Sinopsis;
Kehidupan Seorang gadis dan kakak laki-lakinya berubah menjadi Queen dan King Mafia yang kejam, karena mempunyai ambisi untuk membalaskan dendam terhadap keluarga Ayahnya dan juga terhadap ibu tirinya, yang telah merebut kebahagiaan keluarganya. Zia dan Zayn menjadi anak yang terabaikan oleh sang ayah
dari keegoisan nya, bahkan sang atuh tak meu mengajak salah satu dariereka sebagai anaknya.
Zia telah di fitnah oleh Ibu tirinya karena melenyapkan sang nenek. Hingga harus terusir dari rumahnya sendiri bersama dengan kakaknya, karena telah membelanya.
Hingga mereka berdua di juluki sepasang kakak beradik Mafia yang kejam.
Namun kisah mereka berlanjut hingga berakhir dengan sebuah cinta dan kasih sayang.
Akankah mereka dapat membalaskan dendamnya? dan akankah cinta dan kasih sayang menghampiri mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Razia Athar Mirzha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bag-14
Zia berangkat seperti biasa dia tak menghiraukan ocehan dari para siswa.Di kelas Zia mengikuti pelajaran namun seperti biasa dia tak mendengarkan penjelasan guru.
*di kantin
"Seperti biasa gue mau ikut duduk."
Zia pun duduk bersama Varo dan Andre.
"Zi aku boleh ngomong sesuatu gak?."tanya Varo sedikit ragu.
" Bolehh mau tanya apa???."jawabnya datar.
"Tapi gak di sini,gimana kalau pulang sekolah?."
"Baik,tapi gue harus izin dulu sama kakak gue." Kata Zia lalu bangkit dari duduknya dan berlalu pergi meninggalkan Varo dan Andre.Sepulang sekolah ternyata kakaknya sudah menunggu di depan gerbang menjemputnya.Zia pun langsung mendekati mobil kakaknya dan berniat meminta izin.
"Kak,Zia mau izin pergi sama temen boleh ya?."izin Zia dengan memelas karena kakaknya biasanya tak mengizinkannya pergi.
" Ya udah kalau mau pergi,tapi hati hati yaa,
jangan pulang terlambat awas kalau pulang terlambat nanti kalau udah di rumah kakak pasung tuh kaki kamu."
"Iya gak bakal pulang terlambat tenang aja,pake di pasung segala emangnya gue gila apa di pasung." jawabnya kesal sambil memanyunkankan bibir nya.
"Becanda kali, udah sono katanya mau pergi." kata Zayn sambil mengacak rambut adiknya gemas, melihat Zia cemberut.
*****
Setelah kakaknya pergi, ada mobil yang menghampiri Zia dan ternyata itu adalah Varo.Zia pun masuk dan duduk di sebelah Varo.
"lo bisa bawa mobil? emangnya mau ajak gue kemana pake mobil segala?." tanya Zia heran untuk apa Varo mengajaknya dengan membawa mobil.
"Lo gak liat, bisa lah gue bawa mobil.Udah lo duduk aja nanti juga tau gue mau ajak lo kemana." jawabnya santai.
*****
Beberapa menit Zia dan Varo sampai, Varo mengajak ke sebuah tempat yang asing untuk Zia di sana ada danau yang sangat indah, itu membuat Zia takjub,dia baru pertama kali datang ke tempat itu.Karena kakaknya belum pernah mengajaknya ke tempat ini.Varo yang melihat Zia senang dengan tempat ini pun tersenyum, dan yang membuat dia lebih bahagia lagi Varo melihat Zia tersenyum.
"Lo lebih cantik senyum wajah dingin lo hilang gitu aja." batin Varo sambil menatap Zia tanpa mau berpaling.
"Lo suka tempat ini?gimana bagus gak?." tanyanya karena tak mau membuat suasana hati Zia berantakan karena ini pertama kalinya dia melihat Zia tersenyum manis.
"Suka, tempat nya bagus."dengan senyuman yang terukir di bibir nya.
"lo sering ke sini?."
"Ya gue sering kesini kalau lagi ada masalah."
"Oooh." Zia hanya ber "oh" ria.
"Ya udah mau ngomong apa? , jangan lama lama gue gak boleh pulang terlambat nih udah mau sore."
"Ok gue cuma mau bilang, gue mau jadiin lo sahabat deket gue.Karena semenjak lihat lo gue pengin banget jadi sahabat deket lo. lo mau kan??."ungkapnya karena dia ingin sekali bersahabat dengan Zia.
"lo ajak gue kesini cuma mau ngomong itu, kirain mau ngomong serius."
"Iya gue mau jadi sahabat lo."jawabnya tanpa ragu dan basa basi.
"bener lo mau?? jadi sahabat gue."
"ya bener gak bohong." jawabnya sambil menunjukan jari kelingking nya.
Varo yang melihat itupun langsung membalas tangan Zia dengan kelingking nya. Kedua kelingking itu pun bersatu, dan pada hari itu Zia dan Varo pun resmi menjadi seorang sahabat.
"Gue janji bakal jadi sahabat baik lo gue akan ada buat lo dalam suka maupun suka. Dan akan gue buktiin kalau gue adalah sahabat yang paling baik lo. " jelas Varo dengan senyum yang mengembang di bibir nya.
Mendengar janji persahabatan Varo dan membuat Varo tersenyum entah kenapa perasaan Zia juga ikut bahagia. Dan dia tak mau merusak kebahagiaan hari ini.
"Ya gue juga janji gak akan ninggalin lo kalau lo lagi susah, dan gue akan selalu lindungin lo."
hari ini pun mereka sudah menjadi sahabat, Varo pun sangat bahagia karena akhirnya dia bisa menjadi sahabat Zia.Meskipun Varo baru melihat Zia entah kenapa perasaannya ingin selalu menjaganya dan selalu ada dalam suka dan duka.
Mereka pun tertawa bersama, sifat dingin Zia pun hilang seketika saat berada di dekat Varo dan itu membuat Varo senang pasalnya Zia itu memang irit dalam tersenyum apalagi tertawa dan kali ini Varo benar-benar melihat sisi yang berbeda dari Zia.
*****
Hari sudah sore dan juga akan turun hujan Zia pun akhirnya meminta pada Varo untuk mengantarkan nya pulang.
Sesampainya di rumah Zia ternyata kakanya sudah menunggu kepulangan Zia di depan pintu. Zia pun turun dan diikuti oleh Varo di belakangnya.
"Ehh kakak tumben nyambut Zia."
"Ini kenalin namanya Alvaro. Temen baru Zia." ucapnya memperkenalkan Varo pada kakaknya.
"Varo kak." kata nya dan mengulurkan tangan.
"Zayn." ucapnya membalas ukuran tangan Varo. dengan tersenyum hangat.
"Ternyata kakaknya ramah gak kaya adiknya dingin." batinnya heran karena melihat perbedaan kakak beradik itu
"Ya udah masuk sekalian ajak temen kamu masuk, udah mau hujan anginnya juga besar takut terjadi sesuatu di jalan." suruh Zayn.
"Iya kak. Varo ayo masuk nanti mobil kamu di masukin parkiran sama penjaga." ajak Zia dan menarik tangan Varo mengajaknya masuk.
"Iya makasih ni udah di izinin masuk." ucapnya dan ikut masuk ke rumah Zia.
"Ga papa anggap aja rumah sendiri."
"Soalnya mau hujan badai takut nanti kamu celaka kan bahaya.Ya udah kamu mandi dan ganti baju setelah itu ikut makan malam." jelas Zayn.
"Tapi aku gak bawa baju ganti gimana dong??." tanya nya karena dia kan niatnya mau anter Zia pulang bikan mau nginep.
"Ooh kalau baju nanti di anter sama saya ke kamar tamu."
Di jawab anggukan oleh Varo tanda mengerti.
*****
Selesai membersihkan diri Semua bekumpul di meja makan untuk makan malam.Suara hujan yang semakin deras dengan suara gemuruh di sertai angin yang kencang,tenyata hujan badai memang benar terjadi.
Setelah selesai makan ternyata hujan tak kunjung berhenti dan hujannya semakin bertambah lebat. Hingga Varo tak bisa pulang.
" kamu menginap saja di sini, hujannya juga bertambah deras. jadi lebih baik kamu nginep aja.Besok juga libur sekolah."kata Zayn.
"Baiklah aku akn menginap di sini, tapi aku mau meminjam telepon untuk menghubungi ibuku. Pasti dia akan mengkhawatirkan ku karena aku belum pulang." jelasnya karena dia bilang hanya akan pergi sebentar.
"Baiklah ini telepon nya jika sudah aku ada di kamar."ucapnya memberikan telepon pada Varo.
Setelah menghubungi mamanya Varo pun ke kamar Zayn untuk mengembalikan telepon.Varo pun pergi beranjak untuk ke kamarnya, Varo sedang berjalan melewati sebuah ruangan namun matanya melihat ada seseorang di ruangan tersebut,Varo pun mengintip dari balik pintu.
" Zia... apa yang sedang ia lakukan malam malam begini?."gumamnya sambil mengintip di balik pintu.
"Udah gak usah ngintip ngintip nanti bintitan.Kalau mau masuk,masuk aja gak usah ngintip." Ucapnya dari dalam ruangan karena Zia sudah tau kalau Varo mengintip.
"Hehe.. ketahuan nih." Varo terkekeh malu karena telah tercyduk oleh Zia.Lalu masuk ke dalam ruangan.
"Zi lo belum tidur udah malem."
"belum napa gue belum ngantuk jadi gue kesini." jawabnya sambil membalikkan halaman buku.
Itu adalah perpustakaan yang Zayn buat di rumah itu karena Zia sangat suka membaca jadi Zayn membuatkan perpustakaan khusus untuk Zia.
"ni perpustakaan?."
"hmmm."
"ternyata lo suka baca ya."
"Ya suka."
Mereka pun membaca buku dan sambil belajar bersama di perpustakaan tersebut, ada canda tawa yang membuat mereka bahagia hingga tak terasa akhirnya mereka berdua tertidur di perpustakaan dengan buku yang masih berantakan di sebelah mereka karena mereka habis belajar.
padahal mereka garda terdepannya..