kisah cinta Binar Rarasita dan Dipta Narareya.
kisah ringan, dan berujung kebahagiaan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Andaru Pratiwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
23. Mengulang Kembali
Setelah melakukan hubungan intim semalam, Binar dan Dipta langsung tidur. Hingga saat ini pukul 03.00 dini hari, Dipta terbangun. Ia memiringkan wajahnya melihat Binar yang tidur dengan sangat lelap.
Dipta memandang wajah Binar, ia merasa bahagia, dan merasa beruntung bisa mendapatkan Binar.
Ini memang yang pertama bagi mereka berdua. Tapi bagi Dipta ini bukan hal awam. Ia sering mendengar cerita teman - teman nya tentang Nikmatnya berhubungan intim, tapi ia sama sekali belum berminat karena belum ada wanita yang mampu membangkitkan hasratnya.
Tapi dengan Binar ia justru selalu lepas kontrol akan hasratnya sendiri.
Dipta bukan lelaki bajingan yang akan meninggalkan Binar begitu saja.
Justru apa yang mereka lakukan semalam justru membuat Dipta ingin menikahi Binar.
Dipta merapikan selimut dan mencium kening Binar, ia berdiri memakai celananya, lalu masuk kedalam kamar mandi.
Setelah membersihkan diri, Ia duduk dibalkon sambil merokok.
Ia hanya ingin bersantai dan takut membangunkan Binar.
Tak lama kemudian Binar terbangun ketika menyadari bahwa Dipta tak ada disampingnya. Melihat Dipta yang tak ada disekitarnya, dan tidak ada tanda - tanda Dipta dikamar mandi .
Ia mencari Dipta, dan menemukan Dipta sedang merokok Di balkon.
Binar yang hanya menggunakan celana dalam dan kemeja putih milik Dipta semalam, menghampiri Dipta di balkon.
Begitu melihat Binar, Dipta pun mematikan rokoknya, lalu menyambut Binar untuk duduk dipangkuannya.
"Kok kamu diluar? " Tanya Binar.
"Iya , kebangun. Gak bisa tidur lagi, jadi kebalkon aja" Jawab Dipta sambil mengelus - elus punggung Binar yang berada Dipangkuannya.
"Aku jadi kebangun karena gak ada kamu" Ucap Binar manja.
"Yaudah tidu lagi aja, ini aku peluk" Ucap Dipta sambil mengelus punggung Binar, dan mencium puncak kepala Binar.
Binar memejamkan matanya mencoba tidur, tapi mencium harum tubuh Dipta membuat dirinya salah fokus.
Binar pun merapatkan tubuhnya, menyerukan kepalanya dileher Dipta , tangannya membelai Dipta, dari kepala, lalu ketelinga , hingga keleher.
Dipta memejamkan matanya menikmati belaian Binar.
"Jangan mancing aku sayang" Bisik Dipta.
"Apasih ? Aku cuma suka harum tubuh kamu" Jawab Binar pelan sambil mengecup leher Dipta.
Dipta mengehentikan tangan Binar yang membelainya.
"Jangan nakal sayang" Bisik Dipta lagi.
"Pelit amat sih " Jawab Binar masih sambil mengecupi leher Dipta.
Dipta mulai terpancing, akan sentuhan yang Binar lakukan.
"Emang udah gak sakit sayang?hmmm? " Tanya Dipta sambil memejamkan mata, menikmati kecupan Binar, serta belaian tangan binar yang kembali membelai tubuhnya.
"Sakit sedikit, tapi aku Bisa tahan kok" Jawab Binar pelan.
"Okeee, tapi awas jangan minta berhenti yaa" Ancam Dipta, sambil beranjak menggendong Binar, membawa nya masuk kekamar.
Dipta melempar Binar kekasur mereka, Lalu Dipta mencium Bibir Binar secara brutal, dan penuh nafsu.
Binar pun tak kalah, ia membalas Ciuman Dipta tak kalah Brutal.
Dipta mulai melucuti kemeja yang Binar pakai. Begitu terbuka ia langsung menemukan bukit kembar Binar kesukaannya, tangannya langsung menyentuh, dan meremas payud*ra Binar dengan kencang. Bukannya kesakitan Binar justru mendesah "ahhhh.... " Desah Binar.
Dipta terus meremas, memilin put*ng Binar dengan gemas, membuat Binar meliuk - liuk tak tahan.
Dipta mejilat, mengecup dan memberi tanda kepemilikanya dileher Binar. Sambil terus memainkan payud*ra Binar dengan gemas..
Tak lama jilatan nya turun hingga ke dada Binar, ia pun mulai mengulum, puncak dad* Binar. Sungguh bukit kembar Binar adalah bagian favorite bagi Dipta, sambil terus mengulum, ia memainkan payud*ra Binar yang lain.
Binar yang berada dibawah Dipta, hanya bisa mendesah dan menjabak rambut Dipta.
Tangan Dipta pun mulai membalai paha mulus Binar, ia mulai membelai hingga sampai dipangkal paha Binar, ia terus membelai pangkal paha Binar yang masih menggunakan celana dalam.
Ciuman Dipta mulai turun hingga ke perut Binar. Binar terus meliuk an tubuh, serta memejamkan mata keenakan. Dengan lihai Dipta menurunkan celana dalam Binar.
Ia mulai mengecup, dan menjilat bagian sensitif Binar yang sudah basah karena aktivitas yang barusan mereka lakukan.
Binar semakin mendesah saat merasakan benda lunak menjilat bagian bawahnyaa. Sambil menjabak rambut Dipta, Binar semakin melebarkan kakinya agar Dipta semakin leluasa, mengulum bagian bawahnya.
"Ahhhhh masss... " Desah Binar semakin kencang saat merasakan jari Dipta ikut mengocok lubang bawahnya.
Mendengar desahan Binar, Dipta semakin bersemangat mengocok bagian bawah binar.
Dipta membalikan tubuh Binar hingga binar memunggunginya, tangannya masih terus bermain dibagian bawah Binar, dan ia mulai mencium bahu pelan tapi pasti, ia menjalankan ciumannya hingga ke punggung Binar, bahkan ia mulai mencium dah meremas pantat Binar.
Karena sudah tak tahan, Dipta pun melepas kan celananya, lalu memasukan pusakannya pada lembah Binar lewat Belakang.
Binar yang kaget pun mendesah kuat "ahhhh.... " Desah Binar.
Sedikit kesulitan karena punya Binar masih sempit, justru membuat Dipta merasakan Nikmat, karena miliknya serasa diremas - remas.
Ketika sudah masuk, Dipta mulai menggerakan tubuhnya kedepan dan kebelakang.
Membuat Binar semakin menjerit karena rasanya milik Dipta masuk lebih dalam dari sebelumnya.
"Ahhh Binar, punyamu sempit sekali sayang" Desah Dipta sambil terus menggenjot Binar dari belakang.
Melihat bok*ng Binar , membuat Dipta gemas dan semakin nafsu.
Ia pun terus menggenjot sambil meremas bok*ng Binar. Saking gemasnya bahkan ia menampar bok*ng Binar. Bukannya kesakitan, Binar justru merasa keenakan.
"Ahhh masss... Punyamu semakin dalam" Ucap Binar.
"Ahhh, teruss mass" Desah Binar mulai tak terkendali.
"Ahhhh... Enak sayanggg.. Mas mau keluar" Desah Dipta sambil terus menggenjot semakin brutal sambil terus merancau memuJi Binar.
"Ahhh Binar enakk, kamu enak bangett" Rancau Dipta.
Dipta yang merasakan punya Binar semakin mengetat menandakan pelampiasan Binar akan datang. Semakin menggenjot Brutal.
"Keluar bareng sayang" Ucap Dipta menggenjot, sambil menampar bok*ng Binar. Membuat Binar mendesah tak karuan.
"Ahhh... Ahhhh .... Ahhhhh masss" Teriak Binar sambil mendesah..
Hingga akhirnya mereka keluar bersama.
"Ahhhh sayangggg" Desah Dipta saat cairan keluar didalam tubuh Binar.
Dipta melepaskan pusakanya pelan, lalu ambruk disamping Binar, yang masih tengkurap, dan mengatur nafasnya..
Dipta mengelus rambut Binar.
"Kamu gak bisa lepas dari aku Binar, aku mau kamu selamanya " Ucapnya sambil mengecup puncak kepala Binar.
Binar hanya tersenyum lemah.
Dipta pun menarik Binar kedalam pelukan nya.
"terima kasih mas Dipta " ucap Binar.
mereka membersihkan diri, lalu saling berpelukan hingga mereka terlelap, hingga pagi datang