NovelToon NovelToon
Tetangga Berjodoh

Tetangga Berjodoh

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Dosen / Nikahmuda / Diam-Diam Cinta
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: pipit fitriyani

Jodoh itu rahasia Tuhan. Siapa sangka dua manusia yang terkesan saling cuek dan tidak punya ketertarikan satu sama lain itu disatukan dalam ikatan pernikahan. Akan seperti apa rumah tangga keduanya, saling menerima atau malah kalah sebelum mencoba? Ikuti kisah mereka karena mungkin kita akan menjadi saksi cinta mereka bertumbuh atau sebaliknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pipit fitriyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menunda?

Pukul 5 pagi Alma terbangun dari tidurnya. Badannya sangat pegal karena aktivitas semalam, entah pukul berapa Irsan menghentikan kegiatan panasnya tersebut. Alma mengambil pakaian yang berserakan di lantai, lalu ia menggunakan dan celana sekenanya saja.

Sebelum beranjak dari tempat tidurnya Alma sempat menoleh kearah tempat tidur, tempat dimana Irsan tertidur dengan pulasnya, sungguh nyenyak sekali. Alma lebih dulu membersihkan diri karena badannya sudah sangat lengket dan beraroma tidak sedap, kali ini dia mandi lebih cepat, karena waktu shalat subuh yang tidak banyak.

Setelah keluar dari kamar mandi dan menggelar sejadah, Alma membangunkan Irsan untuk membersihkan diri dan shalat subuh.

"Bang, bangun. Waktu shalat subuh tidak banyak. Aku shalat lebih dulu." Setelah membangunkan Irsan, ia melanjutkan untuk menjalankan shalat sunah, dan shalat subuh.

Berzikir sebentar dan mengaji, tak lama Irsan masuk setelah tadi mengerjakan shalat subuh di kamar sebelah.

"Al. Abang tidur lagi ya, ngantuk banget ini. Nanti jam 7 an bangunin abang ya." Alma hanya menganguk mengiyakan permintaan suaminya.

Pagi ini Alma menyibukan diri di dapur, ia membuat sarapan untuk dirinya dan Irsan. Alma memasak nasi goreng seafood, dan beberapa gorengan seperti bakwan sayur dan risol frozen yang ia goreng. Tak lupa alma membuat sambal kacang yang pedas dengan perasan jeruk limo, sungguh kenikmatan yang hakiki.

Setelah selesai memasak Alma membersihkan rumah sebentar dan mencuci pakaian dan sepre yang semalam ia gunakan untuk memadu kasih. Tepat pukul 7 lewat sedikit Alma membangunkan suaminya sesuai perintah.

"Bang, udah jam 7 tadi minta dibangunin. " Alma menggoyangkan lengan suaminya yang masih pulas tidur sambil memeluk guling.

"Hmnhhhh, bentar dulu, abang masih ngantuk. "

"Nanti kesiangan aku nggak tanggung ya, aku udah bangunin kamu." Alma bicara sedikit ketus lalu meninggalkan kamar. Mendengar Alma bicara sedikit ketus ia pun mulai mengerjapkan matanya dan berusaha bangun meskipun matanya sulit diajak kerjasama. Irsan memilih mencuci muka kemudian menghampiri istrinya.

"Selamat pagi, Al." Irsan mengecup lembut kepala istrinya. Sedangkan Alma hanya menganguk dan menyiapkan kopi hitam milik suaminya.

"Al, ikut abang ke restoran ya?" Irsan tiba-tiba saja mengajak Alma ikut dengan dirinya, padahal Alma sempat menolak untuk ikut dengan Irsan, alasan sudah jelas kalau Alma tidak ingin diabaikan.

"Enggak akh, aku di rumah aja."

"Tapi kamu nanti sendirian di rumah, aku nggak enak. Apalagi kemarin ayah baru aja ngomong sama aku perihal kamu."

Tatapan mata Alma memicing, menurutnya Irsan sangat menyebalkan pagi ini.

"Bikin nggak mood aja pagi-pagi. Lagian aku juga nggak ngadu apa-apa sama ayah. Namanya orangtua pasti peka kalau anaknya nggak bahagia."

ucapan Alma menarik perhatian irsan yang saat ini sedang menyesap kopi hitam miliknya.

"Emang kamu nggak bahagia nikah sama aku?."

"Menurut kamu?"

"Yehh ditanya malah balik nanya."

Alma tak peduli dengan ucapan Irsan, ia kembali menyantap nasi goreng miliknya sambil membaca pesan dari Dewi sahabatnya.

" Udah ikut aja ya hari ini sama abang. Janji deh nggak akan dikacangin."

Alma masih fokus dengan hpnya, sampai sentuhan Irsan pada lengannya menyadarkan fokus Alma. "Apa si bang?"

"Hari ini ikut abang ke restoran ya?." Alma tetap pada keputusan awal yaitu tidak mau ikut. Alma menggeleng tanpa berpikir dua kali.

"Hari ini aku ada janji keluar sma dewi, rencananya mau survei tempat kerja."

"Kamu serius mau kerja? Irsan berusaha mencari jawaban dari raut wajah istrinya saat ini. Namun ia tak menemukan kebohongan atau bercanda, raut wajah itu serius .

"Aku serius bang, ngapain bercanda kaya bocah aja."

"Kenapa harus bekerja si Al, abang masih bisa nyukupin kebutuhan kamu. "

"Ini bukan masalah kebutuhan yang tercukupi atau tidak, aku hanya ingin mencari kesibukan saja. Lagi pula aku tidak mungkin terus berharap sama kamu setiap hari, kamu sibuk sedang aku hanya menunggu kamu pulang ke rumah, lalu tidur. Begitu saja setiap hari."

"Aku sedang berusaha mengurangi aktivitas pekerjaan ku di luar rumah, Al. Tolong sabar sebentar, aku nggak bisa tiba-tiba berhenti dari kegiatan yang selama ini aku geluti, bahkan jauh sebelum kita menikah.

"Aku ngerasa bersalah jadinya, mangkanya kita sepakati saja hidup masing-masing dan tidak saling mengusik satu sama lain. Kita juga tidak bisa mundur begitu saja, lebih baik jalani meskipun tidak saling menikmati. "

"Kamu salah Al kalau ngomong abang tidak menikmati hubungan ini, lantas apa yang kita lakukan semalam itu tidak berarti apapun?"

"Bukankah itu bagian dari aktivitas pernikahan yang kita jalani. Hak dan kewajiban, bukan begitu?"

"Al, aku mohon bertahan sebentar, setelah proyek dan rencana pembukaan restoran selesai dikerjakan, aku janji akan membawa kamu pergi berbulan madu."

Alma melihat ke arah suaminya, melihat keseriusan dari kata-kata yang diucapkan suaminya tersebut. Haruskah dirinya memberikan kesempatan agar Irsan lebih banyak waktu di rumah dengan dirinya.

"Baiklah, tapi kalau nanti abang tidak menepati janji, jangan harap aku akan menjadi istri yang penurut lagi."

"Ishhh ancamannya serem banget. Abang akan berusaha Al, mangkanya kamu harus sabar ini juga demi masa depan kita."

"Ya kata-kata mu aku pegang, sebaiknya jangan mencoba ingkar."

"Iya sayang abang akan berusaha. "

"Bang kalau aku hamil gimana?"

Pertanyaan ini tiba-tiba meluncur begitu saja, Irsan pun langsung terkejut, karena ia pun tidak tahu harus bagaimana. Lucu ya padahal mereka pasangan menikah bukan kumpul kebo kenapa harus panik dan gugup diwaktu bersama.

"Memangnya kamu sudah telat haid?"

"Aku hanya berandai-andai, karena beberapa kali kita melakukannya kamu membuangnya di dalam, dan kita tidak pakai pengaman, jadi besar kemungkinan aku bisa hamil."

Irsan terdiam mendengar perkataan istrinya, benar yang dikatakan Alma kalau selama ini keduanya selalu melakukan tanpa pengaman. Apa dia sudah siap memiliki anak dalam waktu dekat.

"Kamu belum mau punya anak ya?" Alma berharap irsan redaksi mengiyakan pertanyaan, karena jika iya, sungguh dia akan sangat patah hati mendengarnya.

"Abang nggak tau Al. Tapi kalau emang udah di kasih sama Allah ya mau bagaimana lagi."

Irsan menjawabnya dengan jawaban yang sangat tidak memuaskan. Alma benar-benar kecewa. Dia semakin sadar kalau pernikahan ini ujungnya belum pasti, laki-laki yang menjadi suaminya masih labil atau memang dia benar-benar tidak ingin memiliki anak darinya.

"Yasudah besok aku beli pil penundaan kehamilan saja, atau kalau perlu aku pasang kb. Sepertinya intensitas kita berhubungan suami istri dikurangi saja jangan terlalu sering. Aku takut kalau punya anak disaat kita belum siap memilikinya. "

-

1
kalea rizuky
cerai aja nikah buat nganu doank buat apaan
kalea rizuky
lanjut donk
kalea rizuky
suka deh di jodohin tp nrima gini kn enakk g ada drama pisah kamar atau masih ada pacar
kalea rizuky
baru baca
rasahaz
awas kau irsan klu nnti d surabaya kau mlah nyari istri lgi,, auto dptong th burung perkutut mu,,,
rasahaz
diiiiiihhh bagian dari mau ny ddketin,, klu kagak btuh dibiarin,,
rasahaz
enak bnr dbilang maslah spele,, 😤
rasahaz
akhir ny stlh skian purnama dan kisah bru lgi kak othor,, mdh2n ngga dgntung lg dh cerita ny,,, 😁😁😁
Penikmat Sunyi: mangkanya dukung aku, biar semangat ni hehe
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!