Gena Febrian pernah mengambil resiko untuk kehilangan segalanya demi seorang Indri, perempuan yang Ia cintai namun perempuan itu malah meninggalkannya untuk orang lain. Semenjak saat itu Ia bersumpah akan membuat hidup Indri menderita. Dan kesempatan itu tiba, Indri memiliki seorang anak sambung perempuan. Gena c akan menemukannya, membuatnya jatuh cinta padanya, dan kemudian dia akan menghancurkannya.
Sally Purnama seorang staff marketing dan Ia mencintai pekerjannya dan ketika seorang client yang dewasa dan menarik memberi perhatian padanya Ia menaruh hati padanya.
Tak lama kemudian dia menerima ajakan Gena, lalu ajakan lainnya. edikit demi sedikit, Genamengenal perempuan yang ingin ia sakiti, dan ia tidak bisa melakukannya. Dia jatuh cinta padanya, dan Sally jatuh cinta padanya.
Tapi-dia telah berbohong padanya, dia tidak bisa berbuat apa-apa. Dia terjebak. Saat Sally menemukan kebenaran, dia patah hati. Pria pertama yang sangat dia cintai telah mengkhianatinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon khayalancha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17
"Sa, ada Ibu lu di ruang tamu." Kata Fani kepada Sally.
"Loh, ngapain?" Tanya Sally yang sedari tadi sedang bermain game di ponselnya.
"Katanya mau jemput lu pulang, lu temuin dulu deh. Di obrolin baik-baik sama Ibu lu, enggak enak, dia udah dating kesini." Kata Fani.
Sally akhirnya menghampiri Ibunya yang sedang duduk sendirian di ruang tamu.
"Bu, ada apa kesini?" Tanya sally tanpa basa-basi.
"Pulang ya, Sa. Ibu kangen, Ibu ngerasa sepi sendirian di rumah, enggak ada kamu, enggak ada Mas Surya." Kata Ibunya Indri.
"Tapi, Bu, Asa masih mau di sini menenangkan diri." Tolak asa pada Ibunya.
"Asa, Ibu akan ceritakan semunya ke kamu, masa lalu Ibu." Kata Indri memberitahu Sally.
"Kenapa sama masa lalu, Ibu?" Tanya Sally pada Indri.
"Akan Ibu ceritakan semuanya, tentang Gena, dan kenapa dia mau balas dendam ke kamu, bukan ke Ibu langsung." Kata Indri kepada Sally.
"Oke, akan Asa dengerin cerita Ibu." Kata Sally.
"Jadi gini, Sa, dulu Ibu dan Gena adalah sepasang kekasih sebelum Ibu menikahi Ayahmu. Dulu, Ibu dan Gena, pacaran layaknya seorang remaja yang sedang di landa cinta. Pokoknya Ibu dan gena itu saling jatuh cinta. Sampai akhirnya, Ibu mengalami masa krisis keuangan, Ibu benar-benar enggak punya uang sama sekali. Ibu hamper putus asa, harus cari kemana lagi uang untuk ibu dapatkan." Indri berhenti sebentar, lalu Kembali bercerita.
"Jaka, Om kamu, dia butuh biaya besar untuk sekolah, dan hidup. Ibu diberi keputusan oleh Santoso Ayah angkatnya Gena. Kalau Ibu mau memutuskan Gena, maka dia akan memberikan Ibu sejumlah uang yang banyak jumlahnya. Awalnya Ibu menolak, karena Ibu saat itu masih menyukai Gena. Tapi lambat laun, Ibu benar-benar kehilangan arah. Akhirnya Ibu menyetujui tawaran Santoso untuk memutuskan Gena." Indri berhenti berceirta.
"Terus apa kelanjutannya?" Tanya Sally penasaran.
"Setelah itu, Ibu datang menemui Gena, dan saat itu juga Ibu memutuskan Gena secara sepihak, Gena tidak terima, Ibu lari dari Gena. Gena meminta izin kepada Santoso untuk menikahi Ibu, tapi Santoso menolaknya, dia tidak mau kalau Gena menikah dengan Ibu, karena yang Santoso mau itu, Gena menikah dengan Fera adik anak Santoso sekaligus adik angkat Gena. Karena Gena marah sebab Santoso tidak menyetujuinya, Gena kabur dari rumah Ayah angkatnya itu dan pergi mencari Ibu." Indri tidak kuasa menahan sesak di dadanya menceritakan kisah masa lalunya.
"Lalu, apa yang Ibu lakukan saat Gena datang menemui Ibu?" Tanya Sally dia ingin segera mendengar kelanjutan ceritanya dari Indri.
"Setelah Gena berhasil bertemu dengan Ibu, Gena tiba-tiba melamar Ibu, Gena ingin Ibu menikah dengan Gena, tapi ibu menolaknya dengan alasan, jika Ibu menikah dengan Gena, maka Ibu akan menderita, karena Gena tidak memiliki banyak uang saat itu. Dan Ibu harus membiayai adik Ibu, Jaka. Setelah itu, Gena marah pada Ibu dan bersumpah akan balas dendam dan membuat hidup Ibu menderita." Indri telah selesai bercerita.
"Terus, kenapa Gena melakukan balas dendam kepada, Asa? Bukan ke ibu." Tanya Asa masih bingung.
"Nah itu masalahnya, kenapa Gena membalaskan dendamnya kepada kamu, karena Gena yakin, jika Gena menyakiti kamu, Ibu akan hancur, karena orang yang paling Ibu saying itu kamu, Sa. Makanya Gena melakukan hal seperti itu ke kamu." Kata Indri menjelaskan.
"Oh jadi itu alasannya kenapa Gena ngelakuin hal itu ke aku. Dia mau ngebuat hati Ibu hancur karena sudah berhasil menyakiti, aku. Tapi itu menurut Asa enggak adil Bu." Asa menangis.
"Iya, Sa, Ibu tau. Tapi, Ibu mengerti sekarang. Sa, denger Ibu, Gena pasti benar-benar mencintai kamu." Kata Indri membuat Sally memiringkan kepalanya.
"Kenapa, Ibu bisa pikir begitu?" Tanya Sally pada Indri.
"Karena, Gena bukan orang yang mau datang dua atau tiga kali ke kehidupan orang. Padahal dia sudah berhasil menyakiti kamu, tapi dia datang lagi ke kamu, saat kamu sedang terpuruk. Ibu yakin, Gena benar tulus sayang kamu, Sa." Kata Ibunya.
"Benarkah?" Tanya Sally lagi meyakinkan dirinya.
"Iya, Sa. Ibu bisa mengerti, Ibu melihat tatapan mata Gena saat datang ke rumah. Di matanya ada kamu, Sa."
Sally menangis, dia juga merasakan hal yang sama, tapi dia tidak mau menerimanya.
"Sa, pulang ke rumah ya, temani Ibu." Kata Indri.
"Baik, Bu. Aku akan pulang ke rumah, aku pamit dulu ke Fani." Sally pergi meninggalkan Indri.
"Fan, gue pulang dulu ya ke rumah." Kata Sally memeluk Fani.
"Iya, Sa. Nanti kalau ada apa-apa kabarin gue ya." Fani membalas pelukan Sally.
Sally dan Indri pergi meninggalkan Fani, mereka pulang ke rumahnya dengan perasaan lega.
