AKU SARANIN BUAT BACA DUREN SAWIT 👉GEGANA SANG PENJINAK HATI👉CINTA UNTUK NAGARA TERLEBIH DAHULU BIAR CERITANYA NYAMBUNG OKE
Pria tampan akan kalah oleh pria humoris, pria humoris akan kalah oleh pria kaya, pria kaya akan kalah oleh pria yang bisa membuat wanita nyaman, dan dari ke 4 nya pasti akan kalah oleh pria tampan, humoris, kaya sudah begitu bisa bikin nyaman lagi. Dan itu semua ada didalam diri Barata Adam Prayoga
Tapi tidak bagi Tata, gadis yang berhasil menjadi operator hati Barata, Gadis yang sedikit pendiam itu hanya memandang aneh pada Bara yang selalu banyak bicara saat bersamanya.
Tata yang berulang kali hatinya dipatahkan oleh sang kekasih, akankah Bara mampu menakhlukan gadis dingin itu? dan menjadikan Tata Operator Hati miliknya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Defri yantiHermawan17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menjadi Patner2
"Agatha,"
Agatha menoleh, matanya sedikit menyipit saat melihat dua orang yang sangat dia kenali terlihat mendekat kearahnya dan Bara.
"Mas Alvin,"
Agatha menatap penuh tanya pada pria yang tengah tersenyum lebar padanya itu, kemudian tatapannya beralih pada gadis yang tidak lain tidak bukan adalah saudara tirinya.
Sedangkan Bara berdecak kesal didalam hati, dia lupa kalau saingan cintanya ini akan ikut bersama dia dan Agatha kelokasi itu. Karena Alvian sudah menjadi patner bisnisnya mau tidak mau pria saingannya itu harus ikut untuk meninjau lokasinya secara langsung.
"Kita berdua akan ikut dengan kamu dan pengawas pertambangan ini kelokasi itu."
Agatha mengerenyitkan dahinya mendengar ucapan Alvin, 'Pengawas pertambangan?' siapa? bukannya Pak Ikhsan tidak ikut dengan mereka saat ini.
"Oh iya, Via juga ikut dengan ku karena mulai dari kemarin Via akan menjadi asistenku dalam berinvestor di pertambangan ADAM CORP."
Agatha terdiam, bahkan saat dia ingin memberitahukan kenyataan sebenarnya pada Alvin kalau Ikhsan bukan asisten Boss melainkan pengawas pertambangan dia urungkan. Biarkan saja pria itu menyadarinya sendiri nanti.
"Bukannya dia HRD dikantor Papa kamu?"
Alvin terlihat bingung harus menjawab apa, karena pria itu yang memaksa pada sang Ayah untuk memindahkan Elvia menjadi asistennya.
"Kita ada penambahan karyawan baru, jadi Via yang aku ambil untuk menjadi asisten wakil Direkrur."
Agatha tidak menanggapi, gadis cantik nan manis itu terlihat menatap datar pada Alvian dan Elvia. Sementara didekat mobil trail sana Barata terlihat bersidekap dada melihat adegan demi adegan yang tengah dimainkan oleh pesaing cintanya.
"Dasar buaya karbitan, mau sok sokan menduakan padahal masih kalah jauh dari Gentala."
Entah mengapa Bara malah membandingkan Alvin dengan sang adik yang merupakan buaya import super yang bisa membuat wanita rela diduakan. Genta memang buaya plus playboy yang setiap minggunya gonta ganti pacar, tapi dia tidak pernah menduakan pacarnya. Genta mengganti pacarnya setelah putus bukan selingkuh atau mendua.
"Kurang lama bicaranya!"
Ketiga orang yang ada dihadapan Bara mengalihkan pandangannya kearah Bara, sementara Bara menatap santai pada ketiganya.
"Ayo ini sudah siang, nanti makin panas mataharinya bisa bisa gosong tuh kulit mulus asisten kamu."
Agatha berkata penuh sindiran pada Elvia, bagaimana Agatha tidak gatal untuk menyindir saat melihat penampilan Elvia saat ini. Adik tirinya itu terlihat memakai topi lebar dengan kaca mata bertengger ditulang hidungnya, serta blazer panjang menutupi leher lengan dan setengah pahanya. Bahkan gadis itu juga memakai payung untuk melindunginya dari sengatan matahari.
"Tenang saja nanti aku kasih doubel gajihnya untuk perawatan."
Agatha tersenyum sinis mendengar ucapan Alvian, namun dia berusaha tidak mau peduli. Bahkan dia saja tidak pernah perawatan sama sekali dan Alvian tidak pernah sama sekali menyuruhnya kesalon kecantikan sekedar untuk perawatan. Bukannya Agatha tidak mampu, namun karena dia yang berstatus sudah memiliki kekasih sesekali dia ingin diperhatikan oleh kekasihnya itu.
Brakk...
Agatha menutup pintu mobil dengan kencang, Agatha semakin badmood saat melihat Elvia duduk disampingnya.
"Kenapa kamu duduk dibelakang, yang nunjukin jalannya terus siapa? Pak Alvian tau jalannya?"
Alvian yang sudah duduk tenang disebelah kursi kemudi menggelengkan kepalanya. Dia melirik pada kedua gadis yang ada dibelakangnya.
"Agatha pindah kedepan, dan Pak Alvian saya mohon pindah kebelakang saja biar Agatha yang akan menjadi penunjuk jalan kita."
BARA TREMOR GK YA KALO LIAT TATA GINI🙈🙈🙈🙈
alur yg detail namun tidak berlarut2
mengalir dan ga bisa berhenti
Terima kasih sudah buat cerita yang menarik...
semangat