Evelyn yang tumbuh tanpa kasih sayang dari keluarga nya sejak kecil karena,di anggap pembunuh ibunya.
setiap hari ia berusaha membuat ayah dan kakak-kakaknya nya melihat dirinya.sampai akhirnya ia memutuskan untuk pergi dan di adopsi oleh keluarga margaux.
16 tahun ia di adopsi ia menjadi wanita yang tangguh bahkan memiliki perusahaan no 3 di dunia dan hidup dengan kasih sayang yang ia dambakan.namun,sampai suatu hari ia mengetahui bahwa ia di khianati oleh tunangannya dan adik angkatnya,saat itu juga kenyataan terungkap dimana keluarga angkatnya mengkhianati dirinya mengambil alih semua yang ia punyai,tunangannya,harta miliknya.
hal itu membuat Evelyn begitu kecewa dan ia memilih bunuh diri daripada mati di tangan keluarga itu.
namun, ajaibnya dia tidak pergi ke surga maupun ke neraka,ia malah kembali terlahir di waktu hari pertama ia di lahirkan.
saat tau ia di berikan kesempatan ke 2 ia akan memilih untuk tetap bersama keluarganya meski di benci.
JANGAN LUPA LIKE AND COMENT
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R3C2YMYFMYME, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 16
beberapa hari kemudian Eve mengerakkan kelopak matanya lalu membukanya.
perlahan Eve menghalangi cahaya yang masuk ke matanya.
"ukhh tubuh ku sangat lemas"gumam Eve.
Eve kembali mengangkat tangannya yang di infus dan menghela napas panjang saat mengingat kejadian itu.
"huff untung saja kepala ku tidak berlobang dan tidak gegar otak,nasib kalo sampai diri ku bodoh"gumam Eve.
Eve perlahan bangkit untuk duduk setelah berhasil,Eve menatap ruangannya itu dan mengerutkan keningnya saat mendapati banyak bunga yang di tata rapi dan juga boneka-boneka di atas meja di sampingnya.
"apa ini kenapa ruang rawat ku seperti taman bunga dan boneka?ada apa dengan kamar rawat ku??"gumam Eve.
Cklek
"Eve pasti cepat bangun karena bunga dari ku"ucap Areksa.
"tidak,bunga ku lebih indah"ucap Alvaska.
Keduanya tidak menyadari kalau Eve menatap kelakuan mereka.
"Eve sudah mengakui ku sebagai kakaknya,sedangkan kamu masih di panggil tuan muda hehe"ucap Areksa.
"cih,setelah Eve bangun nanti dia pasti memanggil ku kak Al,lagipula kamu gak pernah ngerasa Eve yang dengan lembut membalut luka ku saat aku terluka,itu sungguh so sweet"ucap Alvaska.
"cih jangan kira kau lahir 5 menit duluan dari ku bisa seenaknya,Eve adalah milik ku"ucap Areksa.
"tidak Eve milik ku,mengalah lah"ucap Alvaska.
"hey!!apa kalian tidak mau berhenti bertengkar kak Ar,kak Al??"ucap Eve yang membuat keduanya sontak terkejut dan menatap ke ranjang pasien dimana Eve berada.
BRUK
BRUK
Buket bunga yang keduanya bawakan terjatuh ke lantai.
"Eve!!"teriak mereka lalu berlari memeluk Eve.
"syukurlah kamu sudah siuman"ucap Alvaska.
"kakak merindukan mu sayang"ucap Areksa.
"ugghh lepaskan aku,kalian ingin aku mati di usia yang baru seumuran jagung??"ucap Eve.
Keduanya Lalau melepas pelukan mereka dan Eve dapat bernapas lega.
"ahh lihatlah Eve aku membawa bunga untuk mu...ehh kemana bunga ku??"ucap Areksa melihat tangannya yang kosong.
"aku juga ehh iya perasaan tadi aku juga membawa bunga untuk Eve kok tidak ada??"ucap Alvaska.
"huff,kalian meninggalkan di depan pintu"ucap Eve menunjuk ke arah pintu dimana buket bunga keduanya tergeletak di lantai.
"astaga"ucap keduanya lalu pergi ngambil bunga mereka dan kembali lagi ke dekat Eve.
"Eve lihat aku membawa bunga untuk mu, kamu pasti suka bunga mawar merah yang harum ini"ucap Alvaska.
"tidak Eve menyukai bunga tulip ini"ucap Areksa.
"kauu"ucap keduanya saling mendorong kepala dengan kepala seperti banteng yang sedang berkelahi.
"kenapa kalian tidak ada yang saling mengalah??"ucap Eve.
"tidak akan,Eve pilih dari kami berdua bunga yang paling kamu sukai"ucap keduanya bersamaan.
Eve menghela napas Lalau mengulurkan tangannya mengambil dua buket itu dan memeluknya.
"aku menerima semua bunganya tapi aku lebih suka bunga mawar hitam dan Lily of the valley"ucap Eve.
"ehh?!!bukankah bunga Lily of the valley itu beracun??"ucap Alvaska.
"ya memang beracun,tapi jika di tangan yang tepat dia tidak akan menyebarkan racun nya.selain itu aku suka dengan arti di baliknya"ucap Eve.
cklek.
Eve menatap ke arah pintu masuk dimana Damian masuk dengan membawa boneka beruang raksasa.
"ehh??!apakah dia pelaku pemajangan boneka di ruangan ku??" batin Eve.
Damian melihat Eve yang sudah sadarkan diri langsung mendekati Eve.
"apakah ada yang sakit??apa aku perlu memanggil kan dokter untuk mu??"ucap Damian sambil memeriksa Eve dari ujung rambut sampai ujung kaki.
"aku tidak apa-apa"ucap Eve datar.
"syukurlah"ucap Damian bernapas lega.
"ahh Daddy membawa mu boneka kamu pasti suka"ucap Damian sambil menunjuk boneka itu kepada Eve.
Eve terdiam menatap boneka itu dan beralih menatap Damian yang antusias.
Namun tiba-tiba raut wajah Damian berubah.
"maaf,kau masih membenci ku yah.Baiklah aku akan pergi"ucap Damian lesu.
Damian berbalik dan menyeret boneka beruang yang ia bawa ingin pergi dari sana.
"aku akan membakan semua boneka beruang di dunia,dan awas saja kau Kane"gumam Damian lirih namun masih dapat di dengar oleh Eve.
"tunggu"panggil Eve menghentikan langkah Damian.
"apakah kau serius memperbolehkan aku memanggil mu Daddy dan menerima boneka itu??"ucap Eve.
Damian berbalik menatap Eve.
"tentu saja boleh"ucap Damian.
"ka-kalau begitu berikan pada ku da-daddy"ucap Eve sambil mengulurkan keduanya tangannya.
Damian tersenyum senang mendengar apa yang Eve katanya ia kembali mendekati Eve dan memberikan boneka itu kepada Eve yang 5 kali lipat besarnya dari Eve.
"Daddy,Eve tertimpa kalau di berikan boneka itu"ucap Areksa.
"emm aku menerima boneka ini tapi aku akan membawanya ke rumah kalau sudah keluar dari rumah sakit ini"ucap Eve.
"baiklah"ucap Damian.
"apa kamu tidak membenciku??"ucap Damian.
Eve menatap Damian.
"aku membenci mu"ucap Eve yang sekejap membuat hati Damian langsung retak.
"tapi,kau tetap Daddy ku.Aku tau waktu itu kau sungguh emosi dan aku sudah memperkirakan akan hal itu,itu semua kau lakukan karena kau menyayangi mommy"ucap Eve.
"maaf"ucap Damian.
"aku tidak butuh kasih sayang kalian,dan aku juga tidak butuh kasihani dari kalian.karena,mungkin saja itu palsu.oleh sebab itu mau kalian membenci ku atau tidak aku akan tetap menjadi diri ku sendiri"ucap Eve dengan mata berkaca-kaca.
"tidak,kami akan tetap menyayangi mu"ucap Areksa.
Eve tersenyum mendengar nya.
"aku menerima perkataan kalian,tapi aku tidak berharap banyak tanpa ada bukti nyata,bukan kah begitu Kane??"ucap Eve sambil memiringkan kepalanya menatap Kane yang menangis terharu di pintu masuk.
"hiks hiks iya benar,hiks bukti nyata hiks"ucap Kane.
"Kane kau semakin jelek kalau menangis, bisa-bisa kau tidak cepat menikah"ucap Eve.
"huhu tidak apa-apa nona,meski aku jelek asalkan aku kaya tidak apa-apa.hiks tapi masalahnya aku tidak bisa menikah karena Daddy mu itu"ucap Kane.
"cih, memang aku ada melarang kau menikah dasar bujang lapuk"ucap Damian.
"ehh nyata nya tuan selalu memberi ku tugas sampai aku lupa cara mencari wanita sebagai gandengan ku"ucap Kane.
"Kane!!kau ingin mati?"ucap Damian.
"tidak"ucap Kane.
Eve yang melihat hal itu tersenyum lalu tertawa kecil.
mereka yang mendengar Eve yang tertawa kecil terteguh saat pertama kali melihat Eve tertawa dan tersenyum,satu kata yang dapat mereka ungkapkan adalah...
"cantik"gumam mereka.
TBC
Semangat updatenya thor.. /Rose//Rose//Heart//Heart/