Love In London

Love In London

1. Undangan Pertunangan

Jakarta, Indonesia.

Amanda Zwetta adalah seorang anak yatim piatu. Kedua orang tuanya sudah tiada sejak Amanda berusia 17 tahun. Tidak ada sanak saudara yang membantunya karena kedua orang tua Amanda adalah anak tunggal. Dan di usianya yang masih terbilang muda, Amanda harus bersusah payah mencari uang untuk biaya hidupnya sehari-hari.

Seperti sekarang, Amanda sedang berjalan menuju Restoran tempat ia bekerja. Walaupun jarak antara tempat tinggalnya dengan Restoran tempatnya bekerja cukup jauh, Amanda lebih memilih berjalan kaki sambil ditemani oleh suara kicauan burung dan juga terik matahari. Sebenarnya dia bisa pergi menggunakan angkutan umum, tetapi demi menghemat, Amanda memilih berjalan kaki saja.

Akhirnya setelah 1 jam ia berjalan kaki, Amanda sudah tiba di restoran tempatnya bekerja. Hal pertama yang menyambut kedatangannya adalah sang manager Luna-sahabat sekaligus kekasih dari mantan kekasihnya-Malvin.

Malvin adalah mantan kekasihnya yang sekarang sudah menjadi kekasih dari sahabatnya sendiri yaitu-Luna. Bahkan sebentar lagi mereka akan segera melangsungkan acara pertunangan. Sebelumnya, Amanda dan Malvin sudah menjalin hubungan selama 5 tahun tetapi karena perjodohan yang dilakukan oleh kedua orang tua Malvin dan Luna, membuat hubungan Amanda dan Malvin harus berakhir. Lebih tepatnya 1 tahun yang lalu hubungannya dengan Malvin harus berakhir. Dan satu hal yang membuat Amanda terkejut adalah sosok wanita yang akan dijodohkan dengan mantan kekasihnya itu. Dia adalah-Luna, sahabat baiknya.

Awalnya Amanda sulit menerima itu semua. Tetapi lambat laun, hatinya mulai bisa menerima apa yang sudah terjadi. Amanda berusaha merelakan Malvin untuk Luna. Karena dia yakin, Luna bisa membuat Malvin bahagia. Begitu pun sebaliknya.

"Hei, Amanda."

Panggilan Luna membuat Amanda tersadar dari lamunannya. Wanita itu langsung menatap sahabatnya yang saat ini sedang berada di hadapannya.

"Ada apa, Lun?" Tanya Amanda.

"Aku ingin memberikan undangan ini untukmu. Kau harus datang ya." Jawab Luna dengan senyumannya.

Amanda langsung menatap apa yang diberikan oleh Luna kepadanya. Saat melihatnya, hati Amanda merasa sakit. Luna memberikan sebuah undangan yang sudah dipastikan undangan tersebut adalah undangan acara pertunangan Luna dan Malvin. Dan acara itu akan diselenggarakan lima hari lagi.

Walaupun hubungannya dengan Malvin sudah berakhir sejak 1 tahun yang lalu, Amanda tidak bisa membohongi hatinya sendiri bahwa sebagian hatinya masih memendam rasa untuk sang mantan kekasih. Tidak mudah bagi Amanda melupakan perasaan itu karena bagaimana pun, hubungan Amanda dan Malvin sudah terjalin cukup lama.

Saat ini, sambil memegang undangan yang diberikan Luna kepadanya, Amanda berusaha memberikan senyuman bahagianya.

"Terima kasih sudah mengundangku. Aku pasti datang." Ucap Amanda.

Setelah mengucapkan itu, Amanda memilih untuk pergi untuk bersiap-siap bekerja. Amanda adalah seorang pelayan di restoran tersebut. Sudah 3 tahun Amanda bekerja di restoran tersebut. Walaupun gajinya tidak seberapa, tetapi Amanda tetap mensyukurinya. Dia tidak pernah mengeluh dengan kehidupan yang ia jalani saat ini.

"Amanda, tolong layani pria yang baru saja datang itu." Ucap Luna yang tiba-tiba saja datang menghampirinya.

"Baiklah, sebentar lagi aku akan kesana." Balas Amanda.

Tak lama, Amanda pun segera bergegas sambil membawa daftar menu untuk ia berikan kepada pria itu.

"Selamat siang, Tuan. Selamat datang di restoran kami." Ucap Amanda sopan. Tak lupa Amanda memberikan senyuman terbaiknya.

Amanda berusaha agar tetap bersikap profesional dalam hal bekerja. Walaupun saat ini hatinya benar-benar kacau setelah mendapatkan undangan itu, ia tidak boleh menunjukkan rasa sedihnya itu.

"Bisakah aku meminjam daftar menu nya?" Tanya pria tersebut.

"Tentu saja, Tuan. Silahkan." Ucap Amanda sambil memberikan daftar menu tersebut.

"Aku pesan Grilled Chicken dan jus strawberry saja." Ucap pria itu setelah beberapa menit memilih menu.

"Baik, Grilled Chicken dan jus strawberry. Apakah ada yang lain, Tuan?" Tanya Amanda.

"Tidak ada."

"Baik, sebentar lagi pesanan Tuan akan segera di siapkan. Mohon ditunggu." Ucap Amanda.

Setelah itu, Amanda langsung memberikan list pesanan kepada bagian dapur. Sambil menunggu, Amanda menghampiri Melani yang baru saja tiba di meja kasir nya.

"Kenapa kau baru datang jam segini, Mel?" Tanya Amanda.

Selain Luna, Melani adalah sahabat Amanda juga. Walaupun pertemanan mereka baru terjalin saat Amanda bekerja disini, Amanda merasa seperti sudah berteman dengan Melani sangat lama.

"Aku harus mengantar ibuku ke rumah sakit. Penyakit jantung ibuku kambuh." Jawab Melani dengan raut wajah sedihnya.

"Astaga ... Lalu bagaimana kondisi ibumu saat ini?" Tanya Amanda khawatir.

"Ibuku masih belum sadar. Aku terpaksa bekerja hari ini karena aku sangat membutuhkan uang untuk biaya pengobatan ibuku. Aku akan mencoba meminjam uang kepada bos." Jawab Melani.

Mendengar ucapan Melani barusan membuat Amanda merasa kasihan. Tiba-tiba saja ia teringat tabungannya yang mungkin saja bisa membantu meringankan Melani.

"Mel, aku mempunyai sedikit tabungan. Tidak besar tetapi semoga bisa sedikit meringankanmu." Ucap Amanda.

"Tidak perlu, Amanda. Itu tabunganmu, aku tidak mau kau meminjamkannya untukku. Kau pasti membutuhkannya untuk biaya hidupmu sehari-hari." Balas Melani menolak karena dia merasa tidak enak.

"Jangan pikirkan aku. Yang terpenting sekarang itu kondisi ibumu. Aku sudah menganggap Tante Sani sebagai ibuku juga. Jadi tolong terima-lah bantuanku, Mel." Ucap Amanda.

Melani sempat berpikir sejenak sebelum akhirnya ia menerima bantuan yang diberikan oleh Amanda.

"Baiklah, aku akan menerimanya. Tetapi aku berjanji, aku akan mengembalikannya nanti." Balas Melani.

Amanda hanya mengangguk menanggapi ucapan Melani barusan.

"Terima kasih, Amanda." Ucap Melani sambil tersenyum.

"Sama-sama. Apakah kau sudah memberi tahu Luna tentang hal ini?" Tanya Amanda.

"Sudah, oh ya ... Luna memberikan undangan pertunangannya dengan Malvin. Apakah kau mendapatkannya?" Tanya Melani.

Saat mengingat undangan itu, Amanda kembali sedih. Entah kenapa hatinya tidak bisa menerima kenyataan bahwa sekarang mantan kekasihnya akan segera bertunangan dengan sahabatnya sendiri.

"Ya, aku mendapatkannya." Jawab Amanda.

"Kau akan datang?" Tanya Melani.

"Ya, tentu saja aku akan datang." Jawab Amanda.

Melani benar-benar salut dengan sikap Amanda. Walaupun wanita itu merasa sakit hati, tetapi dia tetap mau menghadiri acara pertunangan mantan kekasihnya.

"Aku yakin kau akan segera mendapatkan pengganti Malvin." Ucap Melani menyemangati Amanda.

Tak lama setelah mereka berdua berbincang, seseorang dari dapur memanggil Amanda.

"Amanda, pesananmu sudah selesai."

Dengan segera, Amanda pergi menuju dapur dan mengambil makanan itu dan segera mengantarkan nya kepada pria yang tadi.

Amanda langsung menyimpan pesanan pria itu di atas meja. Tetapi sayangnya, saat Amanda akan menyimpan jus nya, tiba-tiba saja dengan sengaja Luna menyenggol tangan Amanda sehingga jus yang saat ini sedang Amanda pegang harus tumpah dan mengenai pakaian pria yang berada di hadapannya saat ini. Entah bagaimana, tiba-tiba saja Luna berada di dekat meja tersebut.

Pria itu langsung beranjak berdiri karena ia merasa terkejut. Sementara Amanda, wajah nya terlihat sangat panik.

"Astaga, Tuan. Maafkan aku, aku benar-benar tidak sengaja. Maafkan aku." Ucap Amanda sambil berusaha membersihkan noda jus yang ada di pakaian pria itu.

"Sudahlah, tidak apa-apa. Lain kali tolong hati-hati."

"Amanda ... Apa yang kau lakukan?! Kenapa semua ini bisa terjadi?!" Ucap Luna.

"Aku tidak sengaja menumpahkannya." Ucap Amanda.

"Kau ini ceroboh sekali! Tuan ... maafkan kelalaian pelayan kami." Ucap Luna yang saat ini sudah menatap pria yang berada di hadapannya.

"Ya, tidak masalah. Dan kurasa, ini bukan kesalahannya. Aku melihat ada seseorang yang sengaja menyenggol lengan wanita ini sehingga terjadi kekacauan seperti ini."

Pria itu dengan jelas melihat apa yang sebenarnya terjadi. Tetapi ia tidak ingin memperkeruh suasana, itu sebabnya dia tidak memberitahu siapa yang sudah menyenggol lengan wanita itu.

"Aku harus ke toilet untuk membersihkan semua ini. Permisi."

Setelah pria itu pergi menuju toilet, Luna langsung menatap Amanda.

"Maaf karena aku membentakmu tadi. Aku tidak bermaksud seperti itu." Ucap Luna berpura-pura merasa bersalah karena sudah membentak Amanda.

"Tak apa, Lun. Aku mengerti." Balas Amanda dengan senyumannya.

"Aku harus membereskan ini." Ucap Amanda.

"Kalau begitu, aku akan kembali ke ruanganku." Ucap Luna sambil berlalu pergi meninggalkan Amanda.

Tanpa Luna sadari, ternyata Melani juga menyaksikan apa yang sebenarnya terjadi. Wanita itu benar-benar tidak menyangka Luna akan melakukan hal itu kepada Amanda.

Kenapa dia melakukan hal itu kepada Amanda? Sepertinya ada yang tidak beres. Batin Melani.

***

To be continue …

Terpopuler

Comments

kalea rizuky

kalea rizuky

sahabat kurang ajar luna

2025-10-20

0

lovebunny

lovebunny

Luna oh Luna 🤣🤣

2025-10-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!