NovelToon NovelToon
My Beloved Sister

My Beloved Sister

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / CEO / Tamat
Popularitas:1.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: Clarissa icha

Aditya Dave Mahendra, di takdirkan menjadi pewaris yang akan memimpin beberapa perusahaan besar milik kedua orang tuanya.
Lahir dari kedua orang tua yang sama-sama menjadi anak tunggal dalam keluarga kaya raya, bisa di bayangkan berapa banyak aset-aset miliknya yang pasti tidak akan habis 7 turunan.

Pria tampan yang memiliki garis wajah tegas itu, menuruni sifat ayahnya. Aditya di kenal sangat tegas dan disiplin dalam segala hal. Dia juga terkenal dingin di perusahaan dan orang-orang sekitar. Kecuali pada keluarganya dan orang yang menurutnya spesial.

Aditya bahkan sangat over protective pada adik perempuannya, Aurelia. Sampai tidak ada laki-laki yang berani mendekati Aurelia meski kini gadis itu sudah berusia 18 tahun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clarissa icha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16

Juno mengantar Elia pulang sampai ke rumah. Pria itu bahkan meminta ijin pada Elia untuk masuk ke dalam dan bicara pada kedua orang tua Elia setelah mengajak putri mereka menonton.

Juno merasa perlu bicara langsung pada Dave dan Davina, karna sebelumnya hanya meminta ijin lewat telfon.

"Apa Adit sudah pulang.?" Tanya Juno sebelum masuk ke dalam rumah.

"Sepertinya belum. Mobil Kak Adit tidak ada di garasi." Elia membuka pintu utama yang besar dan menjulang tinggi. Dia mempersilahkan Juno untuk masuk ke dalam.

"Kak Juno duduk dulu, aku mau panggil Mama sama Papa." Ujarnya pada Juno. Pria itu mengangguk dan langsung mendudukkan diri di sofa ruang tamu.

Sementara itu, Elia menanyakan keberadaan kedua orang tuanya pada salah satu pekerja rumah. Dia bergegas menuju kamar orang tuanya begitu pekerja rumah mengatakan kalau mereka berdua baru saja masuk ke kamar.

Elia berdiri di depan pintu kamar orang tuanya, dia sampir saja mengarahkan tangan untuk mengetuk pintu. Namun suara asing dari dalam kamar membuat Elia mengurungkan niatnya. Dia malah memaku di tempat karna mendengar suara rintihan dan de sa han.

"Ya ampun, sedang apa mereka,," Bulu kuduk Elia tiba-tiba meremang.Dia ingat pernah mendengar suara seperti ini, itupun 1 tahun yang lalu saat salah satu teman sekolahnya sedang memutar vidio tak senonoh di dalam kelas. Walaupun baru sekali mendengarnya, Elia masih ingat sampai detik ini. Suara itu seperti sudah tertanam dalam isi kepalanya.

Elia buru-buru turun menghampiri Juno di ruang tamu. Tatapan mata Juno menyipit kala mendapati Elia hanya seorang diri, padahal Elia naik ke atas untuk memanggil kedua orang tuanya.

"Om dan Tante tidak di rumah.?" Tebak Juno. Elia menggeleng kikuk, dia bingung harus menjawab apa. Tidak mungkin dia berkata jujur tentang suara rintihan dan de Sa han di kamar orang tuanya, karna itu akan mempermalukan orang tuanya di depan Juno.

"Mereka sedang ada urusan penting, nanti akan turun kalau sudah selesai." Ujarnya bohong. Elia tau ekspresi wajahnya ketika berbohong akan terbaca jelas oleh lawan bicaranya, itu sebabnya dia selalu ketahuan saat berbohong. Tapi sekarang dia tidak peduli Juno mau percaya atau tidak.

Juno mengangguk samar, terlihat ragu mempercayai jawaban Elia. Terlebih wajah Elia tampak bersemu memerah dan tidak berani menatap matanya.

"Kak Juno mau minum apa.? Biar aku buatkan."

"Apa saja, asal tidak membuatmu repot." Jawab Juno.

"Tentu saja tidak. Aku ke dapur dulu,," Elia buru-buru pergi ke dapur. Dia membuatkan oren jus untuk Juno dan meminta tolong pada pekerja rumah supaya memanggilkan kedua orang tuanya.

Elia sengaja menyuruh orang lain karna dia tidak mau mendengar suara itu lagi.

...******...

Dave dan Davina sudah bergabung di ruang tamu 15 menit setelah Elia menyuruh pekerja rumah memanggil mereka. Pikiran Elia jadi kemana-mana saat melihat kedua orang tuanya.

Suara de sa han dan rintihan sang Mama seolah terus berputar di kepala. Elia sampai heran pada pasangan suami istri itu yang sudah tidak muda lagi.

"Om dengar kamu dan Adit membuka kafe di PIK. Sejak kapan.?" Tanya Dave.

Dia sama sekali tidak tau menau soal kafe milik putranya. Karna Aditya memang tidak pernah terbuka soal urusan pribadinya pada orang tuanya sendiri. Kalau Elia tidak cerita, mungkin sampai sekarang Dave belum tau kalau putranya memulai bisnis di luar.

"Baru di bukan 1 bulan yang lalu Om. Aku pikir Adit sudah cerita,," Raut wajah Juno berubah kikuk, tentu merasa tak enak hati pada orang tua Aditya.

"Anak itu mana pernah cerita pada kami." Sahut Dave datar, dia sudah hapal watak putranya. Tak heran kalau diam-diam sudah membangun usaha sendiri dengan taman-temannya.

"Kak Adit sangat irit bicara. Mungkin takut suaranya habis dan tidak bisa di refill." Ujar Elia seraya terkekeh geli.

"El.!" Suara bariton milik sang Kakak membuat Elia tak berkutik. Dia menyengir kuda menatap Aditya yang baru saja masuk ke ruang tamu. Tatapan tajam Aditya seperti ingin menggigitnya, Elia sampai menempel pada sang Mama dan menyembunyikan wajahnya di belakang punggungnya.

"Mah,, Kak Adit sangat menakutkan." Adu Elia sambil memeluk erat tubuh Davina.

Davina hanya bisa menggeleng dengan kelakuan dua anaknya.

Sementara itu, Aditya tidak lagi menghiraukan Elia. Kini tatapan mata pria itu beralih pada Juno.

"Kamu disini.? Aku tidak melihat mobilmu di depan." Aditya menautkan alisnya. Dia berfikir keras bagaimana Juno bisa sampai di rumahnya sedangkan di halaman rumah tidak ada mobil milik Juno. Kalau datang menggunakan taksi online, sepertinya tidak mungkin.

"Aku dan Kak Juno habis menonton, kita berdua pulang pakai mobilku." Sahut Elia cepat. Padahal Juno saja ragu untuk menjawabnya. Karna Aditya pasti akan berfikir kalau Juno sedang berusaha mendekati Elia.

Setelah mendengar jawaban dari Elia, Aditya semakin tajam menatap Juno. Tatapannya seolah ingin membuat perhitungan dengan sahabatnya itu karna sudah berani mengajak Elia pergi berdua.

Sekalipun Aditya tau Juno adalah pria baik-baik yang tidak akan merusak masa depan wanita, tapi tetap saja harus di waspadai. Aditya tidak mau kecolongan. Bisa saja nanti keduanya memiliki hubungan diam-diam di belakangnya.

"Kalian lanjut saja ngobrolnya, kami masih ada urusan." Dave memilih beranjak dari ruang tamu. Dia malas mendengar perdebatan tidak penting setelah ini. Melihat tatapan dan raut wajah di

putranya, Dave yakin akan ada perdebatan sengit.

"Ayo sayang, kamu belum selesai membantuku." Dave meraih tangan Davina untuk di ajak pergi dari ruang tamu.

"Sepertinya Mama dan Papa sangat sibuk," Sindir Elia tanpa di curigai oleh keduanya.

Dave mengusap pucuk kepala Elia.

"Kami sedang bisnis." Ujar Dave lalu menarik paksa tangan Davina.

"Minta Bibi Zu buatkan minum untuk Kakakmu." Titah Davina sebelum meninggalkan ruang tamu.

Elia mengangguk patuh, dia pergi ke dapur dan akan membuat sendiri minuman untuk Aditya.

"Kamu cari mati ya.?!" Ketus Aditya pada Juno begitu semua orang sudah meninggalkan ruang tamu.

"Jangan berlebihan, kamu tau aku menganggap Elia seperti adikku sendiri." Juno menjawab santai. Kalau tidak ingat persahabatan mereka sejak lama, dia akan balik bersikap ketus pada Aditya.

1
A.R
plis lanjut
Sweety_R🌽
kak lnjt tk tgguin
Yosa Wahyuna
thor lanjut lg dong, bgs bngt ceritanya....
Yosa Wahyuna
lanjut kk, bgs bngt ceritanya, sayang dihentikan
Yuan zii
Luar biasa
Yuan zii
Lumayan
Taufany
hmm kak dilarang lama lama up nya 😤
Ratniatin Ginoga
author memang best
Ratniatin Ginoga
Buruk
Tika Sartika12
Luar biasa
Renita Purwanti
kak kpn mulai up lagi
Nona QueenRa
lohhh? kapan upnya?
Juna Dong
luar biasa
~RD~
kapan lanjutannya nih kak?
dina
Luar biasa
Qaisaa Nazarudin
MASLAH ITU DI HADAPI BUKANNYA DI HINDARI,KALO MENGHINDAR MASLAHNYIDAK AKAN SELESAI,.
Untung Elia polos orangnya,gak cerdik,kalo cerdik dia yg akan meninggalkan kamu..
Qaisaa Nazarudin
🤣🤣🤣🤣🤣 Mood Bumil tuh kayaknya...sabar ya Dit..
Qaisaa Nazarudin
MASA.LALU BIARLAH BERLALU, SEKARANG KAMU SUDAH BAHAGIA DENGAN ELIA,KENAPA MASIH MENGURUSI HAL WANITA LAIN..??
Qaisaa Nazarudin
HANYA PASANGAN YG MENGETAHUI LUAR DAN DALAM SIFAT PASANGANNYA,BUKAN ORTU JUGA BUKAN SODARANYA,HANYA P A S A N G A N...
Qaisaa Nazarudin
Ciihh mana ada,Modus..Orang berpamitan tuh salim bukan ciuman..😂😂😜
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!