NovelToon NovelToon
AQILA

AQILA

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Dikelilingi wanita cantik / Pelakor / Iblis / Mengubah Takdir / Mata-mata/Agen
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Yuniar Febriyanti

Semenjak kematian 'DIA' Aqila makin brutal dan makin bringas. Ia tak segan-segan untuk membunuh mereka yang sudah mengusik ketenangannya. Dia tak akan pernah menyerah dan berhenti untuk mencari seseorang yang sudah membunuh 'DIA.

"Darah dibalas dengan darah."

"nyawa dibalas dengan nyawa."

"penghianat tetaplah penghianat, mereka hanya sampah masyarakat yang hanya bisa membuat meresahkan. Jika hidupnya tak guna kenapa tidak mati saja?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuniar Febriyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 22

"OKE ANAK-ANAK KUMPUL SEKARANG KARENA AKAN ADA SESUATU YANG INGIN DISAMPAIKAN KEPADA KALIAN SEMUA," teriak Pak Bagus dengan toanya.

Siswa dan Siswi pun berkumpul di tempat yang sudah disiapkan.

"DALAM CAMPING INI KITA AKAN BUAT KELOMPOK, DAN KELOMPOKNYA SEPERTI TADI SAAT KALIAN MEMBUAT TENDA," teriak Pak Bagus membuat para siswi protes.

"Loh Pak, kalo seperti yang tadi masa cewe doang, kalo gak ada lakinya ntar siapa yang jagain para cewe," protes Putri.

"Itu yang mau Bapak ucapin, kamu malah main motong ucapan Bapak aja," kesal Pak Bagus kepada Putri karena telah memotong ucapannya.

Dan Pak Bagus pun mulai membacakan kelompok camping dan...

"UNTUK KELOMPOK TERAKHIR, AQILA PUTRI FERNANDES, WILONA AJENG SMITH, JESIKA OKTAVIA, ALEA ADIWIJAYA, PUTRI, LISA, TIKA, ALAND FEBRI DOMANI, ARGA PRADITAF, DAN WILI SON BRAMASTA!"

"Loh Pak, kok saya gak sama mereka aja sih?" protes Gibran.

"Lah emangnya kenapa kamu kalo gak digabungin sama mereka?" tanya Pak Bagus kepada Gibran.

"Kan mereka tuh kaya perangkok Pak, sulit untuk dipisahin," ucap BuRik dan diangguki oleh Gibran.

"Oh gitu toh, ya udah kamu juga masuk ke kelompok Aqila aja kalo gitu," ucap Pak Bagus dan itu membuat Gibran tersenyum senang. 

"Yes! makasih Bapak. Jadi makin cinta saya sama Bapak," ucap Gibran dengan alaynya.

"Geli saya denger kamu ngomong kaya gitu, dan satu hal lagi ya. Saya masih normal gak belok, walau pun saya belok kamu bukan tipe saya," ucap Pak Bagus yang geli sendiri mendengar perkataan Gibran.

"Sudah jangan pada ribut, sekarang kalian mulai acara menjelajah hutannya. Dan  ingat kalian sudah diberi tanda di setiap posnya, dan jangan kalian buat ulah!" tegas BuRik.

"SIAP BU," ucap para siswa dan siswi SMA Jaya Sakti dengan kompaknya.

"Baiklah, sekarang kalian mulai menjelajah," ucap Pak Bagus dan para siswa siswi pun mulai berjalan ke arah hutan secara berkelompok.

Kelompok Aqila.

"Ini siapa yang mau di depan?" tanya Jesika.

"Lo, Putri, Wilona, Alea, Aland, Wili, sama Arga. Gua, Lisa, Tika, sama Gibran di belakang kalian," jawab Aqila.

"Lo yakin?" tanya Alea, Aqila pun yang mengerti maksud dari Alea. Dia mengangkat jempolnya menandakan dia akan baik-baik saja.

"Oke, yuk," ucap Alea dan yang disebutkan oleh Aqila tapi pun langsung melaksanakannya.

"Lo mempermudah gua Aqila buat ngejatuhin lo, akhir dari hidup lo sebentar lagi."

Aqila yang mendengar batin seseorang pun langsung menyeringai.

"Gua atau lo yang mati, pada akhirnya sampah akan kalah jika bersaing dengan sebuah berlian yang banyak dijaga oleh semua orang. Jika berliannya itu gua, gua yang dijaga atau pun itu. Yang pasti lo bakalan kalah karena lo berani berurusan sama gua dan lo jugalah yang mengakibatkan gua kehilangan abang yang paling gua sayang!" batin Aqila penuh amarah dan dengan penuh kebencian. Ingatkan lah kepada Aqila, untuk membunuh mereka dengan sangat keji.

"Yuk Qil," ajak Gibran kepada Aqila dan Aqila pun menganggukan kepalanya.

Mereka pun mulai berjalan ke arah hutan.

"Mana ini udah mau malem, serem anjir. Ntar ada binatang buas yang makan gua gimana? terus ntar yayang Alea cari gandengan baru?" ucap Arga yang membuat Alea kesal yang ada di sampingnya.

"Ngomong apa sih lo?" tanya Alea dengan kesalnya.

"Iya kok yang aku gak bakalan ngomong buruk lagi kok, aku bakalan selalu ada di samping kamu dan akan selalu jagain kamu sayang," ucap Arga membuat yang lain ingin muntah.

"Ihk anjir gelay banget gua denger omongan lo," ucap Wili.

"Apaan sih lo hah?! ikut nyambung aja kaya kabel," sinis Arga.

"Udah diem!" ucap Aland dan Wilona berbarengan membuat Wili dan Arga pun mau tak mau harus diam.

"Anjay, si es kompak amat ya," gumam Wili dan diangguki oleh Arga.

"Eh kalian hati-hati ya di samping kita ada jurang," ucap Jesika dan benar aja di samping mereka ada jurang yang mungkin kedalamannya hampir 10 meter.

"Iya lo kalem aja," ucap Lisa dan di akhiri dengan senyum miringnya.

Gibran yang ngeuh dengan ekspresi muka Lisa dia pun memiliki perasaan tak enak terhadap Aqila.

"Qil semoga kamu denger ya sama apa yang aku batinin, aku khawatir sama kamu. Semoga aja apa yang ada di pikiran ku gak akan mungkin terjadi," batin Gibran.

Aqila yang mendengar batin Gibran pun menoleh ke arah Gibran dan membisikan sesuatu.

"Aku gak bakalan kenapa-kenapa sayang, kamu jangan khawatir. Kamu taukan aku siapa?" bisik Aqila dan terkekeh pelan.

Gibran pun mengecup pelan kening istrinya.

"Iya aku gak akan lupa sayang," ucap Gibran membuat Aqila tersenyum lembut.

"Aduh berasa dunia milik berdua ya, yang lain mah numpang," teriak Alea tiba-tiba membuat Gibran dan Aqila pun menjauhkan wajahnya masing-masing.

"Inget loh ini di hutan, gak baik buat mesum-mesum," cibir Wili.

"Mulut lo!" tegas Gibran.

"Eh gaes bentar deh tali sepatu gua copot plus kaya ada krikil yang masuk ke dalem sepatu gua," ucap Lisa dan dia pun membuka sepatunya.

"Aelah cepetan napa lo," kesal Alea.

"Kalo kalian gak mau nungguin kalian duluan aja gih," ucap Lisa.

"Eh gak boleh gitu Lis, kalian duluan aja sana. Ntar gua sama Lisa nyusul," ucap Aqila membuat Putri dkk tersenyum puas.

"Oh ya udah, kita duluan ya," ucap Alea.

Aqila dan Lisa pun menganggukan kepalanya, Alea dan yang lainnya pun pergi meninggalkan Aqila dan Lisa.

"Lis, udah?" tanya Aqila dan Lisa pun menganggukan kepalanya.

Lisa bangkit dan dia pun menunjukan sifat aslinya di hadapan Aqila.

"Lo inget gua gak?" tanya Lisa membuat Aqila menggelengkan kepalanya.

"Lah lo bukannya Lisa ya," ucap Aqila.

"HAHAHAHA, bodoh lo Qil. Lo lupa sama gua," ucap Lisa.

"Gua Monica Queen Crital, orang yang sudah membunuh Abang lo. Dan lo pun bakalan mati seperti Abang lo," ucap Lisa_Monica pun langsung mendorong Aqila ke jurang.

"AAAAAAAA," teriak Aqila.

Monica yang mendengar teriak Aqila dia pun tersenyum puas.

"Selamat tinggal Aqila," ucap Monica sambil tersenyum miring.

"Gua harus cepat-cepat nyusul mereka biar mereka gak curiga," ucap Monica dan dia pun langsung menyusul Alea dan yang lainnya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!