NovelToon NovelToon
Light In The Darkness

Light In The Darkness

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / CEO / Konflik etika / Roman-Angst Mafia / Dokter / Kriminal dan Bidadari
Popularitas:59.5k
Nilai: 5
Nama Author: Buna_Ama

Mafia adalah dunia nya, separuh hidupnya ia habiskan dalam kegelapan dan separuh lainnya dalam bayang-bayang kematian yang selalu mengintai nya. Hingga seorang wanita cantik yang membawa cahaya muncul dan mengubah arah hidup nya, membuatnya mempertanyakan hal-hal apa yang berharga dalam hidupnya.

Mampukah dia mengubah dirinya sendiri, ataukah bayang-bayang masa lalunya akan terus menghantuinya dan membuat wanita cantik itu memilih untuk menjauh darinya?



~ Klan Keluarga Morrigan S2~

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps 23

Dengan langkah kaki yang tegap, kakek Hercu berjalan masuk kedalam perusahaan LandScape. Meskipun, usia nya tak lagi muda, ia masih terlihat gagah dan berwibawa dengan mengenakan setelan jas mahal nya serta mantel besar yang tersampir dipundaknya. Tangannya yang terlihat keriput itu menggenggam sebuah tongkat hitam yang terlihat sangat mewah. Dan dibelakangnya dengan setia Luan selalu mengikuti kemana pun tuannya itu pergi.

Saat kakek Hercu memasuki lobi, suasana disekitarnya berubah hening dan semua pandangan matanya langsung teralih menatap dirinya. Para karyawan langsung menyapa dan menunduk memberi hormat pada nya.

"Tuan Hercu.. " sapa para karyawan yang berpapasan dengan nya

Kakek Hercu membalas sapaan itu dengan deheman, pandangan mata nya yang tajam menatap sekitar. Semenjak jabatan CEO ia alihkan pada Harvey, kakek Hercu sudah tidak pernah lagi menginjakkan kakinya ke perusahaan. Tapi, meskipun  begitu kakek Hercu masih terus memantau perusahaan tersebut.

"Apa Harvey ada diruangan ?". Ujarnya bertanya pada salah satu karyawan tersebut yang menjabat sebagai manager.

Manager itu menganggukkan kepalanya, "iya tuan. Tapi saat ini beliau sedang ada meeting dengan para investor".

Mendengar itu, Kakek Hercu hanya berdehem lalu kembali melanjutkan langkah kakinya menuju lift yang berada tak jauh dari meja front office. Luan yang berdiri dibelakang kakek Hercu dengan sigap langsung maju selangkah dan segera menekan tombol disamping pintu lift.

Tak lama kemudian pintu lift terbuka, kakek Hercu segera masuk kedalam dan Luan bergegas menyusulnya. Ia lalu kembali menekan tombol angka tempat dimana ruang CEO berada. Pintu lift tertutup dan kemudian benda besi persegi panjang itu mulai bergerak naik menuju ruang kerja Harvey.

Ting!

Lift tiba dilantai 50 dan pintu nya mulai terbuka, kakek Hercu melangkahkan kaki nya keluar dan menuju ruang CEO. Namun, saat ia tiba didepan ruangan tersebut, kakek Hercu melihat sekretaris Harvey yang sedang duduk didepan meja dengan ekspresi sopan menyambut kedatangan nya.

"Tuan Hercu.. Maaf tuan Harvey sedang ada pertemuan dengan para investor. Apakah tuan ingin menunggu ?", tanya sekretaris itu

"Aku akan menunggu nya didalam". Kata Kakek Hercu terdengar tenang

Mendengar itu, sekretaris Harvey itu tersenyum dan menganggukkan kepalanya paham. "Baik tuan Hercu, silahkan masuk". Ucap nya dengan sopan

Luan segera membukakan pintu ruang kerja Harvey lalu kakek Hercu segera masuk kedalam. Sekretaris Harvey yang melihat itu segera kembali duduk dan bekerja.

.

Tak berselang lama, Harvey datang dan hendak masuk kedalam ruang kerja nya. Namun, baru saja ia hendak meraih handle pintu sekretaris nya itu berdiri dan berkata padanya jika didalam ada kakek Hercu yang dan sedang menunggu nya.

"Tuan Harvey, tuan besar Hercu menunggu anda didalam". Kata sekretaris itu

Harvey yang mendengar nama kakek Hercu seketika menoleh menatap sekretaris nya itu dengan kening yang mengernyit.

"Tidak biasanya papa kemari, apa dia akan membahas hal itu lagi.. " batin Harvey bertanya-tanya

"Rilo.. " panggil Harvey pada asisten pribadinya itu yang berdiri tak jauh dibelakang nya

"Ya tuan?", sahut Rilo

"Kau sudah siapkan surat perjanjiannya ?", tanya Harvey

Rilo mengangguk, "sudah tuan. Saya simpan dimeja kerja saya".

"Bagus, sekarang ambil dan antarkan surat itu keruangan saya". Perintah nya

"Baik tuan". Rilo berbalik badan dan segera melangkahkan kakinya menuju ruang kerja nyang terletak tak jauh dari ruang CEO. Sedangkan, Harvey ia bergegas masuk kedalam ruang kerjanya sendiri.

Saat masuk kedalam, Harvey melihat kakek Hercu tengah berdiri didepan kaca besar dengan posisi membelakangi pintu. Disela-sela jari tangan kanannya terselip cerutu, sedangkan tangan kirinya menggenggam tongkat hitam kesayangannya. Dan, Luan berdiri disamping kursi sofa. Lelaki itu menundukkan kepalanya saat melihat kedatangan Harvey.

"Tuan Harvey.. " sapa Luan

Harvey membalas sapaan itu dengan deheman, kemudian ia berjalan mendekati kakek Hercu yang seolah tau kedatangannya namun sama sekali tak menoleh ataupun memutar tubuhnya.

"Papa.. " panggil Harvey

Kakek Hercu tetap diam seraya mengangkat tangannya menghisap cerutu itu lalu menghembuskan asap nya kesembarang arah.

"Apa kau sudah memutuskannya Harvey?", kalimat itu yang terlontar pertama kali dari bibir kakek Hercu, kemudian ia berbalik badan menatap putra keduanya itu dengan tatapan datarnya.

"Papa, aku-"

"Ini sudah satu minggu setelah pembicaraan kita lalu. Aku tidak ingin lagi mendengar alasan apapun, papa hanya ingin mendengar keputusan itu sekarang". Kakek Hercu berucap dengan nada tegas dan penuh penekanan.

Harvey yang mendengar itu, menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskannya perlahan dan ia melihat kearah kakek Hercu yang berjalan kearah sofa single lalu duduk disana sambil mematikan puntung cerutunya diatas asbak.  Kakek Hercu menyandarkan punggungnya disandaran sofa lalu memandang kearah Harvey agar putranya itu juga duduk disana.

Harvey yang paham akan kode tatapan mata itu segera mendekat lalu duduk disofa yang bersebrangan dengan sang papa.

"Katakan, apa keputusan mu ". Ujar kakek Hercu lagi

Harvey kembali menghela nafas panjang, menatap kakek Hercu dengan tatapan penuh keyakinan.

"Aku bersedia bangkitkan lagi klan mafia Blood Stone, tapi aku ada syarat yang harus papa penuhi.. " Kata Harvey

"Syarat? katakan".

Harvey tak langsung menyahutnya, ia terdiam sembari menunggu Rilo masuk kedalam ruang kerja nya dan membawa surat yang ia minta. Dan, tak berselang lama orang yang ditunggu pun datang. Rilo mengetuk pintu ruang kerja Harvey.

Tok..

Tok..

Tok..

"Masuk!".  Seru Harvey mempersilahkan Rilo untuk masuk

Ceklek!

"Tuan.. " sapa Rilo

"Mana surat itu Ril?", ujar Harvey seraya menengadahkan tangannya pada Rilo, dan asistennya itu langsung mengulurkan tangannya memberikan surat itu pada tuannya.

"Ini tuan.. "

Harvey menerima surat itu lalu meletakkannya diatas meja. "Papa harus tanda tangani surat perjanjian itu dan aku akan bangkitkan kembali klan mafia Blood Stone".

Kakek Hercu tak langsung mengambil surat itu, ia hanya melihat nya sekilas. Kemudian, beralih kembali menatap Harvey dengan tatapan dingin.

"Katakan saja, apa keinginan mu. Tidak perlu membuat surat perjanjian seperti ini.. " Kata kakek Hercu dengan tegas

Harvey menarik nafas dalam-dalam, kemudian ia berucap. " Aku akan balaskan dendam papa pada Anthony, tapi aku lebih dulu akan menyelidiki lagi penyebab kematian Ben dan Maria. Dan lagi, aku tidak akan membawa Jelita kembali kesini. Biarkan cucu papa memilih jalan kehidupannya sendiri.. "

Kakek Hercu yang mendengar itu membulatkan matanya dan menatap Harvey dengan tajam.

"HARVEY!!!"

.

.

.

Haii, jangan lupa tinggalkan jejak like, vote dan komen. Jangan lupa subscribe agar gak ketinggalan update.an nya, makasih 🙏🏻🥰

1
aleena
nah Kan, sedari .Awal Rakhes peringatkan ke Riner jangan telalu percaya
huh klo sudah begini apa mau dikata,
katanya bersyukur hidupnya ditolong Rain
eeh sekaranv dah dipercaya malah membelot
itulah manusia penuh dgn khilaf
Buna_Ama 🌹: ngeyel sih rayner jadi kakak 😌
total 1 replies
mars
yah kepotong saat penasaran😀
kiya
jerry pengkhianat, kasian bget rayner kasi kepercayaan sm modelan pengkhianat, ga ada ampun ya rayner, awas aja klo goblok lg, ambil alih lg tu kln mafia
mars
tidak akqn kuberikan
mars: ya ga banget donk mafia gitu loh'nanti klu udh jadi suaminya baru🤣🤣🤣🤣
Buna_Ama 🌹: harus bertekuk lutut ngemis2 dulu gak sih ? wkwk
total 2 replies
kiya
wahh keterlaluan kalo sampe jerry berkhianat, kasian rayner yg udah kasi kepercayaan klan mafianya sm jerry
Dewy Karyady Fortuna
semangat Rakhes
aleena
several selasikan masalahmu rakhes
dan kesalapahaman itu segera terurai
aleena
Nahkan kenapa gak dari awal kamu luluhkan hati jelita
jelita
dia pasti Akan meuruti perintahmu
mars
itu bru bener mr rakhes
aleena
perasaan seingatku anak pertama agata laki" dan yg kedua kembar
lalu bagaimana bisa bilang putri sulung
jasy Kan bukan putri sulung
Buna_Ama 🌹: typo, nanti Buna benerin. makasih yaa koreksi nya 🙏🏻
total 1 replies
aleena
apa ada penyerangan,
lalu bagaimana dengan Jerry. apa dia berhianat
aleena
asisten Jerry sama assistents Han.sama sama punya mata yg tajam
semua.cakep.
aleena
wah kenapa harus bunuh diri
mars
ada apa ada apa
mars
gimana mr Rakhes'
Buna_Ama 🌹
maaf yaa belum bisa up, bukan salah othor tapi gatau NT nya lagi kenapa.. Mau nulis bab loadingnya luama polll 😌
Ayu
Visual nya cakep2 thor
Buna_Ama 🌹: makasih 🙏🏻❤️
total 1 replies
Agunk Setyawan
okok
mars
bunuh diri deh atau ada yg sengaja bunuh
mars
knp mesti disiksa dulu klu ujung2nya dilenyapkan'dasar mafia ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!