NovelToon NovelToon
Arsaka: Sang Kultivator Lintas Dimensi

Arsaka: Sang Kultivator Lintas Dimensi

Status: sedang berlangsung
Genre:Kultivasi Modern / Action / Epik Petualangan / Sistem / Fantasi / Light Novel
Popularitas:414
Nilai: 5
Nama Author: Sourcesrc

Nama Tokoh Utama: Arsaka Adyatma

Latar: Dunia Kultivator Jepang (Nihon Reikai), tersembunyi di dimensi lain.

Ringkasan Plot
Arsaka Adyatma, seorang mahasiswa teknik elektro yang realistis dari Jakarta, melakukan perjalanan wisata ke Kyoto, Jepang. Ketika ia menyentuh sebuah Gerbang Kuil kuno yang tersembunyi dimensinya, ia secara tak sengaja ditarik ke dalam Nihon Reikai—Dunia Kultivator Jepang, sebuah dimensi di mana hukum fisika digantikan oleh energi spiritual yang disebut Reiki atau Ki, dan kekuatan menentukan segalanya.

Tiba-tiba terdampar dan dilengkapi dengan sistem antarmuka mirip game yang misterius dan warisan unik Segel Naga Void yang tidak aktif, Arsaka mendapati dirinya berada di dasar rantai makanan. Ia diselamatkan oleh murid-murid dari Sekte Awan Guntur di tepi Kekaisaran Tiga Bintang, yang langsung meragukan asal-usulnya.

Novel ini mengikuti perjalanan Arsaka dari seorang Murid Tahap Awal yang naif menjadi seorang Kaisar Kultivasi yang ditakuti.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sourcesrc, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 16

Arsaka melesat seperti kilatan yang tenang.

Dia mencapai Aula Utama. Pemandangan di depannya adalah kekacauan: kolom-kolom batu retak, lantai marmer hangus, dan aroma sulfur bercampur guntur.

Di tengah aula, Penatua Goro berlutut, terengah-engah. Pedang besarnya menancap di tanah, menopang tubuhnya. Goro, seorang Fase 7 yang perkasa, sudah babak belur.

Mengelilinginya adalah tiga sosok berjubah merah: Ksatria Merah (Penatua Api yang menyerang Arsaka sebelumnya) dan dua Penatua Fase 7 lainnya dari Sekolah Naga Api Merah. Aura Api mereka panas, liar, dan menekan.

"Goro, menyerah saja," ejek Ksatria Merah. "Sekte Awan Guntur sudah kalah. Kami akan mengambil teknik Guntur Surgawi dan mutasi Petir yang kau sembunyikan."

Goro terbatuk, meludahkan darah. "Kau tidak akan pernah mendapatkannya."

"Sudah terlambat," kata Penatua Api kedua, mengangkat tangannya, siap memberikan pukulan terakhir.

Tepat pada saat itu, Arsaka melangkah masuk ke aula, Peran Sinergi di tangannya.

"Cukup," kata Arsaka. Suaranya tenang, tetapi auranya—Petir dan Tanah yang diseimbangkan oleh pedang barunya—memancarkan kekuatan yang mengejutkan.

Tiga Penatua Api Merah menoleh. Wajah Ksatria Merah, yang pernah melihat Arsaka, menunjukkan kejutan dan kemarahan.

"Anak muda! Kau kembali?" seru Ksatria Merah. "Bahkan setelah kami membuatmu lari? Dan kau berani membawa pedang baru? Itu tidak akan menyelamatkanmu dari Fase 7."

Goro mendongak, matanya yang tua melebar. "Arsaka! Apa yang kau lakukan di sini?! Lari!"

"Aku kembali dengan senjata yang tepat, Sensei," jawab Arsaka, mengabaikan Goro dan menatap tiga Penatua Api itu. "Dan aku tidak lari lagi. Aku datang untuk menguji Peran Sinergi."

Pertarungan 1 vs 3

Tiga Penatua Api Merah menyeringai, menganggap Arsaka yang Fase 5 hanyalah seekor lalat.

"Serang! Ambil anak itu hidup-hidup, dia punya mutasi yang menarik!" perintah Ksatria Merah.

Tiga Penatua Api itu menyerang secara serentak. Api yang sangat panas menyelimuti aula, menciptakan Medan Api Terkunci—sebuah formasi pertahanan tempur yang membatasi gerakan Arsaka.

Arsaka tidak menyerang. Dia berhitung.

"Sistem, analisis Medan Api Terkunci. Cari Titik Kegagalan Resonansi," perintah Arsaka.

[PEMBERITAHUAN SISTEM]

Analisis Medan Api Terkunci: Dibuat oleh tiga Aura Fase 7. Menggunakan Reiki Api Murni untuk menciptakan tekanan atmosfer yang membatasi gerakan dan kecepatan.

Titik Kegagalan Resonansi Terdeteksi: Pertemuan energi antara Tiga Penatua menciptakan tiga simpul resonansi. Simpul-simpul itu rentan terhadap Frekuensi Acak yang Sangat Cepat.

"Seperti yang kuduga. Formasi kekuatan kasar memiliki celah teknis," gumam Arsaka.

Dia mengaktifkan Jubah Petir dan Peran Sinergi. Pedangnya bersinar ungu.

Arsaka bergerak, bukan untuk menyerang Penatua, tetapi untuk menghantam Simpul Resonansi yang tidak terlihat di udara!

KILAT PENUSUK!

Dia menembus Simpul 1 dengan ujung Peran Sinergi. Pedang itu menyalurkan Raiden yang sangat cepat, tetapi terkontrol, langsung ke titik energi Api yang halus.

CHINK! KRAKK!

Formasi Api itu bergetar hebat. Api yang mengelilingi aula terdistorsi. Tiga Penatua Api itu terhuyung, terkejut.

"Apa yang dia lakukan?! Dia tidak menyerang kita!" teriak Penatua Api ketiga.

"Dia menyerang fondasi kita!" balas Ksatria Merah, matanya yang penuh kebencian semakin liar.

Tahap 1: Merobek Formasi.

Arsaka tidak berhenti. Dia menggunakan Jubah Petir yang efisien untuk bergerak antara Simpul 2 dan Simpul 3.

Peran Sinergi menghasilkan Injeksi Impedansi Sempurna. Petir Arsaka yang kacau (Frekuensi Tinggi) memasuki Simpul Api (Frekuensi Sedang) dan menciptakan Interferensi Destruktif.

BLARRR!

Tiga Penatua Api itu menjerit. Formasi mereka hancur total, memuntahkan Api yang liar dan tidak terkendali ke segala arah. Kekuatan ofensif mereka kini terpecah.

Duel Satu Lawan Satu (di Tengah Kekacauan)

"Kau bocah gila!" raung Ksatria Merah. "Kau menghancurkan formasi Fase 7 kami dengan kekuatan Fase 5?!"

"Aku menghancurkannya dengan teknik Fase 10," balas Arsaka.

Ksatria Merah, yang sudah kesal karena kekalahan sebelumnya, menyerang Arsaka sendirian dengan pedang Api-nya.

"Mati!"

Api Murni yang luar biasa panas menyelimuti pedang Ksatria Merah, menciptakan bilah energi yang melelehkan batu di lantai.

Arsaka berdiri kokoh. Dia tidak lagi takut pada Api.

Tahap 2: Stabilitas Tanah vs. Api Murni.

Arsaka mengaktifkan Inti Benteng Tanah sepenuhnya. Peran Sinergi di tangannya memancarkan aura Tanah yang berat dan tenang.

Ketika pedang Api Ksatria Merah bertemu dengan Peran Sinergi, tidak ada ledakan.

KLANK!

Api Ksatria Merah merobek udara, tetapi ketika ia menyentuh Peran Sinergi, ia bertemu dengan kepadatan mutlak. Pedang Arsaka, yang ditempa dari Mutiara Petir Bawah Tanah, memiliki Kekebalan Termal yang luar biasa dan Stabilitas Tanah yang sempurna.

Ksatria Merah terkejut. "Mustahil! Senjata macam apa ini?!"

"Ini adalah senjata yang tidak hanya mengalirkan Petir, tetapi juga menahanmu," kata Arsaka, mendorong Ksatria Merah itu mundur dengan kekuatan Reiki Tanah-nya.

Sementara Ksatria Merah terhuyung, dua Penatua Api lainnya sudah pulih dan bersiap menyerang dari samping.

Tahap 3: Pelumpuhan Ganda (Sinergi Rana).

Arsaka mengingat pelatihan sinergi dengan Rana: Jangkar dan Badai.

Arsaka melepaskan Reiki Tanah ke tanah, menciptakan Medan Hambat yang membuat gerakan dua Penatua lainnya melambat secara signifikan.

Lalu, dia mengaktifkan Jubah Petir yang minimal, menggunakan kecepatan untuk menargetkan titik kelemahan mereka—pergelangan tangan yang memegang Reiki paling banyak.

ZZZT!

Arsaka muncul di belakang Penatua Api kedua, pedangnya bergerak dengan kecepatan Petir yang terkontrol.

Kilat Penusuk yang ditujukan ke meridian pergelangan tangan.

KRIIKK!

Penatua Api kedua menjerit kesakitan. Serangan itu tidak melukai fatal, tetapi Petir yang terfokus itu melumpuhkan saraf tangannya, membuatnya tidak bisa menggunakan Reiki Api.

Dia berbalik ke Penatua Api ketiga, mengulangi serangan yang sama.

Arsaka bergerak di antara tiga Fase 7, menggunakan kecepatan Angin/Petir untuk menyerang dan Tanah untuk bertahan dan mengendalikan medan tempur.

Dia tidak bisa mengalahkan mereka dengan kekuatan murni, tetapi dia bisa melumpuhkan mereka secara teknis.

Kemenangan

Ksatria Merah melihat rekan-rekannya yang kini tangannya mati rasa dan terkejut. Rasa takut menggantikan amarahnya.

"Retreat!" teriak Ksatria Merah. "Anak itu memiliki senjata suci! Kita tidak bisa melawannya!"

Ksatria Merah menembakkan ledakan Api terakhir ke Goro yang terluka sebagai penutup, lalu melarikan diri bersama dua rekannya, menghilang ke langit di atas Sekte Awan Guntur.

Arsaka tidak mengejar. Dia segera berlari ke Goro.

"Sensei!" Arsaka menjatuhkan diri di samping Goro.

Goro, wajahnya pucat dan berlumuran darah, menatap Peran Sinergi yang berkilauan di tangan Arsaka.

"Pedang itu... itu buatan Jiro," bisik Goro, terbatuk. "Dan kau... kau mengalahkan tiga Fase 7... sendirian. Kau menghancurkan fondasi formasi mereka... kau jenius gila."

"Tolong, Sensei. Fokus," kata Arsaka. "Aku akan menggunakan Reiki Tanah untuk menstabilkanmu."

Arsaka menekan telapak tangannya ke dada Goro dan menyalurkan Reiki Tanah yang tenang dari Inti Benteng-nya.

Goro menarik napas lega, rasa sakitnya sedikit mereda. "Kau menyelamatkan Sekte, Nak. Aku... aku tidak lagi layak menjadi gurumu."

"Jangan bicara omong kosong, Sensei," kata Arsaka. "Aku butuh bimbinganmu lebih dari sebelumnya. Tapi sekarang, bimbing aku sebagai Pemimpin Sekte."

Goro tersenyum tipis. "Sekte Awan Guntur... berutang nyawa padamu, Arsaka Adyatma."

Setelah pertarungan, Arsaka segera menjadi pahlawan yang disembah di Sekte. Tekniknya membuktikan diri, dan dia telah menunjukkan bahwa kecerdasan tekniknya adalah kekuatan tertinggi.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!