NovelToon NovelToon
Reinkarnasi Untuk Mengubah Takdirku

Reinkarnasi Untuk Mengubah Takdirku

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Romansa Fantasi / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Kelahiran kembali menjadi kuat / Enemy to Lovers
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Aphrodhite_

Aku Putri Nandira Reinkarnasi??

dalam mitos rakyat Tiongkok dulu di percaya roh-roh atau jiwa-jiwa yang mati meninggalkan penyesalan bisa terlahir kembali, tapi kematianku kali ini aku bukan terlahir menjadi bayi!? melainkan kembali mengulang Waktu ke Masalalu ku, demi bertahan hidup kali ini aku bertekad mengubah takdirku! di kehidupan ke dua ini aku tak boleh Mati sebelum dapat membalas kan Dendamku !

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aphrodhite_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 16 : Bertemu dengan juru kunci

Nandira dan pelayannya pergi ke biara kuil hongsan

Sesampainya di sana mereka disambut hangat oleh kepala biarawati di sana nandira sedikit berbincang-bincang guna mengorek informasi terkait masalah perginya cindar dan anaknya.

"Jadi begitulah ceritanya nona! Kami juga kurang mengerti motif di balik tindakannya ini. mengapa dia sampai sejauh itu melakukannya. yang jelas orang dibalik nya sangat berpengaruh! Kami pun tak bisa menghentikannya." Jelas kepala biara itu

"Em! Jadi maksud guru? Orang itu memiliki otoritas penting dan sengaja menebus cindar bersama anaknya untuk pergi bersama? Begitu rupanya?! Padahal aku sudah jauh-jauh datang kemari dan menulis surat terbuka untuk mengajaknya bertemu di kafe dekat stasiun ibu kota. " tebak nandira. Nandira melirik sekitar. di balik tembok dekat lorong aula leluhur nandira tak sengaja melihat siluet bayangan biarawati yang mencurigakan sedang menguping percakapan mereka kemudian ia lari terbirit-birit saat nandira menoleh ke arahnya.

"Benar! Nona tapi kami tidak berani menerima uangnya! Ini lebih baik diberikan kepada nona pihak yang lebih berhak! Menerimanya" Ujarnya

"Ah tidak! Tidak perlu kalau begitu ambil saja uang ini sebagai dana sumbangan untuk perawatan biara ini kedepannya!" Ucap nandira

"Ah terimakasih banyak nona!" Ucap kepala biara itu

"Guru! Apakah guru tahu kemana pria itu membawa ibu tiri dan adik tiriku ini pergi?" Tanya nandira

"Ah saya tidak tahu nona ! Pria itu dan beberapa komplotannya yang berpakaian serba hitam saya ingat salah satu dari mereka terdapat bekas luka sayatan di kelopak mata kirinya itu sangat mengerikan ! Mereka lalu segera menghilang saat membaur dengan kabut digelapnya malam. Saya memang tidak tahu dan tidak berani mencari tahu kemana tujuan mereka pergi. Tapi mungkin ini bisa membantu nona!" Ucap sang kepala biara

"Ini?" Nandira mencoba mengingat sesuatu saat melihat benda yang di perlihatkan oleh kepala biara itu

("Giok ini sangat familiar! Dimana aku pernah melihatnya ya??") Batin nandira mencoba mengingat

"Gantungan giok ini. ada salah satu dari biarawati di kuil ini yang tak sengaja menemukannya . Benda ini terjatuh bersamaan saat pria itu melangkahkan kakinya untuk pergi meninggalkan tempat ini membawa nyonya cindar dan putrinya. Hanya benda ini yang kami Temukan .semoga bisa membantu nona sebagai petunjuk untuk menemukan keluarga nona." Ucap kepala biara itu

"fufufu... keluarga ya? Sayangnya mereka sudah bukan bagian dari keluargaku lagi!" Lirih nandira

"Ya? Nona tadi berbicara ?maaf saya tidak mendengar" ucap kepala biara itu

"Huhu bukan apa-apa ! Saya hanya meracau! Berbicara pada diri saya sendiri! Ah guru ?! Terimakasih banyak atas informasinya. maaf sudah menyita waktu sibuk anda guru?!" Ucap nandira

"Ohoho! Sama-sama nona! Anda tidak perlu sungkan dan terlalu formal pada saya! Apapun nanti jika nona butuh bantuan kami siap membantu sebisa kami.. " ucapnya

"Kalau begitu kami pergi dulu" pamit nandira. Diikuti pelayannya haitang.

"Nona sayang sekali! Nona sudah sampai menulis surat dan kesini sayangnya nyonya cindar sudah benar-benar pergi ! Huh!" Gerutu haitang

"Fufufu bodoh! Padahal sudah diberi kesempatan untuk menjalani hidup dengan mudah malah memilih masuk ke lubang hitam!" Gumam nandira

"Nona? Kenapa anda lagi-lagi hanya melamun!" Heran haitang

"Shttt! Ikut aku haitang!" Nandira menarik tangan pelayannya ke belakang gedung bangunan biara di sana rupanya terdapat satu rumah pondok kecil. Nandira juga menangkap bayangan wanita yang menyamar sebagai biarawati masuk ke rumah itu.

"Nona! Kenapa kita harus bersembunyi disini? Ah itu!" Pelayan nandira kaget melihat seorang biarawati sedang bersama dengan salah satu anggota keuarga colombo

"Sudah ku duga! Benar ternyata dia dalang di balik ini semua! Haitang keluarkan ponselku ini bisa menjadi salah satu bukti.. kamu catat baik-baik tanggalnya." Perintah nandira . Nandira pun segera mendekat ke pondok itu dan mulai merekam video meliput isi pembicaraannya dari pertemuan rahasia tersebut.

"Jadi seperti itu maksud saya tuan!" Ujar biarawati itu melapor

"Hem, jadi bagaimana pendapatmu cindar? Mantan putri tirimu ini mengajak bertemu apakah kau ingin menemuinya?" Tanya lelaki paruh baya yang kekar itu.

("Hem pantas saja ibu tiriku ini tergoda! Lawan jenisnya saja meski sudah berumur tapi masih terlihat gagah seperti itu. Ck!") Batin nandira.

"Anda bercanda tuan! Aku dan dia sudah tak memiliki ikatan apapun! Tapi jika diizinkan Kalaupun itu hanya untuk mengucapkan salam perpisahan tentu hamba akan senang menemuinya untuk yang terakhir kalinya." Ucap cindar

("Huekkk!! Salam perpisahan katanya! Rasanya aku ingin muntah! Tenanglah nandira! Meski dia bilang begitu tapi akulah yang paling tahu! Dan kita akan sering bertemu lagi cindar! ") senyum nandira

"Kalau begitu jangan pulang terlalu larut! Nanti kau akan melewatkan malam bulan madu indah kita" ucap lelaki itu sambil memeluk tubuh cindar di pangkuannya.

"Haiya! Tentu saja tuanku! Diri ini tak bisa pergi jauh terlalu lama dari tuanku ohohoho.. ah geli tuan hentikan! Ahahah" tawa cindar

("Howekkk!!") Batin nandira merasa mual . Lalu dia pun menjauh dari pondok itu

"Howekk!! Aku benar-benar merasa mual cepat pergi dari sini haitang!" Ucap nandira

"Nona apa anda baik-baik saja?" Tanya pelayan

"Ough sekarang aku jauh merasa lebih baik haitang, percakapan kedua sejoli itu membuat ku merasa mual.. tapi sekarang terasa lebih baik karena sudah tak terdengar suara mereka lagi yang bermesraan."

"Fufufu! Nona ini ada-ada saja" tawa pelayan nandira

"Tolong Antar kami ke kafe di ibu kota yang terkenal baru-baru ini pak !" Perintah nandira pada supirnya

"Baiklah nona!" Jawabnya kemudian melajukan kendaraannya.

"Apa menurut nona nyonya akan datang?" Tanya pelayan

"Hem aku kurang begitu yakin haitang! Tapi mari kita coba dan lihat apakah dia akan datang! Saat dia datang aku harap kau ingat sandiwara yang kita rancang !" Ucap nandira

" siap nona!" Seru haitang bersemangat

//Ckittttttzzz//// mobil mendadak berhenti di tengah pasar ada keributan di tengah pasar seorang pemuda tertangkap basah mencuri roti dan kemudian di keroyok dipukuli hingga babak belur oleh beberapa pedagang di sana

"Aghh!!//aduhh" gaduh nandira dan pelayannya dibelakang mobil

"Ada apa pak? Kenapa berhenti?? " tanya nandira

"Maaf nona!tapi di depan sana tampaknya Seseorang pingsan di tengah jalan. saya terpaksa mengerem mendadak kalau tidak mungkin kita sudah menabraknya!" Ucap sang sopir merasa bersalah

"Apa?" Nandira kemudian turun dari mobil melihat dengan dekat kondisi pemuda itu

"Anu! Apa anda baik-baik saja?" Nandira membalik tubuh pemuda yang pingsan tergulai lemas itu. Wajahnya pucat pasi dan terdapat bekas luka lebam dimana-mana.. matanya menyipit hampir tak sadarkan diri

"Tolong!" Lirihnya sebelum akhirnya pemuda itu benar-benar pingsan.

"Ah tolong!! Pak sopir! Tolong ! Masukan anak ini ke mobil! Kita harus cepat membawanya ke rumah sakit!" Panik nandira

"Pak sopir tolong! Cepat" Seru pelayan nandira.

Sopir itu dengan cepat membopong tubuh pemuda yang pingsan itu ke mobil kemudian mereka kembali melajukan mobilnya mencari klinik terdekat.

"Rumah sakit dari sini jaraknya terlalu jauh nona! Jika nona berkenan mau mendengarkan saya. maka saran saya lebih baik mencari klinik atau rumah rehat semacamnya di dekat sini.. itu akan jauh lebih efektif untuk menolong kondisinya sekarang." Ucap sopir

"Tapi kita sudah berputar-putar didaerah sini tapi masih belum juga menemukan klinik atau semacamnya bagaimana ini?? Ah aku ingat! Pak tolong berhenti sebentar" pinta nandira

Sopir itu akhirnya mengikuti perintah nandira

("Aih kenapa aku lupa? Aku kan pernah belajar pengobatan medis dari ibu mertua hihi untung saja aku selalu membawa kotak obat ini kemana-mana! Akhirnya berguna juga kamu kotak obat") batin nandira . Tangannya sibuk memberi minum dan obat vitamin cair untuk pemuda itu. Nandira juga membersihkan wajah pemuda itu mengelapnya hingga benar-benar bersih agar lukanya tak terinfeksi oleh debu dan kotoran.

"Tampan dan cantik perpaduan wajah yang tak membosankan" lirih nandira sambil mengoleskan salep di luka-luka memar dan lebamnya saat hendak mengoleskan salep di luka dada pemuda itu tiba-tiba bangun dan mencegah tangan nandira yang hendak menyentuh dadanya

"Eih?? Kamu sudah bangun?!" Ucap nandira

"Jangan sentuh aku!" Pemuda itu mengibaskan tangan nandira

"Ahhah! Tampaknya aku masih terlalu baik padamu hingga lupa tak mengajarimu yang tak tau caranya berterimakasih padaku yang telah menolong nyawamu!"sindir nandira

"Apa?" Ketus pemuda itu merapikan bajunya

"Apa katamu?!hei kau.." Geram nandira tapi ucapannya kemudian dipotong oleh bocah tampan nan cantik itu

"Apakah aku harus berterimakasih pada seseorang yang hampir menyentuh dadaku?" Ucap nya

"Kyaa itu!! Apa kau pikir aku wanita mesum? Yang hendak melecehkanmu?!" Tanya nandira marah

"Yah sepertinya begitu!" Ucap pemuda itu sambil melirik malas nandira kemudian kembali merapikan bajunya

"Tidak sopan! Aku sudah menolongmu tapi kau malah menuduhku yang bukan-bukan!" Marah nandira membuang muka

"Kalau tidak seperti itu lalu bagaimana? kenapa kau mau menyentuhku? " cecar pemuda itu

"Bodoh! Dasar kau kacang lupa kulitnya! Kalau bukan karena nonaku yang menolongmu kau mungkin sudah mati babak belur tadi! Kau memang bodoh! Bodoh! Nona ku itu tidak seperti yang kau pikirkan! Dia hanya ingin mengobati luka di dadamu itu! Jadi buang jauh-jauh pikiran kotormu itu !" Marah haitang berteriak dalam mobil

"Oh benarkah? Rupanya begitu?!" Ucap pemuda itu datar

"Hah? Sekarang meski sudah tahu tapi kau tetap tak meminta maaf, kalau bukan nonaku yang menolong kau mungkin sudah mati dipukuli ?!" Kesal haitang

" sudah biasa setiap hari begitu!" Ucapnya

"Kau ini benar-benar minta di pukul lagi?!!" Kesal haitang

"Haitang sudahlah!" Ucap nandira

" maaf!" Ucap pemuda itu pada nandira

(" hiiii apakah dia ini benar-benar orang?? Setiap bicara selalu memasang ekspresi datar seperti itu? Membuatku merasa ngeri saja! ") batin nandira

"Yah sudah begini tak masalah! Karna kau sudah bangun maka kau tak perlu ikut mobilku lagi!" Ucap nandira menahan kesal

"Baiklah di perempatan depan sana! Turunkan aku disana!" Ucap pemuda tersebut

"Apa rumahmu ada disana?!" Tanya nandira penasaran

"Tidak! Bukan rumah! Rumahku berada sangat jauh di bukit tinggi hutan bambu tenggara! jauh dari sini. Karena aku adalah seorang penjelajah, dan sementara Aku hanya menjelajah di tempat ini dan gubuk itu satu-satunya tempat yang bisa ku jadikan tempat istirahatku." Ucapnya datar

"Hutan bambu??(degh!!) Menjelajah ya! Tapi walau bagaimanapun kau tidak boleh mencuri! Itu tindakan kriminal!" Ucap nandira

"Yah mau bagaimana lagi setidaknya aku harus bertahan hidup sampai aku mencapai tujuanku!" Ucapnya

"Memangnya apa tujuanmu hingga jauh-jauh sampai datang kemari?" Tanya nandira mereka pun sampai diperempatan .pemuda itu kemudian membuka pintu hendak turun dari mobil

"Yah sayang sekali aku tak terlalu banyak berbicara pada orang asing!hem selamat tinggal terimakasih atas bantuannya nona! " senyum pemuda itu sambil melambaikan tangannya

"Huh! Membuatku kesal saja!" Nandira menutup kaca mobilnya

"Nona lalu apakah kita jadi menemui nyonya tua?" Tanya haitang

"Tentu saja! Kemana lagi kalau tidak menemuinya dan" ucap nandira terpotong

(" dan aku harus membalaskan dendamku! Sebelum aku bisa melihat kehancuran dan kematian mereka satu persatu maka aku akan terus menjadi hantu karma bagi mereka.") Batin nandira.

//jderrrrr///blzttttttttzzzttttt/// duarrrrrrr///

Suara petir menyambar di siang hari saat langit cerah .dari jauh pemuda tadi rupanya masih memperhatikan mobil nandira . Sambil memandang kilat di langit

"Amhara??!" Saat itu pula naima menyadari bahwa orang yang dia cari adalah nandira.

Naima pun kembali masuk ke gubuknya untuk memulihkan tenaganya. (Wah ternyata pemuda tampan itu perempuan??? )

1
Sava Septiani
🧐
Yuuta Ishikki
keren kak, tertarik join grup story' kah?Spill aja Ig nya kak
sava yoo: terimakasih kak sudah mampir, boleh deh nanti aku spill ig nya ya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!