Spin off : Scandal Kakak Ipar
Tentang takdir yang memisahkan dua hati. Yang harus merubah hati untuk pasangan mereka yang baru. Tapi di balik itu semua Sasha bersyukur karena sifat Leo yang ternyata obsesif dan impulsif kepada dirinya, Sasha nekat menyerahkan tubuhnya pada pria lain karena Leo ingin memperkosanya karena Sasha tidak ingin menjadi perebut suami orang, sedangkan Sophia istri hasil perjodohan harus menelan pil pahit tepat setelah melakukan malam pertama. Leo menyatakan hanya mencintai Sasha yang sekarang sudah berstatus mantan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chariz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 16
Rumah kediaman milik Rasyid sudah di hias dengan background perpaduan warna putih dan biru soft. Bunga-bunga putih berukuran kecil yang terpasang layaknya salju yang terhampar.
Rasyid tidak henti-hentinya mengucapkan rasa syukur, senyuman tidak pernah luntur dari wajahnya. Keluarga dan sanak saudara sudah berkumpul, meskipun ada sedikit kekecewaan karena Leo yang menolak menggelar pernikahan di sebuah hotel mewah.
Sophia sedang duduk di depan meja rias, sesekali ia tersenyum tipis. Selena dengan lincah mengaplikasikan make up di wajah sang kakak, benar-benar pernikahan yang sederhana dan privasi, Sophia tidak ingin terlihat bersedih di hadapan ayahnya, meskipun terbersit di hatinya sebuah pernikahan yang menjadi impian nya.
Rombongan Leo sudah tiba, paman dari pihak Sophia menyambut kedatangan mempelai laki-laki, diikuti pak penghulu yang juga baru saja tiba.
"Ehem" Leo berdehem. Ada rasa gugup menyelinap.
Penghulu duduk di hadapan Leo, kemudian di sebelah nya ada Rasyid yang sudah duduk sedari tadi. Selena menggandeng Sophia keluar dari kamarnya, Sophia menunduk ia mencoba meredam debaran bahagia di hatinya.
"Sudah siap?" penghulu menatap kepada wali nikah, mempelai laki-laki dan kedua saksi.
Semua terlihat menganggukkan kepala, Shopia sudah duduk dengan anggun di samping Leo, sesekali pria berwajah datar itu melirik wanita di samping nya yang sebentar lagi akan menjadi istrinya.
"Baiklah kita awali dengan Bismillah" ucap pak penghulu.
Akad nikah berjalan dengan lancar, hanya dengan satu tarikan nafas kini Leo sudah resmi berstatus sebagai suami.
Deg. Selena tampak melebarkan matanya, pria di samping kakaknya adalah pria yang sama di akun milik temannya, Sasha. Atau kah mereka saudara kembar? Namun ia ingat Sasha tidak pernah mengatakan jika pacarnya itu mempunyai kembaran, dan ya mereka putus karena pacar Sasha itu akan menikah karena di jodohkan.
"Shit" umpat Selena dalam hati.
Memang benar-benar dunia ini begitu sempit, Selena menarik-narik kebaya milik Sophia yang berada di samping nya.
"Itu.... " Selena memajukan bibirnya ke arah Leo, setelah Sophia menatap padanya.
Selena bingung. Ia harus bagaimana? Mengacaukan pernikahan kakaknya dan membuat malu keluarga atau membiarkan kakaknya menikah dengan seseorang yang belum selesai dengan perasaan masa lalunya.
"Apa?" tanya Sophia.
Binar kebahagiaan jelas terpancar di kedua bola mata Sophia. Tidak. Selena tidak mau merusak hari bahagia kakaknya, mungkin nanti ia akan memberi tahu kakaknya tentang Sasha.
"Tidak, aku melihat nyamuk di dekat suami kakak"
Sophia menoleh ke arah Leo yang tengah khidmat mendengarkan doa dan nasihat yang diberikan oleh penghulu. Sophia menggelengkan kepala nya, ia tidak melihat ada tanda-tanda keberadaan nyamuk di dekat suaminya itu.
"Mungkin aku salah lihat" Selena berbisik ke arah Sophia.
Setelah akad nikah selesai, para tamu, kerabat dan keluarga menyantap hidangan yang sudah di sediakan oleh tuan rumah, di selingi dengan obrolan ringan yang penuh kehangatan.
Seorang gadis cantik mendorong kursi roda yang di duduki oleh seorang pria, keduanya menghampiri kedua mempelai.
"Tuan muda" ucap Leo membungkuk hormat.
"Selamat atas pernikahan mu"
"Terimakasih atas kedatangannya tuan muda dan nona Adreena" Leo merasa gugup di depan atasannya itu sekaligus kakak dari Sasha, wanita yang saat ini masih mengisi tahta di hatinya.
Gadis cantik yang bernama Adreena tersebut terlihat menatap tidak suka ke arah Sophia, sedangkan Sophia memasang senyuman nya, ia sudah terbiasa dengan anak konglomerat yang berwatak sombong.
"Honey, kita pulang sekarang" ajak Edric, suasana mendadak canggung karena Adreena tidak bisa menyembunyikan ketidaksukaannya.
"Iya kak"
"Leo saya pamit pulang, sekali lagi selamat semoga kalian bahagia"
"Terimakasih tuan muda, mari saya antar ke depan"
Leo mengambil alih pegangan kursi roda dari tangan Adreena, kemudian mengantar Edric sampai masuk ke dalam mobilnya.