NovelToon NovelToon
Love Languange

Love Languange

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Persahabatan / Romansa
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: najwa aini

"Izinkan aku menikah dengan Zian Demi anak ini." Talita mengusap perutnya yang masih rata, yang tersembunyi di balik baju ketat. "Ini yang aku maksud kerja sama itu. Yumna."



"Jadi ini ceritanya, pelakor sedang minta izin pada istri sah untuk mengambil suaminya," sarkas Yumna dengan nada pedas. Jangan lupakan tatapan tajamnya, yang sudah tak bisa diumpamakan dengan benda yang paling tajam sekali pun. "Sekalipun kau benar hamil anak Zian, PD amat akan mendapatkan izinku."


"Karena aku tau, kau tak akan membahayakan posisi Zian di perusahaan." Talita menampakkan senyum penuh percaya diri.


"Jika aku bicara, bahwa kau dan Zian sebenarnya adalah suami istri. Habis kalian." Talita memberikan ancaman yang sepertinya tak main-main.


Yumna tersenyum sinis.
"Jadi, aku sedang diancam?"


"Oh tidak. Aku justru sedang memberikan penawaran yang seimbang." Talita menampilkan senyum menang,
Dan itu terlihat sangat menyebalkan.


Yumna menatap dalam. Tampak sedang mempertimbangkan suatu hal.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon najwa aini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16

Saat Aira memasuki ruangan kecil itu yang pertama kali dilihatnya adalah wajah tampan Raizan Khalif. Lelaki tersebut tampil dengan gaya kasual rapi. Ia memakai kemeja lengan panjang berwarna putih bermotif halus yang dipadukan dengan celana panjang cokelat.

Surai hitamnya ditutupi flat cap loreng bernuansa abu-abu cokelat.

Tampilan yang trendi dan berkelas. Kian menonjolkan pesonanya sebagai ustadz muda tampan yang sering dihayalkan untuk duduk bersanding di meja akad.

Wajah Raizan yang berkulit cerah menampakkan ekspresi tenang dan sedikit serius. Bibir tipisnya menyunggingkan senyum saat melihat kehadiran Aira yang tampak ragu, dan hanya memaku langkah di tengah pintu.

"Silakan, Azaira Mahrin." Ia memberi isyarat dengan tangannya untuk gadis ayu itu masuk ke ruangan yang dimana tak hanya ada Raizan Khalif saja di sana.

Ada seorang wanita berbusana muslimah tertutup, yang kecantikannya tersembunyi di balik cadar. Namun, kecantikan itu terlihat jelas dari kedua matanya yang bersinar dan dihiasi bulu mata lentik alami.

Ke arah wanita itu langkah kaki Aira tertuju. Keduanya berjabatan tangan saling menunjukkan keramahan. Lalu sesaat berpelukan saling menunjukkan keakraban. Sejenak basa-basi mengalir dari dua wanita yang sama-sama tampil anggun dengan busana tertutup yang sedikit berbeda. Mungkin berupa saling bertanya kabar, dan saling mensyukuri pertemuan yang tak terduga di tempat itu walau cuma sebentar.

Saat berikutnya Aira menghadapkan wajah pada Raizan--dengan tetap menundukkan pandangan--siap menerima alasan, kenapa dirinya dipanggil ke ruangan.

"Ini, donatur tetap Darul Fata, Mbak Aira. Alhamdulillah kami dipertemukan di tempat ini." Raizan Khalif langsung menyampaikan maksudnya memanggil Aira.

Darul Fata adalah rumah yatim piatu yang didirikan oleh Raizan Khalif bersama tim.

Aira berkontribusi di Darul Fata yang penghuninya didominasi oleh anak-anak usia pertumbuhan itu sebagai tenaga pendidik cuma-cuma. Gajinya adalah pahala, dan tunjangannya adalah jaminan dari Allah di dunia dan akhirat.

Catatan. Hanya Azaira Mahrin yang menolak menerima upah atas jerih payahnya di Darul Fata--Rumah yang mengenalkan gadis itu pada Raizan Khalif--tapi tidak dengan tenaga pendidik yang lainnya.

Meski demikian Aira melakoni pekerjaannya dengan senang hati. Bersama tenaga pendidik lain di sana, ia mencurahkan perhatian pada belasan anak yang memiliki garis nasib tak sama dengan anak kebanyakan. Mereka tak mengenal ayah dan ibunya, Karena keberadaannya yang tak dianggap bahkan sebelum dilahirkan ke dunia.

Raizan Khalif memberi isyarat dengan tangannya pada seorang lelaki muda yang berdiri tak jauh di dekatnya. Membuat Aira turut membawa pandangan pada objek yang ditunjukkan.

Seorang lelaki muda. Memiliki ketampanan yang terkesan sederhana, namun sangat berkharisma. Bentuk wajahnya tegas dengan rahang yang cukup jelas dipadukan dengan kumis tipis yang memberi kesan maskulin. Kacamata berbingkai hitam yang saat ini ia kenakan menambah aura intelektual sekaligus stylish.

Tubuhnya terlihat atletis dengan lengan yang berotot--terlihat jelas karena ia hanya sedang memakai kaos lengan pendek berwarna grey-- mendukung penampilannya yang sporty. Topi hitam yang dikenakan terbalik (bagian visor ke belakang) membuat gayanya terlihat lebih santai dan kekinian.

Ketampanannya tidak hanya terlihat dari fisik, tapi juga dari sisi lembutnya saat memeluk dan membelai lembut batita perempuan yang berada dalam buaiannya--menciptakan perpaduan antara sosok yang kuat sekaligus penyayang.

Melihat lelaki muda itu, Aira bukan hanya terkejut, tapi sekaligus terpana. Tatapannya seperti menemukan sebuah ketidakmungkinan yang menjadi nyata.

Akan tetapi hanya sekejap Aira tenggelam dalam keterkejutan yang merangkum kekaguman di tatapannya. Saat berikutnya, gadis ayu itu mengulas senyum tak terarah lalu membawa pandangan ke lain arah.

"Mas Ali. Ini Azaira Mahrin. Salah satu pendidik di Darul Fata."

Raizan Khalif pun mengenalkan gadis itu pada sang lelaki muda yang langsung mengangguk.

"Dia punya gagasan yang menurut saya luar biasa tentang pola pendidikan di Darul Fata. Saya bersama ning Raya." Raizan sesaat merotasi pandangan pada wanita bercadar di samping Aira.

"Kami sudah mengkaji gagasan itu yang alhamdulillah menurut penilaian kami lebih banyak nilai positifnya untuk anak-anak."

Lelaki muda yang oleh Raizan dipanggil 'Mas Ali' itu memperhatikan setiap penuturan sang ustadz dengan seksama.

"Kami berniat menyampaikan hal tersebut pada, Mas Ali di musyawarah rutin minggu depan. Alhamdulillah, ternyata dipertemukan di tempat ini sekarang." Ustadz Raizan tersenyum hangat. Binar senang pada wajahnya nyata terlihat.

"Insyaallah ini pertanda baik dari Allah," lanjutnya lagi yang mendapatkan kata amin serempak dari semua yang ada di sana.

"Buatkan saja format lengkap tentang gagasan itu. Saya akan mempelajarinya dari sekarang." Itu ucapan lelaki muda tersebut.

"Bagaimana, Mbak Aira, sanggup?"

Raizan Khalif langsung melemparkan tugas pada Azaira Mahrin.

"Insyaallah, Ustadz. Besok saya antarkan formatnya ke Darul Fata."

"Alhamdulillah."

"Langsung saja padaku. Biar cepat."

Sang donatur Darul Fata langsung berkata akrab ke arah Aira. Hal mana membuat Raizan sesaat beradu tatap dengan ning Raya.

"Sepertinya Mas Ali sudah saling kenal dengan mbak Aira?"

"Iya, Mas Raizan kami sudah saling kenal."

Lelaki tampan itu langsung mengonfirmasi tanpa basa-basi.

"Mbak Aira?" Namun demikian Raizan masih menunggu pengakuan dari pihak Aira.

"Saya mengenalnya atas nama "Zian". Kalau sebagai "Mas Ali" saya baru tau sekarang."

Aira memberikan penjelasan.

"Nama lengkap saya Zian Ali Faradis, Mas Raizan." lelaki muda tampan itu lebih menjelaskan.

"Oh ya alhamdulillah. Tidak ada yang kebetulan di dunia ini. Semuanya sudah diatur oleh Allah." Demikian Raizan Khalif menutup percakapan. Karena waktu saat itu sudah tiba. Di mana acara talk show akan dimulai.

Aira kembali duduk di antara Dira dan Yumna saat mengikuti jalannya acara talk show. Sesaat ujung matanya melihat ke satu arah. Sebuah kursi yang diduduki oleh Zian dengan jarak cukup jauh dari posisi duduk Aira saat ini.

Zian Ali Faradis tak lagi membalut tubuh atletisnya hanya dengan kaos saja. Tapi juga kemeja berwarna putih polos yang kancing bagian atasnya dibiarkan terbuka. Topi yang dipakai terbalik juga telah hilang dari posisinya.

Begitu juga dengan Batita cantik yang beberapa saat lalu anteng dalam buaiannya, juga raip entah kemana. Hanya tersisa kacamata berbingkai hitam yang masih menghiasi mata elangnya. Lelaki tampan itu kini mengaktifkan mode kalem, menyaksikan jalannya acara dengan anteng.

"Kedip!"

1
Ria Diana Santi
Mengapa begini? Kirain lah lah...
Ria Diana Santi
Anakku ikut ambil peran juga ternyata
Ria Diana Santi
Ihhh buntut banget ini mah penampakan begitu...
Ria Diana Santi
Ngakak parah ihhh dasar Yumna. Kak Nofi banget ini mah
Ria Diana Santi
Ca ilehhh ini mah kak Ay banget dialognya... menurut ku sih
Ria Diana Santi
Cie perhatian banget si Aga ini... so sweet
Ria Diana Santi
Ca ilehhh kembang kempis tuh kumisnya Zian yang asli...
Ayuwidia
Aku baca ini sambil rebutan hp sama Ryu 😆

Aku kasih vote biar calonnya Zian tambah semangat
Najwa Aini: Makasih Votenya ya..buat bekal ngetik nih..uto up besok.

Ryu pliss deh..ngertiin kita yang udah tua2 ini...
total 1 replies
Ayuwidia
Nah lho, nggak bisa disangkal. Buruan halalin Kak Aira, Bang
Najwa Aini: Belum siap mahar.
Masa mau pakai mahar slang damkar juga
total 1 replies
Ayuwidia
Ahayyyyy, Kak Aira langsung nggak bisa ber word-word. Mukanya juga merah seperti kepiting rebus
Najwa Aini: Gak ada lagi narasi setelah itu kannn..
kenapa dibikin sendiri.
Aku sengaja di bagian itu selesai gitu aja..
Biar kalian rusuh. eh ini anak rusuh duluan
total 1 replies
Ayuwidia
Butuh hati buat bersandar
Najwa Aini: Uwuhhh tau banget si Dira.
punya kemampuan jadi cenayang nih
total 1 replies
Ayuwidia
Pujian dari lubuk hati terdalam, ahay. Memuja dalam senyap
Najwa Aini: Senyap itu tanda kasih sayang lbh besar..kataku ke Zian.

Dia bilang...
cakepp..
ambigu kannn
total 1 replies
Ayuwidia
Betul, sependapat
Ayuwidia
Nah lho, ajak ketiganya juga halal
Najwa Aini: Pasti seru kalau pendampingnya 3 orang sekaligus
total 1 replies
Ayuwidia
Tunangan Di memang gitu. Gampang ngambek. Kaya' bocah yang nggak dikasih permen sama emaknya
Najwa Aini: Dia juga cembokur ma Zian yg asli..
😁😁
total 1 replies
Ayuwidia
Woah, berapa mantan lu, Bang?
Najwa Aini: Kalau menurut cerita di kutunggu jandamu, mantannya 4..
Selaku itu memang dia
total 1 replies
Ayuwidia
Kamu mang harus giat bekerja, Bang. Demi memanjakan istri dan anak2. Hahay
Ayuwidia: pftttttt
total 4 replies
Ayuwidia
Barakallah fii umrik, Diandra
Ayuwidia: sama2
total 2 replies
Ayuwidia
apa tuch yang bikin seneng?
Najwa Aini: Makan bareng
total 1 replies
Ayuwidia
Jangan-jangan yg dijodohkan sama Zian adalah Aira. Kalau benar bakal so sweet banget
Ayuwidia: Hiyaaaaaa
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!