NovelToon NovelToon
Z Together Forever

Z Together Forever

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cintamanis / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Murni / Angst / Romansa
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: Natasyatia

Warning!!!

Disarankan agar cerita menyambung, silahkan baca novelku sebelumnya berjudul Broken Heart!!!

Bertahun tahun mencintai orang yang sama, namun ternyata orang itu menikahi orang lain, dia berusaha untuk bisa membuat rasa cintanya layu

Namun apalah daya, rasa cinta itu tetap ada. Walaupun sekeras apapun dia berusaha melupakannya tetap saja rasa cinta tidak hilang

Hingga akhirnya sebuah fakta yang membuatnya berubah pikiran.



follow igku: Anaputri8711

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Natasyatia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

memilih gaun

Leon cemberut, spontan Elenna tertawa.

"Bagaimana caranya mommy memberikanmu kecerdasan mommy sedangkan yang hobi belajar adalah Zavier." celetuk Elenna.

"Ya Allah aku mau meminta kecerdasan mommy, berikanlah kepadaku " Leon memegang kepala Elenna menggunakan kedua tangannya, lalu dia usap ke kepalanya seraya berdoa seperti itu berulang kali.

Dirinya seolah olah sedang meminta, agar Allah mentransfer kecerdasan sang mommy untuknya.

"Astaga, jangan seperti itu nak, kamu banyak belajar saja agar kamu dapat memahami dan cerdas. Nanti kalau kamu belajar mommy akan temani kamu deh, tetapi kamu harus mau belajar jangan tidak !"

"Iya mommy aku akan belajar " Dengan semangat yang membara Leon ingin berubah.

Sontak Elenna tersenyum dia tidak pernah menghina putranya, tetapi akan membawa putranya, agar mau bekerja sama dan berusaha agar menjadi yang terbaik.

****************

Pagi ini Zea sedang mencuci pakaiannya.

Sedangkan sang Ayah sedang meminum segelas teh.

"Ayah, hari ini aku akan pergi keluar " ucap Zea saat telah selesai mencuci pakaiannya

"Dengan siapa nak, kapan?" Tanya Raka.

"Mommy Elenna, mommy sih bilangnya hari ini namun aku tidak tahu pukul berapa mungkin sedikit siang." tutur Zea.

"Baiklah nak hati hati, jangan lupa perbanyak air putih" pesan Raka. "Ada yang ingin Ayah titip?" Tanya Zea.

"Tidak perlu sayang yang terpenting kamu sampai rumah dengan selamat,itu sudah lebih dari cukup" timpal Raka.

"Baiklah benar kan Ayah tidak menginginkan apapun?" Zea memastikan agar jika sang ayah ingin di belikan sesuatu agar dapat ia belikan sekaligus.

"Tidak sayang, yang terpenting kamu kembali dengan selamat, itu saja yang ayah inginkan, jaga diri dan kesehatanmu, sebentar lagi kamu akan menikah, jangan buat kamu sakit. ingat itu" titah Raka.

"Baiklah komandan" dengan tangannya yang selayaknya seorang prajurit membuat Raka spontan tersenyum.

"Astaga ada ada saja kamu" celetuk Raka.

Tak terasa waktu sudah semakin siang. Namun Elenna tidak datang datang.

"Mungkin beliau sedang terkena macet, atau sore nanti " Zea masih berpikiran positif.

"Assalamualaikum sayang, apakah kamu sudha siap?" Tanya seseorang yang rupanya dia adalah Elenna.

"Ah mommy sebentar my ada yang belum aku lakukan, mommy duduk saja dahulu, tunggu aku sebentar, tidak sampai 15 menit kok" Zea masuk kedalam kamarnya dan menggunakan pakaian yang lebih layak dan menggunakan kaus kakinya

"Nah selesai mommy, ayo " ajak Zea lalu mereka keluar bersama sama.

"Kamu tahu tidak?" Tanya Elenna.

"Apa mommy?"

"Acara kamu nanti sekitar 2 - 3 hari" tutur Elenna.

Sontak hal tersebut membuat Zea terkejut.

"Iyakah mommy?" Tanya Zea memastikan.

"Iya dong sayang, mommy buat apa berbohong kepada anak secantik kamu" Sahut Elenna.

"Tetapi mengapa mommy?" Tanya Zea dengan lembut.

"Ya karena kamu adalah wanita baik yang kami pilih maka dari itu kita berusaha untuk membuatmu menjadi seorang ratu 3 hari, dan setelahnya kamu juga akan tetap menjadi seorang ratu. Kalau Zavier membuatmu merasa keberatan apalagi Zavier sampai membentakmu atau sampai menggunakan kekerasan. katakan pada mommy.

"Biar mommy yang akan menghajarnya" timpal Elenna. Elenna memeluk Zea erat.

"Jangan takut untuk berbicara denganku, aku akan senantiasa berada di pihakmu" Elenna mengusap pelan punggung Zea.

"Tetapi bagaimana jika suatu saat nanti aku akan melakukan kesalahan mommy?" Tanya Zea.

"Mommy akan bicarakan naik baik dan mommy sendiri yang akan tuntun kamu. Tetapi semua itu tergantung Zavier sendiri. Apakah Zavier tetap tinggal bersama mommy atau tidak, jika tidak kamu hubungi mommy, dan mommy akan datang ke rumahmu" tutur Elenna.

"Bukankah mommy tidak bisa memaksa keinginan Zavier? Kan dia yang menikah bukan mommy. Jadi mau tidak mau kita harus berani melepaskan dia jika ingin melihatnya bahagia bukan? Yang terpenting doakan untuknya yang terbaik" timpal Elenna.

"Mommy memangnya dia tidak ikut mencari pakaian yang cocok?" Tanya Zea dengan polos.

"Loh dia kan pakaiannya sudah jadi, jadi tidak perlu lagi. Sebenarnya Zavier sudah tidak perlu bekerja lagi. Namun, Apalah daya sebenarnya dia sedang merintis bisnisnya yang ia mulai sejak 3 tahun lalu. Sejak dirinya masih duduk di bangku kuliah, tentunya memiliki bisnis sendiri tidak mudah ......

"Namun, opanya selalu memaksa nya untuknya untuk menikah dengan perempuan pilihannya. Rupanya apa? Wanita pilihan opanya itu adalah wanita jahat bahkan dia tidak menyukai mommy, Tidak jarang dia membentak mommy ......

"Astagfirullahalazim, kan kita tidak boleh membentak orang tua" sahut Zea.

"Betul tuh nak, dan rupanya dia wanita yang tidak bisa menjaga dirinya sendiri. Kalau misalkan dia tidak bisa menjaga dirinya sendiri bagaimana dia akan menjaga anaknya kelak? Mommy bukan karena perilakunya kepada mommy, tetapi caranya dia menjaga dirinya dari laki-laki yang bukan takdirnya bahkan yang bukan dia kenal ....

"Beruntung putra mommy sudah mengetahui bahwa sifatnya begitu buruk, bahkan tidak bisa di toleransi ...

" Mommy begitu bahagia mendengarnya, di tambah rupanya putra mommy mendapatkan seorang gadis yang lebih baik bahkan SANGAATT BAIKK" puji Elenna.

"Ah mommy berlebihan" Pipi Zea memerah karena pujian dari Elenna.

"Astaga mommy mengatakan hal yang sebenarnya sayang. Oh iya sudah sampai"

Zea melihat ke arah butik yang di tunjuk oleh Elenna. Zea hanya bisa melongo, "Mommy apakah benar ini?" Lirih Zea.

"Iya memangnya kenapa sayang?" Tanya Elenna. "Mommy cari tempat lain saja yok, sepertinya mahal mahal pakaian disini " ragu Zea dengan tatapan memelas.

"Hahahaha, Astaga polos sekali putriku ini" Elenna tertawa melihat Zea yang sangat ragu ragu bahkan takut.

"Tidak perlu takut kamu tidak perlu mengeluarkan berapapun untuk pernikahan ini, semua kami tanggung " Mata Zea melotot.

"Loh bukankah seharusnya pihak perempuan harusnya ikut membayar?" protes Zea.

"Memang seharusnya seperti itu, namun jika mampu untuk menanggungnya sendiri mengapa harus membawa pihak perempuan" Elenna semakin menyukai Zea, karena Zea masih mau protes, dan membela kebenaran di saat dirinya juga sebenarnya terdesak oleh keuangan.

"Baiklah mommy" Zea menurut saja, lalu mereka masuk Zea bagaikan kucing yang mengikuti majikannya.

Dia hanya berjalan di belakang Elenna, lalu berhenti ketika Elenna berhenti.

"Hey kamu ini kenapa?,Jangan seperti itu kamu harus berjalan di samping mommy" Protes Elenna, Lagi lagi Zea hanya menurut, dan berjalan mengikuti Elenna.

Elenna memilih pakaian yang memang ingin dia pilih. Sedangkan, Zea tidak tahu mau apa. dia hanya mengikuti Elenna kemanapun Elenna berjalan.

"Sayang, kamu mau pilih yang mana" Zea hanya terdiam saja tanpa berkata apapun. "Sayang?" Panggil Elenna.

"Hua tidak tahu mommy, pasti ini semua mahal mommy" Zea meringis melihat semua gaun yang di pajang di butik besar itu.

"Pilih saja ayo, jangan sungkan, mommy yang ajak kamu. Kamu harus pilih apa yang kamu inginkan, jangan menyuruh mommy untuk memilih. Nanti ketika mommy pilih rupanya kamu menganggapnya bahwa gaun itu terlalu membuatmu sulit bergerak."

"Baiklah mommy" Mata Zea Tiba tiba saja tertuju pada sebuah gaun elegan.

"Apakah kamu mau?" Tanya Elenna saat melihat Zea menatap ke arah sebuah gaun yang terlihat sederhana namun elegan.

"Emm apakah boleh mommy?" Ragu Zea.

"Kamu boleh mencobanya sayang" ujar Elenna.

Zea mencobanya, dirinya di bantu oleh beberapa pelayann yang bekerja saat ini.

"Putriku cantik sekali" Mata Elenna langsung berbinar melihatnya. wajah Zea bersemu merah bagaikan kepiting rebus.

"Astaga pipinya memerah, semakin cantik dan imut" puji Elenna.

"Mommy" Protes Zea.

"Kamu cantik sayang, apakah kamu tidak berniat untuk menjadi putriku saja?" celetuk

"Eh?" Zea terkejut dengan celetukkan Elenna.

"Bukankah aku akan menjadi putrimu mommy?" Tanya Zea.

"Betul tetapi mengapa tidak sejak dulu mommy bertemu denganmu, kalau mommy bertemu denganmu sejak dahulu. Mungkin mommy lebih bahagia karena bisa bertemu dengan gadis yang begitu cantik. Seperti dirimu ini" Zea begitu malu saat Elenna terus menerus memuji dirinya. Bukan karena tidak menyukai Elenna.

 Namun, karena saking dia menyayangi Elenna, dia sampai sampai dia tidak jarang malu karena di puji terus oleh Elenna.

"Mommy begitu berlebihan" ujar Elenna.

"Mommy tidak berlebihan tetapi kamu memang sangat cantik. Bahkan kamu begitu cantik dari pada wanita yang sok cantik itu" sindir Elenna.

"Sudah cukup mommy, sekarang lupakan perempuan itu. Bukankah mommy sekarang sudah memiliki aku sebagai menantumu" Zea memeluk Elenna.

Elenna bahagia mendapatkannya.

"Ayo kamu pilih pakaian lainnya"

"Lohh?" Zea sempat terkejut, " Jangan terkejut Mommy kan sudah mengatakannya tadi, Jikalau kamu akan mengatakannya 2 hingga 3 hari. Kalau 2 hari sudah cukup kalian tidak perlu hingga 3 hari, semua itu tergantung jika teman bisnis Zavier telah datang seluruhnya"

"Astaga tidak bisa di bayangkan jika aku akan kelelahan"

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!