NovelToon NovelToon
MY UNLUCKY HUSBAND

MY UNLUCKY HUSBAND

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Anak Lelaki/Pria Miskin / Si Mujur
Popularitas:7.4k
Nilai: 5
Nama Author: HANA ADACHI

#SiMujur
Bejo Fajar Santoso, atau Jo, adalah pria berumur 25 tahun yang selama hidupnya selalu diliputi kesialan. Namun, hidup Jo berubah drastis setelah dirinya bertemu dengan Athena Dewi Sarayu, wanita yang disebut-sebut sebagai wanita paling beruntung abad ini. Cantik, kaya, sukses, dan memiliki pacar seorang pengusaha tampan, Tina punya segalanya. Tapi, keberuntungannya lenyap saat nasib sial Jo berpindah kepadanya!

Bagaimana nasib mereka selanjutnya? Dapatkah Tina mengembalikan keberuntungannya, atau akankah Jo akhirnya bisa merasakan keberuntungan seumur hidup? Ikuti kisah mereka disini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HANA ADACHI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

16. Gosip

"Seperti yang kalian tahu, perusahaan kita akhirnya mendapat kesempatan untuk bekerjasama dengan Moris Cosmetics. Jadi saya harap, kita semua bisa memberikan yang terbaik untuk memastikan kesuksesan proyek ini." ucapan Tina mendapatkan sorakan tepuk tangan meriah dari semua orang yang ada di ruangan meeting. Jo yang sedari tadi sibuk memainkan kukunya tersentak dan reflek ikut bertepuk tangan, meski dia bingung apa artinya itu.

Setelah itu, Tina dan para karyawannya disibukkan dengan rencana mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk proyek tersebut. Mereka mulai merencanakan strategi pemasaran, desain produk, distribusi produk, hingga pelatihan untuk tim penjualan. Tina membagi tugas dengan cermat, memastikan setiap detail diperhatikan.

"Ada beberapa desain produk yang sudah kami buat Bu," perwakilan tim kreatif memberikan tiga lembar kertas bergambar rancangan produk mereka. "Jika berkenan, ibu bisa memilih salah satunya,"

Tina memandangi kertas-kertas tersebut dengan cermat. Menurutnya, desain-desain itu sudah cukup bagus. Jika disuruh memilih salah satu, dia jadi bingung sendiri. Akhirnya, ia menoleh ke arah Jo dan berbisik.

"Aku butuh keberuntungan," ujarnya lirih, tapi Jo yang sedang asyik memandangi interior ruang rapat tidak mendengar. Tina yang kesal menendang kaki Jo keras-keras.

"Aduh! Kok saya ditendang sih, Bu?" Jo meringis kesakitan. Tina tidak menjawab dan hanya memberi kode dengan mata kalau ia menyuruh Jo memegang tangannya.

"Ngomongnya kan bisa baik-baik Bu," Jo bersungut-sungut sambil memegang tangan Tina.

"Salah sendiri Lo budeg," sergah Tina kesal. Setelah itu, ia kembali fokus pada pekerjaannya dan akhirnya menjatuhkan pilihan pada salah satu gambar.

Salah satu karyawan wanita yang sedari tadi melihat gerak-gerik Tina dan Jo menjadi curiga. Ia diam-diam sengaja menjatuhkan pulpennya ke lantai dan menundukkan kepala untuk mengambilnya. Sebenarnya, trik itu ia lakukan untuk melihat apa yang dilakukan Tina dan Jo di bawah meja. Alangkah terkejutnya ia saat melihat tangan Tina dan Jo saling menggenggam dengan 'mesra'.

"Hah?" saking kagetnya, karyawan wanita itu sampai berseru syok. Untungnya ia segera sadar dan cepat-cepat menutup mulut. Jangan sampai dia ketahuan mengintip. Bisa berabe semuanya nanti.

...----------------...

"Gue beneran lihat di depan mata gue sendiri, mereka gandengan tangan di bawah meja!" Karyawan wanita itu mulai menyebarkan gosip saat ia dan teman-temannya sedang bersantai di pantry kantor.

"Ah, yang bener?" Karyawan lain tidak percaya mendengar ucapan teman kerja mereka itu. "Masa sih Bu Tina sebucin itu sama asistennya?"

"Terserah kalau kalian nggak percaya, tapi gue bener-bener ngelihat pakai mata kepala gue sendiri,"

"Kenapa tadi Lo nggak bilang sama gue sih?" tukas salah satu karyawan yang memang berada dalam satu ruangan rapat dengan si penyebar gosip. "Gue kan juga pengen lihat kejadiannya secara live!"

"Gue keburu takut ketahuan Bu Tina, soalnya—" ucapan sang penyebar gosip terhenti saat ia melihat kedatangan Jo. Teman-temannya yang lain langsung melihat ke arah yang sama dan mereka reflek menutup mulut dan bersikap biasa saja.

"Ha-hai Pak Jo," Si penyebar gosip menyapa dengan ramah, tersenyum ala-ala para penjilat. "Mau bikin kopi?"

"Iya, Bu Tina minta dibuatin soalnya," Jo menjawab tak kalah ramah. Dia tidak tahu saja kalau barusan jadi topik utama pergosipan para karyawan.

"Oh? Silahkan Pak," Para karyawan itu menggeser tubuh mereka dan mempersilahkan Jo membuat kopi. Mereka saling berpandangan sejenak sebelum kemudian salah satu dari mereka mendekati Jo.

"Kalau boleh tahu, Pak Jo ini asalnya dari mana?"

Sambil tangannya cekatan membuat kopi, Jo menyahut. "Aslinya saya dari kampung mbak," jawabnya menyebutkan nama desa tempat panti asuhannya berada.

"Kok bisa kenal Bu Tina? Udah kenal dari lama?"

Jo menggeleng. "Saya kenal Bu Tina baru semingguan lebih,"

"Loh, tapi kok bisa kerja jadi asistennya Bu Tina?" pancing sang karyawan lagi.

"Yah, nggak tahu juga ya mbak. Soalnya Bu Tina yang datang sendiri ke kosan saya," Jo menjawab tanpa memberitahukan alasan aslinya. Jangan lupa, dia disuruh merahasiakan perihal keberuntungan itu oleh Tina.

"Hah? Serius? Bu Tina yang nyamperin langsung?" Para karyawan terbelalak kaget. "Nggak nyangka ternyata Bu Tina begitu agresif," gumam mereka berbisik-bisik.

Jo mulai merasa tidak nyaman karena ditanya-tanya terus, ia takut nanti jadi keceplosan seperti saat bersama Andra. Jadi Jo cepat-cepat menyelesaikan tugasnya membuat kopi dan buru-buru pamit dari pantry.

"Tapi menurutku, wajar sih Bu Tina ngebet banget sama Pak Jo," gosip berlanjut saat Jo akhirnya pergi. "Kalau dilihat-lihat lagi, Pak Jo emang ganteng banget,"

"Iya sih, emang lumayan ganteng. Tapi, masa cuma karena ganteng jadi ngelepasin Pak Andra yang sesempurna itu?"

"Makanya, aneh banget kan? Meskipun Pak Jo ganteng, tapi aura miskinnya masih kelihatan. Denger nggak tadi, dia aja tinggalnya di kos-kosan loh, nggak di apartemen kaya Pak Andra!"

"Jangan-jangan, dia pake pelet!" gosip semakin panas dengan asumsi yang dibuat sendiri.

"Kalau beneran pake pelet, berarti dukunnya ampuh banget dong karena bisa ngeluluhin Bu Tina yang galak dan dingin itu!"

"Bener juga ya. Kapan-kapan kita harus minta dikenalin sama dukunnya Pak Jo. Siapa tahu Gue juga bisa menggaet CEO ganteng!"

"Guys! Guys!" gosip mereka terpaksa terhenti saat seorang karyawan lain datang dengan tergopoh-gopoh. "Ada bahan gosip baru! Sekarang, Pak Andra dateng ke kantor!"

"Apa?!"

...----------------...

Yap, karyawan itu tidak mengada-ada. Karena saat ini, Andra sedang berdiri berhadapan dengan Jo yang membawa kopi. Pemandangan itu tentu saja langsung menarik perhatian seluruh karyawan kantor. Mereka diam-diam mengintip sambil sibuk menebak-nebak apa yang terjadi.

"Bos Lo ada?" Tanya Andra sambil memandang Jo dengan tatapan merendahkan. "Gue mau ketemu,"

"Boleh aja sih Mas. Tapi tadi Bu Tina pesen sama saya nggak boleh nerima tamu karena masih sibuk," Jo menjawab sopan.

"Gue bukan tamu, Gue udah sering ke sini," Andre menjawab dengan tegas.

"Kalau gitu saya konfirmasi dulu ke Bu Tina ya, apa beliau mau menerima Mas apa nggak,"

"Kenapa jadi Lo yang ngatur?" nada bicara Andra menjadi tinggi. "Kalau Gue mau ketemu ya ketemu,"

"Iya Mas, tapi saya kan perlu ngomong dulu sama Bu Tina. Kalau nggak, nanti saya dimarahin,"

"Bukan urusan Gue! Di sini Lo tuh cuma jadi babu, jadi Lo nggak berhak ngatur-ngatur Gue!"

Jo menghela napas panjang. Nggak Bu Tina, nggak mantan pacarnya, sama aja. Sukanya bikin sport jantung! Teriak-teriak mulu!

"Sabar Mas, jangan teriak-teriak dong. Malu tau dilihatin orang-orang. Sebentar ya, saya—" ucapan Jo terhenti karena ponselnya tiba-tiba berdering. "Nah, kebetulan nih orangnya nelepon," ujarnya pada Andra.

"Halo, Bu? Saya—"

"Heh, Lo kemana aja sih! Gue udah nungguin kopinya dari tadi!"

"Eng, ini Bu, saya sebenarnya udah di depan pintu, tapi..."

"Tapi apa?"

"Ada Pak Andra di sini, katanya mau nemuin Ibu,"

"Ngapain dia kesini? Suruh dia pergi, gue lagi sibuk!"

"Udah saya bilangin Bu, tapi dia tetap nggak mau,"

Terdengar helaan napas berat Tina dari seberang sana. "Oke, suruh dia masuk,"

"Baik Bu," Jo menutup telepon, kemudian ia menoleh ke arah Andra. "Mari Pak, kata Bu Tina boleh masuk,"

"Apa Gue bilang? Tina nggak mungkin nolak Gue!" kesal Andra dan ia langsung membuka pintu ruangan Tina. Terlihat di sana Tina menyambut dengan senyum lebar dan berjalan sambil merentangkan tangan.

"Sayang! Kenapa lama banget, sih?"

Andra, yang merasa percaya diri kalau Tina ingin memeluknya merentangkan tangannya untuk menyambut Tina, tapi ternyata Tina malah berjalan melewatinya dan memeluk Jo.

"Sayang..." kata Tina dengan suara manja pada Jo. "Kenapa lama banget sih ke dapurnya? Aku udah nungguin dari tadi loh,"

Andra bengong, Jo bengong, bahkan cicak di dinding yang sedang lewat pun ikutan bengong.

1
Nanik Arifin
haisshh.... bukannya berlaku lembut & manis, menyesuaikan dg Siti, malah ngeluarin tanduk & arogan. Tina... Tina... 😔🤦🏻‍♀️
Eva Karmita
astaghfirullah Tina jgn gitu dong kasihan Siti dia cuma kangen aja sama Jo karena Jo teman masa kecilnya ya mungkin Siti punya perasaan ke Jo tapi Jo nya kan belum tentu , jadi jgn gadi"dah kamu Tina 🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️
cemburu boleh tapi jgn gitu juga kali pakai ngaku hamidun segala 😩
Azzahra Asyilla: itu saking cemburunya si Tina Tun kak,jadi begitu deh,,tapi dia masih gak sadar juga kalau udah cinta sama jo
total 1 replies
mamah fitri
tina lupa klu keadaan bisa berbalik ... awas ntar malllluuuuuuuu wkwkkwkwwkwk
VALLENDA: 🤭🤭🤭🤭🤭
total 1 replies
VALLENDA
Assalamu'alaikum...

wkwk, Tina manas-manasin siti🤭🤭
Hikmal Cici
❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
VALLENDA: thankyou akak
total 1 replies
Eva Karmita
Jo kamu memang keren 👍🥰
VALLENDA: jo: aku gitu loh😚
total 1 replies
Azzahra Asyilla
Tina dah cinta tapi gengsi
VALLENDA: apa iya tin? 😉
total 1 replies
VALLENDA
Assalamu'alaikum, selamat membaca bab 29 gaes😘😘😘
Azzahra Asyilla
ujungnya selalu tak terduga ,,,,Jo emang top bgt
VALLENDA: 🤭🤭🤭🤭🤭
total 1 replies
VALLENDA
Assalamu'alaikum...
Selamat membaca bab 28 gaes😘😘
mamah fitri
hampir pingsan itu tina ketemu si papa.. 🤣🤣🤣🤣
Azzahra Asyilla: padahal ketemu papanya sendiri ya ,,Jo yg mau ketemu camer biasa aja tuh,,,,emang ya si jo selalu di luar Nurul
VALLENDA: hihihi iya🤭
total 2 replies
Eva Karmita
keren Jo laki" bertanggung jawab tidak mau hidup dgn penghasilan istri 😍🤗 ,, semangat Jo 🔥💪🥰
Azzahra Asyilla: iya betul walaupun penghasilan tidak banyak setidaknya Jo ingin memberi nafkah sebagai tanggung jawab suami
VALLENDA: 🥰🥰🥰🥰🥰
total 2 replies
VALLENDA
Assalamu'alaikum, selamat pagee semuanya 🥰🥰

Kasih semangat buat Jo mau ketemu Papa camer😚
mamah fitri
dah lah tak bisa berkata2 aku.. bejo yg polos apa tina yg bego 🤣🤣🤣🤣🤣
VALLENDA: 🤭🤭🤭🤭🤭
total 1 replies
mamah fitri
😂😂😂😂
Azzahra Asyilla
ya ampun mama Tina hebat bgt loh aktingnya ,,Jo langsung percaya ,ini karena mama Tina yg hebat apa karena Jo yg terlalu b*g* ya🤔🤔
VALLENDA: wkwk, kayanya yang kedua deh kak😆
total 1 replies
VALLENDA
Assalamu'alaikum, ramaikan bab ini dengan like dan komentar ya🥰🥰
Eva Karmita
ya ampun camer dikatain kakak Tina benar" Bejo ini bikin gemeeeeeessh 😂😂😂😂😂
VALLENDA: hihihi, tapi camernya malah kesenangan tuh 😆
total 1 replies
VALLENDA
Assalamu'alaikum bestie...

Sudahkah kalian ikutan stres seperti Mbak Tina Toon? 🤭🤭
pisces
meri iku jenenge anak bebek jo /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
VALLENDA: Jo: oh, gitu ya mbak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!