NovelToon NovelToon
CINTA SEJATI

CINTA SEJATI

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:394
Nilai: 5
Nama Author: maya ps

Peraturan yang sulit dijalankan Rizki begitu sulit bagi Rizki untuk tidak menyatakan perasaannya pada sahabatnya, mampukah Rizki untuk menjalankan peraturan orang tuanya untuk tidak pacaran sampai lulus sekolahnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon maya ps, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 16

Rizki, Sisca, dan Sisil bantuin Meta siapin bekal untuk dibawa ke sekolah, walaupun Brata larang ketiga anaknya bawa bekal karena tidak tega melihat anaknya hemat dan tidak menikmati kue-kue yang dijual di sekolah barunya justru makan kue buatan Meta dan ikut sibuk membuat kue.

"Sudah kue nya dimakan saat kalian pulang sekolah saja, setiap istirahat kalian makan jajanan yang ada di sekolah oke." tolak Brata tidak ingin anaknya hemat.

"Tapi Ayah kue buatan Bunda itu enak, jadi kita mau bawa ke sekolah Ayah kan masih bisa beli minum di sekolah." ujar Rizki tidak ingin keinginannya gagal, karena Rizki sudah berencana awal berangkat sekolah bawa kue buatan Meta.

"Biarkan saja Ayah, Bunda juga senang jika anak-anak mau bawa kue buatan Bunda ke sekolah mereka, apa Ayah juga mau bawa kue ini ke kantor juga?" tanya Meta sambil memasukan kue buatannya kedalam kotak makan punya Rizki.

Meta senang sekali melihat Brata ngangguk setuju mau bawa kue buatannya untuk dibawa ke kantor, Meta minta Brata untuk tunggu sebentar sampai kuenya siap untuk dibawa ke kantor.

**

Bagas larang Putri untuk marah-marah ke Meta karena membuat Brata temani Meta didapur, tidak temani Bagas, Putri, Intan, dan Bela sarapan bareng.

"Sudah lah tunggu saja De, Ayah kan cuman temani Bunda untuk siapin bekal untuk dibawa adik-adik ke sekolah nya jangan kesal berlebihan seperti itu tidak sopan." ucap Bagas tidak ingin Putri semakin tidak menghargai ibu tirinya dan seenaknya marah-marah sama ibu sambungnya.

"Belain terus saja perempuan itu, kalo kita tidak banyak protes semakin seenaknya lah perempuan itu ke ayah terus menerus membuat ayah kalian lelah dan tidak pantas ayah kalian seperti itu tahu, orang kaya kok sibuk didapur membuat kue sih orang kaya dan punya banyak ART ngapain juga harus capek buat kue sendiri bikin malu saja." protes Bela tidak terima dan tidak suka, setelah kehadiran Meta dirumah merubah kebiasaan Brata yang dulunya cuek dan tidak pernah mau ke dapur dan sekarang Brata selalu ke dapur untuk bantu Meta masak dan membuat kue.

"Benar itu, perempuan centil tidak tahu malu itu selalu merepotkan ayah terus membuat saya semakin benci sama perempuan itu." ucap Intan kesal sejujurnya iri melihat Meta selalu bisa mendapatkan alasan untuk mendapatkan perhatian dari Brata dan mau repot bareng berbeda sama ibu nya mana mau capek masak untuk suami dan anaknya.

Bagas dan Ridwan geleng-geleng kepala mendengar ucapan Bela dan Intan, sudah bingung kasih tahu ke Bela untuk tidak memberikan komentar yang tidak enak didengar, tapi keinginan Bagas maupun Ridwan selalu ditolak dan diabaikan begitu saja.

**

Bela melihat ketiga anak tirinya sudah siap berangkat sekolah merasa senang karena mulai hari ini tidak wajib temani anak tirinya ke sekolah bareng Meta, walaupun kesal karena keinginannya diturutin sama Brata dengan begitu memberikan kesempatan Brata lebih lama bersama Meta dijalan, tapi Bela paling anti repot untuk anterin anak ke sekolah.

"Kalian jangan bikin malu saya di sekolah, belajar yang bener jangan banyak berantem kalian bertiga ingat kalian bukan orang kampung jadi jaga sikap dan ucapan di sekolah mengerti." nasehat Bela melihat ketiga anak tiri, yang lagi merapihkan seragam sekolah nya.

"Jaga ucapan tapi Mak Lampir saja ucapannya selalu kasar dan seenaknya, jangan sok bijak jadi orang deh." sindir Rizki menatap ibu tirinya dengan sinis.

"Dapat nasehat yang bagus diterima dan dihargai Rizki, soal kenyataan dan ucapannya tidak sama iya biarkan saja yang penting nasehatnya bagus jadi harus diterima dengan baik." tegur Meta dengan halus tidak ingin ketiga anaknya tidak sopan sama Bela, walaupun ucapan Bela selalu kasar tapi tidak seharusnya ketiga anaknya tidak sopan seperti itu.

"Halah sok baik sekali kamu plakor, jijik rasanya dengar ucapan kamu, sudah Mami dan Papi Putri berangkat ke sekolah dulu." ucap Putri menatap Meta dengan sinis dan langsung mencium tangannya Bela dan Brata sebelum masuk kedalam mobil.

Rasanya Rizki mau tarik rambutnya Putri seenaknya bicara sama ibunya, padahal Meta selalu nasehati dirinya untuk tidak balas ucapan kasar ibu dan kedua kakak tirinya walaupun sangat menyebalkan.

Meta dan Brata masuk kedalam mobil susul ketiga anaknya yang sudah masuk kedalam mobil duluan, rasanya bahagia karena pertama kali anterin anak ke sekolah tanpa harus ajak Bela yang bakal ribut selama di perjalanan menuju sekolah.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!