Hai semua,,,author kembali lagi nih dengan cerita baru.
Sebuah pernikahan terjadi di masa lalu, walau pernikahan dini namun tetap sah karena sang ayah si gadis yang menikahkan.
Kehidupan terus berputar dan saat si gadis dewasa sang suamipun ingin meresmikan pernikahannya.
Namun bagaimana jadinya jika pernikahan mereka terlupakan oleh sang gadis ,,,
Penasaran ???!! Yuk dibaca ,,,,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Roslaniar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 16 》》 DIA ISTRIKU
Anton tiba dengan perlengkapannya. Pria itu tau jika dirinya dipanggil pasti keahliannya dibutuhkan.
“Kok ada ribut-ribut, pak ?!” Anton berbisik pada Faiz yang berdiri di depan pintu. Pria berkacamata tebal itu sedikit kepo, pasalnya wanita yang diseret terus-terusan memanggil nama bosnya.
“Gak usah kepo, ikut aku sekarang ,,,” Faiz memutar bola matanya malas. Ternyata pria yang terkesan cuek dengan sekitarnya ternyata kepo juga.
Anton tak lagi bertanya meskipun rasa penasarannya sudah mencapai ubun-ubunnya. Pria itu mengikuti Faiz memasuki ruang keluarga dimana penampakan mengerikan namun menggelitik hati. Bagaimana tidak, bosnya sedang dianiaya oleh ibunya sendiri dan pria yang berstatus sebagai bosnya itu hanya meringis menahan sakit.
“Mama malu punya anak seperti kamu !! Sejak awal mama gak pernah setuju kamu menikahi wanita ular itu, sekarang liat dampaknya. Menantu mama pergi entah kemana dan kamu juga bisa-bisanya memaksa menantu mama seperti itu ,,, Ya Allah dosa apa aku dimasa lalu sehingga melahirkan anak seperti ini,” Mama Bella terus mengomel, mereog di depan Satria yang hanya bisa diam mendapatkan pukulan, jeweran bahkan toyoran di kepalanya.
Sebuah pemandangan yang amat sangat langka. Selama ini jangankan menegur seorang Satria, menatap pria itu saja tak ada yang berani. Tapi di depan pemegang kasta tertinggi di muka bumi, Satria hanya bisa diam dan menatap kosong wanita yang telah melahirkannya ke dunia ini. Tak seorang pun yang membelanya.
“Udah dong ma, aku harus memberi instruksi pada Anton ,,,” Satria merengek bagaikan anak kecil mohon pengampunan.
“Sudahlah ma, biarkan anakmu berusaha menemukan kembali istrinya,” Om Beny ikut menimpali dengan lembut. Pria paruh baya itu sangat mengkhawatirkan sang menantu.
Tanpa banyak bicara, Anton segera menyiapkan laptopnya dan melakukan tugas sesuai dengan perintah sang bos.
“Ponsel orang yang bos cari terakhir aktif distasiun kereta,,,” Anton memutar laptop dan memperlihat lokasi terakhir ponsel Andhini.
“Dia istri saya, Nton ,,,” Meskipun wajah bengkak namun Satria tetap saja masih bisa berbicara dengan nada ketus. Seolah ia lupa jika baru saja Anton menyaksikan bagaimana ia dianiaya oleh ibunya sendiri.
“Iya bos, maaf ,,,” Anton memilih aman karena apapun pembelaannya tetap saja dirinya yang salah. Jangan lupakan aturan tak tertulis bahwa bos tak pernah salah.
“Tidak mungkin istriku pasti mengecoh kita, semalam dia pamit melanjutkan studinya di luar negeri,” Satria yakin Andhini pasti meninggalkan negara ini. Wanita itu pasti meninggalkannya karena kekecewaan yang mendalam.
“Cih, kamu masih menyebutnya istri ?? Kemana aja kau selama ini,,,” Niko tersenyum sinis mendengar kata istri keluar dari bibir pria bonyok di depannya.
“Retas CCTV bandara !!” Satria masih ngotot jika Andhini pasti meninggalkan tanah air.
Sementara Niko berusaha mengingat keluarga ayahnya yang berada di luar kota. Tapi jika dipikir-pikir kembali, Andhini tidak mungkin mendatangi keluarga ayah mereka. Andhini tipe gadis yang tak ingin merepotkan keluarga.
“Kenapa diam aja, Nik,,, apa kamu punya petunjuk ?!” Faiz mendekati Niko yang tampak sedang berpikir keras.
“Kami memang memiliki beberapa keluarga diluar kota akan tetapi aku ragu jika Andhini ketempat salah satu dari mereka,,,” Terlihat wajah Niko tak yakin. Ia sangat mengenal adiknya.
“Kenapa gak mungkin nak ?!” Mama Bella ikut penasaran. Lagipula apa salahnya jika ke rumah keluarga.
“Andhini adalah wanita mandiri dan tak ingin merepotkan orang lain. Makanya aku gak yakin,,,” Niko menatap mama Bella dengan wajah meyakinkan.
Sejak dulu Andhini memang tak pernah menyusahkan dirinya maupun sang bunda. Bahkan uang jajan dan uang bulanan tak pernah dipakainya. Meskipun berasal dari keluarga mampu namun Andhini tetap memanfaatkan beasiswa.
“Tapi gak ada salahnya di coba nak Niko ,,,” Om Beny ikut menimpali ucapan istrinya. Pria paruh baya itu rupanya akan mencoba segala cara agar segera menemukan sang menantu.
“Bener itu nak, biasanya tempat yang tidak mungkin kita tinggali sebenarnya itulah tempat paling aman bersembunyi,” Mama Bella ikut menimpali dengan antusias.
“Abang papa ada di Sulawesi, Palembang dan Semarang. Sedangkan bunda anak tunggal,” Niko menyebutkan satu per satu domisili saudara almarhum ayahnya. Ia tak ingin di curigai menyembunyikan keberadaan sang adik.
“Bisa aku minta nomor telepon mereka, Nik ?!” Wajah Satria yang bonyok semakin menyedihkan dengan tatapan memohonnya.
“Jangan di telepon takutnya mereka menelepon balik ke bunda ,,,” Niko tak ingin bunda Riana tau dari orang lain jika putri bungsunya menghilang dan berdampak pada kesehatannya.
“Jadi gimana caranya nak, sementara mereka mungkin belum mengenal si brengsek ini,,,” Mama Bella menunjuk Satria dengan dagunya.
Rasanya melihat wajah putra kesayangannya saja mama Bella merasa enggan. Rasa kehilangan sang menantu mendominasi perasaannya saat ini. Kecewa, marah, kesal semua menjadi satu. Seandainya bisa mama Bella ingin sekali memasukkan kembali Satria ke dalam rahimnya dan melahirkannya kembali lalu memperbaiki semuanya.
“Aku aja yang kesana tante ,,,” Niko akhirnya memutuskan untuk mencari sendiri adiknya. Satria benar-benar sangat merepotkannya.
“Aku ikut, manatau kamu menemukan Andhini tapi bilangnya gak ada ,,,” Ucapan Satria sangat menguji kesabaran Niko, seandainya saja ia tak menghargai keberadaan om Beny dan tante Bella bisa di pastikan wajah Satria memerlukan operasi plastik.
“Iz, tolong handle semua pekerjaanku besok ,,,” Niko mengabaikan ucapan Satria, ia lebih memikirkan pekerjaannya yang akan terbengkalai jika Faiz tidak turun tangan.
“Eh, gak bisa gitu dong. Faiz itu asistenku jadi dia harus menghandle pekerjaanku,,,” Satria masih saja egois pantas saja Andhini tak berpikir dua kali untuk meninggalkan pria itu.
“Gak usah diperdebatkan Sat, kan ada papa ,,, biarkan Faiz mengurus pekerjaan Niko. Ini juga demi kepentinganmu.” Om Beny terpaksa ikut angkat bicara. Sedangkan mama Bella jangan ditanya, wajahnya semakin terlihat kesal mendengar kata-kata putranya.
“Jika nanti kalian disana dan pria jelek itu semakin menjengkelkan maka jangan segan-segan memukulnya, gak usah pikirkan tante sama om.” Mama Bella memberikan ultimatum yang membungkam mulut Satria.
Anton dam Faiz diam-diam bergidik ngeri mendengar ucapan istri bos besar mereka. Anaknya saja yang notabene anak tunggal tak diberi ampun apalagi orang lain. Ingatkan keduanya agar jangan sampai berbuat salah. Belum lagi senyum devil Niko yang sepertinya memang akan melakukan apa yang dikatakan oleh nyonya besar pemilik rumah mewah tersebut.
“Bener Nik, om juga gak masalah kok jika kamu memberikan pelajaran padanya,” Om Beny ikut menimpali ucapan sang istri.
Rupanya pasangan suami istri itu memang selalu kompak dalam segala hal. Satria yang mendengarnya hanya bisa mendelik kesal. Kedua orang tuanya benar-benar tega dan tak ada yang mendukungnya.
🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒
HAI READERS ,,,,
SELAMAT PAGIIIII
APA KABAR SEMUA ??? SEMOGA SEHAT DAN SELALU BAHAGIA
AYO DONG, JANGAN SEGAN-SEGAN DAN JANGAN MALU-MALU MEMBERIKAN DUKUNGAN PADA CERITA OTHOR☺☺
^^^Makassar, 31 Mei 2025^^^
cantik cerdas dan mandiri ❤️❤️❤️