NovelToon NovelToon
Ranjang Panas Sang CEO 3

Ranjang Panas Sang CEO 3

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Mafia / CEO / One Night Stand / Tamat
Popularitas:198.9k
Nilai: 4.6
Nama Author: Yayuk Triatmaja

Di khianati kekasihnya hingga dirinya di jebak oleh ibu tirinya di hari di mana pertunangan kekasihnya dengan adik tirinya untuk diberikan ke pria hidung belang.

Membuat dirinya melarikan diri hingga tangannya tiba-tiba di tarik ke dalam kamar oleh seorang pria.

Gadis itu pun melakukan cinta satu malam bersama pria asing tersebut. Di saat dirinya dihina oleh keluarganya pria tersebut menolongnya.

Apa yang terjadi selanjutnya?

Ikuti yuk novelku yang ke 43.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Asal Usul Bela

"Maafkan Ayah, Ayah tidak bisa kamu tinggal di sini." Ucap Ayahnya.

"Memang kenapa Ayah?" Tanya Bela dengan nada kesal.

"Karena yang berhak memutuskan boleh tidaknya adalah Tuan Leo.'' Jawab Ayahnya sambil menatap ke arah Leo.

Bela membalikkan badannya dan melihat Leo sedang berbicara dengan Jovanka sambil membereskan barang-barang yang akan di buang karena banyak yang pecah di antaranya keramik dan vas bunga.

Bela dengan percaya dirinya berjalan ke arah Leo sambil menggoyangkan pinggulnya namun di tahan oleh Ayahnya.

"Kamu mau kemana?" Tanya Ayahnya.

'Sifatnya sama seperti Ibunya yang ingin menikah dengan pria kaya dan aku takut Bela mengikuti sifat Ibunya yaitu menjebak seorang pria kaya.' Sambung Ayahnya dalam hati sambil mengingat kejadian tujuh belas tahun yang lalu.

xxxxxxx Flash Back On xxxxxxx

Dulu Ibunya Bela adalah seorang pelayan yang lumayan cantik dan seksi. Ibunya Bela bekerja sebagai pelayan di mansion milik orang tua Albert, anak dari pasangan Rani dengan dokter Adrian.

Setiap hari Ibunya Bela selalu bertemu dengan dokter Adrian membuat Ibunya Bela jatuh cinta namun dokter Adrian sama sekali tidak tergoda karena dokter Adrian tipe laki-laki setia.

Hingga suatu ketika di saat Rani pergi bersama ke dua putra kembarnya ke mansion milik orang tuanya bersamaan suaminya pulang dari kantor. Dokter Adrian yang awalnya ingin memberikan kejutan ke istrinya hanya bisa menahan kecewa.

Ibunya Bela yang melihat dokter Adrian sendirian membuat Ibunya Bela tersenyum bahagia karena bisa bertemu dengan pujaan hatinya, pria yang dicintainya dalam diam.

"Buatkan aku kopi." pinta dokter Adrian sambil duduk di sofa ruang keluarga.

"Baik Tuan." Jawab Ibunya Bela saat itu.

Ibunya Bela berjalan ke arah dapur untuk membuatkan minuman hingga tiba-tiba dirinya mempunyai rencana jahat yaitu memberikan obat perang sang yang di campur dengan minuman yang dibuatnya.

Dokter Adrian yang duduk di sofa mengambil ponselnya untuk menghubungi istrinya karena saat ini dirinya ingin sekali melakukan hubungan suami istri karena itulah dirinya datang siang-siang tanpa memberitahukan kedatangannya. Sambungan pertama langsung di angkat oleh Rani.

("Halo Sayang, kok tumben telepon?" Tanya Rani).

("Aku kangen tapi kamu malah pergi." Ucap dokter Adrian dengan suara berbeda).

("Maaf Sayang, aku kangen sama Mommy dan Daddy, kok tidak bilang kalau pulang?" Tanya Rani sambil berdiri kemudian mengecup punggung tangan ke dua orang tuanya secara bergantian).

("Sengaja kasih kejutan tapi ternyata ..." Ucap dokter Adrian menggantungkan kalimatnya).

("Ya sudah, aku pulang sekarang." Ucap Rani).

("Ok, aku tunggu." Ucap dokter Adrian sambil tersenyum bahagia karena istrinya akan pulang).

("Bye." Pamit Rani).

("Bye." Jawab dokter Adrian).

Tut tut tut

Sambungan komunikasi langsung diputuskan secara sepihak oleh Rani kemudian Rani menceritakan ke orang tuanya kalau suaminya yang bernama dokter Adrian sekarang ada di rumah.

Daddy Raka dan Mommy Nicole yang mengerti langsung meminta Albert dan Adrianus untuk tinggal sementara di sini dan meminta Rani untuk pulang dengan di antar sopir yang merangkap sebagai bodyguard.

Ke dua putra kembarnya setuju membuat Rani pergi meninggalkan ke dua putranya di mansion milik orang tuanya. Rani pergi bersama sopir menuju ke arah mansion miliknya yang diberikan oleh ke dua orang tuanya untuk ditinggal bersama suami dan ke dua anak kembarnya.

Awalnya dokter Adrian tidak setuju namun karena Daddy Raka memberikan mansion ke Rico, Rani, Marcel, Ronald dan Adriana membuat dokter Adrian menerimanya.

Di tempat yang berbeda tepatnya di mana dokter Adrian duduk di sofa ruang keluarga menyimpan kembali ponselnya ke dalam saku jasnya. Bersamaan kedatangan pelayan sambil membawa nampan yang berisi cangkir dan cemilan.

"Silahkan di minum Tuan." Ucap pelayan tersebut sambil meletakkan cangkir yang berisi kopi hitam kemudian meletakkan cemilan.

"Terima kasih." Jawab dokter Adrian.

"Sama-sama Tuan." Jawab pelayan tersebut sambil tersenyum dan berdiri untuk menatap wajah tampan dokter Adrian.

"Kamu pergilah!" Usir dokter Adrian.

Dokter Adrian paling tidak suka diperhatikan oleh para gadis ataupun para wanita kecuali istrinya. Hal itulah yang membuat Rani percaya dengan suaminya yang tidak mungkin selingkuh atau mengkhianati dirinya.

"Baik Tuan." Jawab pelayan tersebut sambil menahan amarahnya.

'Sebentar lagi kamu akan menjadi milikku.' Sambung pelayan tersebut dalam hati sambil membalikkan badannya dan meninggalkan ruang keluarga.

Tanpa curiga sedikitpun dokter Adrian meminum sedikit demi sedikit karena kopinya lumayan panas. Dokter Adrian menatap sekeliling ruangan hingga dirinya melihat istrinya berjalan ke arah dirinya dengan diikuti oleh kepala pelayan.

"Sayang, lagi minum kopi?" Tanya Rani sambil memegang gelas.

"Iya, kamu bawa apa?" Tanya dokter Adrian kemudian kembali meminum kopi.

"Bawa kopi juga tapi sayang kalau tidak di minum." ucap Rani.

"Apakah kamu mau?" Tanya dokter Adrian sambil menatap ke arah kepala pelayan.

"Tapi Tuan, saya tidak pantas." Jawab kepala pelayan.

"Kenapa tidak pantas, Sayang kasih saja ke Dia." Ucap dokter Adrian.

"Waduh." Ucap Rani.

"Waduh? Kenapa?" Tanya dokter Adrian sambil menatap ke arah istrinya.

'Aku tidak mungkin bilang bukan kalau kopi ini di campur sama obat perang sang.' Ucap Rani dalam hati.

Entah kenapa Rani juga menginginkan hubungan suami istri yang lebih hot membuat Rani melakukan hal itu.

"Tidak apa-apa." Jawab Rani.

Rani kemudian memberikan gelas tersebut di mana gelas tersebut anti panas ke kepala pelayan dan kepala pelayan itupun dengan senang hati menerimanya.

Kepala pelayan itupun pergi hingga dirinya melihat seorang pelayan wanita sedang duduk di taman belakang sambil meminum air dingin.

"Mau aku temani?" Tanya kepala pelayan tersebut.

"Silahkan." Jawab pelayan tersebut sambil tersenyum bahagia.

'Sebentar lagi Tuan Adrian menjadi milikku.' Ucap pelayan tersebut dalam hati sambil meminum air mineral.

'Tumben dia tersenyum biasanya jutek kalau aku ajak berbicara.' Ucap kepala pelayan dalam hati.

Mereka berdua meminum minuman yang mereka bawa hingga habis tanpa sisa bersamaan kedatangan seorang pelayan lain.

"Apakah ada yang lihat botol minuman warna putih yang di simpan di kulkas?" Tanya pelayan tersebut.

"Maksudmu yang ini?" Tanya gadis itu yang bekerja sebagai pelayan sambil memperlihatkan botol minuman yang tadi diambilnya dalam kulkas.

"Benar, kenapa kamu minum?" Tanya temannya dengan nada ketus.

"Suka - suka aku dong, kalau tidak mau di minum jangan di simpan di kulkas." Ucap gadis tersebut dengan nada tak kalah ketusnya.

"Sudah - sudah jangan bertengkar, nanti aku ganti." Ucap kepala pelayan tersebut yang tidak ingin ke dua anak buahnya bertengkar.

Pelayan itupun pergi meninggalkan mereka berdua sambil menggerutu karena rencananya gagal.

'Minuman itu sudah aku campur dengan obat perang sang untuk aku berikan ke Juleha gadis yang aku cintai dalam diam. Semoga kamu melakukan bersama pria yang tidak kamu suka.' Ucap pelayan tersebut dalam hati yang sangat kesal karena rencananya gagal.

Sepeninggal pelayan tersebut tiba-tiba tubuh ke duanya terasa sangat panas membuat mereka berjalan ke arah kamar mereka yang kebetulan satu arah hingga tanpa sengaja tangan mereka saling bersentuhan.

Hal itu membuat mereka seperti ke setrum, pelayan itupun menarik kepala pelayan ke arah kamarnya. Merekapun melakukan hubungan terlarang karena mereka belum menikah. Awalnya pelayan itu kesakitan karena baru pertama kali melakukannya namun lama kelamaan menikmati permainan kepala pelayan.

Di tempat yang sama hanya berbeda ruangan di mana dokter Adrian dan Rani melakukan hubungan suami istri hingga akhirnya tubuh Rani tumbang.

"Sayang, aku sangat lelah." Ucap Rani ketika suaminya masih menggoyangkan pinggulnya secara berulang-ulang.

"Sebentar lagi sayang." Ucap dokter Adrian.

Setelah beberapa saat wortel import nya mengeluarkan laharnya setelah beberapa saat dokter Adrian menarik wortel import nya kemudian menggulingkan tubuhnya ke arah samping.

Cup

"Terima kasih sayang." Ucap dokter Adrian kemudian mencium pucuk kepala istrinya sambil memeluk tubuh polos istrinya kemudian menyelimuti tubuh polos mereka.

"Sama-sama Sayang." Jawab Rani sambil membalas pelukan suaminya.

Mereka memejamkan matanya namun dua jam kemudian tubuh dokter Adrian kembali panas membuat dokter Adrian membuang selimutnya secara asal.

Dokter Adrian menaiki tubuh polos istrinya kemudian mencium leher istrinya membuat Rani membuka matanya dan melihat tatapan suaminya seperti tatapan serigala 🐺 lapar.

"Sayang, kok seperti terkena obat perang sang." Ucap Rani.

Rani mengatakan hal itu karena biasanya jika suaminya pulang ke mansion pada siang hari hanya melakukan hubungan suami istri sekali dan malamnya sekali. Namun kini suaminya melakukan lagi terlebih durasinya lumayan lebih lama.

Deg

Ucapan istrinya membuat jantung dokter Adrian berdetak kencang dan tubuhnya membatu, dirinya baru tersadar kalau apa yang dikatakan oleh istrinya benar adanya namun karena pengaruh obat perang sang sangat kuat membuat dokter Adrian ingin segera dituntaskan saat itu juga.

"Maaf Sayang, aku tidak bisa menahannya lagi." Ucap dokter Adrian dengan suara mulai berat.

Rani hanya bisa menganggukkan kepalanya kemudian mereka kembali melakukan hubungan suami istri hingga hampir setengah jam lebih akhirnya mereka selesai melakukan hubungan suami istri.

"Sayang, tolong hubungi Adriana untuk meretas cctv karena aku mempunyai firasat kopi yang suamiku minum mengandung obat perang sang." pinta Rani sambil memejamkan matanya karena tubuhnya seperti tidak bertulang.

"Ok." Jawab dokter Adrian singkat.

Dokter Adrian mengambil ponselnya untuk menghubungi adiknya dan sambungan pertama langsung di angkat. Dokter Adrian menceritakan apa yang dikatakan oleh istrinya setelah selesai dokter Adrian menyimpan kembali ponselnya ke atas meja dekat ranjangnya.

Grep

"Jika pelayan itu yang melakukannya maka aku tidak segan-segan memecatnya." Ucap dokter Adrian sambil menahan amarahnya dan memeluk tubuh polos istrinya yang sudah tertidur dengan pulas nya.

"Untung kamu datang tepat waktu jika tidak aku akan tersiksa karena mandi air dingin.'' Sambung dokter Adrian dalam hati.

Ting

Ponsel milik dokter Adrian berdering sekali tanda ada pesan masuk membuat dokter Adrian mengambil ponselnya untuk melihat isi pesan tersebut.

Dokter Adrian melihat pesan dari Adriana berupa video cctv miliknya kemudian menekan tombol play. Dokter Adrian melihat isi rekaman cctv hingga dirinya melihat pelayan yang tadi di suruh membuatkan kopi memberikan serbuk ke dalam kopi buatannya.

'Tebakan istriku tepat ternyata aku terkena obat perang sang.' Ucap dokter Adrian dalam hati sambil melepaskan pelukannya dan juga pelukan istrinya.

Dokter Adrian berjalan ke arah kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang lengket.

Skip

Kini dokter Adrian yang sudah selesai mandi dan memakai pakaian santai berada di depan pintu pelayan wanitanya bersama dua orang bodyguardnya. Mereka mendengar dua suara laknat dari mulut dua pelayan yang dikenalnya membuat dokter Adrian tidak bisa membendung kemarahan.

"Dobrak pintunya!" Perintah dokter Adrian dengan nada dingin dan wajah datar.

Brak

Brak

Dua bodyguard langsung menendang pintu tersebut hingga pintu tersebut langsung ambruk. Mereka melihat kepala pelayan berada di atas sedangkan pelayan wanita berada di bawah.

Dokter Adrian membalikkan badannya ketika ke dua pasangan yang bukan suami istri tersebut terkejut akan kedatangannya. Kepala pelayan itupun menarik wortel import nya kemudian memakai celana boxer nya dengan cepat sedangkan pelayan wanita menutupi tubuh polosnya.

"Kalian berdua aku tunggu di ruang kerjaku." Ucap dokter Adrian dengan nada dingin.

Selesai mengatakan hal itu dokter Adrian pergi meninggalkan tempat tersebut dengan diikuti oleh ke dua bodyguardnya. Sedangkan kepala pelayan dan pelayan wanita cepat - cepat memakai pakaian.

Skip

Kini mereka berada di ruang kerja dokter Adrian di mana dokter Adrian duduk di kursi kebesarannya.

"Mulai sekarang kamu aku pecat dengan tidak hormat." Ucap dokter Adrian sambil menunjuk ke arah gadis tersebut yang berkerja sebagai pelayan.

"Tuan, saya tahu telah melakukan kesalahan tapi saya mohon berikan aku kesempatan." Mohon gadis itu.

"Tidak ada kesempatan untukmu, kamu telah berani memberikan obat perang sang yang kamu campur ke dalam kopi yang aku minum, sekarang pergilah!" usir dokter Adrian sambil menjentikkan jarinya.

"Maksud Tuan apa?" tanya kepala pelayan tersebut dengan wajah terkejut.

Dokter Adrian mengambil ponselnya kemudian memperlihatkan apa yang dilakukan oleh pelayannya membuat keduanya membulatkan matanya dengan sempurna.

"Kamu pergilah!" Usir dokter Adrian.

"Tuan, Saya akan bertanggung jawab untuk menikahinya." Ucap kepala pelayan karena dirinya yang telah mengambil kehormatannya.

Dokter Adrian hanya menganggukkan kepalanya kemudian dua orang tersebut pergi bersama ke dua bodyguardnya.

Dua hari kemudian mereka menikah dan kepala pelayan dipindahkan ke mansion milik Leo untuk membantu mengurus mansion karena Leo dan Jovanka baru menikah.

Istri kepala pelayan meninggal dunia ketika melahirkan putri mereka yang di beri nama Bela kemudian di rawat oleh orang tua kepala pelayan namun ada penculik yang menculik Bela dan keluarga besar Daddy Raka membebaskan Bela.

xxxxxxx Flash Back Of xxxxxxx

"Aku ingin menemui Tuan Leo agar aku bisa tinggal di sini." Jawab Bela sambil berusaha membebaskan tangan Ayahnya.

"Tidak bisa, lebih baik kamu tinggal di kampung temani Kakek dan Nenek mu." Ucap Ayahnya.

"Kalau aku di culik lagi bagaimana?" Tanya Bela dengan nada kesal.

"Ada apa?" Tanya Abigail yang tiba-tiba datang bersama suaminya yang bernama Leo.

"Nyonya, ijinkan saya tinggal di sini." Mohon Bela sambil ke dua tangannya disatukan ke dadanya.

"Saya bisa melakukan apa saja, seperti memasak dan beres - beres mansion." Sambung Bela.

1
A&R
bagus/Ok/
Rifana Sitorus
Luar biasa
Lydia
Bagus
Sagita
pokok e asoy geboy deh 😅
Sagita
dasar mak lampir iri bilang bos 🙃
Sagita
Cerita nya kayak nya seru ni ❗
Aldissa
q dah mampir thor....
Yayuk Triatmaja: Terima kasih banyak
total 1 replies
Hakim Wiyono wiyono
bagus keren seru ,gak bisenin pokoknya ,jatuh cinta aku
Pena Hitam: Assalamualaikum kak mampir karya ku kak

Jerat Cinta Pak Polisi

kalau sudah tamat

Jatuh Cinta Pada Mahasiswiku

terimakasih 🥰
total 1 replies
Hakim Wiyono wiyono
satu kata keiren ♥️♥️♥️♥️♥️♥️
Yayuk Triatmaja
Terima kasih banyak
Icha Asyraf
bagus bangat sangat suka.
Icha Asyraf
bagus bangat ceritanya
Yayuk Triatmaja: Terima kasih banyak
total 1 replies
Icha Asyraf
seru bangat ceritnya bagus
Icha Asyraf
seru bangat ceritnya bagus
my love
semangat thorr...tambah seru
my love
mulai seru nich
Yayuk Triatmaja
Kenapa?
Yayuk Triatmaja
Terima kasih banyak
my love
semakin jelas sudahh
my love
semangat thorr.. ceritanya ga basa-basi y
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!