NovelToon NovelToon
Bukan Istri Ke_dua!

Bukan Istri Ke_dua!

Status: tamat
Genre:Dijodohkan Orang Tua / Tamat
Popularitas:353.1k
Nilai: 5
Nama Author: Qaeyra_S Antonio

Jess Amartha, wanita berusia 24 tahun yang juga merupakan anak yatim-piatu. Terpaksa harus menerima tawaran pernikahan, dari donatur panti asuhan tempatnya bernaung selama ini.

Menolak? Jelas Jess tak mungkin bisa. Terutama jika sang ibu panti telah menyetujui lamaran dadakan tersebut, dengan senyum cerah di wajahnya yang mulai menua.

Pernikahan pun terjadi. Dua insan yang tak pernah mengenal, dipaksa keadaan untuk saling menerima satu sama lain.

Kent Rahardjo, pria berusia 30 tahun. Selain wajahnya yang rupawan, pria itu juga sangat mapan dalam segi finansial. Seorang CEO sebuah perusahaan IT terbesar kedua di Asia tenggara.

Pria arogan, dingin dan tak tersentuh. Membuat pernikahan mereka bagai berjalan diatas bongkahan es.

Sanggupkah Jess bertahan dalam pernikahan tak sehat, yang menjerat kebebasan jiwanya yang semakin rapuh? Akankah hati beku Kent mencair oleh ketulusan seorang Jess Amartha?

Kuy simak dan beri kritik yang membangun mental agar tak menjadi down🤗🙏😘

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qaeyra_S Antonio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17

Kent menoleh sekilas kemudian kembali fokus pada pekerjaannya. Walau sebenarnya pikiran Kent tak sedang berada disana.

"Ada apa Risma? Aku sedang sibuk, jangan tambah lagi pekerjaaku." Sarkas Kent sebelum sempat Risma menyampaikan tujuanya.

Wanita itu berdecak pelan namun masih terdengar jelas oleh Kent. "Maaf tuan, di lobby ada seorang wanita yang memaksa ingin naik untuk menemui anda. Dan wanita itu mengaku sebagai istri pertama anda. Namanya Melisa kalau tidak salah." Lapor Risma dengan gayanya.

Kent menghentikan sejenak pekerjaannya lalu menatap Risma dengan tatapan aneh.

"Menurutmu? Apa aku terlihat seperti pria maruk yang memiliki banyak wanita?" Risma terlihat tengah berpikir kemudian mengangkat bahunya.

"Anda yang lebih tau tuan. Tapi jika aku boleh beropini, wanita tadi terlihat lebih seperti seorang pelakor. Maaf, jika kejujuranku bisa menguras isi rekening anda. Nyonya Jess lebih segala-galanya, itu menurut pendapat pribadiku. Sekali lagi maaf jika aku lancang." Ujar Risma apa adanya.

Wanita itu memang selalu berkata jujur meski terkadang membuat seseorang makan hati.

"Kau benar. Jadi kau tau apa yang harus kau lakukan untuk menghempas calon pelakor dari hidupku? Sekarang keluarlah, buatkan aku teh hangat seperti biasanya. Kepalaku pusing, Risma. Aditya sengaja menghindariku hari ini, awas saja jika dia sudah kembali." Risma terlihat iba.

"Baik tuan, anda masih ingat nomor rekeningku?" Kent menutup berkas di tangannya. Melihat Risma yang masih berdiri tegak di hadapannya dengan tatapan datar. Entah siapa bosnya.

"Jika kinerjamu bisa membuat masalahku hari ini selesai. Jangankan isi rekeningmu, untuk merombak isi dadamu pun akan aku upayakan." Sahut Kent enteng. Risma melipat wajahnya kemudian melirik ukuran dadanya cukup mencengangkan.

"Terimakasih tuan, anda baik sekali. Tapi tidak ada masalah dengan ukuran dadaku, aku cukup puas dengan hasil jamu tradisional rahasia keluargaku dari kampung." Balas Risma dengan nada dongkol.

Wanita itu keluar dengan langkah gemulai seperti biasanya. Bokong penuh silikonnya bergoyang seperti balon berisi penuh air.

Kent menggeleng pelan melihat hal tersebut. Dia sama sekali tak tergoda. Entah karena sudah terlalu biasa melihat pemandangan tersebut, atau karena dia tak bisa menyukai sesuatu jika tak ada hati yang dilibatkan.

Diluar pantry, Risma membuatkan segelas teh hangat untuk sang atasan. Selesai membuatnya, wanita itu meminta seorang office Girl mengantarnya ke ruangan Kent. Sementara dirinya melangkah menuju elevator. Ada hama yang harus segera dirinya basmi, sebelum menginfeksi seluruh karyawan berjenis kelamin jantan di perusahaan tersebut.

Melalui rekaman video yang dilihat, penampilan wanita itu kurang lebih seperti dirinya. Jika dirinya berpenampilan karena sedang mencari target pendamping hidup. Berbeda dengan penampilan Melisa yang dia lihat.

Benar-benar ciri wanita penggoda yang sesungguhnya.

"Kau akan berurusan denganku ulat keket, jika berani mengacaukan hari baik atasan ku tersayang." Gumam Risma dengan langkah lebar.

Kent baginya bukan hanya sekedar atasan. Namun pria yang dia kagumi. Bukan pertama kalinya dia menekuni bidang pekerjaan sebagai seorang sekretaris pribadi. Namun Kent satu-satunya pria yang menatapnya penuh rasa hormat sebagai seorang wanita. Bukan wanita penggoda yang nakal dalam tanda kutip.

Itulah kenapa Risma menyimpan rasa hormat dan sungkan pada sang atasan, dengan totalitas sebagai seorang sekretaris yang bisa selalu di andalkan.

👸

👸

Tak terasa, empat hari sudah Jess di rawat. Kent selalu mengunjunginya ke rumah sakit meski tak menginap. Karena pekerjaan yang semakin membuat waktunya tersita cukup banyak.

"Ada yang ketinggalan tidak? Sini bapak bawa tasnya nak, kau bantu kakakmu saja." Titah Aryo meraih dua tas jinjing yang berisi pakaian dan sisa makanan yang di beli oleh Kent.

"Baik pak." Sahut Kevin patuh. Hubungan mereka berjalan baik setelah pertemuan tak sengaja tiga hari yang lalu. Ibu dari Aryo, nyonya Kaliani sudah lebih dahulu pulang kemarin siang.

Kini Aryo kembali kala mendengar kabar Jess juga akan keluar dari rumah sakit. Dan di parkiran, Mario sedang menunggu di mobilnya. Pria itu sedang berusaha merintis kembali, bisnis keluarga yang sedang ambruk.

Kehidupan mewah mereka hancur setelah perpisahan sang ayah dengan ibu tirinya. Wanita licik itu membawa kabur semua surat-surat berharga, termasuk sertifikat rumah dan surat penting perusahaan.

Kini kehidupan mereka benar-benar dimulai dari titik paling bawah. Hanya menempati rumah minimalis sederhana satu lantai dan bukan di sebuah perumahan. Hanya perkampungan padat penduduk yang cukup ramah lingkungan.

10 tahun ini hidup mereka terlunta-lunta karena terpaksa harus membayar hutang yang bukan milik mereka. Namun tak membayar maka sang ayah akan di penjara. Mau tak mau, semua aset yang masih tersisa dijual semua. Demi menutupi seluruh hutang yang ada.

Dua tahun terakhir, kehidupan mereka sudah mulai membaik. Mario berhasil mendapatkan tender dengan modal pinjaman dari seorang sahabat lamanya.

Di perjalanan, Jess lebih banyak diam. Entah apa yang sedang wanita itu pikirkan.

"Nak? Kok melamun? Masih ada yang sakit atau bagaimana?" Tanya pak Aryo terlihat khawatir. Karena sejak tadi Jess hanya diam tanpa sepatah katapun.

Jess menoleh ke jok belakang sembari tersenyum simpul.

"Tidak pak, hanya senang saja sudah bisa keluar dari rumah sakit. Tidak nyangka aja, kalau aku ternyata bisa sakit juga." Seloroh Jess sedikit tertawa. Namun Aryo tau, Jess sedang menyimpan masalah pelik dalam benaknya.

Namun pria itu tak memperlihatkan ekspresi apapun. Hanya senyum hangat pada Jess yang sudah seperti putri untuknya. Jess pun sudah mengetahui perihal siapa Mario yang merupakan putra kandung sang ibu. Kisah yang sempat membuat Jess tercengang tak percaya. Jika sang ibu memiliki masa lalu yang tak sebahagia yang Jess lihat selama ini.

Pertemuan haru tersebut sungguh membuat hati Jess bahagia. Karena dia yakin, kelak saat waktunya tiba. Mario akan menjadi pelipur lara bagi hati rapuh sang ibu.

"Kak? Hari ini memang tidak kerja?" Tanya Jess mengalihkan topik.

"Kakak hanya ingin bertemu dengan klien yang sekaligus sahabat kakak ketika kuliah dulu. Ada proyek di Bandung yang sedang kami kerjakan bersama. Jadi kakak punya banyak waktu luang hanya sekedar menjemput adik kakak yang cantik ini." Mario menjawil dagu lancip Jess membuat Kevin tak suka.

"Khemmm...kak Jess sudah menikah kalau kak Mario lupa." Mario tergelak renyah, melihat betapa posesifnya Kevin terhadap Jess.

"Kakak tau Kevkev. Lagipula Jess adalah adik kakak sama seperti kalian, jadi tak masalah, bukan?" Goda Mario dengan wajah tengil. Pria itu menaik turunkan alisnya guna membuat Kevin kesal.

"Mario? Berhentilah menggoda adikmu." Tegur pak Aryo pada putranya. Yang kini memiliki gelar baru, yaitu sebagai anak sulung. Karena pria itu kini memiliki banyak adik yang harus dijaga dan dikasihi sama rata.

"Maaf yah. Maaf ya dek, kakak tak pernah memiliki adik jadi kakak senang menggoda kalian." Ucap Mario menatap Kevin dari kaca spion. Kevin mengangguk paham.

Perjalanan menuju panti diisi dengan cerita ketiga anak muda tersebut. Pak Aryo hanya menjadi pendengar yang baik. Sungguh hatinya bahagia. Bertemu dengan wanita masa lalunya yang masih sangat dia cintai. Juga bertemu dengan anak-anak hebat itu.

Sementara Kent berusaha menahan dongkol yang bercokol dihatinya. Melisa memanfaatkan Eli yang sedang terserang flu untuk menahannya tetap dirumah. Sehingga pria itu tak bisa menjemput sang istri dari rumah sakit.

"Eli hanya terserang flu, bukan penyakit serius. Aku punya pekerjaan yang tak bisa aku tinggalkan hari ini. Lagipula salahmu karena terlalu memanjakan Eli, dan kau malah memecat pengasuh yang aku pekerjakan. Aku harus pergi, lagi pula Eli sudah membaik. Dan ya, jangan pernah datang kekantorku lagi jika kau tak ingin berkahir dengan rasa malu yang amat sangat. Aku tak mentolerir sikap lancangmu lagi jika kau berani melakukannya." Melisa terdiam.

Teringat bagaimana sekretaris Kent mempermalukannya di hadapan banyak orang.

Kejadian kemarin berhasil membuatnya kapok. Namun dia akan mencoba cara laian agar dirinya mendapatkan pengakuan Kent dan keluarganya.

"Apa pekerjaanmu lebih penting daripada Eli, Kent? Putrimu sedang sakit dan kau tak terlihat mencemaskannya sama sekali. Apa hatimu sudah dipengaruhi oleh wanita sialan itu, hah?!" Kent mengetatkan rahangnya.

Menoleh sekilas ke rumah ranjang sang anak. Eli tengah tertidur pulas efek obat yang dia minum.

"Perhatikan nada bicaramu, Melisa! Aku bisa saja menendangmu keluar dari rumah ini jika aku mau. Namun aku tak sekejam pikiran busukmu. Aku mengkhawatirkan Eli setiap saat, tapi aku juga punya tugas lain yang harus aku lakukan. Jika kau sudah bosan dalam ikatan tak sehat ini, aku hanya perlu mengatakan satu kalimat yang bisa membuat statusmu berubah seketika." Mata Melisa melotot sempurna.

Ketakutannya kini terlihat nyata. Dia tak bisa berpisah dari Kent. Tidak akan dia biarkan wanita lain memiliki suaminya seutuhnya. Demi apapun Melisa tak akan pernah rela.

"Jangan mengancamku Kent, aku bisa membawa Eli pergi dari kehidupanmu jika kau berani menceraikanku. Camkan itu!" Kini balik Melisa yang mengancam Kent disisa keberanian dan ide yang terlintas dipikirannya.

Kent tersenyum sinis lalu keluar dari kamar sang anak. Bisa gila jika berlama-lama meladeni sikap keras Melisa.

Kent berkendara dengan kecepatan diatas rata-rata. Dia hanya ingin mencapai panti lebih cepat. Ada kerinduan menumpuk dalam hatinya. Beberapa hari ini waktunya dan Jess tak banyak. Hanya bertemu sebentar sebelum akhirnya dia kembali kekantor.

Setiba di halaman panti, terlihat ada banyak kerumunan ibu-ibu yang baru saja keluar dari rumah sang mertua. Bisa Kent pastikan, jika itu adalah para tetangga yang baru saja menjenguk istrinya.

Diteras Kent menyapa ramah rombongan ibu-ibu tersebut sebelum masuk ke dalam rumah.

"Nak Kent? Masuk nak, baru tiba ya?" Sambut Bu Maria tersenyum sumringah. Ini kali keduanya Kent datang berkunjung setelah acara pernikahan dadakan waktu itu. Jelas hati wanita itu sangat senang karena dikunjungi oleh menantunya.

"Ya bu, aku langsung dari kantor" dusta Kent dengan nada tenang.

"Jess di kamar bu?" Tanya Kent basa basi.

"Ah ya, kenapa malah duduk disini. Masuk saja, masih ingatkan kamar Jess." Canda bu Maria berhasil membuat Kent meringis malu.

Dia hanya sekali masuk kesana ketika selesai acara pernikahannya waktu itu. Itupun Kent hanya duduk di kursi kayu tanpa kata, lalu pamit pergi setelah merasa bosan dalam kamar pengap Jess.

"Masih bu, aku pamit ke dalam dulu." Ucap Kent kikuk. Bu Maria hanya mengangguk sembari tersenyum hangat.

Setiba di depan pintu kamar Jess, terdengar suara tawa Jess dengan seorang pria. Hati Kent bergemuruh menahan rasa cemburunya. Dengan sekali hentakan, pintu kamar Jess langsung terbuka lebar.

Jess yang tengah mendengarkan cerita lucu dengan sang kakak sontak menghentikan tawanya. Begitupun pria yang sedang duduk dihadapan Jess disisi ranjang.

"Kau?!" Ucap kedua pria itu bersamaan.

Kini situasi mulai mencair setelah sempat membeku akibat rasa cemburu buta Kent.

"Aku tak menyangka jika kau adalah suami dari adikku yang cantik ini. Aku sempat berpikir, jika wanita ini masih singel. Aku akan melamarnya untuk menjadi istriku saja ketimbang menjadi adikku. Sayang aku terlambat, kau lebih gercep dariku sobat." Ujar Mario tertawa renyah.

Kent semakin merapatkan tubuhnya pada Jess dengan merengkuh pinggang wanita itu. Dan itu membuat Jess tak nyaman.

"Kent, aku sesak. Minggir sedikit bisa?" Bisik Jess lirih. Kent tak menggubris, pria itu malah sengaja mencium kening Jess dihadapan sahabatnya.

"Hey anjuyy! Apa kau katarak, tak melihat ada pria jomblo ngenes disini? Dasar sahabat tak ada akhlak! Lebih baik aku keluar saja daripada mata suciku ternoda disini." Sungut Mario kesal.

Kent tersenyum miring telah berhasil mengusir Mario dari kamar Jess.

"Lain kali jangan membiarkan pria lain masuk kedalam kamarmu saat aku tak ada. Aku tak suka." Ucap Kent datar. Jess menatap wajah tampan yang telah membersamai dirinya hampir 6 bulan ini.

Sungguh pria yang rupawan. Namun sayang telah memiliki wanita lain dan seorang putri yang cantik.

"Maaf." Balas Jess tak ingin memperpanjang masalah. Wanita itu menarik selimutnya bersiap untuk beristirahat.

Tanpa dia duga, Kent ikut naik ke atas ranjangnya kemudian berbaring miring untuk memeluknya.

...****************...

...----------------...

Bagaimana selanjutnya gengs, apakah sudah tumbuh benih-benih di hati Kent. atau Kent memang sudah mencintai Jess namun terhalang gengsi yang tinggi?

kuyy komen yang banyak yah😘😘

lope lope para kesayangan buna Qaya 🤍🥰🤍

1
Jie
di lapak mana nih
Herlina M. Siman
mungkin itu bukan anaknya mungkin anak campur
Empi Hungkul
siapa kh gerangan dia
Agus Tina
ular kobra ...
Daulat Pasaribu
dimana ini Thor bacanya belenggu sesal...penasaran
Soumena Mishy
ya ampun namgioss aku di part ini
Efvi Ulyaniek
lha sama Melisa nikahan jg toh ..kirain mama papa an doank
Efvi Ulyaniek
aaaa...Eli anak mantan pacar Jess ya si ren...
Efvi Ulyaniek
nah kan bukan anaknya...
Efvi Ulyaniek
kurasa Eli ini bukan anak Kent... pasti dijebak seolah dia anak Kent...emmm...makin kepo
Efvi Ulyaniek
wah siapa meslisa...ini Eli anaknya beneran kah . penasaran
Anonymous
Aku pengen ya mereka pisah. Aduh,kok jess nya dibuat lemah ya
blue mabel
Luar biasa
Anonymous
Astaga😲🥱🥱🥱seorang Melissa ..ga bisa dilenyapkan
Anonymous
Hanya seorang Melissa,tapi sampai episode tamat,gak bisa diatasi yg katanya org kaya dan berpengaruh 🥱🥱🥱🥱🥱
Anonymous
Gak juga,tetap aja kent plin-plan . Dr awal kan memang Eli bukan anaknya toh
Anonymous
Ternyata kent hanya laki2 plinplan
Nia Nara
Kasian eli
marsi way
sangat bagus
cipaa ✨
saya suka ceritanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!