NovelToon NovelToon
Gadis 5XL

Gadis 5XL

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa
Popularitas:6.4k
Nilai: 5
Nama Author: ummi asya

Ayushita Dewi, gadis berusia dua puluh dua tahun tapi memiliki tubuh yang cukup oversize. 109kg dengan tinggi badan 168cm. Kehidupannya awalnya cuek saja dengan kondisi tubuhnya yang besar itu, tapi dengan pertemuan kliennya membuat jas lengkap bernama Dewangga Aldiansyah yang cerewet itu membuat Ayushita jengah dan memutuskan untuk diet.

"Cewek kok oversize."

"Jangan usik kehidupanku yang nyaman ini, mau oversize atau ngga, bodo amat!"

Tak di sangka perselisihan masalah tubuh Ayushita itu membuat Dewa lebih dekat dan akrab dengan gadis itu. Apalagi dia melihat perselingkuhan tunangan Dewangga tunangannya membuat Ayushita dan laki-laki itu semakin dekat dan menimbulkan benih-benih cinta.

Apakah mereka akan berlanjut dengan cinta? Atau selamanya akan jadi Tom and Jerry?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummi asya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

15. Interogasi

"Mereka siapa?"

"Debt colector."

"Debt colector? Kenapa kamu berurusan dengan mereka?" tanya Dewa.

Ayushita menatap Dewa dengan malas tanpa menjelaskan kenapa bisa kejadian dirinya berurusan dengan debt colector itu.

"Anda punya telinga kan?" tanya Ayushita.

"Kenapa kamu malah balik tanya?"

"Anda dengar apa yang di ucapkan laki-laki bergaya delapan puluhan itu?" tanya Ayushita lagi.

"Ya, itu karena hutang ibumu," jawab Dewa.

"Ya sudah, jelaskan siapa sebenarnya yang berurusan dengan debt colector itu," ucap Ayushita dengan tenangnya.

Dewa menghela napas panjang, seharusnya dia tidak berpura-pura bertanya kenapa Ayushita berurusan dengan debt colector itu setelah mendengar ucapan mereka.

"Maksudku, kenapa bisa ibumu berhutang dengan mereka. Apakah kamu tidak memberinya uang sehingga berhutang pada rentenir," kata Dewa lagi.

Ayushita diam saja, dia malas bercerita tentang ibu tirinya apa lagi pada laki-laki yang baru kenal beberapa Minggu saja. Lagi pula, dia tidak sedekat itu dengan Dewa sampai harus bercerita tentang masalah pribadinya.

"Oh ya, terima kasih tentang tadi. Kalau tidak berpura-pura menelepon polisi, mungkin mereka tidak akan pergi juga dari butikku," ucap Ayushita.

"Aku tidak berpura-pura, memang aku menelepon polisi kok. Lagi pula, tukang batu itu kan di aniaya oleh mereka. Jadi harus di tangkap sebenarnya, tidak boleh di biarkan," kata Dewa.

"Mereka tidak takut, bahkan mereka juga punya kenalan orang-orang dari aparat itu," ucap Ayushita.

"Kamu kok tenang sekali menghadapi mereka, apa mereka sering melakukan itu padamu?"

"Tidak. Baru kali ini."

Dewa kembali diam, dia menatap gadis yang tampak tenang itu dengan seksama. Dia heran kenapa Ayushita begitu cuek seolah tidak terjadi apa-apa, padahal kejadiannya sudah dua kali dalam satu hari.

"Apa begitu sifatmu? Terlalu cuek dengan masalah yang serius seperti itu?" tanya Dewa masih menatap Ayushita.

"Lalu aku harus bagaimana? Menangis dan meratapinya?"

"Ya setidaknya kamu berpikir bagaimana caranya untuk menghalau mereka datang lagi. Kudengar tadi kamu janjikan satu Minggu dalam membayar hutang, apa bisa kubantu?" tanya Dewa dengan ragu.

"Tidak usah pak Dewa, aku bisa mengatasinya sendiri. Anda tidak perlu khawatir dengan masalahku," ucap Ayushita.

"Ck, keras kepala."

Mendengar ucapan Dewa itu, Ayushita mendongak dan menatap laki-laki yang tampak kesal dengan sikap dinginnya. Berpikir bagaimana bisa seorang Dewangga yang seorang CEO muda memimpin perusahaan cukup besar peduli padanya.

Di liriknya jam di tangannya, sudah pukul dua belas siang waktunya untuk istirahat dan makan siang. Tangannya mengambil benda pipih di mejanya, memainkan benda itu lalu di tempelkan di telinganya.

"Dinda, tolong belikan makan siangku ya. Aku malas keluar beli makanan," ucap Ayushita pada asistennya di telepon.

"Oke mbak. Seperti biasa kan?"

"Ya, seperti biasa. Tunggu sebentar, ... Anda mau saya pesankan makanan sekalian pak Dewa?" tanya Ayushita.

"Emm boleh."

"Oke. Dinda, dua porsi ya sekalian untuk pak Dewa juga. Dia mau makan di kantor kecilku ini," ucap Ayushita melirik pada Dewa.

"Hahah, oke mbak. Berarti pak Dewa suka tuh sama mbak Ayu," ucap Dinda di seberang sana.

"Tepatnya suka dengan ruangan kantorku yang kecil. Ya sudah, aku tunggu ya pesanannya."

"Oke mbak."

Klik!

Ayushita menutup sambungan teleponnya, Dewa memperhatikan apa yang di lakukan oleh gadis itu. Di liriknya jam di tangannya, tak lama ponselnya berbunyi.

"Halo?"

"Pak Dewa, di tunggu nyonya di kantor."

"Mama ke kantor?"

"Iya. Anda segera kembali ke kantor sekarang juga."

"Baiklah. Aku segera kesana."

Klik!

Dewa menutup sambungan teleponnya lalu berdiri, menatap gadis di depannya dengan perasaan bersalah karena Ayushita sudah memesan makanan untuknya.

"Maaf Ayushita, aku harus pergi sekarang," ucap Dewa.

"Oke. Lalu jasnya? Apa mau sekalian di bungkus?" tanya Ayushita.

"Tidak. Nanti saja aku ambil."

"Mungkin saya kirim melalui ekspedisi?"

"Tidak usah, lain kali aku datang kesini ambil jasnya."

Tanpa menggubris lagi ucapan Ayushita, Dewa langsung keluar dengan buru-buru membuat gadis itu heran.

"Aneh, kenapa dia buru-buru begitu? Tapi, baguslah aku tidak perlu lagi mengobrol banyak dengannya. Lagi pula, buat apa dia berlama-lama di sini. Merepotkan saja," ucap Ayushita.

_

Dewa melakukan mobilnya dengan kencang, dia tahu ibunya datang akan melakukan apa menyuruhnya segera kembali lagi ke kantor.

Tak lama akhirnya mobil hitamnya masuk ke area parkir gedung berlantai dua puluh tujuh itu. Dengan cepat pula dia keluar dan segera menyerahkan kunci mobil pada palet yang biasa memarkirkan mobilnya.

Langkahnya lebar menuju lift, sapaan dari beberapa karyawan yang berpapasan dengannya hanya di tanggapi anggukan saja. Dia benar-benar harus bertemu ibunya di ruangannya karena saat ini orang tuanya sedang menunggu penjelasannya mengenai pembatalan pertunangan dengan Sintya.

Lift berhenti, Dewa segera keluar dan berjalan cepat agar cepat sampai di ruangannya. Sekretaris sudah menunggunya di mejanya, memberitahu bosnya tentang nyonya besar yang sedang menunggunya di dalam ruangannya.

"Nyonya kelihatannya sedang marah, pak Dewa," ucap sekretaris.

"Aku tahu, sebaiknya batalkan kegiatan sore ini dan jangan ganggu aku di dalam," ucap Dewa.

"Baik pak."

Dewa pun merapikan jasnya sebelum masuk ke dalam ruangannya, menarik napas panjang dan menyiapkan kata-kata yang akan di sampaikan pada ibunya ketika bertanya dan di interogasi.

Ketika masuk, benar saja di sofa duduk perempuan paruh baya menatapnya tajam dengan bersedekap. Dewa berjalan dengan tenang meski hatinya masih cemas kalau ibunya itu marah sekali.

"Mama kenapa ngga kasih kabar padaku kalau datang kemari?" tanya Dewa mendekati mamanya dan mencium tangannya.

"Mama tidak perlu basa basimu Dewa, mama hanya ingin mendengar penjelasan kamu tentang batalnya pertunanganmu dengan Sintya," ucap mamanya.

"Oke, mama mau tahu dari mana?" tanya Dewa.

"Dari mana saja, asal itu masuk akal dan tidak di buat-buat. Mama akan terima, tapi mama tidak akan percaya begitu saja dengan alasanmu membatalkan pertunangan secara mendadak," ucap ibunya lagi.

Dewa diam menatap mamanya dengan lekat, dia tahu meyakinkan ibunya lebih sulit di bandingkan menaklukkan gunung es. Karena mamanya itu sangat dekat dengan Sintya, bahkan dia di kenalkan dengan Sintya juga karena mamanya.

"Dewa, kenapa kamu membatalkan pertunangan?" tanya mamanya.

"Sintya selingkuh ma."

"Apa? Selingkuh?"

_

_

*****

1
Aditya hp/ bunda Lia
waaah, ... camer gak tau kalo yang di ajak bicara itu camen tapi camen udah tau kalo itu camer ... 😅😅
Rohmi Yatun
double up dong thor
Rohmi Yatun
cerita yang menarik 🌹🌹🌹👍
Wicih Rasmita
Dewa Dewa...😇😇
Aditya hp/ bunda Lia
udah bawa ajah dewa kenapa sih ...
Rian Moontero
lanjuuttt🤩🤸🤸
Aditya hp/ bunda Lia
seru loh novelnya ada keselnya gemesnya juga ... jarang ada novel CEO kesengsem gadis gendut ...
Aditya hp/ bunda Lia
jreng ... jreng ... kalo udah tau mama mau apaaaa?
Rian Moontero
mampiiiirr🖐🤩🤸🤸
Aditya hp/ bunda Lia
apakah Dewa akan menyuruh atau buat nurunin BB nya? dengan cara diet dan olah raga lah ... jangan dengan cara yang aneh2
Aditya hp/ bunda Lia
eeh ... itu mbak anu ada 2 orang yang kelihatannya lagi tatap2an kayaknya bakalan ada kisah cinta Dewa-ayu ... 🤭
Aditya hp/ bunda Lia
hahayyy ... mas dewa kayaknya sekarang selalu pengen dekat sama ayu ... pasti akhirnya bakalan cintrong ... 🤭
Yuliana Tunru
modus dewa nih kyk x
Aditya hp/ bunda Lia
bakalan dibikin cintrong + bucin ini mah si dewa sama othor
Laila Isabella
bagus karya mu thor..semangat update nya ya
Laila Isabella
cocok itu..dewa dan dewi..bergabung meletup..🤣🤣🤣
Yuliana Tunru
nah gitu lbh bqik diakuai dgn dewa toh dia yg mau bantu biqr semua bisa jln lagi ksihqn karyawan jg butik mu
Aditya hp/ bunda Lia
dasar karyawan kurang ajar semoga ada yang laporin pecat ajah ...
Wicih Rasmita
next Thor
Wicih Rasmita
👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!