NovelToon NovelToon
Lorong Tak Berujung (Endless Aisle)

Lorong Tak Berujung (Endless Aisle)

Status: tamat
Genre:Horor / Tamat
Popularitas:6.1k
Nilai: 5
Nama Author: Putri cobain 347

Lorong tak berujung


Kisah ini menceritakan tentang perjalanan ke lima sahabat yang ingin mencari popularitas di dunia Chanel YouTube.

Keinginan yang tinggi ini, membuat mereka nekad masuk ke dalam lorong yang disebut angker dan konon tidak berujung.

"Nekad yang berujung maut",
Simak dan baca kisahnya di karya ku yang berjudul:

"Lorong tak berujung"
karya putri cobain

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri cobain 347, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Desa Angka yang hilang

Pagi itu, warga Kampung Muara sedang berkumpul, mereka sedang menyusun rencana untuk pergi ke kampung Angka.

"Sebaiknya kita bersama-sama kesana, tidak ada ampun untuk Darmadji yang sesat."

Ujar salah satu warga yang kesal dengan serangan yang dilakukan oleh Darmadji di kampung Muara.

"Benar,,kita bakar saja kampung itu beserta dengan isinya."

Teriak warga yang lainnya.

Suaranya pun terdengar sampai di telinga Luna, aska, Reno dan juga ustaz Firman.

"Ada apa itu bu,, kenapa warga sangat berisik."

Ujar Luna pada ibunya.

"Ibu juga tidak tahu, coba saja kamu datangi."

Jawab ibu Luna yang sedang memasak di dapur.

Warga muara marah karena setiap malam hari, mereka tidak bisa lagi beraktivitas seperti biasa nya, karena gangguan makhluk kegelapan bisa membuat mereka kehilangan nyawa.

"Ada apa pak, kok tumben sekali sudah berkumpul di sini."

Tanya Luna pada salah satu warga.

"Kita akan menyerang kampung Angka, kampung setan yang sudah buat warga kita resah."

Jawab bapak itu pada Luna.

"Jangan pak, sebaiknya ajak pak ustadz Firman, bahaya jika tidak ada yang mendampingi."

Ujar Luna yang merasa khawatir pada warga kampung nya.

"Si firman tahu apa, dia hanya anak kencur, yang bisanya cuma mengatur kita."

Ujar warga yang berada dekat dengan Luna.

"Aduhhh, bahaya kalau begini."

Ujar Luna yang langsung berlari menuju rumah Reno yang berdampingan dengan rumah ustadz Firman.

Luna pun berlari ke rumah Reno, dan langsung berteriak memanggil nama nya.

"Reno,,, bahaya besar Ren,,."

Teriak Luna dengan nafasnya yang tersengal.

"Ada apa Luna, Reno ada dirumah ku."

Jawab ustadz Firman yang keluar dari rumah nya.

"Bahaya,, bisa habis warga kita."

Jawab Luna yang masih susah untuk mengembalikan nafasnya.

"Iya,, ada apa memang nya?."

Tanya Reno yang akhirnya keluar juga.

"Warga kampung Ren,, mereka,,."

Ujar Luna yang masih susah untuk berbicara.

"Bismillah,,, tenang Luna,, ada apa, bicaralah pelan-pelan."

Ujar Ustadz Firman pada Aya.

"Mereka mau menyerang kampung Angka, kampung Angkara Murka."

Jawab Luna yang membuat Reno dan Firman kaget.

"Astaghfirullah,, jangan sampai mereka ke sana."

Jawab ustadz Firman yang langsung pergi bersama dengan Luna dan Reno.

"Mereka berkumpul di mana Aya?."

Tanya Reno yang berjalan cepat.

"Di kelurahan, mereka berkumpul di sana."

Jawab Luna sambil berjalan di samping mereka berdua.

Sesampainya di kelurahan, mereka bertiga pun tidak mendapati warga yang katanya berkumpul di sana.

"Mana Luna, kenapa mereka tidak ada?."

Tanya Reno yang berjalan mengelilingi kelurahan itu.

"Tadi mereka disini, aku juga tidak tahu kemana mereka pergi.''

Jawab Luna yang kaget saat melihat warga yang sudah tidak ada.

"Pasti mereka sedang menuju desa Angka, sebaiknya kita susul mereka sekarang."

Jawab ustadz Firman yang langsung berjalan ke luar kampung Muara.

Ditengah perjalanan, mereka pun bertemu dengan Aska yang hendak memberi tahu jika warga sedang berjalan menuju kampung Angka.

"Aska, kebetulan sekali kamu disini."

Ujar Reno yang langsung mendekati Aska.

"Warga,, mereka pergi,,."

Ucap Aska yang juga sulit untuk berbicara.

"Astaghfirullah,, ternyata mereka benar-benar pergi."

Jawab pak ustadz Firman yang langsung meneruskan perjalanan nya.

Mereka berempat pun berjalan dengan cepat, tidak mau ada sesuatu pada warga kampung nya.

Tak lama kemudian, mereka pun akhirnya bertemu dengan warga yang memang sudah berada di sana.

"Kita sudah berputar-putar, tapi kenapa kampung Angka tidak ada, seharusnya kampung itu ada didekat sini."

Ujar warga yang berbicara pada warga yang lain nya.

"Astaghfirullah,, kenapa kalian nekat kesini, bisa bahaya bapak-bapak."

Ujar Ustadz Firman yang langsung berjalan ke depan mereka.

"Heh Firman, tahu apa kamu?, sebaiknya kamu pergi saja."

Jawab warga yang memang tidak tahu jika Firman adalah anak pak Sastro, sesepuh desa Muara.

"Aku tahu semuanya, jadi jangan ada yang berani datang kesini, sebaiknya kita kembali lagi ke rumah masing-masing."

Ucap ustadz Firman yang menyuruh mereka untuk kembali pulang.

"Sok tahu kamu, mundur dan jangan halangi kami."

Ujar warga yang langsung mendorong tubuh ustadz Firman.

"Tenang bapak-bapak semua nya, ustadz Firman ini adalah anak dari pak Sastro, penerus persilatan yang ada di desa kita."

Ujar Reno yang akhirnya memberi tau pada warga tentang siapa ustadz Firman ini.

"Benar pak, pak Sastro adalah sesepuh di desa kita, sudah sewajarnya jika kita bisa menghormati dan menghargai nya."

Ujar Aska yang berusaha ikut menjelaskan pada warganya.

"Benarkah,,jadi Firman adalah putra satu-satunya dari pak Sastro."

Ucap warga yang seperti nya tahu tentang sejarah singkat desa Muara.

"Kalau begitu, kita pulang saja, kita akan lanjutkan diskusi nya di kelurahan."

Ujar warga yang seperti nya mengetuai warga itu.

Akhirnya mereka pun memilih untuk kembali pulang ke kampung Muara, setelah tahu jika Firman adalah anak dari pak Sastro.

"Alhamdulillah, untung saja lorong nya tidak terbuka, jika sampai itu terjadi, kemungkinan besar mereka tidak akan pernah kembali."

Ujar ustadz Firman yang mengelus dada nya.

"Aneh, kenapa bisa hilang desa Angka itu, padahal kita juga pernah berhenti disini."

Ujar Aska yang melihat ke arah sekeliling nya.

"Ini bukan waktunya, desa Angka bukanlah desa biasa, desa itu adalah jelmaan dari makhluk kegelapan."

Ujar ustadz Firman yang memberi tahu pada Aska, Luna dan Reno.

Akhirnya, mereka pun memutuskan untuk kembali ke rumah mereka masing-masing, apa lagi warga yang sudah menunggu mereka di depan kelurahan desa Muara.

Masih terus update, baca dan terus tunggu updatenya setiap hari.

1
tundra mahkota
lanjut ceritanya
tundra mahkota
lanjut up
tundra mahkota
selamat tahun baru
putri cobain 347: selamat tahun baru juga kak, baca juga novel terbaru putri ya kak🙏
total 1 replies
tundra mahkota
lanjut lanjut up
putri cobain 347: Terima kasih kak, semangat juga buat kakak
total 1 replies
tundra mahkota
makin penasaran ceritanya
tundra mahkota
lanjut up ceritanya
tundra mahkota
lanjut up
tundra mahkota
hmmmmm
putri cobain 347: /Smile//Smile//Smile/
total 1 replies
tundra mahkota
terjebak dilorong gaib
putri cobain 347: Terima kasih sudah selalu hadir 🙏🙏
total 1 replies
tundra mahkota
lanjut
setetes tinta
dah mampir juga ya kk☺️
Zack Cobain
Semangat up kak
putri cobain 347
terima kasih kak yang sudah mau mampir, maaf author nya sibuk🙏🙏
putri cobain 347: Terima kasih kak
☆☆D☆☆♡♡B☆☆♡♡: iklan buat semangat up nya 🙏
total 2 replies
tundra mahkota
lanjut up
putri cobain 347: terima kasih kak
total 1 replies
tundra mahkota
lanjut
putri cobain 347: terima kasih kak
total 1 replies
tundra mahkota
lanjut up
Dek icha
semangat kk..
putri cobain 347: siap kak, terima kasih sudah mampir
total 1 replies
Taurus girls
hih merinding tapi menantang
smngt thor
Taurus girls: sama sama
putri cobain 347: terima kasih kak
total 2 replies
tundra mahkota
lanjut up
putri cobain 347
Terima kasih yang sudah mau mampir
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!