Tiba-tiba saja nenek menyuruhku menikah dengan pria kurang mapan. Aku adalah seorang wanita yang memiliki karier mapan!! Apa yang harus aku lakukan? Kenapa nenek memilih laki-laki dibawah standarku? Apa sebenarnya tujuan nenek?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ErKa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch 16 - Abang Ojol Ganteng
Rizal memandang pintu kamar tidur
dengan tatapan nanar. Ingin rasanya dia mendobrak pintu dan menculik penghuni
didalamnya. Dia mengingatkan Tia untuk segera mengunci pintu kamar karena dia
takut dengan dirinya sendiri. Dia takut kehilangan kendali dan memperkosa
istrinya.
Ya Tuhan… Sunggah berat godaan ini.
Kenapa dia terlahir secantik itu? Bibirnya sangat mungil, tubuhnya sangat putih
mulus, matanya bulatnya juga sangat menggoda. Tidak ada bagian dalam tubuhnya
yang tidak menarik. Semuanya sangat menarik!!Titik!! Kapan Tia bisa menerimanya sebagai suami?
Kapan kehidupan pernikahan mereka bisa berjalan normal. Apakah dia masih
diiharuskan untuk bersabar? Huffttt…
Pagi Hari
Tia mulai sibuk mempersiapkan
segala kebutuhan kerjanya. Rizal dengan santai sudah duduk diatas motornya,
menunggu Tia dengan sabar.
“Aduhh… kenapa gak bangunin aku sih
Mas?? Bisa telat ikut briefing neh.” Tia ngomel sementara pantatnya sudah duduk
dengan nyaman diatas motor.
“Ngebut ya Mas… Cuzzzzz….!!” Rizal
menoleh ke belakang, mengambil helm dan memasangkannya ke kepala Tia.
“Ngebut sih boleh, tapi keselamatan
tetap diutamakan dong.”
“Eh iya lupa.” Tia cengar-cengir.
“Ayuk berangkat, keburu telat neh!”
“Siyaaap bosss.” Dan Wuzzzzzz….
Sesampainya di depan kantor, Tia
bertemu dengan anak buahnya si Ratu Gossip yang juga sedang memarkir
kendaraannya. Duuhh… apeessss.
“Lho Bu, tumben telat juga?” Tanya Tina sembari menghampiri Tia yang baru
turun dari motor.
“Iya nih, bangunnya kesiangan. Ayuk
cepetan masuk.” Tia menarik tangan Tina yang masih menatap Rizal dengan penuh
penasaran.
“Eh siapa laki-laki itu Bu?? Pacar
Ibu ya?? Gebetan?? Selingkuhan?? Teman semalam??” Tanya Tina nyerocos.
“Apaan sih Tin, itu bang ojol
kaleee.”
“Ih masak bang ojol sih Bu? Kog gak
pake jaket ojol? Ibu bohong ya? Itu pasti pacar Ibu!!” Tina menarik kesimpulan.
“Terserah lah Kamu mau bilang.
Pikir sesukamu lah. Ayuk masuk, keburu briefing neh!”
“Tapi Bu, bang ojolnya ganteng
banget lho.”
“Duh apaan sih anak, berisik
banget. Ayok cepet!!" Hati Tia berdebar. Kalau dipikir-pikir wajah Rizal memang ganteng, itulah sebabnya pada awal mereka bertemu dia begitu terpana.
Sayang sekali wajah setampan itu harus berprofesi sebagai buruh bangunan,
padahal bisa saja dia memilih sebagai model.
Siang Hari
Dua manusia sedang bergossip di
pantry.
“Eh tau gak sih Lia, tadi aku Liat
Bu Mut dianterin sama cowok lho. Tuh cowok ganteng banget deh. Wajahnya mirip
si Chicco mantannya Laudya Cyinthia Bella.”
“Beneran?? Jangan bikin gossip deh
Tin. Setauku Bu Mutia itu udah jomblo lama. Pak Anton aja yang udah berusaha
dari dulu gak dapet-dapet. Mana mungkin sekarang Bu Mut punya pacar?”
“Seriusan deh!! Ihh kamu kog gak
percaya sih yang aku omongin. Bu Mut itu sih bilangnya cowok itu abang ojol.
Tapi gak percaya ah. Apalagi dari tatapan cowok itu, kayak suka banget sama bu
Mut. Kalo emang beneran bukan cowoknya, mana mungkin kan cowok itu natap bu Mut
kayak gitu kan?”
“Kamu salah tafsir kali. Bukan
tatapan suka, tapi tatapan nafsu. Cowok mana sih yang gak nafsu liat bu Mut??
Cantik banget gitu. Wajar ihh kalo banyak cowok yang tergila-gila sama beliau.
Tapi dasarnya beliau aja yang dingin. Gak ada cowok yang mampu membuatnya jatuh
hati. Jadi penasaran, tipe cowok seperti apa sih yang bakal berhasil naklukin
hati bu Mut.” Lia menghela nafas panjang. Agak sedih dengan nasib percintaan
atasannya tersebut. Bu Mutia dimata anak
buahnya adalah seorang atasan yang tegas, baik, membantu pekerjaan anak buah
yang kesulitan, dan selalu berusaha membela hak-hak anak buahnya. Itu lah
mengapa semua karyawan yang menjadi bawahannya langsung sangat menyayanginya.
Mereka berharap bosnya tersebut dapat segera dipertemukan dengan jodohnya dan
membentuk keluarga yang bahagia.
***
Dear READERS kesayangan,
Tolong jempol, hati dan komennya ya...
Karena jempol, hati dan komen readers menambah semangat Kami dalam menulis.
Terima Kasih ;-)