NovelToon NovelToon
Mermaid:Cinta Atau Balas Dendam

Mermaid:Cinta Atau Balas Dendam

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Balas Dendam / Cinta Terlarang / Cinta Beda Dunia / Dunia Lain
Popularitas:626
Nilai: 5
Nama Author: Nadinachomilk

Nerina Oceana, seorang mermaid muda, ditugaskan oleh ibunya, sang ratu, untuk menyelidiki hilangnya beberapa mermaid di daratan. Misinya berubah rumit saat ia bertemu Ethan Blackwood, pria yang pernah ia selamatkan. Tanpa Nerina ketahui, Ethan menyimpan rahasia keluarga kelam yang terkait dengan dunia mermaid. Kini, Nerina dihadapkan pada pilihan sulit: mengikuti kata hati dan bersama Ethan, atau mengkhianati cintanya demi membalaskan dendam klannya?


Dukungannya teman teman dengan like dan komen ❤️❤️❤️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadinachomilk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7 Sumpah Mermaid

"Kau dengar itu ratu"ucap penasihat kerajaan.

"Dua orang mermaid sedang bersumpah"sang Ratu berdiri tatapannya tajam.

"Sepertinya kita harus cepat cepat menemukan siapa pelaku dari penangkapan mermaid,kalau tidak cepat di temukan klan mermaid akan hancur" ucap sang Ratu dengan khawatir.

Penasihat itu melangkah lebih dekat, menunduk sedikit di hadapan ratu.

"Yang mulia, jika kita tidak segera menambah penjaga di daratan, klan kita—"

Ratu mengangkat tangan, menghentikan kata-kata dari penasihat kerajaan.

"Tidak. Menambah penjaga bukan solusi sekarang"Matanya beralih ke arah jendela besar yang menatap cakrawala.

"Jika kita tiap kali ketakutan langsung menambah pasukan, kita akan membuat jejak yang mudah dilacak. Kita butuh strategi, bukan kekuatan. Apalagi para Siren sedang mengincar kerajaan kita" ucap sang Ratu tegas.

"Lalu apa pilihan kita, Yang Mulia?" Penasihat terlihat ragu.

"Dua mermaid penjaga di daratan mereka dipilih bukan karena jumlah, tetapi karena kecerdikan. Kita harus melihat bagaimana mereka bekerja dalam kondisi nyata. Jika mereka gagal, maka cara pendekatan kita yang perlu diubah, bukan sekadar menambah jumlah. Mereka juga sudah dibantu oleh adikku Jason dan Anna"

"Pangeran Jason dan Putri Anna?"tanya penasihat kerajaan.

Ratu Oceana membalikkan pandangannya ke arah penasihatnya, suaranya menjadi lebih tegas.

" Ya, selain itu aku telah meminta Jason dan istrinya untuk menjaga Nerina secara langsung. Jason hidup lama di darat jadi dia tahu bagaimana interaksi dengan manusia tanpa menarik perhatian. Aku meminta Nerina kesana untuk membantu mereka mencari penjahat itu,tapi yang pasti aku meminta putriku sebagai calon ratu mermaid untuk mendapatkan perlindungan dari klan Siren yang mau membunuhnya" ucap Ratu Oceana.

"Tapi ratu bagaimana jika situasi disini memburuk,kita harus menghadapi dua bangsa yaitu bangsa manusia dan siren"tanya penasihat itu ragu.

"Jika kita gagal,kita harus mencari taktik baru lagi ini demi klan kita,kalau bisa para mermaid muda ajarkan untuk menggunakan kekuatan mereka melawan para Siren. Kita tidak tahu kapan Siren akan muncul melawan kita"ucap sang ratu.

Tiba tiba seorang mata mata kerajaan datang dengan tergopoh gopoh.

"Yang mulia,ada satu hal yang penting yang perlu sata katakan"kata mata mata itu.

"Baik Ratu saya akan lakukan sesuai perintah anda"sang penasihat kerajaan menunduk lalu berjalan ke arah luar aula menyisakan ratu dang seorang mata mata.

"Ada apa Robert?"tanya Ratu.

"Ratu klan Siren membunuh para manusia,bahkan memanipulasi mereka dengan suaranya untuk menjahati klan kita"ucap mata mata itu nafasnya ngos ngosan.

"Apa?"tanya Ratu panik.

"Iya ratu tadi,saya mengikuti raja siren mereka membunuh beberapa manusia yang sedang mencari ikan"ucap mata mata itu.

"Astaga,jika itu terus dilakukan yang ada bangsa manusia akan menghancurkan lautan ini"ucap Ratu.

Ratu Oceana meremas pegangan kursinya, jemarinya tampak bergetar. Sorot matanya penuh kecemasan, tapi suaranya tetap berusaha tegar.

"Robert, dengarkan baik-baik" ucap Ratu dengan nada tajam.

"Kau harus terus mengawasi setiap gerak-gerik Raja Siren. Aku ingin laporan detail, kapan pun mereka mulai bergerak, siapa saja manusia yang mereka jebak, dan wilayah laut mana yang mereka jadikan target. Jangan sampai satu pun informasi terlewat"

Robert menunduk, "Baik, Yang Mulia. Saya akan ikuti mereka dari kejauhan dan pastikan anda selalu mendapat kabar terbaru"

"Berhati-hatilah" lanjut Ratu, tatapannya mulai datar.

'Jangan sampai mereka menyadari keberadaanmu. Siren itu mereka berbahaya, licik, dan bisa mengubah suaranya menjadi racun bagi siapa pun yang mendengar"

Robert mengangguk mantap sebelum mundur perlahan, meninggalkan aula kerajaan dengan cepat. Begitu mata-mata itu menghilang, Ratu Oceana akhirnya menarik napas panjang. Dadanya terasa sesak, pikirannya berkecamuk. Jika Siren terus membunuh manusia, maka manusia akan mengira mermaid yang melakukannya. Dan bila itu terjadi…

Ia menggertakkan giginya, membayangkan kapal-kapal besar yang memenuhi permukaan laut, manusia yang turun dengan jaring, tombak, bahkan bom untuk menghancurkan ekosistem hanya demi membalas dendam.

"Tidak" gumamnya lirih.

"Aku tidak boleh membiarkan itu terjadi. Laut ini adalah rumah semua makhluk, dan jika manusia mengamuk, bukan hanya kita yang binasa, tapi juga ikan-ikan, karang, bahkan arus yang menjaga keseimbangan dunia"

.

.

Alia,Nerina,Jacob,Ethan dan Haidar sudah duduk di gazebo sekolah mereka duduk melingkar sambil mendengarkan perkataan Alia.

"Paham ga kalian"ucap Alia datar.

"Ga"jawab Haidar santai.

"Hii,males banget gue sekelompok sama kalian bertiga...dasar curut"kesal Alia karena dia sudah menjelaskan tugas kelompok kali tentang ekosistem laut berkali kali tetapi ketiga pria itu hanya bengong dan tidak paham sama sekali.

"Ya tuhan... Masalah apa lagi yang harus hamba lalui"ucap Alia dramatis.

"Yaelah Al,santai aja lah ntar gue aja yang ngerjain"ucap Ethan santai.

Kalau dibanding Jacob dan Haidar memang Ethan cukup pintar,tapi kadang jawaban daei Ethan juga diluar nurul.

"Terserah kalian dah tugasnya mau jadi apa gue muak"ucap Alia lalu menghindar ke pojok gazebo.

Alia duduk di pojok gazebo dengan wajah masam, tangannya menyilangkan dada. Nafasnya memburu karena kesal, sementara ketiga pria itu malah asik bercanda. Nerina yang duduk di sampingnya menoleh dengan lembut, lalu tersenyum tipis.

"Alia" panggil Nerina pelan sambil menyentuh bahu saudaranya itu.

"Jangan marah dulu. Mereka memang agak lambat, tapi aku yakin kalau kita pelan-pelan, mereka bisa paham"

Alia mendengus. "Huh, pelan-pelan apa, Ner? Dari tadi udah aku jelasin, otak mereka bebal banget setiap aku jelasin berasa penjelasanku tu masuk kuping kiri keluar kuping kanan"

Nerina terkekeh kecil. "Kalau begitu biarkan aku yang coba, ya?" Ia berdiri, lalu berjalan ke arah Ethan, Jacob, dan Haidar yang masih duduk sambil sesekali bercanda.

"Halo, bisakah kalian mendengarkan penjelasanku? Aku ingin coba menjelaskan materi ini" ucap Nerina lembut.

Ketiga pria itu saling pandang. Haidar mengangkat alis. "Wah, kalau Nerina yang ngajarin, gue mau deh serius"

"Apalagi dengan suara lembut gitu, siapa sih yang bisa nolak. Tapi gue tetep suka sama neng Alia" tambah Jacob sambil nyengir.

Ethan hanya menatap Nerina dengan diam, tapi tatapannya penuh perhatian. Nerina lalu mulai menjelaskan.

"Ekosistem laut itu seperti keluarga besar. Ada ikan kecil, ada ikan besar, ada terumbu karang, semuanya saling bergantung. Kalau salah satu hilang atau rusak, yang lain juga akan terganggu"

Nada suaranya lembut, tenang, dan penuh keyakinan. Anehnya, setiap kata yang keluar dari mulut Nerina membuat ketiga pria itu menunduk, serius mendengar. Seolah-olah kata-katanya mengalir seperti alunan musik yang menenangkan, masuk ke telinga mereka, lalu melekat di kepala.

"Bayangkan kalau manusia menangkap terlalu banyak ikan" lanjut Nerina, tatapannya hangat.

"Ikan besar akan kekurangan makanan, lalu mereka juga bisa mati. Begitu pun kalau terumbu karang rusak, ikan-ikan kecil kehilangan rumah"

Haidar tiba-tiba mengangguk-angguk. "Jadi kayak gue kalau ga ada Ethan ga ada yang traktir gue gitu ya"

"Itumah bukan keseimbangan anjir,lo aja nyusahin Ethan"ucap Jacob sambil menepuk bahu Haidar.

"Lo juga anjir" Haidar tidak terima.

Ethan tersenyum menatap Nerina. "Jadi ekosistem laut harus seimbang agar ga ada yang dirugiin"

"Iya, kita sebagai manusia harus menjaga laut. Karena setiap kita menjaga dan melindungi laut,manusia juga akan diberi imbalan"ucap Nerina sambil tersenyum.

Terimakasih yang uda baca,jangan lupa vote,like dan komen❤️❤️❤️❤️

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!