NovelToon NovelToon
Gadis Desa Kesayangan Sang Suami

Gadis Desa Kesayangan Sang Suami

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Cinta setelah menikah / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Lentera Sunyi

Suatu kondisi yang mengharuskan Zidan menikahi Khansa, teman masa kecilnya yang tinggal di desa, atas permintaan terakhir neneknya yang terbaring di ranjang rumah sakit.

Disisi lain, Zidan memiliki kekasih setelah bertahun-tahun tinggal di kota.

Pernikahan itu terjadi karena satu syarat yang diberikan Khansa, mau tidak mau Zidan menerima syaratnya agar pernikahan mereka bisa berlangsung.

Bagaimana kehidupan pernikahan Zidan dan Khansa?

Lalu bagaimana hubungan Zidan dengan kekasihnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lentera Sunyi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sebuah Syarat

“Bagaimana?” tanya Tama yang melihat kedatangan istrinya.

“Ee… itu… Khansa ingin bicara dengan nak Zidan. Itupun jika nak Zidan bersedia.”

“Tentu saja. Zidan! Pergilah! Dan bicara dengan Khansa,” suruh Ais pada putranya.

Tanpa penolakan, Zidan mengangguk. Berjalan mengikuti Farah yang menuju ke kamar Khansa.

“Nak Zidan, ini kamar Khansa. Masuklah dan bicarakan ini dengan Khansa. Tante akan keluar.” Zidan mengangguk.

Sungguh! Saat ini Zidan sangat irit untuk bicara, bahkan saat neneknya memintanya untuk memenuhi permintaan terakhirnya. Zidan hanya diam membisu, tidak mengatakan sepatah kata apapun.

Namun, berbeda dengan hatinya yang selalu mengumpat. Sungguh, Zidan tidak menginginkan pernikahan ini. Apalagi menikah dengan gadis dari desa.

Pikirnya, Khansa gadis desa seperti yang dibicarakan oleh banyak orang-orang yang ada di sekolahnya.

Saat pertama kali melihat Khansa setelah tidak bertemu sekian lama, membuat pikiran Zidan semakin yakin. Khansa bukanlah tipe yang dia inginkan.

“Dia masih sama seperti dulu, tidak ada yang berubah. Cara bicara dan penampilannya juga masih sama— dan mungkin aja letak benda di kamarnya masih tetap sama.”

Zidan menatap pintu kamar yang dulunya pernah ia masukki. Tapi sekarang, kenapa rasanya begitu asing dan sangat canggung.

Sebisa mungkin Zidan menetralkan rasa gugupnya. Khansa memang teman masa kecilnya, tapi dia sudah sangat lama tidak bertemu ataupun berkomunikasi dengannya.

Dan sekarang, Zidan merasa sangat gugup untuk bicara dengan Khansa. Apalagi membahas sesuatu yang tidak pernah ada di bayangan keduanya.

Tok

Tok

Tok

“Iya?! Siapa?” sahut Khansa dari dalam kamar.

“ini gue, Zidan!” tanya Zidan yang masih setia menunggu di depan kamar Khansa.

Cklek…

Zidan menatap Khansa yang saat ini berdiri dihadapannya. “A-apa gue bisa masuk?” Khansa mengangguk.

“Silahkan aja,” Khansa mempersilahkan Zidan untuk masuk ke dalam kamarnya dan mempersilahkannya untuk duduk di kursi yang sebelumnya untuk ia belajar.

Dengan ragu-ragu, Zidan duduk di kursi itu menatap Khansa yang juga duduk di sebelahnya yang fokus pada laptopnya.

Zidan masih enggan untuk bicara, antara bingung untuk memulai, atau memang dia menunggu Khansa untuk bicara.

Khansa menggeser kursinya untuk menghadap Zidan yang masih duduk diam tanpa suara.

“Khem!! Mau sampai kapan kamu akan duduk diam seperti ini, Zi?” tanya Khansa yang akhirnya memulai pembicaraan.

“Jangan salah paham karena aku yang meminta untuk bicara denganmu. Seharusnya kamu yang berinisiatif, karena ini bukan hanya tentang aku.”

Aku? Bagi Zidan kata aku sangatlah tidak nyaman untuk didengar. Apalagi dirinya tidak pernah menggunakan kata itu. Pasalnya, selama ini ia tinggal di kota, dengan pergaulan yang cukup bebas.

Di kalangannya, tidak ada yang memanggil dirinya dengan kata aku. Karena mereka mengedepankan bahasa gaul mereka dengan menggunakan lo gue saat berbicara.

Dan saat bicara dengan orang tua, Zidan memanggil namanya sendiri jika itu diperlukan.

“Maaf, apa kita bisa bicara lebih santai? Gue nggak terbiasa dengan kata aku kamu,” ucap Zidan yang akhirnya menyuarakan apa yang ada di dalam pikirannya.

“Tidak bisa, sama halnya dengan kamu. Aku juga tidak terbiasa. Karena aku dan teman-teman yang lainnya seperti ini. Lagipula, ini bukan kata spesial yang digunakan oleh orang-orang yang tinggal di kota. Kami disini satu arah,” jelasnya.

Mendengar penjelasan dari gadis yang duduk di hadapannya saat ini membuatnya sedikit kikuk. Karena memang di kota, aku kamu digunakan untuk orang yang spesial.

“Sudahlah, itu bukan masalah penting. Sebaiknya, kita membicarakan masalah yang ada di depan kita. Jadi? Kenapa kamu hanya diam? Apa kamu setuju dengan pernikahan ini?” tanya Khansa to the point.

“Eh? Sangat tidak mungkin jika kamu setuju bukan? Kamu sudah memiliki seseorang yang istimewa di hatimu. Jadi, sangat tidak mungkin kamu hanya diam dan menerimanya bukan? Aku benar?” Ucap Khansa berhasil membuat Zidan diam.

“G-gue nggak bisa…” lirihnya.

“Kenapa?”

“Ini permintaan terakhir nenek,” ucapnya menatap mata Khansa.

“Aku tau, beliau juga sudah seperti nenekku sendiri. Diantara kita berdua, aku yang paling sering menemaninya. Setelah bertahun-tahun kamu dan keluargamu pergi. Sekarang, kamu ingin menjadi cucu yang baik di hadapannya?”

“Sebelumnya maaf, jika ucapanku terdengar kasar. Tapi, seharusnya kamu tidak tersinggung dengan apa yang aku katakan. Setelah kamu pergi, hari ini kamu baru menginjakkan kakimu lagi di desa ini. Bahkan saat tante Ais pulang, kamu tidak pernah ikut pulang.”

Zidan memalingkan wajahnya, saat ini ia merasa setiap kata yang dilontarkan Khansa begitu menusuk di hatinya.

“Jadi? Apa kamu akan tetap menerima pernikahan ini? Sedangkan kamu sendiri sudah mempunyai kekasih. Jangan tanya aku tau darimana, kamu pasti sudah tau jawabannya. Di sosial media kita saling berteman, mungkin kamu tidak menyadarinya.”

Lagi dan lagi, Zidan tidak bisa berkutik. Setiap ucapan Khansa selalu tepat sasaran.

Zidan menatap Khansa dengan tatapan bingung. Gadis di depannya ini bukanlah gadis desa yang ada di dalam pikirannya.

Dia berani, dan setiap yang dia ucapkan adalah sebuah fakta yang belum tentu semua orang bisa menerimanya.

“Jika kamu tidak setuju, aku akan bilang ke mama sama papa. Dan aku yang akan bertanggung jawab. Nenek Imah hanya mengatakan agar keluarga kita berdua bisa berhubungan dengan baik, meskipun nenek Imah pergi ninggalin kita semua. Tapi…

“Tapi apa?” tanya Zidan penasaran.

“Tergantung dengan keputusanmu. Jika kau setuju, aku ada syarat yang harus kamu penuhi. Jika tidak, aku akan bicarakan ini sama papa, bila perlu aku sendiri yang akan bicara ke nenek Imah.”

Khansa balas menatap Zidan. Satu kata yang muncul di pikirannya untuk memberikan kesan pertama nya bertemu dengan Zidan adalah “tampan”.

“Gue udah bilang, kalo gue nggak bisa nolak permintaan nenek. Anggap aja untuk menebus semua kesalahan gue. Gue ingin nenek bisa pergi dengan rasa bahagia.”

“Dengan mengorbankan dua kehidupan sekaligus? Ah! Tidak-tidak, mungkin tiga kehidupan termasuk kekasihmu.”

“Gue akan melakukan apapun, asalkan nenek gue bisa bahagia.”

“Kamu yakin? Jika memang seperti itu aku ada syaratnya.”

Aku nggak punya pilihan lain, dan ini adalah jalan keluar yang pas, dengan memberikannya syarat padanya.

“Katakan, aku akan memenuhi syarat itu,” ucap Zidan, walau dalam hatinya ia tidak menginginkannya.

Sebelum datang ke rumah Khansa, Zidan sudah dipaksa untuk menerima pernikahan ini oleh ibunya. Jika tidak, Zidan tidak akan mendapatkan warisan dari orangtuanya.

“Aku seorang wanita seperti pada umumnya. Jadi, aku ingin kamu memutuskan kekasihmu. Meskipun diantara kita tidak ada rasa cinta, tapi kita bisa mulai semuanya dari awal. Aku akan kasih waktu kamu selama satu bulan untuk menyelesaikan hubunganmu dengan kekasihmu. Apa kamu bisa melakukannya?”

“Gue—

1
partini
semoga Zidan tau siapa laki" yg dulu di hati istri nya di tunggu part itu ya Thor lanjut👍👍
Mericy Setyaningrum
Khansa, mampir ikutan baca Kak
♡お前のペンデハ♡
Semangat terus thor, aku yakin ceritamu akan menjadi luar biasa!
Uchiha Itachi
wow, thor! Gak sabar nunggu karya selanjutnya!
minsook123
Tidak sabar untuk kelanjutannya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!