NovelToon NovelToon
Cinta Dua Dunia

Cinta Dua Dunia

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Duniahiburan / Romansa Fantasi / Hamil di luar nikah / Cinta Beda Dunia
Popularitas:563
Nilai: 5
Nama Author: Bono Ramadhani

Zihan, adalah seorang gadis yang dibawa ke dunia asing oleh penguni asli dunia itu. sebuah dunia pararel yang di huni oleh siluman dan praktisi saja. dengan sistem kerajaan. gadis itu dibawa untuk dijadikan wanita persembahan oleh salah satu siluman yang menyamar menjadi manusia di dunia asal Zihan.

siapa sangka, ia justru mendapatkan keuntungan dan hal tak terduga saat itu.
akankah Zihan kembali ke dunia asal nya? atau justru memilih tetap tinggal di dunia asing itu?

ayoo, cari tau.. 😚

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bono Ramadhani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bertukar posisi

"ada apa dengan mu Vero?! kau mungkin akan menyakitinya. " pekik Renal yang melihat kejadian itu.

" diamlah jika kau tidak ingin celaka! " ancam Vero dingin.

" ap.. apa maksudnya? aku hanya tidak bisa menerima sikap mu yang kasar itu pada seorang gadis. " jawab Renal tak terima.

" dia bukan gadis seperti yang kau pikirkan. lebih baik dengarkan aku, dan biarkan dia. " jelas Vero kekeh.

" kau boleh kejam pada ku, tapi tak ku sangka kau bisa kejam terhadap seorang gadis. jika kau tak mau membuka pintu, maka biar aku yang membuka pintu itu. " jelas Renal seraya bergegas mendekati pintu untuk membukanya.

" berhenti disitu!!! ku bilang tidak ya tidak! apa kau tidak paham bahasa manusia?! " teriak Vero kesal.

" kau yang tidak paham bagaimana bersikap terhadap wanita! " balas Renal. ia pun tetap membuka pintu itu. dan setelah ia membuka pintu itu, ia melihat gadis cantik bergaun merah didepan pintu.

" ma.. maafkan temanku yang bersikap kasar padamu tadi. dia tidak mengerti caranya bersikap pada wanita. lupakan saja.. hehehe..-jadi, apa kau butuh bantuan? " tanya Renal antusias. ia begitu terpukau dengan kemolekan dari gadis dihadapannya itu.

" ah, baiklah.. aku memakluminya. aku hanya takut sendirian dikamar. apa aku boleh bergabung dengan kalian? " tanya gadis itu dengan manja.

" ap. apa aku tidak salah dengar? kau ingin satu kamar dengan kami para pria? " tanya Renal yang terkejut.

" iya.. apa itu aneh? " tanya gadis itu seperti lugu.

" bukan aneh.. emm tapi lebih seperti... emm kurang pantas.. hehehe. maksud ku, kita tidak saling kenal. bahkan kau seorang gadis, mana bisa sembarang tidur bersama pria?! " jelas Renal yang masih belum menyadari keanehan nya.

" hmm, iya memang.. tapi.... aku tau kalian tidak akan macam macam padaku. benar kan? " tanya gadis itu dengan memainkan lidah nya seraya menjulurkan nya kedepan.

disitulah, Renal baru menemukan kejanggalan. ia sempat melihat bentuk lidah gadis didepan nya itu terlihat seperti lidah ular. dan warnanya pun ungu kehitaman. Renal juga sekilas memperhatikan gaun nya sampai bawah, dan ia tak melihat ujung kaki gadis itu meski gaun yang di kenakan tak sampai tersentuh dasar. akhirnya, buru buru Renal menyudahi percakapan mereka.

" amm.. hehehe, meski begitu.. aku dan teman ku tidak ingin disalahpahami.. jadi maaf, lebih baik kau mencari teman di kamar lain saja. oke. selamat malam. " jelas Renal dengan buru buru menutup pintu kembali, serta menguncinya. meninggalkan gadis itu diluar seperti sebelumnya.

" kenapa? apa kau merasa takut sekarang? " tanya Vero mengejek.

" sialan! kau ternyata mengetahuinya? kenapa kau tidak memberitahu ku tadi?! untung saja aku cepat menyadarinya. jika tidak.... hiiiiii.. " omel Renal

" aku sudah mengingatkan mu tadi. tapi kau yang terlalu bodoh! " umpat Vero kesal.

" oh ya ampuuunn.. lalu kita harus bagaimana sekarang?! bagaimana jika dia memaksa masuk?! " tanya Renal yang menjadi begitu takut.

" biarkan saja. tapi jika dia memaksa masuk, maka kau bisa mengusirnya. simple. " jawab Vero santai.

" apa?! kenapa harus aku yang menghadapinya. tidak tidak.. aku tidak mau! " tolak Renal.

" apa kau lupa, siapa yang berhak atas kamar ini? hhmmm? " tanya Vero mengintimidasi.

Renal pun berfikir sejenak....

" aah sial sial.. kenapa aku harus menuruti perkataannya. " gumam Renal dalam hati.

melihat Renal yang terdiam dan terlihat berfikir, Vero akhirnya kembali bertanya.

" kenapa? kau keberatan? " tanya Vero lagi. tak lupa, ia juga memberikan senyuman smirk pada Renal.

" ahahaha, tidak tidak.. baiklah aku yang akan mengusirnya. kau diamlah disitu. " jawab Renal akhirnya.

" itu, terdengar baik. " gumam Vero.

sedangkan di balik pintu kamar Vero dan Renal.. Gadis muda itu tersenyum kesal.

" heh, sialan.. bisa bisanya aku ditolak mentah mentah. sebenarnya apa yang salah?! " tanya gadis itu pada dirinya sendiri. seraya memperhatikan penampilannya.

" tidak bisa, bagaimanapun aku harus bisa mendapatkan salah satunya. " ucap gadis itu lagi.

ia pun mengetuk pintu untuk kesekian kali. namun tak ada jawaban atas tindakan dari dalam kamar. akhirnya ia menyerah dan pergi dari sana dengan tangan kosong.

sedangkan didalam kamar, Vero dan Renal sibuk dengan diri mereka masing masing. Vero memilih untuk berbaring dan memejamkan mata. lain dengan Renal yang duduk dan bertopang tangan menutupi telinganya. agar tak mendengar suara ketukan pintu yang terus menerus.

hingga setelah beberapa saat, mereka berdua menyadari jika gadis itu sudah pergi.

" cukup tau diri.. " gumam Vero tiba tiba. menanggapi tak ada lagi suara ketukan pintu.

" lebih baik itu benar. aku sudah lelah menutup telinga ku. " gerutu Renal.

namun tiba tiba, terdengar kembali suara ketukan pintu dari luar..

tok.. tok.. tok..

Vero dan Renal pun saling bertukar pandang.. namun mereka tak memberi respon. keduanya memilih untuk diam dan menunggu.

tok.. tok.. tok..

suara ketukan itu pun kembali terdengar. akhirnya Renal yang memang sudah tidak tahan dan merasa terintimidasi, ia pun bergegas membuka pintu. Karena ia sudah memiliki kalimat kalimat jitu yang akan ia lontarkan tepat setelah pintu terbuka. itu pikir Renal. namun, hal tak terduga terjadi.

setelah pintu terbuka, Renal segera membuka mulutnya untuk mengucapkan kalimat kalimat yang sudah ia susun di otak. tapi eh tapi, ia justru kembali menutup mulutnya rapat rapat, dan menggantinya dengan senyum manis..

merasa ada yang salah, Vero pun mencoba memeriksa. ia pun bangkit dari tidurnya. dan tepat sebelum Vero mengatakan sesuatu, ia mendengar suara pria paruh baya dari luar kamar.

" selamat malam, ini ku bawakan kalian makan malam. makanlah selagi hangat. " kata Pria paruh baya itu. yang tak lain adalah pemilik penginapan.

" terimakasih tuan.. maaf merepotkan anda. " jawab Renal antusias. ia pun mengambil 2 mangkuk sup mie dengan potongan daging ayam rebus di atasnya.

" tidak perlu sungkan, aku tau kalian pasti belum makan. tapi maaf, aku hanya punya bahan itu saja yang bisa dimakan. semoga kalian menyukainya. " jelas pria paruh baya itu.

setelah Vero mengetahuinya, ia pun segera menghampiri.

" tidak masalah tuan. ini saja sudah cukup bagi kami. terimakasih banyak tuan.." ujar Vero dengan senyuman tulus.

" syukurlah jika kalian mau menerima nya. kalo begitu makanlah.. aku pergi dulu... " ucap pemilik penginapan, seraya melangkah menjauh dari sana.

Vero dan Renal pun segera membawa makanan itu kedalam. tak lupa menutup pintu kamar dan mengunci nya. mereka akhirnya menyantap makanan itu hingga habis.

" waaahh!! ini sungguh lezat.. aku tak menyangka jika di dunia asing ini ada makanan seperti ini. " ucap Renal pada Vero.

" hmm, ini memang lezat.. juga sangat mengenyangkan.. haaaaaa, aku mulai mengantuk sekarang. " ujar Vero, dan ia langsung membaringkan tubuhnya ke atas tempat tidur.

Renal pun juga merasa mengantuk setelah menghabiskan semangkuk sup mie itu.

" hooaamm.. aku juga merasa ngantuk setelah kenyang. lebih baik aku tidur juga. " ujar Renal seraya ikut berbaring di samping Vero.

mereka pun terlelap tanpa perlawanan.

jauh di dalam istana penguasa...

" selamat malam nona Zihan. ini pakaian yang harus anda kenakan malam ini.. tuan sudah menunggu anda di ruangan nya. " ucap salah satu dayang pada Zihan.

" kenapa aku harus memakai itu? bukannya ini sudah malam..? " tanya Zihan yang heran dengan pakaian yang dibawa oleh dayang untuknya. itu terlihat sedikit terbuka.

" mohon nona jangan membantah. anda harus ingat, meski tuan penguasa menyayangi anda, tapi anda tidak lebih dari sekedar wanita persembahan. " ujar dayang itu dengan sinis. ia memang tidak menyukai Zihan sejak awal kedatangan nya. karena dayang itu begitu mengagumi tuan penguasa. dan ia tidak rela jika wanita fana seperti Zihan, menjadi wanita persembahan untuk tuan penguasa.

dayang dayang itu sendiri sebenarnya berasal dari bangsa siluman. namun mereka memiliki kemampuan khusus sehingga dapat menyerupai manusia.

mendengar pernyataan dari mulut dayang itu, sontak Zihan kembali terdiam. ia merenungkan lagi nasibnya yang begitu disayangkan.

" apa seburuk itu menjadi wanita persembahan? memang nya apa yang salah? " ucap Zihan dengan lirih.

" kenapa, apa kau sekarang merasa menyesal menjadi wanita persembahan?! asal kau tau saja, wanita yang menjadi persembahan tuan penguasa, maka hidupnya tidak lebih dari seorang budak nafsu. dan jika tidak bisa memberikan keturunan, maka hanya bisa mati. " jelas dayang itu dengan penuh penekanan.

" ap.. apa?! budak nafsu.. memberi keturunan.. aku tidak mau! tidak.. itu semua terlalu cepat bukan.. aku tidak mau..." pekik Zihan dengan berjongkok disisi tempat tidur.

melihat Zihan yang begitu menolak, dayang tersebut justru tersenyum sinis juga senang. ia pun berkata. " jika kau memang tidak menginginkan nya, kenapa kau tidak pergi saja dari sini. " usul dayang itu.

"apa aku bisa melakukannya? kalau begitu, tolong bantu aku pergi dari sini. aku sangat berterima kasih padamu jika bisa membantu ku pergi dari sini.. " ucap Zihan penuh harap.

" itu mudah saja.. kau hanya perlu menganti statusmu menjadi dayang, dan kau bisa pergi dengan bebas. " jelas Dayang itu lagi.

" menjadi dayang... ah, iya.. bukan kah kau menginginkan posisi ku? jika memang kau menginginkan nya, aku bersedia bertukar posisi dengan mu. dengan begitu kita sama sama mendapatkan apa yang kita inginkan bukan.." ujar Zihan dengan antusias. ia sampai memegang kedua tangan dayang itu agar mau membantunya.

dayang itu pun terdiam sejenak sambil berfikir..

" apa dia sungguh ingin menukar posisinya dengan ku dan menjadi seorang dayang?! itu sungguh diluar perkiraan ku.. tapi jika aku menjadi wanita persembahan, maka aku bisa selalu dekat dengan tuan penguasa seperti yang ku harapkan.. ini memang menguntungkan...." gumam dayang itu dalam hati.

" bagaimana? kau mau kan.. " tanya Zihan lagi menuntut jawaban.

" hmmm, baiklah.. kita bertukar posisi. " jawab dayang itu akhirnya.

" sungguh..?! aahh terimakasih.. oiya siapa nama mu? aku harus mengingat nama mu karena kau telah membantu ku.. " ujar Zihan bahagia.

" namaku Lili.. " jawab dayang itu.

" baiklah Lili, nama ku Zihan. senang bekerjasama dengan mu.. " ucap Zihan lagi seraya menjabat tangan dayang itu.

" sudah cukup.. tidak perlu begitu heboh. lebih baik kau segera mengganti pakaianmu. tuan penguasa tidak suka menunggu. " ujar dayang itu.

" apa maksud mu? bukan kah kita akan bertukar posisi? " tanya Zihan yang menjadi bingung.

" tentu saja. maksudku kau ganti pakaian dayang, dan aku yang akan memakai gaun malam ini. bodoh! " umpat dayang itu geram.

Zihan sebenarnya mendengar umpatan itu. tapi karena suasana hatinya sedang baik, maka ia tidak mempermasalahkannya. ia hanya cukup berpura pura tidak dengar.

" oh, maaf.. aku sudah salah paham.. ayo kita bertukar segera. " jawab Zihan santai.

mereka berdua akhirnya bertukar pakaian. setelah selesai, mereka akhirnya keluar dari ruang kamar. Namun, tiba tiba langkah kedua nya terhenti. karena melihat didepan mereka, sudah berdiri seorang pria dengan jas hitam dengan aksesoris berlian di bagian kancing jas nya. iya! itu adalah tuan Arsenio sang penguasa.

" tu.. tuan penguasa.. " ucap Lili gugup. ia takut jika dirinya ketahuan. namun Zihan cepat cepat mengambil inisiatif untuk menutupi kegugupan Lili. ia tidak ingin penyamaran nya ketahuan, dan pada akhirnya ia gagal melarikan diri dari sana.

" selamat malam tuan penguasa. maaf sudah membuat Anda menunggu sampai harus datang kesini. itu karena nona Zihan merasa gugup. ia butuh waktu untuk menyiapkan dirinya. bagaimanapun, ini kali pertama bagi nona Zihan untuk menemani anda. mohon anda memakluminya. " kata Zihan dengan begitu lugas juga tidak terlihat gugup atau dibuat buat. itu mengalir begitu saja.

" hahaha, baiklah baiklah.. aku tidak akan mempermasalahkan nya. jadi, mari kita menuju tempat kita yang seharusnya. " ajak tuan Arsenio pada "Zihan" palsu. ia mengulurkan tangannya seakan ingin menggandeng tangan Zihan.

Lili yang menyamar menjadi Zihan, begitu merasa senang mendengar ucapan dari tuan penguasa. ia sampai tidak bisa fokus dengan apa yang ada dihadapan nya.

dan Zihan melihat Lili yang tidak merespon ajakan Arsenio, ia segera menyenggol siku Lili untuk menyadarkan nya. beruntung, Lili langsung menyadarinya.

" ah.. maaf.. aku merasa sangat gugup, sampai aku tidak memperhatikannya. " ucap Lili segera. ia pun menerima uluran tangan tuan penguasa. dan mulai mengikuti setiap langkah tuan penguasa yang berjalan berdampingan dengan nya.

sedangkan Zihan, ia hanya berdiri ditempat sambil menunggu mereka semua pergi menjauh. dan setelah cukup jauh, dia pun mulai melakukan rencana nya.

" aaahh.. akhirnya, aku bisa bebas.. tidak ku sangka semudah ini bisa melarikan diri dari istana si pria mesum itu. tidak ada lagi yang namanya budak nafsu. apalagi memberi keturunan. huh, mimpi!!! " oceh Zihan di sepanjang jalan setelah keluar dari istana.

Namun, satu hal yang tidak Zihan pertimbangkan sebelumnya. bahwa dia saat ini bukan lah berada di dunia asalnya. melainkan berada di dunia asing yang dimana para siluman dan praktisi saja yang hidup di dunia asing itu.

Dan ketika malam tiba, para siluman berkeliaran di semua tempat. karena waktu produktifitas mereka adalah di malam hari. maka, itu sama saja..setelah Zihan keluar dari kandang singa, dan kini ia masuk kandang buaya.

" hei hei.. coba kalian lihat itu.. ada seorang gadis yang berjalan sendirian.. " ucap salah satu pria di atas pohon.

" benar!! dan coba lihat pakaian yang ia kenakan. itu seperti pakaian dari dayang istana. " tambah yang lain nya.

" tunggu.. kenapa aku merasa familiar dengan wajah gadis itu. oh astaga.. bukan kah dia adalah gadis persembahan milik tuan penguasa?! iya itu dia. " pekik yang lain nya lagi.

" benar kata mu! itu memang gadis persembahan milik tuan penguasa. tapi kenapa dia memakai pakaian dayang? dan keluar sendirian di malam hari?" tanya yang lainnya lagi.

" jangan jangan.... " gumam salah satu dari mereka lagi, seraya menganggukkan kepala mereka bersamaan. seperti mereka memiliki jawaban dan pemikiran yang sama antara satu dengan yang lainnya.

1
Professor Ochanomizu
Ngebayangin jadi karakternya!
Bono Ramadhani: boleh kak.. aku ikutan.. /Smile/
total 1 replies
Kuro Kagami
Aku tahu pasti thor punya banyak ide kreatif lagi!
Bono Ramadhani: terimakasih kaka buat dukungannya.. semoga selalu suka yaa
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!