"Bukan kah ini hanya pernikahan sementara sampai Semua warisan berganti nama mu, Algi. lantas apa lagi yang akan kamu pertahankan?"
sang kakek yang awalnya tidak mengetahui rencana Algi, kecewa saat farell memberi tahu niat Algi yang sebenarnya menikah Salwa.
Salwa terpaksa menerima kesepakatan menikah dengan algi untuk mempertahankan rumah panti asuhan tempat ia di besarkan.
Salwa pikir mereka hanya menikah nyatanya yang terjadi Algi meminta hal semestinya sebagai suami istri yang menikah bukan karena kesepakatan.
Pernikahan sementara itu melahirkan cinta, sementara Farrell juga menginginkan Salwa yang sebagai gadis masa lalunya.
Saat cinta itu hadir sang kakek meminta kedua nya untuk berpisah.
bagaimana perjuangan algi mempertahankan pernikahan sementara nya hingga menjadi pernikahan untuk selamanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon siluet, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
demam.
Ardiansyah melangkah untuk menemui Asri di kediaman nya, Ia mendengar mantan istri nya itu bertemu dengan Anisa.
"Mau apa kamu datang ? enggak tahu malu ?!"
Asri memalingkan wajahnya dari Ardian, Pria itu menghampiri Asri yang tengah duduk di kursi taman dekat rumah.
"aku dengar kau bertemu dengan Anisa di Jakarta !"
"bukan urusan mu!"
sergah Asri enggan menatap wajah mantan suami nya itu.
"aku akan menemukan Anisa, aku tidak akan membiarkan nya bersama mu!"
ujar Ardian lalu pergi meninggalkan Asri dengan luka di dadanya, sampai saat ini ia masih menyimpan kesakitan itu dan Ardian bersikap seolah olah tak pernah membuat kesalahan, kalau bukan karena dirinya ia tidak akan jauh dari Anisa, atau Salwa.
Gegas Ardian bertandang ke Jakarta untuk mencari keberadaan Anisa atau Salwa. Ia akan segera menemukan putri nya itu.
*
Algi menyodorkan sebuah obat pada Salwa yang tidak bergeming, Suhu tubuh nya semakin meningkat.
"kamu hujan hujanan sih tadi Awa, jadi sakit kan "
ujar algi memberikan air minum.
"hujan tidak salah, mungkin ini semua karena daya tahan tubuh sedang menurun maka nya aku jadi demam "
"ya Bu dokter, sekarang istirahat ya..."
balas algi lalu menyelimuti tubuh Salwa.
"kamu mau makan lagi ?"
Salwa menggeleng, Ia tengah merasakan suhu tubuh nya yang meningkat, ia juga kedinginan.
"bang, AC nya kecil kan !"
pinta Salwa, gegas algi mengecilkan suhu di ruangan tersebut.
"kamu demam !"
Algi masuk ke dalam selimut lalu memeluk Salwa, sengaja algi tidak menggunakan kaos agar suhu tubuh Salwa berpindah pada nya.
Algi memeluk Salwa dari belakang, Algi senyum mencium pelipis Salwa.
"Aku....hm, bang.... panas, dingin !"
Salwa bergeming mencoba untuk meronta karena suhu tubuh nya terus meningkat.
"Abang panggil dokter ya!"
Salwa mengangguk, Ia memang butuh pertolongan dokter.
gegas algi beranjak dari ranjang menelpon Farrel untuk segera datang ke apartemen.
"sebentar lagi farrell datang, kamu tunggu ya!"
Salwa mengangguk, gegas algi mengambil kerudung milik salwa, beruntung lah Saat ini Salwa menggunakan piyama panjang.
Satu jam kemudian Farrel datang, Ia bergegas masuk ke dalam kamar. Farrel tertegun melihat algi yang bertelanjang dada.
"kok Lo balik ke sini sih ?"
tanya Farrell menghampiri Salwa.
"ya, suka suka lah. kita kan pasangan suami istri !"
jawab algi duduk di samping Salwa.
farrell menghela nafas lalu memeriksa keadaan Salwa.
"awas jangan cari kesempatan ?!"
Seru algi, sebenarnya ia tidak mau Farrel memeriksa keadaan Salwa, namun karena kondisi mendesak ia terpaksa meminta farrell mengobati Salwa.
"di infus saja biar panas nya cepat reda !"
Salwa hanya pasrah saat farrell memeriksa nya.
"gue udah kasih obat, tenang aja nanti juga turun panas nya !"
Seru Farrell setelah memasang infus dan memberikan obat penurun panas.
"kenapa enggak bawa pulang ke rumah aja sih, gue kan bisa pantau !"
sambung farrell, sementara Salwa kembali memejamkan mata nya.
"udah enggak usah, ada gue kok !"
jawab Algi lalu mengantar Farrell ke luar dari kamar.
"jagain Salwa, jangan pergi ke mana mana ?!"
ujar Farrell sebelum meninggal kan tempat.
"ya ya lah Mau pergi kemana ?"
Jawab algi menyilang kan tangan nya.
"denger ya Al, kalau sampai gue menemukan Lo berbuat salah atau menyakiti Salwa, gue enggak akan segan segan rebut Salwa dari Lo !"
"gue enggak takut...!"
jawab Algi lalu masuk ke dalam kamar, Farrell hanya bisa mendesah sembari menggeleng.
cucu kesayangan Kakek nya itu memang semau nya, namun farrell tak akan membiarkan algi jika menemukan hal yang janggal dari pernikahan kedua nya.
Algi menghampiri Salwa yang tertidur pulas namun satu bulir air mata keluar dari pelupuk mata nya.
"ibu.... Anisa takut !"
Algi kembali tertegun saat Salwa mulai mengigau, bayangan di gudang belakang rumah sang ayah mulai menghantui pikiran Salwa.
"Awa, kamu mimpi apa ?"
Algi mencoba untuk membangunkan Salwa yang terisak, Salwa membuka mata dan langsung memeluk algi.
"aku takut, ada tikus ! jangan pukul Nisa ayah !"
Algi membeku mendengar racauan Salwa sambil terisak.
"Salwa bangun...!"
Algi memegang kedua bahu Salwa agar tersadar namun Salwa malah menggigil.
cepat algi membawa Salwa ke dalam pelukan nya. "sakit ayah, jangan pukul Nisa lagi..!"
bayangan saat Ardian memeluk nya menjadi mimpi buruk yang tidak bisa Salwa lupakan.
Dan saat ini Ardian mencari Salwa karena ingin menjodohkan putri nya itu dengan anak kolega bisnis nya yang seorang dokter, dari hal itu Ardian bisa meraup keuntungan karena kerja sama perusahaan. Anak dari istri nya laki laki semua dan hanya Salwa anak perempuan nya.
Saat ini tak ada yang bisa algi lakukan selain Memeluk Salwa, mengusap punggung nya memberikan ketenangan. kejadian itu menjadi trauma dalam kehidupan Salwa yang kelam, ironisnya ia hidup dalam penderitaan.
setelah beberapa saat Salwa kembali tidur dan panas nya mulai turun.
Itulah kenapa Salwa begitu bimbang saat algi meminta anak dari nya.
jika pernikahan ini hanya untuk sementara waktu lalu untuk apa anak, Salwa khawatir jika kelak anak nya mengalami hal yang sama dengan nya, terabaikan dan hanya menjadi bulan bulanan ibu tiri. meski pun ia akan mempertahankan anak nya tapi bukankah lebih baik tak ada buah hati di antara mereka.
Pagi....
Salwa membuka mata nya saat algi tak berada di samping nya, Salwa termangu melihat tubuh nya yang hanya menggunakan pakaian dalam serta infus sudah terlepas dari tangan nya.
sekitar jam tiga pagi Salwa kembali panas, Algi berpikir untuk menggunakan cara skin to skin saja agar Suhu tubuh Salwa berpindah pada nya, Algi membuka semua pakaian Salwa hingga menyisakan pakaian dalam nya saja, tak berapa lama suhu tubuh nya kembali normal.
Salwa menoleh ke pintu yang terbuka, Algi menyembul masuk ke dalam membawa sebuah nampan.
"sudah bangun ?" tanya algi senyum, salwa tak sadar Selimut hanya menutup bagian pinggang nya saja, dadanya yang hanya tertutup bra warna merah terpampang jelas.
Salwa sadar saat ia mulai kedinginan, gegas Salwa menutup tubuhnya dengan selimut.
"makan dulu ini bubur nya, Abang buat sendiri !"
Algi meraih tangan Salwa lalu memeluk punggung nya yang polos.
Salwa terpaku saat algi memeluk tubuh nya yang kecil, untuk apa di tutupi bukankah pria itu sudah mengetahui setiap jengkal tubuh nya.
"syukurlah panas nya sudah turun !"
seru algi memindai wajah Salwa tampak memerah.
"kamu yang membuka piyama ku!"
"ya, mana mungkin orang lain. tentu saja aku suami mu !"
jawab algi mengambil air putih untuk Salwa.
"Ayo minum dulu, nanti Abang suapi kamu ya!"
Salwa terpaku saat algi membelai rambut nya panjang sebahu.
bersambung.