Nayara seorang gadis yatim piatu, keluarganya sudah dibasmi oleh pelakor dan juga putrinya ketika umurnya baru 13 tahun. Nayara kecil juga nyaris mati setelah didorong di jalan raya ketika ada mobil sedang lewat dengan kecepatan tinggi.
Namun Tuhan tidak mengambil nyawanya karena gadis kecil itu harus membalas ketidakadilan yang terjadi padanya.
Nayara tumbuh menjadi gadis yang memiliki sejuta pesona, dan memiliki kecerdasan yang luar biasa. Dengan kemampuan yang dimiliki dia bisa bekerja dan diterima di perusahaan besar milik Morgan, yang tak lain adalah suami Briana(Kakak tiri)
Langkah awal Nayara dimulai dengan mendekati Morgan, lelaki yang terkenal dingin. dan berusaha keras untuk mendapatkan lelaki tampan nan gagah itu. Akankah Nayara bisa menjerat Morgan dengan pesonanya?
Seberapa kejam pembalasan yang Nayara lakukan pada Briana?
Apakah Nayara akan menikahi kakak iparnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isti arisandi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Siapa lelaki yang pantas.
Morgan terlihat sudah selesai mandi, baju yang dipakai juga sangat rapi, setelah dia mengambilnya dari bagasi.
Sudah menjadi kebiasaan bagi Morgan untuk membawa persiapan baju ganti dan menyimpannya di mobil.
Morgan terlihat sudah menunggu di ruang makan sedangkan nayara mondar-mandir mengambil masakan. Sekilas mereka terlihat sangat harmonis seperti sepasang kekasih, atau bahkan seperti suami-istri.
Morgan suka dengan pelayanan Nayara, wanita itu menganggapnya berharga, rela bangun pagi meski tubuhnya sendiri sedang sakit. dalam hati Morgan jadi membandingkan Nayara dan Briana.
"Sejak kapan belajar memasak!" tanya Morgan pada Nayara. saat wanita itu menyajikan satu persatu masakannya.
"Baru hari ini, aku belajar dari sini." Nayara memperlihatkan ponselnya yang ada di saku celemek nya.
Nayara lalu mengambil dua piring, satu untuknya dan satu untuk Morgan, Nayara juga meminta bibi untuk segera menyelesaikan pekerjaannya, dan mengambil sarapan, Naya tidak ingin bibi telat sarapan dan sakit.
Biasanya mereka malah sarapan bersama, tapi karena ada Morgan Bibi memilih mengambil lauk dan ikan secukupnya lalu membawa pergi.
Morgan takjub dengan Nayara yang begitu menghormati asisten di rumahnya, sangat berbeda dengan Briana, yang setiap hari memarahinya, meski kesalahan itu dia sendiri yang membuat.
"Nay, apakah setiap hari asisten makan yang sama dengan kamu?"
"Tentu, apa yang aku makan, bibi harus iku merasakan, dia sudah seperti keluarga bagi kita, dia juga sudah meninggalkan keluarganya.
Morgan mengangguk, entah kenapa dia senang Nayara punya sifat yang baik dengan para bawahan.
Morgan pagi ini bingung dengan menu yang tersaji, semuanya enak dia sudah tak sabar ingin mencicipinya. Sedangkan pilihan lain masih ada bistik daging, dan spaghetti.
"Bapak mau sarapan apa!"
"Coba nasi goreng seafood, sepertinya enak."
"Oke, aku juga suka nasi goreng seafood.
Usai makan nasi goreng seafood, Morgan terlihat masih menatap masakan lain, bukannya Morgan lagi rakus, tapi ini masakan spesial Nayara untuknya, masakan pertamanya yang super lezat dan dia ingin mencicipi semuanya.
"Pak apa anda mau nambah lagi?" Nayara seolah bisa membaca ekspresi Nayara.
"Iya, habis enak. Ternyata kamu tidak hanya pintar bahasa asing saja, tapi kamu juga pintar dalam segala hal," puji Morgan.
Nayara tersipu karena lelaki itu memujinya.
Saat asyik makan, ponsel Nayara berdering. Nayara segera mengambil ponsel yang baru saja diletakkan di meja.
Morgan melirik ponsel Nayara, tenyata nama yang tertera di layar ponselnya adalah Belvan. Nayara hendak menerima panggilan dari Belvan tapi Morgan mengambil ponsel Nayara dan menaruh di sisi yang satunya. "Selesaikan dulu sarapannya, nanti rasanya tidak akan nikmat lagi jika kamu mendahulukan menerima panggilan Belvan.
"Siapa tahu penting, Pak."
"Tidak mungkin, pasti lelaki itu hanya ingin bicara omong kosong yang tak penting, karena ingin mengganggumu." Morgan terlihat semakin posesif.
Untuk sementara Nayara memilih mengalah pada Morgan. Dia kembali menikmati sarapannya dan mengabaikan ponselnya yang berdering.
Belvan yang lelah menelepon, dia segera mengirim pesan, mengatakan kalau dirinya sangat panik, karena panggilannya tidak diterima oleh Nayara.
"Nay, apakah kamu mencintai Belvan?" tanya Morgan kemudian.
Nayara diam, jujur Belvan lelaki yang paling menghargai dirinya, paling perhatian selama ini.
"Nay, apakah kamu mencintai Belvan."
"Iya, eh tidak tahu." ujar Nayara tergagap.
"Nay, jika jawabannya tidak tahu, artinya ada rasa di hati kamu untuk dia."
Jujur setelah lupa ingatan, Nayara hanya memiliki Belvan yang paling dekat dengannya. Tapi Nayara tidak ingin mengatakan pada Morgan.
"Aku tidak tahu, aku hanya ingin berkarir dulu."
Morgan senang dengan jawaban Nayara, yang masih ingin bekerja.
Morgan melihat jam di dinding, sepertinya dia harus cepat pulang sebelum ada yang melihatnya keluar dari apartemen Nayara. Morgan tidak mau Nayara akan tertimpa gosip yang membuatnya semakin tertekan.
"Baiklah Nay, masakanmu hari ini sangat enak, aku berterimakasih karena sudah memanjakan lidahku pagi ini."
"Sama-sama Pak." Nayara merapikan piring bekas makan.
"Morgan berdiri, Nayara juga ikut menyusul berdiri, Nayara lalu mengantar morgan keluar Apartement.
"Jaga diri baik-baik Nay, aku akan sering kesini sebelum kamu kembali bekerja."
"Tidak perlu Pak, mungkin dua hari lagi aku sudah bisa kembali bekerja."
"Kami tidak suka ya aku kesini?"
"Bukan tidak suka, tapi banyak yang harus anda kerjakan di kantor," ujar Nayara.
Nayara dan Morgan saling menatap sebelum mereka berpisah. Nayara tersenyum ketika Morgan mengelus rambutnya lembut,
Semakin dekat dengan Nayara Morgan seolah semakin dekat dengan seseorang di masalalunya. Bukan hanya Briana yang merasa, Nayara memiliki banyak kemiripan dengan orang yang dikenalnya. Kini Morgan juga memiliki firasat yang sama.
Hanya saja Morgan takut kenyataan pahit akan dia ketahui, jika dia terus mencari tahu kebenarannya.
***
Siang Hari Morgan memilih datang ke kantor. Morgan memeriksa berkas yang diberikan Rangga dan Andre.
Entah kenapa, Morgan seperti tak ada gairah bekerja ketika tak ada Nayara di depan ruang pribadinya.
Saat Andre memasuki ruang kerja, Morgan terlihat melamun.
"Pak, apakah anda kurang sehat?"
"Tentu tidak Ndre, kalau aku kurang sehat, buat apa aku datang ke kantor, mending aku tidur di rumah. Toh kamu dam Rangga sudah bisa di andalkan."
"Anda benar, tapi aku lihat sejak tadi wajah anda murung."
"Nayara sakit, dia tidak bisa ke kantor untuk beberapa hari."
"Nayara Sakit?!" Andre terkejut.
"Yah tapi dia dua hari lagi akan datang ke kantor."
Andre mulai menyadari ada sesuatu diantara Morgan dan Nayara, hanya mereka berdua belum menyadarinya. Namun Andre memilih membiarkan saja, Andre setuju jika bosnya menikah lagi dengan Nayara, toh istrinya sangat angkuh dan sombong, setiap kali datang ke kantor, tak segan dia mengolok karyawan yang melakukan kesalahan sepele, atau bahkan tidak salah sama sekali.
***
Nayara kini tengah berdiri di pagar balkon, menatap keindahan pemandangan sekitar apartement. Nayara tersenyum memikirkan Morgan semalam yang tidur di sofa, bisa bisanya seorang direktur melakukan itu semua.
"Nona, lagi bahagia ya, senyum-senyum sendiri," goda Bibi yang lagi sibuk menyapu.
"Yeeee ... Siapa yang senyum. sedang cari angin alami, udaranya lagi seger aja." Nayara menatap ke arah langit yang sedang biru-birunya, membiarkan wajahnya diterpa angin yang berhembus.
"Nona ada aja alasannya, bilang aja kalau senang karena semalam Tuan Morgan bela belain nginep disini demi Nona."
"Emang ada untungnya buat aku? yang ada malah ngerepotin."
"Non, ih, nggak jujur banget. Kelihatan kok kalau Nona suka sama Tuan Morgan."
"Enggak Bi, Dia suami orang."
"Berarti Nona sukanya sama Den Belvan. Kalau Den Belvan dia masih single dan cintanya sama Nona juga tulus."
"Entahlah Bi. aku sedang tak ingin memikirkan, yang aku pikirkan bagaimana aku menjalani hidup kedepannya."
"Nona, hidup itu harus sejalan, usia Nona sudah dua puluh lima, sudah waktunya memiliki kekasih."
"Iya deh, Bi. Nayara akan cari pacar." kata Nayara menyenangkan hati asistennya.
Teman-teman, saya ucapkan terimakasih untuk dukungan karya (Love with Calon ipar)untuk mereka yang sudah berbaik hati kasih poin, berupa hadiah like dan Vote, serta komentar, Mak akan beri hadiah yang nilainya tak seberapa sebagai ungkapan terimakasih.
Mom Ami(poin terbanyak)
Veronika lipat(poin terbanyak)
Saya sendiri ( poin terbanyak)
Rosy. ( komentar terpanjang)
Mayya Zaskia (Komentar terpanjang.)
Caranya, kirim nomor anda ke massenger FB atas nama ( Isti Arisandi)
Thor kau survei sejuta lelaki manapun pasti 100% tidak ada yang mau punya pasangan kayak bayaran
Thor kau kira wanita saja yang punya harga diri , saat ditolak dan direndahkan didepan wanita lain pasti kalian tidak akan Terima
begitu juga lelaki pasti direndahkan dan ditolak didepan pria lain, kalau kau konsisten dengan karakter Morgan, 100% lelaki kayak Morgan tidak bakalan mau punya pasangan kayak nayara
*coba sebutkan 1 hal saja yang membuat Morgan beruntung dapat nayara?
tapi kalau kesialan banyak, dipermalukan, direndahkan, dijadi budak cinta, disakiti, dibuat semaunya, jika dibutuhkan diambil tapi jika tidak butuh dibuang begitu saja
Morgan kalau lelaki punya harga diri dan akal pasti tidak akan mau punya istri kayak nayara
itu fakta