ini sekuelnya dari kisah(menikah dengan tuan muda dingin)
mohon baca terlebih dahulu supaya ngerti akan alurnya
gina gadis sederhana yang di besarkan oleh paman dan bibi karena ayah dan ibu nya telah berpisah
namun sungguh di sayangkan di dalam urusan kerja dia cukup beruntung,berbeda dalam urusan cinta dia selalu tidak beruntung.
kisah cintanya selalu berujung berakhir setelah dia kehilangan gelang yang pernah di berikan sang mama sebelum sang mama tiada kabar
sang mama pernah berpesan jika gelang itu tidak boleh sampai hilang karena gelang itu adalah gelang perjodohan,siapapun yang membawanya akan terikat dengan yang punya.
sedang gelang yang ber ukiran nama gina itu telah berada di tangan seorang pria yang gina benci,bernama faris.
lalu bagaimana kah kisah mereka selanjutnya?
apakah gina akan bersama dengan Faris sesuai dengan pesan sang mama?simak yuk...😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mom_nurul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 16
Sesampainya di rumah sang bibi,gina turun dari mobil Faris.
Tidak ada drama lagi di dalam mobil mereka sepakat saling diam.sampai di depan rumah dan gina telah masuk ke dalam rumah
Dia baru saja teringat jika di dalam ada bos nya yang tak lain kakak sang teman
Edo terlihat tengah duduk di ruang tamu dan Ita tengah memberikan kopi untuk Edo
Ita melihat jika gina telah sampai
"gina,kamu udah sampai!"ucap Ita dan membuat Edo langsung sumringah setelah menyeruput kopi yang di buat Ita dan secara cepat menoleh ke arah gina
Dia berdiri dan menghampiri dimana gina berada namun langkahnya terhenti saat Edo melihat jika gina pulang di antar oleh Faris
begitu pun juga dengan Faris,dia tak sengaja tatapan nya tertuju pada Edo yang berada di ruang tamu
"aduh kenapa aku bisa lupa jika ada pak Edo disini?"gumam gina dalam hati
"eh mas Faris ternyata bibi kira tadi gina sama Maia,soalnya tadi gina sama Maia mas Faris?"kata Ita
"iya bi tadinya juga begitu,tapi setelah gina kirim pesan ke saya untuk mengantarnya teman nya gina yang bernama Maia pergi bi dan berpamitan karena sedang ada urusan,jadi faris yang antar gina pulang"
"ini pasti ulah Maia,dan aku yakin yang kirim pesan pasti Maia,tidak mungkin gina"monolog hati Edo
"dasar adik laknat memang,mau perang sama kakaknya sendiri!"tambahnya lagi Edo geram saat melihat gina di antar oleh Faris padahal dia tadi meminta bareng saja,tapi yang ada sekarang bikin mata nya sakit
"maaf ya mas Faris,sudah merepotkan mas Faris"ujar Ita merasa tak enak karena harus menggangu pekerjaan Faris
"tidak masalah bibi,yang penting gina sudah pulang dengan selamat dan tidak di tinggal sendiri lagi"sambil menatap ke arah Edo seolah menyindir dan mengejek nya
"saya masih banyak pekerjaan bi,maaf saya tidak bisa mampir,saya mohon diri"bersikap ramah kembali bahkan sikap Faris yang sudah seakrab dan selembut itu dengan sang bibi gina tetap menganggap Faris itu menyebalkan
"dih banyak drama,kalau mau pergi ya sudah buruan pergi!sok banget sok sibuk!"gerutu gina dengan lirih dan gerutuan itu membuat Edo menatap heran ke arah gina,sedang Faris hanya tersenyum saat matanya saling bertemu dengan gina
"aku pergi dulu, istirahat lah?"berpamitan dengan menatap intens ke arah gina
Gina hanya mengangguk,sedang kan bibi Ita
"loh mas Faris jangan pulang dulu sebentar ya tunggu dulu disini bibi mau ambil sesuatu!"kata Ita lalu kemudian masuk mengambil sesuatu di dalam
Sedang saat ini kesempatan untuk Edo tak di sia-sia kan untuk dia bisa mengambil hati gina
"gin kenapa tadi tidak telfon saya saja kalau Maia ada urusan lain?nggak perlu telefon Faris kan pasti dia sibuk,sedang kau tau sendiri aku disini nunggu dengan cemas kamu nggak pulang-pulang"kata Edo lalu mendekat ke arah gina
"maaf pak saya tidak kepikiran ke anda"jawab gina dengan sopan,sedang Faris yang melihat ada kecemburuan di mata orang lain sontak membuat ia tersenyum tipis sangat tipis hingga tidak terlihat
"besok-besok aku mau kok kalau kamu repot kan,tidak perlu merepotkan orang lain yang tidak punya banyak waktu"ucapan Edo barusan berasa menampar hati seorang Faris
Gina hanya tersenyum melirik ke arah Faris"iya pak saya tidak akan segan-segan merepotkan anda,jadi anda harus siap-siap untuk saya repotkan"ucap gina tersenyum puas menatap ke arah Faris
Faris yang mendengar pembicaraan itu hanya diam saja tidak menyahuti sama sekali dia hanya menatap arlojinya karena sudah pasti ada yang menunggunya saat ini siapa lagi kalau bukan bara
Karena dia meminta waktu setengah jam untuk mengantar gina pulang,dan sekarang dia begitu cemas takut sekali waktu nya terbuang sia-sia
Sedangkan Edo menatap ke arah Faris,"dan untuk kamu Faris terima kasih sudah mengantar gina pulang dengan selamat'
Faris mengangguk tanpa menjawab apapun karena dia benar-benar tengah menahan rasa gelisah nya karena waktunya benar-benar sudah tidak ada lagi namun dia masih tertahan di rumah wanita yang akhir-akhir ini selalu menyita waktunya
"kenapa bibi lama ya,aku akan temui bibi dulu kalian disini dulu ya"kemudian pergi ke arah sang bibi yang masuk ke dalam
Sedang gini Faris melingkarkan kedua tangannya dan bersandar ke tembok di hadapannya ada Edo yang memasukan kedua tangannya di saku celananya
Mereka saling berhadapan terutama Edo yang seperti memicingkan peperangan ke arah Faris
Terlihat jelas jika kehadiran Faris tidak di sukai oleh Edo
"apa kau sudah lama mengenal gina?"tanya Edo menatap ke arah Faris yang sering melihat ke dalam dengan gelisah tapi bagi Edo apa yang di lakukan oleh Faris begitu membuat dia khawatir dia takut jika apa yang di lakukan oleh Faris akan membuat Gina luluh dan melabuhkan hatinya ke Faris
"belum lama,aku yakin kau yang lebih dulu kenal"ucap Faris dingin persis seperti kembarannya bara,karena mereka memang tumbuh bersama di lingkungan yang sama bedanya Faris anak dari asisten pribadi tuan Wijaya sedang dirinya adalah anak sang asisten dan juga teman masa kecil bara
"baguslah jika kau sudah tahu itu,jadi aku minta kepadamu untuk tidak dekat-dekat dengannya"pinta Edo yang terlihat seperti ancaman itu
"memangnya mengapa jika aku dekat dengan gina,apa kau kekasihnya?"tanya Faris seperti menantang Edo
"tidak sekarang mungkin besok"jawab Edo penuh keyakinan
"baiklah jika dia sudah jadi kekasih mu kabari aku"kata Faris
"untuk apa aku mengabari dirimu?"tanya Edo
"supaya aku bisa merebutnya"jawab Faris tersenyum smirk kearah Edo
"kau benar-benar mencari mati ternyata"kata Edo
"kita lihat saja nanti,aku tidak akan menyia-nyiakan sesuatu yang sudah ada di depan mata"Faris menatap tajam ke arah Edo
kemudian pertengkaran itu terhenti saat Ita dan sang keponakan sudah terlihat
"maaf mas Faris harus nunggu lama,ini bibi tadi buat syukuran kecil kecilan untuk gina karena sudah selamat dari musibah,dan sudah bisa pulang ke rumah.mohon di terima ya mas Faris"memberikan satu box nasi dan sebuah paper bag
"kalau buat nak Edo,ini yang di bawa oleh gina,gina serahkan kepada nak Edo,kita banyak merepotkan keluarga nya,terima kasih juga untuk mu dan keluarga nak edo,kami sudah banyak merepotkan,dan kami ingin mengundang nak Edo dan keluarga untuk acara syukuran gina nanti mas Edo"ucap bi Ita
"dan untuk mas Faris tolong beri tahu Karina dan juga suaminya untuk menghadiri syukuran gina nanti malam ya mas,bibi berharap kalian bisa hadir semua biar banyak yang doain gina serta suami saya yang sudah tenang disana
iya hari ini tepat 7 hari meninggalnya Andre,Ita berencana untuk memperingati wafat sang suami beserta syukuran gina siang ini,lalu di lanjut malam nya untuk menampilkan sang suami
Bersambung
pasti ingat terus kejadian kokop mengkokop