NovelToon NovelToon
Whispers Of A Broken Heart

Whispers Of A Broken Heart

Status: tamat
Genre:Beda Usia / Ibu Mertua Kejam / CEO / Cinta setelah menikah / Pengantin Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:7.5k
Nilai: 5
Nama Author: my name si phoo

Kisah dewasa (mohon berhati-hati dalam membaca)

Rianti bekerja di perusahaan milik Bramantya, mantan suami adiknya. Menjelang pernikahannya dengan Prabu, ia mengalami tragedi ketika Bramantya yang mabuk dan memperkosanya. Saat Rianti terluka dan hendak melanjutkan hidup, ia justru dikhianati Prabu yang menikah dengan mantan kekasihnya. Di tengah kehancuran itu, Bramantya muncul dan menikahi Rianti, membuat sang adik marah besar. Pernikahan penuh luka dan rahasia pun tak terhindarkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon my name si phoo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28

Suasana bandara pagi itu cukup ramai, namun Bramantya dan Rianti berjalan berdampingan sambil menarik koper dengan senyum tipis yang masih tersisa dari masa bulan madu.

“Sudah siap menghadapi dunia nyata, Bu Sekretaris?” tanya Bram dengan nada menggoda.

Rianti menghela napas dramatis.

“Dari Ratu Maldives jadi karyawan lagi hidup ini keras.”

“Kalau kamu mau, aku bisa jadikan kamu Ratu Kantor.”

“Nggak usah. Takut nanti aku bully bosnya.”

Bram tertawa kecil sambil merangkul pundak istrinya, lalu mereka masuk ke mobil dinas yang menjemput.

Sementara itu di kantor Rianti kembali duduk di meja kerjanya sebagai sekretaris CEO — alias suaminya sendiri.

Para karyawan berbisik-bisik melihat aura berseri-seri dari Rianti.

“Mbak Rianti glowing banget…”

“Efek Maldives itu…”

“Bos kita kelihatan makin overprotective…”

Terbukti benar Bram berdiri di depan ruangannya sambil melotot ke siapa pun yang mencoba ngobrol terlalu lama dengan Rianti.

“Pak, itu staff HR cuma mau ngasih dokumen…”

“Terlalu lama.”

Rianti mendengus sambil menutup wajah dengan map.

Sementara itu, di tempat persembunyian di sebuah rumah besar di pinggir hutan tersembunyi dari jalan utama.

Prabu dan Linda duduk di ruang tamu yang remang. Wajah mereka letih, mata gelisah.

"Aku nggak tahan di sini! Sampai kapan kita sembunyi?”

Mama Nita masuk dengan pakaian mewah dan tatapan dingin.

“Sampai aku bilang waktunya keluar.”

Prabu mengepalkan tangan.

“Bu, polisi sudah bergerak. Ini terlalu berisiko.”

Mama Nita menatap mereka dengan senyum miring.

“Kalian tenang saja. Selama kalian di bawah perlindungan saya… Bramantya tidak akan menyentuh kalian.”

“Kalau dia datang?” tanya Prabu.

Mama Nita diam sejenak, lalu matanya menyipit penuh ambisi.

“Kalau dia datang, kita serang duluan.”

Linda menganggukkan kepalanya dan setuju dengan keputusan Mama Nita.

Bramantya duduk di sisi ranjang klinik kecil yang ada di dalam gedung kantornya.

Tangannya menggenggam erat tangan Rianti yang masih belum sadar, wajahnya pucat oleh kekhawatiran.

Dokter pribadi keluarga segera datang membawa tas medisnya.

“Silakan periksa, Dok. Dia tiba-tiba pingsan dan nafasnya pelan sekali.” ujar Bram dengan suara parau.

Dokter memasang alat cek tekanan darah, mengecek detak jantung, lalu mengambil sample darah kecil untuk pengecekan cepat.

Beberapa menit berlalu dalam keheningan.

Bram menatap dokter tanpa berkedip.

"Bagaimana keadaannya? Apa dia sakit? Apa dia kekurangan darah? Atau…”

Dokter tersenyum tipis dengan berbeda dari ekspresi serius sebelumnya.

“Tenang dulu, Pak Bram.”

Ia menatap Bram lalu berkata pelan tapi jelas.

"Istri Bapak tidak sakit.”

Bram mengerutkan dahinya saat mendengar perkataan dari dokter.

“Lalu kenapa dia pingsan?”

Dokter menarik napas, menatapnya sambil menahan senyum lebih lebar.

"Karena selamat ya, Pak.”

“Hah?” Bramantya semakin kebingungan dengan sikap dokter.

"Bu Rianti hamil.”

Bramantya membeku seolah seluruh suara di sekitar menghilang.

Bramantya menatap dokter tanpa bergerak.

"H-hamil?” suaranya serak seperti tidak yakin ia mendengar benar.

Dokter mengangguk santai.

“Betul. Sekitar lima minggu. Pingsannya wajar, karena tekanan darah turun akibat perubahan hormonal. Ini kabar baik, Pak.”

Bram menatap Rianti yang terbaring, lalu menunduk kepalanya jatuh ke pangkuan istrinya.

"Terima kasih, Tuhan…”

Ia mencium tangan istrinya berkali-kali.

Tak berselang lama Rianti mulai sadar dan bulu mata Rianti bergerak.

"Bram…?”

Bram langsung mengangkat kepalanya.

“Sayang! Kamu bangun! Jangan bergerak dulu—”

Rianti mengerjap bingung.

"Aku kenapa?”

Bram tersenyum tipis dengan matanya berkaca-kaca.

Ia menggenggam tangan Rianti, meletakkannya di dadanya yang berdetak cepat.

"Karena kamu baru saja resmi menjabat posisi baru.”

Rianti mengerutkan kening.

“Apa?”

Bram menarik napas dalam-dalam lalu berkata—

"Ibu dari anakku.”

Rianti membelalakkan mata.

"A-APA?!”

Rianti menatap dokter lalu menatap Bram… seolah tidak yakin dunia nyata atau mimpi.

“Aku hamil?” suaranya gemetar.

Dokter mengangguk sambil tersenyum hangat.

“Iya, Bu. Selamat ya.”

Rianti mendadak menutup wajahnya dengan kedua tangan.

Bram langsung mencondongkan tubuhnya dan menarik Rianti ke dalam pelukannya.

“Kenapa nangis, hm?” bisiknya lembut di telinga istrinya.

Rianti berbicara sambil terisak.

“Aku takut ini mimpi, aku takut nggak bisa jaga dia. Aku takut gagal…”

Bram mengusap punggungnya perlahan, menenangkan seperti seorang ayah menenangkan anaknya.

“Dengar aku baik-baik.”

Ia menangkup wajah Rianti, menatapnya dalam-dalam.

“Kamu nggak sendirian. Kamu nggak akan pernah sendirian. Kamu perempuan paling kuat yang aku kenal. Dan mulai hari ini, tugasku cuma satu menjaga dua cinta hatiku sekaligus.”

Rianti makin menangis — tapi sambil tersenyum.

Dokter batuk pelan agar mereka tidak lupa keberadaannya.

“Ehem… Maaf mengganggu suasana romantisnya.”

Keduanya menoleh bersamaan.

“Tapi saya harus ingatkan…” lanjut dokter.

“Bu Rianti harus istirahat total setidaknya beberapa hari ke depan. Tidak boleh kecapekan, tidak boleh stres, tidak boleh banyak aktivitas fisik. Saya akan berikan vitamin khusus untuk kandungannya.”

Rianti mengangguk sambil menyeka air mata.

Bram langsung menjawab dengan cepat.

Baik, Dok. Saya akan pastikan dia tidak melakukan apa pun.”

Rianti melotot kecil.

“Tidak apa pun?”

Bram tersenyum nakal.

> “Mulai hari ini kamu resmi jadi Putri Tidur. Dan aku jadi Pangeran Full Service 24 jam.”

Setelah menerima obat dan vitamin dari dokter, Bramantya meraih tas kecil Rianti lalu berbalik… dan tanpa banyak bicara, ia menunduk sedikit.

BRUK.

Dengan gerakan tegas namun hati-hati, Bram mengangkat tubuh istrinya dalam gendongan bridal style.

“B-Bram! Aku bisa jalan sendiri!” protes Rianti sambil mencubit lengan suaminya.

“Tidak bisa. Dokter bilang istirahat total. Itu artinya kamu tidak boleh menyentuh lantai sampai waktu yang belum ditentukan.” jawab Bram serius.

Rianti hanya bisa menutup wajahnya karena malu.

Saat Bram keluar dari ruang medis kantor sambil menggendong Rianti, seluruh karyawan yang sebelumnya gelisah kini menatap mereka dengan mata berbinar.

TAP TAP TAP TAP TAP!!!

Semua orang bertepuk tangan berisik seperti sedang menyaksikan juara lomba catur dunia.

“BUUUUNDAAAA!!! SELAMAT IBU!!”

“PAK BRAM CALON AYAH BARU!!!”

“WOOOOOO!!!”

Ada yang bertepuk tangan sambil meniup tisu seperti confetti, bahkan satpam ikut teriak:

“ANAK DIREKTUR! ANAK DIREKTUR! ANAK DIREKTUR!”

Rianti sampai ingin pingsan lagi karena malu.

Bram menatap seluruh karyawan dengan ekspresi datar namun senyum tipis terlihat.

"Mulai hari ini, siapa pun yang bikin istri saya stres, saya pindahkan ke cabang Antartika.”

Semua langsung tertawa — tapi mereka tahu Bram tidak bercanda sepenuhnya.

Rianti mencubit dada Bram pelan.

“Jangan nakutin mereka…”

"Aku bukan nakutin. Aku mengumumkan aturan rumah tangga.”

Bram berjalan ke lift sambil tetap menggendong Rianti. Saat pintu lift tertutup, Rianti menatap suaminya.

"Bram, kamu nggak keberatan ya kalau aku… hamil?”

"Keberatan?”

"Aku justru merasa baru benar-benar hidup hari ini.”

1
Nur Rsd
ceritanya bagus
my name is pho: terima kasih 🥰🥰
total 1 replies
kalea rizuky
tinggalin aja cwek uda jelek gendut bloon lagi
kalea rizuky
tolol kehilangan dua anak sekaligus males baca q oon kebangetan
my name is pho: kak, sabar.
🤭🙏
total 1 replies
kalea rizuky
rianty ttep aja bodoh
kalea rizuky
rianty ttep tolol
kalea rizuky
rianty Bram itu cinta mati ke lu jd lu sikap manis aja dia pasti bucin bodoh bgt ambil hati bram donk uda lupain itu rabuu bangsatt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!