😍👍
my heart
ohhhhh so sweet pak pollllll...
cintanya emang pollllllllllllllll
Sekar pelan² sajaaaaaaa
Esther Alviah Ekawati Ndoen
So sweet surat cinta nya Angga, jadi ingat jaman pacaran dulu sebelum ada hp, pakai surat menyurat tapi lebih berasa sweet dan dag dig dug
Ni nyoman Sukarti
ayoo Sekar, diterima dong cinta polgan nya....., 😄🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!