NovelToon NovelToon
Baktiku

Baktiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Ilmu Kanuragan / Penyelamat / Menjadi Pengusaha / Anak Lelaki/Pria Miskin / Mengubah Takdir
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: Imam Setianto

seorang sena baru mengetahui kalau dia adalah hanya anak angkat dari seorang kiyai, ia diasuh dalam lingkungan pondok sejak usianya tiga tahun, setelah dewasa dan mendapatkan gelar sarjananya ia malah mendapatkan tugas dari sang kiyai untuk kembali pada orang tua kandungnya yang wajahnya saja sena lupa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Imam Setianto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 16

Sampai rumah sena lalu menyalami pak har dan bu nur, sedangkan mamak membuat minum untuk tamunya.

"Gimana kabarnya bu nur, sudah mendingan?" Tanya sena.

"Alhamdulillah mas sena, sekarang saya sudah bisa aktivitas normal, jalannya sudah tidak pakai tongkat lagi!" Jawab ibu nur.

"Syukur bu nur, jaga terus sholat tepat waktunya, dan yang penting teruslah bersedekah dan berbuat baik, sebab ibadah yang paling di sukai Allah adalah berbuat baik pada sesama mahluk Allah!" Ucap sena.

"Kok bisa itu mas, ibadah yang paling di sukai Allah?" Tanya pak har.

"Karena ibadah yang bukan buat diri sendiri adalah ibadah berbuat baik pada sesama mahluk Allah pak, sholatnya pak har kan manfaatnya buat pak har sendiri, puasanya pak har manfaatnya juga buat pak har sendiri, hajinya pak har pun begitu, jadi ibadah yang manfaatnya juga untuk orang lain itulah ibadah yang paling di sukai Allah, tapi bukan berarti kita mengesampingkan ibadah lainnya ya pak!" Jawab sena.

"Oooh begitu ya mas, Alhamdulillah datang ke sini malah saya dapat ilmu dari mas sena!" Ucap pak har.

"Ah malah saya jadi mulang ngaji, gimana pak har, ada keperluan apa pak har bertamu ke rumah mamak saya?" Tanya sena, yang sebenarnya ia sudah tahu apa tujuan dari pak hartanto.

"Begini mas sena, yang pertama saya kesini mengajak istri untuk mengucapkan terimakasih dan bersilaturahmi dengan mas sena dan keluarga, yang utamanya saya mau menyampaikan permohonan maaf saya atas kejadian yang di alami ananda tari, sebagai kepala sekolah saya kurang mengawasi guru dalam mereka mengajar, jadi untuk itu saya sudah mengambil keputusan bahwa guru yang bersangkutan sudah saya non aktifkan dan besok tari di mohon untuk berangkat sekolah lagi!" Ucap pak har menjelaskan soal kejadian tadi siang di sekolahan.

"He he he he.... saya sudah menduga pak har akan bertindak bijak, terus ibu gurunya gimana pak, terima apa engga di non aktifkan?" Ucap sena selanjutnya.

"Ya tadinya terus saja mengelak ga mau di salahkan mas, tapi dengan melihat sikap dia saya pikir ga ada alasan untuk mempertahankan guru yang ga bisa ngasih contoh baik buat anak didiknya!" Jawab pak har.

"Gimana dek,kamu besok di suruh masuk sekolah sama pak kepala sekolah?" Tanya sena pada tari.

"Iya mas, besok tari berangkat.!" Jawab tari.

Sesaat kemudian adzan isya berkumandang dari mushola.

"Maaf pak har saya tinggal ke mushola dulu mau sholat isya!" Ujar sena berpamitan pada pak hartanto.

"Kalau gitu saya ikut sekalian mas!" Jawab pak hartanto, akhirnya mereka sama sama ke mushola untuk sholat isya, sementara ibu nur di temani mamak dan tari sholat isya di rumah.

Setelah sholat isya pulang menjadi berlima, bapak, sena, abi, galih dan pak har, dalam perjalanan sena juga memperkenalkan semua keluarganya pada pak hartanto.

Sampai rumah mereka kembali mengobrol di kursi tamu, sedangkan galih dan tari main ponsel di teras di awasi abimanyu.

"Assalamualaikum, bapakmu ada bi!?" Tanya seseorang yang datang dengan istri dan kedua anaknya.

"Waalaikumsalam, ada lik di dalam, masuk aja, dini sama agit main sini sama tari sama galih!" Ucap abi mempersilahkan liliknya masuk dan mengajak adik adik sepupunya bermain di teras.

"Assalamualaikum kang, yu!" Ucap liliknya sena yang bernama sucipto.

"Waalaikumsalam, lho cipto, ningsih, sini masuk duduk!" Jawab bapak menyambut kedatangan adiknya, pak cipto menyalami semua yang di kursi tamu, begitu juga bu ningsih setelah menyalami semuanya ia duduk di samping mamak, pak cipto duduk di samping bapak.

"Ini kang, tadi dini cerita katanya tari di sekolahan di tuduh nyuri uang sama gurunya dan di suruh pulang manggil kakang sama yayu, aku kesini mau memastikan gimana kelanjutannya setelah kakang ke sekolahan, kasihan tari kalo sampai di hukum, sebab aku yakin tari ga akan berbuat kaya gitu!?" Ucap pak cipto.

"Udah selesai cip, alhamdulillah sudah di selesaikan sama ponakanmu sena, dan ini kepala sekolahnya juga di sini minta tari besok masuk sekolah, dan gurunya besok sudah ga ngajar lagi!" Jawab bapak.

"Sena!"

"Sena anak pertamanya kang dayat, yang dulu di bawa kiai ke ke pondoknya!?" Ucap lik cipto kaget.

"Iya cip, sena yang dulu kamu gendong gendong!" Sambung mamak.

"Wah,mungkin udah besar sekarang sena ya kang, yu, terakhir aku gendong ya pas kita berangkat ke pengajian di masjid itu!" Ucap lik cipto, mengenang terakhir ia menggendong sena tanpa ia tahu orang yang ia sebut namanya ada di depannya.

"Kalau sekarang mau gendong ya gendong aja cip, nih anaknya di depan kamu!" Ucap bapak tak sabar mengenalkan sena pada liliknya.

Sena tersenyum senang, ternyata keluarganya di sini masih sangat mengingatnya, bahkan liliknya adik dari bapak ternyata sangat menyayanginya.

"Subhanallah, ini ........sena, kamu sena yang kecil itu, sekarang sudah gede dan gagah!?" Ucap lik cipto sambil mendekati sena dan meraba wajah sena.

"Iya lik, aku sena ponakannya lilik!" Ucap sena sambil memegang kedua tangan lik cipto yang menangkup wajahnya.

Lik cipto lalu memeluk sena dengan erat, ada rasa rindu tertumpah, sena pun membalas pelukan liliknya itu.

"Kamu kapan pulang le, sehatkan, kamu pulang buat di sini terus apa balik lagi le!?" Ucap lik cipto memberondong sena dengan berbagai pertanyaan.

"Sena balik buat menetap di sini lik!" Jawab sena.

Setelah keadaan sudah kembali biasa, karena merasa sudah lama bertamu juga, akhirnya pak har dan istrinya berpamitan pulang.

"Mas, seandainya saya sama istri mau ngaji sama mas sena di sini hari apa ya?" Tanya pak har saat mereka di antar sena ke mobilnya.

"Malam sabtu aja pak, tapi bukan ngaji judulnya, kita diskusi saja!" Jawab sena.

"Iya mas, siap!" Kata pak har lalu berpamitan pada sena.

Setelah mengantar pak har ke mobil sena bergabung kembali dengan lik cipto dan bapaknya, sedangkan empat anak anak dan satu remaja masih bermain ponsel di teras.

"Lik cipto kerja apa lik?" Tanya sena saat ia kembali duduk di kursi samping bapak.

"Sama kaya bapakmu sen, dan sama juga lagi nganggur!" Jawab lik cipto.

"Lho proyek yang di kecamatan sudah selesai cip?" Tanya bapak.

"Sudah kang, baru dua hari aku nganggur!" Jawab lik cipto.

"Tahu kamu nganggur aku suruh bantuin bikin kandang bebek cip!" Ucap bapak lagi.

"Kandang bebeknya siapa kang?" Tanya lik cipto lagi.

"Sena yang mau bikin kandang bebek di kebon sebelah, kalau kamu mau besok ke sini saja, aku sama darmanto baru mulai tadi pagi!" Ucap bapak mengajak lik cip.

"Iya lik, besok kesini saja, bantuin bapak bikin kandang, nanti aku bayar sesuai bayaran tukang!" Sambung sena.

"Iya sen, besok lilik ke sini!" Jawab lik cipto.

1
Ilham
BG up nya jangan tangung tangung Noa BG aku lgi enak baca lah gantung bg
Jamrawati Onon
lanjutkan ke selanjutnya LG seru
Aa Mobui
lanjut kang ...bab d perbanyak 🙏🙏🙏🙏🙏
Ilham
lanjut BG aku suka cerita nya bg
Ilham
lanjut BG aku Suko cerita yang beninian bg
Ilham
bg lanjut aku Suko cerita nya bg..lanjut bg
ginevra
ceritanya seru
ginevra
👍👍👍👍👍
Hoa xương rồng
Membuatku terhanyut.
Necesito dormir(눈‸눈)
Mantap banget thor, plotnya bikin gak bisa berhenti baca!
Poplar Taneshima
Author, kita fans thor loh, jangan bikin kita kecewa, update sekarang 😤
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!