Pernikahan Balas Budi

Arumi melangkah menuju ke kassa. Dua laki laki itu ikut melangkah dan mendekati Arumi. Siap siap akan membawakan barang barang yang sudah dibayar oleh Arumi.

“Sini Nyonya saya bawakan barang belanjaan Nyonya.” Ucap pengawal Arumi dengan sangat santun sambil mengulurkan tangannya.

“Terima kasih Pak.” Ucap Arumi sambil menyerahkan beberapa paper bag.

Sesaat kemudian Arumi tampak menoleh noleh mengedarkan pandangan matanya di ruang yang sangat luas penuh dengan baju baju, pengunjung dan karyawan toko itu.

Arumi mencari cari Chynthia, dan saat dia sudah tidak lagi melihat sosok Chynthia..

“Semoga Chynthia sudah berhasil ke luar dari mall ini. Aku akan pura pura kehilangan Chynthia. “ gumam Arumi di dalam hati.

Sesaat Arumi yang masih menoleh noleh, memasang ekspresi wajah sangat panik..

“Pak, di mana Chynthia?” tanya Arumi sambil menatap wajah pengawal pribadinya.

“Mungkin masih mencari cari baju, Nyonya.” Ucap pengawal pribadi yang ikut mengedarkan pandangan matanya.

“Tolong kamu cari! Suruh cepat ke sini. Aku mau pindah ke toko alat musik.” Ucap Arumi dengan sangat serius.

Pengawal pribadi Arumi yang mendapat tugas untuk menjaga Arumi itu. Tidak akan membiarkan Arumi terpisah dari dirinya. Pengawal itu menatap ke arah Pak Sopir.

“Kamu cari Nona itu kita tunggu di sini!” ucap Pengawal itu pada Pak Sopir.

“Siap.” Ucap Pak Sopir dan segera melangkah pergi untuk mencari Chynthia.

Arumi masih berdiri sambil mengedarkan matanya, pura pura mencari Chynthia. Padahal dia berpikir bagaimana cara dia kini melarikan diri.

Beberapa saat kemudian..

“Pak, saya lupa beli kerudung. Saya ke tempat kerudung sebentar. Tunggu di kassa ini. Biar nanti tidak saling mencari.”

Sang pengawal itu tampak berpikir pikir. Terasa sangat berat hati membiarkan Arumi pergi seorang diri. Apalagi tempat kerudung jauh dari pantauan matanya..

“Saya antar Nyonya.” Ucap Sang pengawal.

“Nanti kalau Chynthia dan Sopir datang mencari cari kita.” Ucap Arumi.

“Saya bawa hand phone, Nyonya bisa berkomunikasi dengan Sopir.” Ucap Sang pengawal.

Arumi pun mau tak mau tidak bisa menolak diantar oleh sang pengawal.

“Hmm susah juga menjauh dari dia. Tampaknya dia pengawal yang berpengalaman.” Gumam Arumi di dalam hati sambil melangkah dengan cepat ke tempat display kerudung kerudung .

Arumi memilih milih kerudung sambil berpikir pikir.. Setelah mengambil beberapa helai kerudung dia melangkah menuju kassa terdekat dari tempat itu..

“Ini aku sudah selesai. Kamu telepon sopir tanya dia dan Chynthia ada di mana!” ucap Arumi setelah membayar kerudung kerudung yang dia beli.

“Baik Nyonya.” Ucap pengawal lalu mengambil hand phone dari saku celana cargo nya.

Di saat sang pengawal menunduk dan sibuk mengusap usap layar hand phone nya. Arumi mulai melangkah pelan pelan pura pura memilih milih lagi baju yang ada di dekat nya..

Sang pengawal itu memegang hand phone yang baru terdengar nada sambung. Pandangan matanya menatap Arumi yang masih memilih milih baju..

“Hallo?” ucap Sang pengawal saat panggilan video sudah terhubung.

Sang pengawal tampak kaget saat melihat ekspresi wajah Pak Sopir yang terlihat panik dan sangat capek.

“Belum aku temukan Nona itu. Sudah aku cari cari. Apa Nona itu tidak membawa hand phone. Kenapa Nyonya Muda tadi tidak menelepon saja.” Ucap Pak Sopir.

“Okey okey aku tanya Nyonya Muda. Biar kita telepon saja Nona itu. Kenapa tidak dari tadi kita telepon dia.” Ucap Sang pengawal

“Aku juga tidak tahu, aku kira ada di dekat dekat saja. Apa dia masih di dalam kamar pas.” Ucap Pak Sopir.

“Okey okey..” ucap Sang pengawal dan segera mengakhiri panggilan video nya.

Akan tetapi di saat dia menoleh ke arah tempat di mana Arumi tadi berdiri. Dia sudah tidak melihat lagi sosok Arumi.

Sang pengawal itu melangkah ke arah tempat Arumi memilih milih baju tadi dengan kepala celingukan mencari cari sosok Arumi.

“Mungkin Nyonya di kamar pas itu. Coba aku tunggu di sini.” Gumam Sang pengawal sambil menatap ke arah kamar pas yang tidak jauh dari tempat itu.

Sudah lima menit menunggu namun kamar pas itu masih saja tertutup pintunya ..

“Jangan jangan kosong kamar pas itu.” Gumam Sang pengawal di dalam hati.

Lalu sang pengawal itu melangkah menuju ke karyawan toko menanyakan kamar pas itu kosong atau isi. Saat dijawab isi, hati sang pengawal itu sangat lega. Sang pengawal pun dengan setia berdiri menunggu.

Beberapa menit kemudian pintu kamar pas itu terbuka. Muncul satu sosok perempuan keluar dari kamar pas itu. Jantung sang pengawal berdebar debar sangat kencang. Sebab yang keluar dari kamar pas itu bukan sosok Arumi. Tetapi seorang perempuan dengan tubuh gemuk, di tangannya membawa beberapa helai baju.

“Haduh aku sia sia saja menunggu lama lama di sini. Di mana Nyonya Muda sekarang? Apa sudah pindah ke toko alat musik.” Ucap Sang pengawal sambil meraih hand phone di dalam saku celana cargo nya.

Dia akan menelepon Arumi akan tetapi justru ada panggilan masuk dari Pak Sopir..

Sementara itu Arumi sudah berhasil lolos ke luar dari toko itu. Dia terus melangkah dengan cepat menuju ke pintu keluar mall itu.

Jantung Arumi berdebar debar sangat kencang, selain efek jalan kaki yang ceoat cepat juga karena efek rasa takut ketahuan oleh Pak Sopir dan pengawal.

“Semoga saja mereka tidak melihat aku.. Ya Allah mau bertemu dengan Michael saja susah banget sekarang.” Gumam Arumi sambil terus melangkah ke pintu keluar..

“Aku pesan taxi on line sekarang menuju ke hotel Gardenia.” Gumam Arumi sambil mengambil hand phone yang ada di dalam tas tangannya.

Sambil melangkah Arumi mengusap usap layar hand phone nya untuk memesan taxi on line. Dengan cepat pula dia sudah mendapatkan sopir taxi on line..

Akan tetapi tiba tiba layar hand phone Arumi berkedip kedip ada panggilan video masuk dari Sang pengawal pribadi nya.

“Hmmm dia sudah mencari aku. Semoga saja mereka tidak ke bagian informasi mall untuk melihat aku dari CCTV.” Gumam Arumi terus melangkah menuju ke pintu keluar.

Arumi mengabaikan panggilan video dari Sang pengawal yang berkali kali masuk ke hand phone miliknya. Hati dia sedikit lega saat sudah berdiri di depan mall di lokasi jemput yang sudah dia setting.

“Mana mobil taxi on line ku..” gumam Arumi sambil melihat mobil mobil yang lewat di depan mall itu.