NovelToon NovelToon
Istri Tidak Punya Rahim

Istri Tidak Punya Rahim

Status: sedang berlangsung
Genre:Duniahiburan / Selingkuh / Cerai / Pelakor / Penyesalan Suami
Popularitas:6.8k
Nilai: 5
Nama Author: Sabana01

"kenapa kamu setujui mereka angkat rahim aku?" teriak Nindi pada Juna sang suami. Nindi telah menikah dengan idola tampan, yang merupakan aktor terkenal. Ia harus menghadapi kenyataan pahit saat rahimnya di angkat. "Punya rahim ataupun tidak. Kamu tetap istriku" kata Juna. Itu hanya kata-kata penenang yang akhirnya hilang bersamaan tuntutan cucu dari keluarga besarnya. Punya istri simpanan atau jujur menikah untuk yang kedua kalinya adalah pilihan yang harus Juna ambil. Tapi dari kedua pilihan tersebut sama sekali tidak ada yang menguntungkan untuk Nindi. Jadi apakah yang harus juna lakukan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sabana01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Firasat Ibu

Pagi ini Nindi duduk di meja makan sambil menikmati nasi gorengnya dalam diam, ia bersikap seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Juna sesekali melirik Nindi, meski sudah menyembunyikan sekuat tenaga dan bersikap biasa, Juna tetap merasa Nindi sedikit berubah pagi ini.

"Kenapa yank? Kamu sakit?" tanya Juna.

Nindi menggeleng.

"Gak mas, hanya sedikit ngantuk" bohongnya.

Juna mengangguk kemudian kembali melanjutkan makannya walaupun tetap sesekali melirik istrinya dalam diam.

Nindi sebenarnya malas untuk berangkat bekerja hari ini, ia menatap handphonenya sesekali dan kemudian terdiam.

Ingin rasanya Nindi menangis saat ini, tapi ia tak ingi jadi cengeng. Ia yakin ia kuat menghadapi ini.

Pulang kerja kali ini Nindi pulang kerumah orang tuanya, ia hanya ingin di peluk ibuk, ingin menyandarkan kepalanya pada ibuk untuk sesaat.

"Assalamualaikum buk" panggil Nindi dari luar rumah, ia terlihat menenteng beberapa makanan sebagai cemilan di rumah ini.

"Waalaikumsalam, pulang kok gak ngabari ibuk. Kalau kasih kabar kan bisa ibuk masakin kesukaan kamu" kata Ibuk muncul di ambang pintu.

"Kangen Ibuk" kata Nindi manja dan memeluk Ibu nya erat.

"Kok jadi manja gini" kata Ibuk membalas pelukan putrinya

"Kita masuk dulu" ajak ibuk, nindi melepas pelukan itu. Kemudian melingkar tangannya di pinggang ibunya.

"Pak, nih anak mu paling cantik datang" panggil ibuk.

Nindi tertawa kecil saat di bilang anak paling cantik.

"Nindi" kata bapak muncul dari dapur dengan celemek coklat di badannya.

"Bapak masak"

"Bantuin ibuk, kasian asam uratnya kambuh" kata Bapak Riswan sambil tertawa yang diikuti tawa oleh Nindi dan Ibuk.

......................

Nindi bersandar ditubuh ibunya, mereka sedang berpelukan setelah tadi selesai makan malam.

Keduanya sedang menikmati angin malam di belakang rumah. Nindi memejamkan matanya berusaha menenangkan kerisauan hatinya.

"Buk" panggil Nindi

"Hmmm"

"Apapun yang terjadi, Nindi tetap anak ibuk kan" tanyanya

"Kok bertanya seperti itu" kata Ibuk melepaskan pelukannya dan menatap putrinya. Meski tak banyak berbicara, ibunya sangat tau kalau Nindy sedang dalam masalah.

Nindi menggeleng.

"Hanya ingin tau"

Ibuk menangkup wajah Nindi dengan kedua tangannya, kemudian menatap wajah itu.

"Apapun yang terjadi, selamanya kamu akan selalu jadi anak ibuk" ucap sang ibu.

Nindi tersenyum, melihat tatapan penuh kasih ibuk membuat air mata Nindi tak bisa ia tahan. Kemudian dia terisak, ibuk jadi panik melihatnya.

"Kenapa sayank?" tanya Ibuk membawa Nindi dalam pelukannya.

ditanya seperti itu Nindi hanya diam, dia semakin menangis dalam pelukan ibunya. Ibuk hanya memeluk Nindi dan membelai punggungnya. ia biarkan Nindi menangis dalam pelukannya.

......................

Walaupun Nindi tak pernah cerita tentang apa yang ia alami, ibu sebenarnya tau apa yang terjadi.

"Iyah mbak jangan khawatir" kata Tama pada Nindi memutuskan sambungan teleponnya.

"gimana?" tanya Ibuk duduk disamping tama dari tadi.

"Kata mbak jangan dibesuk" kata Tama

"Mamanya Juna sepertinya makin tak suka dengan Nindi" kata Ibuk

"Mungkin dia gak mau merepotkan kita"

"Ibuk tau pasti, kamu pikir sejak mbak mu diangkat rahimnya, mama nya juna ada ke rumah mbak. Gak ada" kata ibuk mengingat bagaimana ibuk menjaga Nindi kemaren.

"semoga mbak tabah ya buk"

"Ibuk tau kali mbak gimana orangnya, dia gak pernah mau cerita sakit dan sedihnya hatinya. Kecuali jika udah gak sanggup lagi" kata Ibuk.

Tama mengerti itu, ia memang tau bagaimana kakaknya. Nindi bukan orang yang banyak bicara tentang masalah pribadinya.

"Pokoknya kamu harus rajin telpon mbak, tanya keadaan dia" kata Ibuk.

"Iyah buk"

Ibuk mengangguk paham. Ia memikirkan putrinya itu. Ia kadang sedih mengingat penderitaan putrinya.

...****************...

1
Susi Ana
semangat
sabana: terimakasih sudah mampir,
total 1 replies
范妮
Hai kak, perkenalkan saya Pocipan pemilik Gc BCM ingin mengundang kakak untuk bergabung bersama kami untuk belajar bareng bersama mentor Ka Lily Blassom juga akan ada event ya seperti lomba puisi/pantun dll.
Jadi yu buruan gabung karena kapasitas kami terbatas
Caranya hanya cukup Follow akun saya, maka saya akan undang kalian masuk. Terima Kasih
shanum
apa tama dan jessica akan saling suka???
sabana
semangat
shanum
juna nih gak punya pendirian
shanum
Juna/Panic/
shanum
udah ke cium dari awal, tiara tuh busuk
mous
lanjut
sabana: terimakasih dukungannya/Smile/
total 1 replies
shanum
kok tiara pergi dadakan, apa ada hubungannya dengan Juna
shanum
hawa-hawa tak baik nih
shanum
Juna sayank tapiiii
shanum
bagus dan semoga gak sadar ending
shanum
feeling berpisah karena mertua nih
SOD Mesra
lanjut
SOD Mesra
up
sabana
aku gemes sendiri
RumahSakit Mesra
mertuanya ya/Panic/
sabana: mertuaku adalah maut
total 1 replies
shanum
mertua nya/Panic//Panic//Panic//Panic/
sabana: mertuanya kejam
total 1 replies
shanum
sabar ya nin
shanum
Nindi kasian/Sob/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!