Kisah kehidupan seorang Gus yang membawa obor kebenaran di medan gelap perjuangan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Serangan Fajar
Mereka sudah ditunggu oleh Zar Raja Hutan.
Dan pasukan hutan belantara.
"Bagaimana Gus?",
"Kami sudah melakukannya",
Bertepatan dengan terbitnya matahari.
Pasukan binatang hutan belantara yang dipimpin oleh Singa Raja Hutan.
Menyerang pemukiman manusia penjajah yang sebelumnya sudah dilumpuhkan persenjataannya.
Pasukan hutan belantara adalah para binatang yang siap bertarung mati-matian.
Mereka adalah yang terkuat diantara yang terkuat.
Mereka menyerang dengan rencana yang matang.
Barisan binatang-binatang buas.
Siasat pertama mendekati semua prajurit yang masih memegang senjata.
Yang maju adalah para binatang yang berbisa.
Ular dan kalajengking yang sangat beracun.
Dengan diam-diam melata tanpa suara.
Satu gigitan saja sudah mampu untuk membuat manusia kelimpungan.
Berikutnya barulah serangan secara serempak yang sangat mengejutkan.
Diawali dengan suara yang menggelar dari bunyi terompet belalai-belalai gajah tua yang mengagetkan.
Zar mengaum memimpin di depan.
"Pastikan mereka semua terbunuh",
Pasukan penjajah kalang kabut. Mereka dibantai habis-habisan.
Binatang-binatang buas mengamuk dengan sangat mengerikan.
Binatang-binatang besar seperti Gajah, Badak dan Kerbau merubuhkan rumah-rumah dan bangunan yang lain.
Sampai rata dengan pasir.
Yang memiliki kekuatan cakar dan taring . Membunuh semua manusia.
Setelah semuanya mati. Para karnivora berpesta.
Mereka melahap dengan beringas daging-daging merah sampai perut kenyang untuk beberapa bulan ke depan.
Ular piton raksasa, para buaya, dan binatang-binatang pemakan bangkai lainnya.
Mayat-mayat yang tidak berdaya. Tanpa perlawanan mereka binasa. Dikunyah mentah-mentah.
Terpenuhi lah sudah penglihatan pertama dari pertapa sakti yang tinggal di bukit bebatuan.
Pecahnya peperangan antara manusia penjajah melawan para penghuni hutan belantara.
Berlayar
Pulau terpencil ini kembali seperti dahulu. Sebelum manusia datang untuk bermukim.
Dan benar-benar akan seperti dahulu beberapa saat lagi.
Setelah peristiwa pembantaian pasukan penjajah kemarin.
Para binatang mengikhlaskan akan datangnya takdir yang lain.
Dipimpin oleh Zar Raja Hutan.
Mereka para binatang penghuni hutan belantara sudah melakukan kewajibannya. Membalas lunas dendam kematian Baso harimau tua.
Dan juga untuk memenuhi penglihatan pertama pertapa sakti.
Mungkin sama sekali tidak ada binatang yang memikirkan.
Kekalahan pasukan penjajah di markas intelejen mereka di pemukiman yang dirahasiakan akan sangat berdampak bagi masa depan.
Melemahkan kekuatan pihak manusia pasukan penjajah yang jahat.
Memudahkan jalan kemenangan kepada manusia pasukan pejuang kemerdekaan.
Sekarang binatang-binatang penghuni hutan belantara tidak perlu takut lagi untuk pergi keluar.
Sepenuhnya pulau terpencil itu kembali menjadi milik mereka. Sama seperti dahulu.
Senada dengan itu.
Sudah waktunya bagi dua manusia yang masih tinggal untuk berlayar.
Pol dan Gus akan pergi meninggalkan pulau rahasia.
Zar Raja Hutan berpesan kepada anak manusia.
"Pergilah Gus",
"Temui lah jalan takdir kehidupan kamu sebagai manusia di luar sana",
"Keberadaan kamu di sini bersama kami sudah berakhir",
"Kami semua binatang penghuni hutan belantara berterima kasih kepada kamu",
"Selama ini kamu telah banyak memberi warna kehidupan kepada kami dan membantu kami",
"Pergilah dengan gagah berani anak manusia",
"Sekarang tolonglah saudara-saudara kamu sesama manusia",
"Mereka sedang berjuang dalam peperangan untuk merebut kembali kebebasan",
Para binatang penghuni hutan belantara melepas kepergian Gus.
Gus berpamitan kepada keluarga besarnya. Semua binatang tersayang penghuni hutan belantara.
Tra, Hen dan para kawanan bekantan. Kawanan berang-berang.
Ci kancil dan Wok gajah kawan semasa kecil Su yang sekarang juga sudah besar-besar.
Tapir, Kasuari, Trenggiling, Singa, Angsa, Musang dan teman-teman masa sekolah yang lain.
Mia orangutan guru, Jel elang gunung, Cob king kobra, Vo ular piton raksasa, burung rangkong, anjing-anjing hutan, Ko lutung dan Zra si singa Raja Hutan.
Dan masih banyak lagi binatang-binatang yang lain yang tidak bisa disebutkan satu per satu.
"Terimakasih sudah menerima, merawat dan mengajari aku banyak hal",
"Aku tidak akan pernah melupakan budi baik kalian semua para binatang penghuni hutan belantara",
Binatang-binatang berbaris di bibir pantai.
Melepas kepergian Gus dan Pol.
Terpenuhi lah penglihatan pertapa sakti yang kedua
Dua janji dari masa depan
Pol dan Gus naik perahu lesung untuk berlayar.
Tujuannya adalah pulau terdekat yang berjarak satu malam.
Pulau yang akan dua bersaudara itu datangi untuk pertama kalinya dalam seumur hidup mereka adalah pulau para kaum pejuang.
Pol dan Gus berencana mau mendaftarkan diri sebagai tentara pejuang. Demi membela tanah air dalam peperangan.
Gus tidak pergi meninggalkan hutan belantara dengan tangan kosong.
Zar Raja Hutan mengizinkan Gus membawa dua ekor teman.
Dua binatang yang akan ikut berpetualang bersama Gus di dunia manusia adalah Pir dan Fly yang baru beberapa hari menjadi dekat.
Seekor tupai dan burung pipit yang berwarna cokelat.
Perpisahan memang selalu mengharukan.
Terlebih bagi seorang Gus yang sudah mengetahui tentang semua kebenaran.
Terpenuhi lah penglihatan pertapa sakti yang kedua
Dua janji dari masa depan
Yang kedua adalah sesudah anak manusia pergi
Pulau ini akan tenggelam dan mati
"Kamu tidak perlu bersedih Gus",
"Kalau negeri ini sudah kembali merdeka",
"Kita bisa kembali lagi untuk mengunjungi teman-teman kamu",
Pol mencoba menghibur adiknya yang terlihat sedih.
Malam gelap di tengah lautan yang dingin
"Apakah pulau kaum pejuang masih jauh Pol?",
"Insya Allah sebelum fajar kita akan sampai di sana",