NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikah

Terpaksa Menikah

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cinta setelah menikah / Janda / Nikah Kontrak / Paksaan Terbalik
Popularitas:10.2k
Nilai: 5
Nama Author: si ciprut

Devan Ganendra pergi dari rumah, karena iri dengan saudara kembarnya yang menikah dengan Dara. Karena dia juga menyukai Dara yang cantik.

Ia pergi jauh ke Jogja untuk sekedar menghilangkan penat di rumah budhe Watik.

Namun dalam perjalanan ia kecelakaan dan harus menikahi seorang wanita bernama Ceisya Lafatunnisa atau biasa dipanggil Nisa

Nisa seorang janda tanpa anak. Ia bercerai mati sebelum malam pertama.

Lika-liku kehidupan Devan di uji. Ia harus jadi kuli bangunan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari bersama Nisa.

Bagaimana penyelesaian hubungan keluarga dengan mantan suaminya yang telah meninggal?

Atau bagaimana Devan memperjuangkan Nisa?

Lalu apakah Devan menerima dengan ikhlas kehadiran Dara sebagai iparnya?

ikuti kisah Devan Ganendra
cusss...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon si ciprut, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Nasib Wondo

Sekitar pukul delapan malam, Devan mengajak Nisa untuk keluar. Bahkan keduanya memakai jaket dan helm. Membuat mbak Jannah penasaran.

"Mau kemana?, honeymoon?, iya kalau di rumah ketahuan aku kok ya Nis!, Van!" ucap mbak Jannah sambil tertawa melihat adik iparnya sudah rapi.

"Engga mbak!, ada perlu bentar!, malam paling pulang!" Sahut Devan.

"Kalau mau nginap juga gapapa kok Van!, kalian kan udah sah!"

"Ya mbak!" Sahut Devan.

Kemudian Devan menyalakan motornya bersama Nisa.

"Kemana sih mas?"

"Jogja, bentar!" Sahutnya. Kemudian Devan tancap gas menuju jalan raya.

Nisa yang di belakang pun mendekap erat Devan.

Nisa merasa hari-harinya penuh warna-warni bersama Devan. Tapi dalam benaknya saat ini bertanya?, kenapa sampai sekarang Devan belum mengucapkan kata cinta ya?.

Itu yang menjadi pertanyaan Nisa. Meski keduanya sudah berada di tahap yang jauh dari sekedar ungkapan.

Nisa mengabaikan itu, namun kadang kepikiran tentang ungkapan kata cinta dari Devan. Entah itu sebagai penguat dirinya untuk berhubungan, atau sebagai penyemangat hidup di kesehariannya.

Motor yang tadinya melewati jalan raya, kini kembali ke jalan perkampungan. Bahkan suasananya sangat sepi.

Bentangan sawah kanan dan kiri menghiasi pemandangan malam meski gelap.

Sampailah Devan di sebuah rumah yang tampak sepi. Sebuah rumah tua tak berpenghuni.

"Ngapain mas kesini?" Tanyanya penasaran dan juga takut.

"Tadi subuh aku bilang apa?" Tanya Devan kepada Nisa.

Nisa menggelengkan kepala karena tidak mengingat.

"Ya udah yuk!, lihat!" Ucap Devan kemudian menggandeng Nisa masuk ke rumah kosong di pinggir pematang sawah.

Devan membuka pintu dan disana tidak ada orang. Nisa semakin merapatkan badannya ke arah Devan. Ia takut, karena khawatir ada hantu atau semacamnya.

Ceklek....!!!

Devan membuka salah satu kamar. Alangkah terkejutnya Nisa melihat orang yang di sekap dalam kamar tersebut.

Wondo di sekap seseorang disana. Ia melotot melihat Nisa masuk ke kamar. Kemudian Devan menyalakan lampu kamar tersebut.

"Kok Wondo bisa disini?" tanya Nisa kepada Devan.

"Tadi pagi kamu bilang mau ngapain Wondo?" tanya Devan.

"Menghajar!" Sahut Nisa.

"Tapi aku ga mau ngajar orang yang terikat begitu!" lanjut ucapan Nisa.

"Lepas ya?" Tanya Devan. Nisa mengangguk.

Kemudian ia maju dan melepas ikatan Wondo. Namun mulut Wondo masih tertutup oleh lakban.

Pantas saja tadi Nisa suruh ganti pakaian yang nyaman jika lari. Kirain apaan suruh ganti?, ga tahunya memang untuk bertarung melawan Wondo.

Ruang penyekapan Wondo begitu luas. Karena hanya bangku Wondo lah yang tersisa. Selai itu hanya dinding ruangan berwarna putih kusam.

"KURANG AJAR...!!!

"BAJINGANNN...!!!

Teriak Wondo yang mengatai Nisa dan Devan. Namun ada yang aneh di sini. Sebab tadinya bukan Nisa yang melumpuhkannya. Lelaki itu?. Tapi lelakinya sama menurut Wondo.

"Ngopoo!, Berani sama saya!!" Ucap Nisa yang sudah bersiap menghajar Wondo.

"Ku habisi kau Nisa!" Ucapnya kemudian melompat dan menerjang Nisa.

Beruntung Nisa cekatan, kemudian membalikkan keadaan. Pukulan Wondo mengenai tempat kosong. Berbeda dengan Nisa yang langsung memukul pelipis Wondo.

Wondo semakin kesetanan, karena baru tahu, jika Nisa jago beladiri.

Pantas saja gadis yang melawannya semalam hanya melumpuhkan tanpa melukainya. Ternyata memang di serahkan untuk Nisa, agar Nisa sendiri yang melukainya.

Wondo meraung kesakitan, ketika tendangan Nisa mengenai dadanya. Wondo sampai terpental, dan bibirnya mengeluarkan darah segar.

"JINGAN...!" Ucapnya kasar.

Wondo bangkit kembali.

"Masih belum kapok?" tanya Nisa dengan nada santai.

Sementara Devan hanya melihat Nisa menghajar Wondo. Devan tidak mau membantu sebelum Nisa kehabisan tenaga.

Ia hanya bersandar di dinding ruangan itu sambil bersedakap.

Nisa tidak kasih ampun Wondo. Pukulan dan tendangannya membuat Wondo semakin lemah.

"Cuk....!!, uhuuukk...!!"

Wondo kembali mengeluarkan Darah segar akibat pukulan Nisa.

"Ck!, kurang kejam mbak!" ucap seseorang yang baru masuk bersama lelaki mirip suaminya.

Nisa tampak kaget, hingga Wondo mendapat kesempatan untuk menyerang Nisa.

Beruntung pukulan Wondo di tahan oleh gadis yang bersama orang yang mirip suaminya itu. Hingga gadis itu menendangnya dengan kencang, membuat Wondo terkapar di lantai.

"Hai mbak Nisa..!!"

Ini anak habis makan apa ya, habis menendang orang hingga terkapar masih aja asik menyapa Nisa.

"Ini siapa mas?" Tanya Nisa kepada Devan yang masih bersandar di dinding.

"Iparmu?" Sahut Devan.

"itu?" tunjuk Nisa ke arah Davin.

"Davin mbak!" sahut Davin , "Ini Dara istriku!"

"Hah..!"

"Habisi gak mbak?" tanya Dara masih menatap Wondo yang terkapar, berusaha bangkit.

"Biarin dulu!, biar berdiri!, kasihan kalau begitu di hajar!"

Asem emang Nisa ini, orang udah terkapar kok biarin berdiri dulu. Terus di hajar lagi. Ada aja nih si Nisa.

"Salam kenal ya mbak!" Ucap Dara kepada Nisa. Keduanya berpelukan, meski baru bertemu.

Bahkan keduanya tampak langsung akrab meski dalam suasana yang seperti saat ini.

Wondo mampu berdiri kembali, kemudian melangkahkan kakinya perlahan mendekati Nisa.

Nisa yang sudah waspada pun segera melayangkan pukulan-pukulan mautnya, hingga Wondo kembali jatuh kelantai. Mungkin pingsan.

"Dah yuk!, kita keluar dari sini!" ucap Nisa kepada Dara.

Sementara Devan dan Davin hanya menatap Wondo di hajar Nisa habis-habisan saat ini.

"Mau di apain?" tanya Davin kepada Devan.

"Buang atau ke penjara?" Sahut Devan

"Kalau di buang, dia sadar maka kalian akan kena. Kalau ke penjara juga kalian akan kena!" ucap Davin terlihat lebih santai sambil menyesap sebatang rokoknya.

"Ah!!, gini aja!" Devan pun merencanakan sesuatu kepada nasib Wondo, sehingga nantinya Wondo tidak akan bisa kasih tahu siapapun lagi.

Davin setuju, namun sebenarnya tidak tega melihat itu semua.

Berbeda dengan Devan yang tampak antusias, sebab dirinya pernah menjadi sasaran Wondo kala itu.

Beruntung Davin membawa mobil, sehingga saat ini Wondo di bawa menggunakan mobilnya.

Sementara Nisa dan Dara tampak sedang berdua bercengkrama di luar.

"Ra, kamu ikut Nisa ya!" Perintah Davin kepada Dara untuk membonceng Nisa.

Sementara Devan dan Davin menggunakan mobil bersama Wondo.

Dara mengiyakan perkataan Davin,hingga kemudian Nisa pun memacu kan motor milik Devan. Dara membonceng Nisa.

Nisa mengajak Dara menuju rumah mas Hasan malam ini. Nisa ingin akrab dengan saudara iparnya itu.

"Kamu nginap sini ya Ra?" Kata Nisa kepada Dara.

"Gampang deh!" Sahut Dara.

Dara memahami satu hal dalam hidup Nisa. Nisa adalah orang yang supel, dan taat beribadah. Tidak seperti dirinya yang sering bolong.

"Mau kopi atau teh?" tawar Nisa.

"Teh aja deh!" sahut Dara.

Nisa pun membuatkan teh untuk Dara, karena rencananya memang menginap walau hanya semalam.

Sementara para suami sedang mengurus Wondo yang saat ini sedang terkapar. Entah mau di bawa kemana oleh mereka.

"Ini siapa?, kok malam-malam main?" tanya mbak Jannah yang keluar dari kamar, bermaksud ingin buang air kecil

Ia menatap Dara yang begitu cantik menurutnya. Kulitnya bersih serta berpakaian seperti seorang pria.

"Saya Dara mbak!, Iparnya Nisa!"

"Hah, ipar?" Sahut mbak Jannah.

"Ho'oh mbak, lagi datang!" sahut Nisa sambil menaruh segelas teh panas. kemudian mengambil miliknya.

"Sendiri?" tanya mbak Jannah.

"Sama suami!, tapi lagi pergi sama Abang Evan!" sahut Dara.

"Lhoh, kayaknya masih muda?" ucap mbak Jannah.

"Yo emang mudaan dia daripada aku mbak!, Dara sembilan belas tahun kan ya Ra?" Ucap Nisa membuat Dara mengangguk.

"Lho!" Kaget mbak Jannah.

Dara hanya tersenyum, sebab mau bagaimana lagi kalau itu sebuah takdir.

.

.

.

BERSAMBUNG

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Mar lina
apakah yg di sekap itu
ibu tirinya, Nisa???
lanjut thor ceritanya
☠ᵏᵋᶜᶟเภє๓ᛇ
sookkoorr kena geplak kan kamu van
☠ᵏᵋᶜᶟเภє๓ᛇ
hallah emang maunya dia itu di suapin 🤣
cip: lhohh ehhh lhoohhh🙈🙈🙈
total 1 replies
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄
up lagi yaa ditungguin lhoo
cip: iya😂😂😂😂
total 1 replies
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄
gagal ya coba lagi y van
cip: wkwkwkkwk
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄: kan harus 🙈🙈🙈
total 3 replies
Rini A
Bagus
lanjutkan
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄
juniati kah itu🙄🙄🙄
Ropiyati Ropi
ceritanya di daerah muntilan nih..wkwkwk
jadi semangat bacanya deh
cip: lho kenal daerah Muntilan kak🙈🙈
total 1 replies
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄
nisa yg dipanggil sayank ehh aku nya yg salting🙈🙈🙈🙈
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄: pernah tpi sekarang jarang/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
cip: emang ga pernah dipanggil sayang?🤭🤭
total 2 replies
Wulan
Keren kak
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄
Winda sama Wanda ini sarap atau apa yaaa....
kog bisa2nya kek gitu
cip: engga ikut-ikutan 🙈🙈🙈🙈🙈
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄: ngeri lah itu 2 manusia
total 3 replies
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄
bahasanya agak serem yaa
neur
kereen KK 👌☕❤👍😎
cip: terimakasih
total 1 replies
Rian Moontero
lanjuuuttt👍🤩🤸🤸
cip: siap
terimakasih kak
total 1 replies
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄
itu beli motor kek beli permen saa🙈🙈🙈
cip: 😂😂😂😂😂 kan orang kaya
total 1 replies
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄
hajar dulu pikir belakangan ya sa...
kan mayan ada devan yg jadi jaminan
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄: lanjut bangg...
ada lagi g habis ini
cip: 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
total 2 replies
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄
habis itu coba deh bilang i love u gitu...
cwek tuh perlu bukti ucapan juga lhooo
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄: ok sip
cip: iyaa 🙈🙈🙈
total 8 replies
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄
kan jadi pengen yg macem devan....
pokoknya yg bilang habiskan semua nya 😅😅😅😅
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄
aduhhh pikiran ku jalan duluan🙈🙈🙈🙈🙈
cip: Waduhhhh 😂😂😂
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄: cocok🤸‍♀️🤸‍♀️
total 23 replies
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄
bang cip orang magelang kah kog paham daerah situ🙄🙄🙄🙄
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄: mencurigakan
cip: 🤭🤭🤭🤭🤭
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!