Zivanna Lollyta gadis cantik berusia 24 tahun yang berkerja sebagai seorang Baby Sister dia di tunjuk oleh Samuel Mahendra 35 tahun untuk bisa mengurus anak perempuan yang bernama Bianca Mahendra yang masih 5 tahun.
Alasan Zivanna ingin menjadi Baby Sister karena dia yang menyukai Samuel Mahendra.
Samuel Mahendra berpisah dengan mantan istri nya Maudy Larissa karena berselingkuh dengan lelaki yang lebih kaya dari pada Samuel Mahendra.
Merasakan penghianat cinta membuat Samuel menutup rapat hati nya untuk wanita lain.
Mampu kah Zivanna meluluhkan hati Samuel Mahendra,? Saksikan kisah cinta mereka berdua.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pearlyta Hasna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 17.
Keesokan harinya dan benar saja Zivanna masih tertidur pulas sedangkan Bianca yang sudah mandi bahkan memakai baju seragam.
Bianca pun terus saja membangunkan Zivanna sampai akhirnya Zivanna pun terbangun dan dia langsung berlari menuju ke toilet.
Samuel mengetuk pintu kamar karena di kunci oleh Bianca, Bianca tidak mau jika Papa mengetahui Zivanna yang masih tertidur pulas.
Bianca membuka pintu kamar dan Samuel melihat Bianca yang sudah mandi dan cantik.
"Sudah siap untuk sekolah,? hari ini Papa yang akan mengantarkan kamu pergi ke sekolah dan pulang nya di jemput oleh Pak Supir."
Zivanna yang sudah selesai mandi dia mendengar suara Samuel.
"Habislah aku kena marah Pak Samuel."
Zivanna pun keluar dari kamar mandi dia yang masih memakai handuk kimono, seketika Samuel pun langsung memalingkan wajahnya dia pun langsung keluar dari kamar Zivanna.
Bianca langsung menutup pintu kamar dan Zivanna pun mengganti baju nya, Zivanna hanya sempat menyisir rambut dan memakai lipstik saja setelah itu dia pun langsung mengajak Bianca untuk keluar dari kamar nya.
"Hari ini Papa yang mengantarkan kita sekolah loh, Suster Zivanna pasti senang kan."
Zivanna tersipu malu-malu mendengar perkataan Bianca.
"Kenapa sih, harus berkata seperti itu Bianca."
Bianca pun tertawa terbahak-bahak dan Samuel dan Sesilia mendengarnya.
"Cucu Omah yang cantik, pagi-pagi sekali sudah tertawa seperti ini. Senang sekali yaa sayang."
Bianca pun hanya tersenyum saja dia pun langsung menarik tangan Papa nya.
"Ayo Papa, kita berangkat sekarang juga yaa. Cepetan nanti aku telat loh."
Samuel pun harus mengikuti apa yang di inginkan oleh Bianca.
"Mam, aku pergi dulu yaa. Aku mau mengantarkan Bianca ke sekolah."
Bianca berlari menghampiri Omah nya dan dia pun bersalaman sambil berpamitan.
"Hati-hati ya sayang, jadi anak yang pintar yaa sayaaaaang."
Bianca pun langsung berlari tangan kanan nya memegang tangan Zivanna dan yang kirinya memegang tangan Papa nya.
Mereka berdua pun saling bertatapan wajah dan Bianca merasa nyaman dengan genggaman tangan kedua nya.
Sampai di depan pintu mobil genggaman tangan itu harus terputus, Bianca lebih memilih untuk duduk di belakang bersama dengan Suster Zivanna.
"Papa benar-benar jadi supir nih, nggak ada yang mau nemenin Papa di kursi depan."
Bianca pun hanya tersenyum saja sedangkan Zivanna benar-benar terbawa perasaan dengan kejadian tadi.
Zivanna yang tidak bisa membohongi perasaaan hati nya jika Samuel yang memang tanpa mempesona walaupun dia seorang duda anak satu.
"Papa, setiap hari minggu kita pergi bertiga yaa Papa. Agar kita bertiga semakin akrab dan Papa semakin dekat dengan Suster Zivanna."
Perkataan Bianca lagi-lagi membuat Zivanna merasa sangat bahagia sekali.
"Iyaa sayaaaaang ku, sekarang kamu belajar yang rajin yaa di sekolah jadi anak yang pintar ya sayaaaaang."
Mereka pun akhirnya sampai di depan pintu gerbang dan Zivanna pun tersenyum manis kepada Samuel.
"Terimakasih banyak sudah menjaga Bianca dengan baik."
Samuel pun langsung menutup kembali kaca jendela mobil nya dan Bianca pun langsung masuk ke dalam kelas nya.
Zivanna memilih untuk menunggu di halaman sekolah dengan memainkan handphone nya, Zivanna terkejut sekali wanita yang bersamaan dengan Ibu nya dia terpilih menjadi brand ambassador produk terbaru Ibu nya.
