NovelToon NovelToon
CINTA YANG TERSEMBUNYI

CINTA YANG TERSEMBUNYI

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikah Kontrak / Dijodohkan Orang Tua / Cinta setelah menikah
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Three Flowers

Pertemuan pertama Alana dengan Randy terjadi secara kebetulan, dimana Alana langsung terpesona dan jatuh cinta pada pandangan pertama. Tak disangka - sangka, ternyata Randy adalah pemuda yang dijodohkan dengannya oleh nenek mereka berdua karena persahabatan. Namun saat Randy mengajak Alana berbicara empat mata, pemuda itu mengakui bahwa ia telah memiliki seorang kekasih, dan ia bersedia menikahi Alana hanya karena tak ingin mengecewakan neneknya. Pada akhirnya Alana pun terjebak dalam pernikahan yang semu, yang membuatnya harus menyembunyikan cintanya di balik kisah asmara Randy dan kekasihnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Three Flowers, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BERTEMU LAGI

Meta yang bersemangat menarik Alana untuk mengikuti sosok yang menarik perhatiannya tadi. Ternyata pemuda yang dikejar tadi masuk ke sebuah ruangan yang biasa ditempati oleh panitia orientasi.

"Dia masuk ke sini, berarti dia senior kita," bisik Meta pada Alana.

Tiba - tiba pintu ruangan terbuka dan muncul seorang senior perempuan, ia terkejut melihat Alana dan Meta berdiri di dekat pintu. Demikian juga dengan Alana dan Meta, tapi mereka tidak sempat melarikan diri.

"Kalian mau apa?" tanya senior itu dengan nada galak.

"Oh, tidak, kak.. kami hanya lewat," sahut Alana cepat, "permisi, kak." Alana segera menyeret Meta untuk pergi dari tempat itu.

"Tunggu," cegah senior itu, lalu menatap Alana dengan tajam, "kamu kan yang dihukum kemarin? Kenapa tidak mengatakan kalimat perkenalan sesuai hukumanmu kemarin? Kamu kira saya tidak ingat?"

"Maaf, kak. Saya kira hari ini sudah tidak berlaku hukumannya karena saya sudah membawa papan nama ini," Alana menunjuk papan nama di dadanya.

"Oh, berani menjawab begitu? Memangnya siapa yang bilang kalau hukumannya hanya berlaku untuk satu hari saja?" Senior itu memarahinya dengan nada tinggi.

"Nama saya Alana, kak... Saya minta maaf," Alana segera memperbaiki kesalahannya, sementara Meta hanya bisa diam menunduk, demikian juga Alana yang segera menundukkan kepalanya.

"Ada apa ini?" tiba - tiba seseorang muncul dan bertanya.

"Nama saya Alana ...," ujar Alana lagi, "saya minta maaf telah membuat keributan di sini, kak."

"Saya sudah tahu," potong suara itu cepat. Alana mendongakkan kepalanya, demikian juga Meta. Keduanya langsung terkejut melihat sosok yang baru muncul itu. Ternyata itu adalah sosok yang mereka kejar tadi.

"Kamu??" ujar Alana spontan.

"Eh, beraninya bilang begitu pada senior kamu?!" senior perempuan tadi semakin marah pada Alana.

"Sudah, biar aku yang urus, aku mengenalnya," ujar pemuda tadi sambil tersenyum, yang tak lain adalah Eric, model perusahaan milik Randy. Senior perempuan tadi akhirnya pergi meninggalkan mereka.

"Kak Alana mahasiswa baru di sini?" tanya Eric setelah mengajak mereka berdua agak menjauh dari tempat itu. Meta terbengong - bengong dan berkali - kali mencubit tangan Alana.

"Iya, apakah kamu juga mahasiswa di sini?" tanya Alana, "sepertinya kamu seniorku. Aku memang terlambat masuk kuliah."

"Kalian saling kenal?" akhirnya Meta memberanikan diri untuk bertanya.

"Iya, aku bekerja di perusahaan..." Eric menjawab pertanyaan Meta, tapi Alana segera memotong kalimatnya.

"... Ini Eric, model di perusahaan sepupuku," sahut Alana dengan cepat. Eric memandang Alana dengan heran, dan mata Alana segera memberi isyarat padanya. Eric lalu tersenyum dan mengiyakan.

"Wow, luar biasa. Sepupumu yang memberi cincin berlian tadi?" tanya Meta. Alana mengangguk. Eric melirik cincin di jari Alana. Ia mengenali benda tersebut. Itu adalah produk unggulan yang dipamerkan di fashion show yang ia ikuti di luar negeri kemarin. Harganya paling mahal dari cincin yang lainnya.

"Sebaiknya kamu simpan dulu cincin itu agar tidak disita oleh senior yang lain karena terlalu mencolok," saran Eric.

"Oh, baiklah. Ini karena sepupuku ingin aku memakainya, sekarang aku akan menyimpannya," ujar Alana sambil melepas cincin itu dan menyimpannya di dalam dompetnya.

"Sepupumu itu... Randy?" tanya Eric dengan tatapan penuh arti.

"Iya, tentu saja ..." sahut Alana cepat. Eric mengangguk - anggukkan kepalanya sambil tersenyum.

"Kenalkan, Eric.. ini temanku Meta," Alana segera memperkenalkan Meta karena ia teringat Meta tadi tertarik pada pemuda itu. Eric mengulurkan tangannya pada Meta dan Meta menyambutnya dengan wajah berseri - seri.

"Hai, Meta. Aku Eric, mahasiswa tingkat 2 di sini," ujar Eric.

"Saya Meta, kak," sahut Meta.

Tiba - tiba bel masuk kelas berbunyi, Alana dan Meta langsung panik dan segera berpamitan pada Eric.

Kelas orientasi hari kedua ini aman, karena Alana mengerjakan tugas dan membawa semua tugasnya itu dengan baik. Selain itu, Alana juga dibebaskan dari hukumannya menyebutkan namanya setiap akan berbicara pada orang lain atas permintaan Eric. Setelah acara orientasi berakhir pada hari itu, Meta kembali berlari dan menghampiri Alana, lalu merangkulnya seperti biasa.

"Alana, kamu sudah lama mengenal Eric?' tanya Meta penasaran.

"Tidak, baru sekali bertemu," jawab Alana.

"Kalian bertemu dimana? Apakah dikenalkan oleh sepupumu?" tanya Meta lagi.

"Tidak, kami dikenalkan oleh temannya yang juga model, kekasih sepupuku," jawab Alana.

"Wah.. hebat, sepupumu itu pasti pengusaha sukses. Bisnis apa? Pasti fashion, ya?"

"Iya,"

"Perusahaannya apa namanya? Sampai punya model sendiri, dan modelnya kelihatan berkelas sekali. Kamu lihat tadi teman - teman pada histeris melihatnya yang seperti artis?"

"Aku lupa nama perusahaannya," Alana pura - pura lupa, "aku kan baru datang dari desa."

"Ah, kamu ini ada - ada saja. Bisa lupa nama perusahaan sepupu sendiri," protes Meta. Alana hanya menanggapinya dengan tertawa.

"Kamu suka Eric? Aku akan membantumu," tawar Alana.

"Sungguh? Aku memang sedang mencari jodoh," jawaban yang tak terduga dari Meta yang tomboy dan cuek.

"Ada - ada saja kamu ini," Alana kembali tertawa.

"Iya, serius. Ayahku mengancam akan menjodohkan aku dengan pegawainya kalau aku tidak bisa mencari sendiri. Ayahku khawatir aku kelainan karena aku sangat tomboy dan tidak pernah berpacaran sampai sekarang," Meta menceritakan masalahnya dengan murung.

"Jadi kalau sudah punya kekasih, kamu cukup menunjukkan pada ayahmu lalu kamu bebas dari perjodohan itu?" tanya Alana.

"Iya, tapi harus secepatnya menikah juga, karena ayahku tidak akan percaya kalau sekedar ditunjukkan. Ayahku ingin aku menikah muda ..." jelas Meta.

"Apa??" Alana tercengang.

"Ayahku tidak masalah kalau suamiku masih kuliah, karena ayahku juga butuh penerus untuk untuk usahanya,"

"Memangnya ayahmu usaha apa?"

"Ayahku punya showroom mobil. Tidak besar, sih ..., tapi punya beberapa cabang. Jadi suatu saat akan diberikan pada suamiku,"

"Beruntung sekali orang yang akan menjadi suamimu nanti," ujar Alana.

"Aku membayangkan menikah muda .., aduh, bagaimana rasanya, ya? Seru atau membosankan, ya?" ujar Meta sambil menerawang jauh. Alana terdiam. Aku juga menikah muda, tapi dengan status yang tidak jelas, ujarnya dalam hati.

Sementara itu, di sisi lain kampus Alana, Eric duduk santai di bawah pohon yang rindang sambil menelepon seseorang.

"Kamu tahu kejutan apa yang kutemui hari ini?" ujar Eric pada seseorang yang diteleponnya.

"Kejutan apa, Eric? Apakah berita gembira?' tanya suara di seberang, yang tak lain adalah Delia, rekan modelnya.

"Aku bertemu dengan Alana, dia mahasiswa baru di kampusku," jawab Eric.

"Jadi kamu kuliah? Aku baru tahu kalau kamu kuliah ..." ujar Delia, "iya, Alana memang baru masuk kuliah, betapa kebetulan yang menguntungkan, ya?'

"Iya, aku kuliah meski sering bolos karena sambil bekerja," sahut Eric, "aku juga tidak menyangka bisa satu kampus dengan istri bosku."

"Bagus, mungkin kamu memang berjodoh dengannya. Kamu tinggal minta nomor kontaknya dan sering - seringlah menggodanya," ujar Delia sambil terkekeh.

"Tapi ada hal yang lucu darinya, ia menyebut Randy sebagai sepupunya. Sepertinya ia merahasiakan pernikahannya," ujar Eric.

"Apa? Aku tidak menyangka, aku kira dia akan memamerkan statusnya itu di depan semua orang," Delia menyahut dengan heran, lalu ia kembali melanjutkan kalimatnya dengan penuh semangat, "tapi itu bagus, kamu bisa semakin leluasa mendekatinya di kampus."

"Iya, benar juga. Aku akan segera menarik simpatinya agar bisa mendapatkan hatinya," ujar Eric.

Ia menutup teleponnya. Terbayang olehnya Alana yang segera jatuh hati padanya karena mendapat perhatian yang tidak ia dapatkan dari suaminya. Lumayan jika bisa berpacaran dengan Nyonya muda yang kaya raya, karena sebelumnya ia terpaksa menerima cinta dari Nyonya kaya yang usianya lebih pantas jadi ibunya. Tapi semua itu harus ia lakukan demi mendapatkan pekerjaan menjadi model dan mengentaskannya dari kemiskinan karena ibunya yang sakit - sakitan tak mampu untuk bekerja. Ibunya adalah bekas wanita penghibur dan Eric adalah anak haram. Sungguh pedih kehidupannya sehingga ia putus asa dan ia hidup hanya memikirkan materi untuk menghibur dirinya yang tidak memiliki status sosial yang baik.

1
Siswanto Sun
Alur ceritanya rapi...kisahnya bergulir tertata.. membuat pembaca ingin terus mengetahui kisah selanjutnya... berharap happy ending tuk semua tokohnya kecuali tuk tokoh jahatnya tentunya
manda atha
lanjutt plss
Maria Luisa
Aku geram banget sama si antagonis di cerita ini, tapi itu membuatku ga bisa berhenti baca!
Vanne Mcguire
Gila seru!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!