NovelToon NovelToon
Love In London

Love In London

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Playboy / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Kantor
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Syifafkryh

Amanda Zwetta harus terjebak ke dalam rencana jahat sahabatnya sendiri-Luna. Amanda dituduh sudah membunuh mantan kekasihnya sendiri hingga tewas. Amanda yang saat itu merasa panik dan takut terpaksa harus melarikan diri karena bagaimana pun semua itu bukanlah kesalahannya, ia tidak ingin semua orang menganggapnya sebagai seorang pembunuh. Apalagi seseorang yang dibunuh itu adalah pria yang pernah mengisi hari-hari nya selama lima tahun. Alvaro Dewayne Wilson seorang CEO yang terkenal sangat angkuh di negaranya harus mengalami nasib yang kurang baik saat melakukan perjalanan bisnisnya karena ia harus berhadapan dengan seorang gadis yang baru ia temui yaitu Amanda. Amanda meminta Alvaro untuk membantunya bersembunyi dari orang-orang yang sudah berbuat jahat kepadanya. Akankah Alvaro membantu Amanda? Atau justru Alvaro akan membiarkan Amanda begitu saja?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syifafkryh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MENIKAH

Saat ini Amanda dan Alvaro sedang berada di dalam mobil menuju butik milik temannya Alvaro. Selama di perjalanan, Amanda hanya diam memperhatikan keluar jendela. Alvaro yang sedang memeriksa pekerjaannya pun merasa aneh dengan diam nya Amanda. Dennis yang dari tadi menyetir pun merasa heran karena tidak biasanya Amanda diam seperti itu.

"Tidak biasanya kau diam seperti ini." Ucap Alvaro tanpa mengalihkan perhatiannya dari tab yang ia pegang.

Amanda hanya melirik Alvaro sekilas setelah itu pandangannya kembali ke arah luar jendela. Ia tidak berniat untuk membalas ucapan Alvaro barusan. Hatinya masih terlalu kesal karena Alvaro membuang makanan buatannya.

Tidak mendapatkan respon dari Amanda, Alvaro akhirnya menyimpan tab nya dan langsung menatap Amanda. "Aku sedang berbicara denganmu." Ucap Alvaro.

Alvaro merasa tak terima dirinya di abaikan begitu saja oleh Amanda. Padahal dirinya sering mengabaikan wanita itu.

"Dennis, apakah tempatnya masih jauh?" Tanya Amanda sambil menatap Dennis yang sedang menyetir.

"Tidak, Nona. Sebentar lagi kita sampai." Jawab Dennis.

Setelah mendapatkan jawaban dari Dennis, Amanda kembali menatap ke arah jendela. Sementara Alvaro, pria itu semakin geram saat Amanda mengabaikannya dan malah berbicara dengan Dennis. Alvaro pun kembali menyalakan tab nya untuk memeriksa pekerjaannya.

Kini Amanda dan Alvaro sudah tiba di butik milik Viola-Teman semasa kuliah Alvaro. Amanda hanya mengikuti Alvaro tanpa berbicara apapun.

"Hai, Varo. Apa kabar? Sudah lama kau tidak datang kemari." Sapa Viola.

"Kabarku baik. Tolong pilihkan gaun yang cocok untuk kekasihku." Ucap Alvaro sambil merangkul Pundak Amanda.

Mendapat perlakuan seperti itu membuat Amanda sedikit terkejut. Ia kira Alvaro tidak akan mengenalkannya sebagai kekasihnya. Padahal pria itu hanya memintanya untuk berpura-pura menjadi kekasih Alvaro hanya di hadapan Ayahnya saja.

Amanda langsung menatap Alvaro tajam. Ditatap seperti itu tak membuat Alvaro takut sama sekali. Pria itu justru terlihat acuh dan terus berbicara kepada temannya itu.

"Wahh ... Kau sudah memiliki kekasih? Aku kira kau tidak tertarik lagi untuk mencari pengganti Devina." Ucap Viola.

"Sudah, tidak perlu membahas wanita itu. Sekarang carikan gaun yang cocok untuk kekasihku." Ucap Alvaro datar.

"Baiklah ... Ayo ikut denganku, Nona." Ucap Viola kepada Amanda.

Amanda langsung tersenyum kearah Viola. " Panggil saja aku Amanda, Nona." Ucap Amanda.

"Dan panggil aku Viola saja, Amanda." Balas Viola sambil terkekeh pelan.

"Ayo." Ajak Viola.

Amanda langsung mengikuti Viola untuk memilih gaun. Sementara Alvaro, dia lebih memilih duduk di sofa sambil menunggu Amanda memilih gaunnya. Alvaro merasa sangat senang karena telah menjahili Amanda. Ia sengaja mengenalkan Amanda sebagai kekasihnya kepada Viola karena Viola adalah teman dekat Devina. Pasti wanita itu akan memberitahu Devina mengenai dirinya yang sudah memiliki kekasih. Selain itu, Alvaro juga ingin melihat ekspresi wajah Amanda saat dirinya mengenalkan Amanda sebagai kekasihnya. Dan saat itu juga Amanda malah menatapnya tajam yang justru menurut Alvaro terlihat sangat menggemaskan.

Sepertinya ada yang aneh dengan diriku. Batin Alvaro.

Tak mau larut dengan pikirannya, Alvaro langsung mengambil ponselnya dan memeriksa email nya. Bagi Alvaro, pekerjaannya adalah hal yang paling penting. Dimana pun dia berada jika masih memungkinkan, dirinya akan memeriksa pekerjaannya.

Berbeda dengan Alvaro, saat ini Amanda baru saja selesai memilih gaun. Ia kini sedang berada di ruang ganti untuk mencoba gaun tersebut. Amanda memilih gaun berwarna soft pink diatas lutut dengan bagian depan yang terlihat rendah. Sebenarnya dress itu bukanlah pilihannya, melainkan pilihan Viola karena dari tadi, Amanda terlihat kebingungan akan memilih gaun yang mana.

"Harga satu gaun ini saja sangat mahal. Aku tidak akan mampu membelinya." Gumam Amanda.

"Kau sudah selesai?" Tanya Viola dari balik pintu.

"Emm ... Ya, sudah." Jawab Amanda.

Amanda langsung keluar dari ruang ganti. Viola langsung berdecak kagum saat melihat penampilan Amanda.

"Woww ... Kau sangat cantik, Amanda. Gaun itu ternyata memang cocok untukmu." Ucap Viola.

"Terima kasih, Viola. Kau yang memilihkannya untukku." Ucap Amanda sambil tersenyum.

"Ayo ... Perlihatkan pada Alvaro." Ajak Viola.

Mereka pun segera menghampiri Alvaro yang berada di sofa. Saking asiknya Alvaro berkutat dengan ponselnya, ia tidak menyadari kehadiran Amanda dan Viola.

"Hei, Varo! Lihatlah." Ucap Viola.

Alvaro langsung mengalihkan perhatiannya ke arah Viola dan juga Amanda. Ia langsung tertegun saat melihat penampilan Amanda. Satu kata untuk wanita itu. Cantik.

Saat ini Alvaro benar-benar mengagumi kecantikan Amanda. Balutan dress berwarna soft pink sangat cocok dipadukan dengan kulit putih yang Amanda miliki.

"Bagaimana? Dia cantik, bukan?" Tanya Viola menyadarkan Alvaro.

"Emm ... Ya, lumayan." Jawab Alvaro berusaha terlihat biasa saja.

"Isshh ... Kau dari dulu tidak pernah berubah. Berarti kau setuju dengan gaun yang ini?" Ucap Viola.

"Ya, ambil saja." Jawab Alvaro.

Amanda dari tadi hanya diam saja mendengarkan perbincangan Viola dan juga Alvaro. Ia tidak berniat berbicara sama sekali dengan Alvaro karena dirinya masih sangat kesal dengan pria itu. Bahkan untuk menatapnya lama pun Amanda tidak mau.

"Ya sudah, ayo." Ajak Viola kepada Amanda.

Mereka pun segera pergi kembali menuju ruang ganti karena Amanda harus melepas gaun itu.

"Setelah aku perhatikan, dari tadi kau tidak bicara dengan kekasihmu itu. Apakah kalian sedang bertengkar?" Tanya Viola.

Amanda yang ditanya seperti itu pun terlihat sedikit kebingungan. Rasanya ia ingin memberitahu Viola bahwa dirinya bukan kekasih Alvaro. Tetapi jika dia mengatakannya, Alvaro pasti akan marah besar.

"Emm ... Ya, aku sedang malas berbicara dengannya." Jawab Amanda.

"Hahaha ... Alvaro memang menyebalkan. Tetapi saat dengan Devina, jika Devina marah, Alvaro selalu berusaha membujuknya agar tidak mendiamkannya lagi." Ucap Viola sengaja memanas-manasi Amanda.

Wanita ini sepertinya ingin memanas-manasiku. Hei ... Asal kau tahu, aku hanya berpura-pura menjadi kekasihnya Alvaro. Batin Amanda.

Amanda hanya menanggapi ucapan Viola dengan senyuman saja. Setelah itu ia segera masuk ke dalam ruang ganti untuk berganti pakaian dan setelah itu, ia segera menghampiri Alvaro yang sudah siap menunggunya.

"Sudah selesai?" Tanya Alvaro saat melihat Amanda.

"Hmm ..."

Alvaro segera membayar gaun itu dan langsung menggenggam tangan Amanda sambil berjalan keluar butik. Setelah tiba di depan mobil, Amanda langsung melepaskan genggaman tangan Alvaro.

"Ada apa denganmu?!" Tanya Alvaro kesal.

Tanpa menjawab pertanyaan Alvaro, Amanda langsung masuk ke dalam mobil. Dennis yang berada di dalam mobil ternyata dari tadi memperhatikan. Saat melihat Amanda masuk ke dalam mobil, Dennis memberanikan diri bertanya.

"Apa terjadi sesuatu, Nona?" Tanya Dennis.

"Tidak ada, Dennis." Jawab Amanda sambil tersenyum.

Tak lama, Alvaro pun masuk ke dalam mobil dan duduk di sebelah Amanda.

"Kita akan kemana, Tuan?" Tanya Dennis.

"Pulang." Jawab Alvaro datar.

Setelah mendengar jawaban Alvaro, Dennis segera melajukan mobilnya menuju mansion Alvaro.

*****

Malam harinya, Amanda dan Alvaro baru saja tiba di depan mansion orang tua Alvaro. Mereka segera turun dari mobil.

Alvaro langsung menggenggam tangan Amanda. "Ingat ... Selama di rumah ini, kau adalah kekasihku." Ucap Alvaro.

"Aku tahu." Jawab Amanda datar.

Alvaro langsung membawa Amanda masuk ke dalam rumah. Kedatangan Alvaro langsung disambut oleh beberapa pelayan.

"Selamat datang, Tuan ... Nona ..."

Amanda langsung tersenyum kepada salah satu pelayan yang menyambut kedatangannya. Tidak seperti Alvaro yang tidak tertarik sama sekali untuk menyapa para pelayan yang menyambutnya.

"Dimana Daddy?" Tanya Alvaro.

"Tuan Dominic sedang berada di ruang keluarga bersama Nona Brianna dan juga Nyonya Veronica." Jawab salah satu pelayan.

Veronica adalah adik dari Dominic-Ayahnya Alvaro. Sejak bercerai dengan suaminya, Veronica tinggal bersama Dominic.

Alvaro segera berjalan menuju ruang keluarganya. Amanda hanya mengikuti saja kemana Alvaro akan membawanya.

"Halo, Dad." Sapa Alvaro saat tiba di hadapan sang Ayah.

"Rupanya kau sudah datang, Varo. Duduklah." Ucap Dominic.

Amanda langsung tersenyum ke arah pria yang dipanggil 'Daddy' oleh Alvaro tadi.

"Oh ... Jadi kau Amanda. Wanita yang berhasil mendapatkan hati putraku." Ucap Dominic sambil tersenyum.

"Betul sekali, Dad. Bahkan Varo membawanya ke mansion miliknya. Mereka sudah tinggal bersama." Ucap Brianna dengan menampilkan senyuman jailnya.

"Benarkah? Kau yakin dia wanita baik-baik, Varo? Jika dia wanita baik-baik, mana mau dia tinggal bersama seorang lelaki yang bukan suaminya."

Bukan Dominic yang bersuara, melainkan Veronica yang bersuara. Veronica terlihat tidak menyukai Amanda. Sejak awal mengetahui bahwa Alvaro sudah memiliki kekasih, Veronica seperti tidak setuju.

"Jaga ucapanmu, Aunty." Ucap Alvaro datar.

"Vero, sudahlah. Jangan merusak suasana." Ucap Dominic.

"Kemarilah, Amanda." Ucap Dominic menyuruh Amanda duduk di sampingnya.

Amanda sempat menatap Alvaro, seakan mengerti dengan tatapan Amanda, Alvaro langsung mengangguk tanda ia mengizinkan Amanda untuk duduk di samping Ayahnya.

Amanda langsung menghampiri Dominic dan duduk di samping pria paruh baya itu dan Alvaro pun duduk di samping Amanda karena kebetulan sofa yang Dominic tempati memiliki ukuran yang panjang dan luas.

"Ternyata puteraku tidak salah memilih pasangan. Kau wanita yang cantik." Ucap Dominic lembut.

"Terima kasih, Paman." Balas Amanda sambil tersenyum.

"Jangan panggil aku Paman. Panggil Daddy saja, karena sebentar lagi kau akan menjadi menantuku." Ucap Dominic.

Alvaro, Amanda dan juga Veronica sangat terkejut mendengar ucapan Dominic barusan. Itu artinya Alvaro dan Amanda akan menikah?

Oh tidak ... Apa maksud ucapanmu, Dad? Batin Alvaro.

Amanda langsung menatap Alvaro tajam. Amanda benar-benar tidak menyangka bahwa Ayahnya Alvaro akan mengatakan hal itu. Ia kira Ayahnya Alvaro tidak akan menerimanya dengan baik, itu sebabnya ia menerima perintah Alvaro untuk menjadi kekasih pura-puranya. Ternyata ia salah, Ayahnya Alvaro justru menerimanya dengan sangat baik.

Apa maksudnya ini? Alvaro tidak mengatakan bahwa aku juga harus menjadi istri pura-puranya. Tidak ... Aku tidak mau menikah dengan pria yang tidak mencintaiku. Batin Amanda.

*****

To be continue ...

1
Ripah Ajha
the best 👍🏻👍🏻
kalea rizuky
lanjut donk
Syifafkryh: Hari ini ya aku lanjutt kakak😍😍
total 1 replies
kalea rizuky
bagus pergi aja manda Alvaro bakal nyesel km
Syifafkryh: Makasih banyak udh baca ceritaku ya kak😍
total 1 replies
kalea rizuky
pergi jauh aja lah amanda percuma qm di situ
kalea rizuky
amanda ttep aja goblokk
kalea rizuky
luna bner jalang
kalea rizuky
cari krja di tempat lain aja donk
kalea rizuky
sahabat kurang ajar luna
Randa kencana
Ceritanya sangat menarik
Anisa Febriana272
Mangat kak🔥🔥🔥
Syifafkryh: Thank you kak😍
total 1 replies
lovebunny
Luna oh Luna 🤣🤣
Syifafkryh: Kenapa luna kenapa?🤣
total 1 replies
Lửa
Keren banget! Aku nggak sabar nunggu babak berikutnya ⚡️
Hagia Alverg🪻: hii kakak salin support yuk dinovelku 🤗.minta saran dan ulasannya

Emergency Wedding by: Noni Gia
total 2 replies
ella ellie
Lucu dan menghibur.
Syifafkryh: Makasihh banyak kakk😍😍😍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!