Istri Cantik Mafia

Lyanna baru sadar dari pingsannya, ia membuka matanya berlahan, kepalanya terasa sangat sakit. Namun saat kesadarannya pulih ia membulatkan matanya saat menyadari dirinya sudah berada dalam sebuah tempat yang berbahan besi, dengan menggunakan pakaian yang hampir bisa dikatakan tak berpakaian.

Nafasnya tersenggal, ketakutan mulai menjalar ke seluruh nadi-nadinya. Ia ingin kabur tapi tak mungkin, gembok besar tergantung di pintu besi itu.

"Ya Tuhan..tolong aku.. Apa yang harus aku lakukan.?" Ucapnya dengan suara bergetar.

Tiba-tiba beberapa pria bertubuh besar masuk ke dalam ruangan yang temaram itu. Salah satu di antara mereka membuka gembok dan menarik Lyanna keluar.

Lyanna mencoba menutupi tubuhnya yang terekspos dengan kedua tangan, namun tetap saja terlihat.

"Minum ini!" Ujar si pria gondrong mengulurkan sebotol kecil minuman.

"Aku tidak mau." Tolak Lyanna.

"Kalau begitu aku yang akan memaksamu."

Lyanna dengan cepat mengambil botol minuman itu dan meminumnya. Benar saja cuman butuh beberapa detik, Lyanna kembali pingsan.

"Bawa dia ke kamar rias, ucap salah seorang dari mereka.

****

Suasana gedung pelelangan kini penuh dengan para bos bos besar dan mafia yang menginginkan barang antik. Bahkan pelelangan itupun tidak hanya berupa barang saja melainkan pelelangan manusia.

Mike dan Jack berada di tempat duduk VVIP menatap kedepan. Pembawa acara mulai masuk dan memulai pelelangan dengan membuka tirai besar. Sebuah meja memajang kalung kalung indah dan mewah, kalung yang digadang-gadangkan akan menjadi simbol sebuah kekuasaan dan kemewahan.

"Baiklah, pelelangan kalung permata dengan ribuan berlian akan kita buka dengan harga 30.000$!!" Ucap laki-laki yang kini memimpin acara.

Beberapa orang sudah mengangkat papan harga. Mike masih memindai tanpa berniat untuk mengangkat papan harganya. Tujuannya kesini hanya untuk Lyanna.

Suasana pelelangan semakin memanas hampir setengah orang yang datang menginginkan kalung itu. Hingga seorang mafia memberikan harga tertinggi yaitu empat ratus ribu dollar. Tak ada ada yang berani lagi menaikkan harga.

Namun saat MC mulai mengetuk palu, Mike menawarkan harga lima ratus ribu dollar. Dan palu pun dipukul menandakan jika kalung permata itu sudah menjadi milik Mike.

Acara pun berlangsung cukup lama, semua orang menunggu puncak acara yaitu pelelangan seorang gadis muda.

"Baiklah.. Kita sekarang ada di puncak acara. Kami akan melelang seorang gadis muda yang sangat cantik. Kami akan membuka dengan harga empat ratus ribu dollar.. Sekarang kami akan membuka tirai.!!"

Sebuah tirai besar itupun terbuka. Lampu menyorot tepat pada seorang gadis yang kini terduduk di sebuah sofa, dengan menggunakan gaun panjang terbuka, yang mengekspos semua bagian tubuhnya.

Mike mengetatkan rahang melihat apa yang sedang dipertontonkan banyak orang. Ia tak terima tubuh intim Lyanna dilihat siapapun selain dirinya.

Wajah Lyanna terlihat lebih sempurna, mata yang terpejam dan bibir yang sedikit terbuka, menambahkan kesan sensual.

Para bos bos yang memiliki pantai liar sudah pasti berlomba-lomba mendapatkan Lyanna, begitu juga mafia lainnya yang biasa bermain-main dengan seorang gadis.

Mike menoleh pada Jack, "dapatkan gadis itu secepatnya, jangan sampai terlalu lama dipertontonkan."

"Baik tuan."

Penawaran pun datang silih berganti dengan nominal yang wah.. Penawaran tertinggi kini mencapai tujuh ratus ribu dollar. Dengan cepat Jack mengangkat papan milik mereka dan menawarkan harga satu juta dollar.

"Terjualll!!" Ucap MC.

Beberapa orang merasa kesal karena tak mampu mendapatkan gadis cantik yang berada di hadapan mereka saat ini.

****

Mike masuk ke dalam mobilnya di ikuti Jack. Mereka menunggu semua barang yang sudah dibeli.

Entah mengapa Mike sangat penasaran dengan seorang Lyanna.

"Apa kita langsung pulang tuan?" Tanya Jack.

"Ya"

Jack memberika instruktur pada anak buah yang lain untuk melajukan mobil. Mobil mewah itupun melaju cepat meninggalkan gedung pelelangan.

Sementara itu dimobil yang berbeda.

Lyanna mulai sadar, ia membuka matanya berlahan, namun kesadarannya belum pulih betul. Lyanna melihat jika dirinya di apit oleh dua orang bertubuh besar dan berpakaian hitam-hitam, sama seperti tadi saat ia dijual oleh Helena.

"Aku dimana." Ucapnya lemah.

"Tak usah banyak berbicara!" Ucap salah seorang laki-laki yang ada di sampingnya.

Lyanna diam ia tak bicara lagi. Ia hanya berharap bahwa hidupnya tak akan lebih sulit lagi.

Dan tak berapa lama mobil itupun sampai di mansion mewah. Mike turun dan masuk lebih dulu diikuti Jack menuju ke ruang kerja. Namun ia menghentikan langkahnya sesaat, "bawa gadis itu ke kamarku."

"Baik tuan."

Jack kembali memutar tubuhnya dan mengatakan pada salah seorang anak buah lainnya untuk membawa Lyanna kedalam kamar Mike.

Lalu ia kembali menuju ruang kerja Mike.

Dua orang bertubuh besar itu menarik paksa Lyanna keluar dari mobil dan melangkah menuju kamar lantai atas.

Lyanna benar-benar takut, ia tak pernah membayangkan Helena begitu tega menjualnya padahal uang dispensasi dari Mike juga sudah dirampasnya.

"Lepas.. Aku tak mau ikut!!" Teriak Lyanna.

Namun kedua laki-laki itu tak menggubris. Pemberontakan yang Lyanna lakukan tak berarti apa-apa bagi mereka. Tenaga Lyanna yang kecil seperti hanya cubitan yang mereka rasakan.

Salah seorang membuka kamar Mike lalu mereka mendorong Lyanna dan mengunci pintu.

Lyanna menggedor pintu dengan sekuat mungkin

"Lepaskan aku!! Keluarkan aku dari sini!!" Teriaknya histeris.

Lyanna terkulai lemas di belakang pintu, air matanya mengalir deras. Ia menatap kamar yang nampak begitu menakutkan baginya. Suasana remang-remang itu menambahkan kesan kelam apalagi terdapat ornamen berupa tengkorak kepala di dinding.

Belum sempat Lyanna bernafas lega, tiba-tiba terdengar suara pintu yang berusaha terbuka. Lyanna yang berada di belakang pintu sontak berdiri dan menjauh.

"Kau!! Ternyata ini ulahmu!!" Lyanna mengepalkan tangannya erat. Ia berpikir bahwa Mike yang sudah bekerja sama dengan Helena atas penangkapan dirinya.

"Ya, aku yang membelimu." Jawab Mike santai.

"Dasar brengsek! Apa maumu!" Wajah Lyanna begitu merah, ia sangat membenci Mike, sejak ia bertemu dengan pria ini Lyanna menjadi punya banyak masalah.

"Kau bertanya apa mauku? Baiklah aku akan mengatakan apa mauku." Ucap Mike sambil melangkah mendekat dengan melepaskan jas dan pakaiannya bagian atas.

Lyanna bergidik ngeri, ia masih mengingat kejadian dimana Mike mengambil kehormatannya, pria ini memang sangat brengsek.

Lyanna menatap ke kanan dan kekiri. Terdapat sebuah cermin besar di sana. Lyanna dengan cepat mengambil high hells yang ia kenakan lalu melempar pada cermin hingga pecah.

Tanpa rasa takut ia mengambil salah satu pecahan itu dan ia arahkan pada Mike, meskipun tangannya juga terluka

"Jangan mendekat!!" Teriak Lyanna sambil mengacungkan pecahan kaya yang tajam.

"Ouuh kau berani sekali sayang. Kau kelinci nakal."

Mike tetap mendekat dan dengan cepat ia menarik tubuh Lyanna hingga terjatuh di atas tempat tidur.

Lyanna sempat melukai dada Mike dengan kaca yang ia pegang hingga darah mengucur.

PLAKK!!

saking kuatnya Lyanna pun pingsan, tangannya terkulai dengan pecahan kaca yang terlepas dan tangannya mengeluarkan darah.

"Brengsek! Kau sangat keras kepala!" Umpat Mike kesal.